Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 LDR Pertama
Ting tong .. Ting tong .. Ting tong ..
Nayya sudah berapa kali terlihat memencet Bell pada Apartemennya. Dirinya bisa saja langsung masuk kedalam, tapi dia menghargai Victor sang sepupu yang sudah tinggal disini selama 3 tahun.
Cckkk .. Nayya berdecak sebal ..
Tidak lama pintu terbuka menampakkan Victor yang berpenampilan berantakan dan bertelanjang dada, Ahh .. jangan lupakan bekas kiss mark itu sudah memenuhi dada bidang pria tampan itu.
"Kau"! sentak Nayya mendelik tajam.
"Ayolah Narra, Kau benar-benar datang pada waktu yang tidak tepat Baby". ucap Victor cengengesan.
"Ahh .. Jadi begini kelakuan Lo selama tinggal disini! Gue udah pernah bilang ke Lo, jangan pernah bawa teman cewek Lo ke Apartemen gue"! sentak Nayya.
"Ahh .. Please Narra .. Ayolah kita udah sama-sama dewasa Baby, Kau tahu bukan Aku tidak bisa hidup tanpa sentuhan seorang wanita". ucapnya santai.
"Tapi tidak disini juga Victor"! pekik Nayya kesal.
"Oke .. oke .. I'm so sorry girl .. sorry .. ini akan jadi malam terakhir Aku bawa cewek ke Apartemen ini". lirih Victor menangkup kedua tangan Nayya didepan wajahnya tidak lupa dengan puppy eyes nya.
"Minggir gue mau masuk"! bentak Nayya.
"Stop! Didalam masih ada My girl Narr, bisa gak malam ini aja .. Kamu menginap di hotel".
"Hah? Lo gila ya .. Lo benar-benar gak waras Victor! Gue baru sampe seharian di perjalanan capek tau, dan Lo mau ngusir gue malam ini, Lo ada otak"?
Nayya benar-benar emosi melihat sepupunya itu.
"Malam ini aja Narr, Please akan gue sewain kamar president suite gimana"? bujuk Victor dengan pelan.
"Hah? President suite itu kan kamar paling mewah dan mahal, gue bisa manfaatin sepupu gue gila ini". batin Nayya dengan seringai tipis dibibirnya.
"Gimana mau kan? terserah Kamu mau berapa malam disana, akan Aku bayarin". bujuk Victor lagi.
"Hah? Terserah gue mau berapa malam"? teriaknya dengan antusias dan wajah berbinar.
Victor mengangguk mantap dan setuju.
"Gue mau 3 bulan gimana"? ucap Nayya cepat.
"Hah? 3 bulan? Kamu sakit Narr"! teriak Victor.
"Lah kenapa? kata Lo gue bebas mau berapa malam disana"? ejek Nayya dengan senyum smirk nya.
"Tapi gak 3 bulan juga Narr". keluh Victor.
Ccckkk .. "Bayarin sepupu nginep 3 bulan aja gak mampu, tapi check in tiap malam sama cewek mampu Lo". cibir Nayya dengan wajah sebalnya.
"Sssttt .. Narra .. Yang didalam bukan cewek bayaran thats my girl Friend Baby". ucap Victor pelan.
"Pacar? Lo udah punya Pacar"? pekik Nayya sembari menutup mulutnya seakan tidak percaya.
"Udah .. gak usah kepo deh, jadi gimana mau gak Kamu nginep di Hotel"? tanya Victor kembali.
"Huh dasar! Oke begini aja, bayarin gue hotel selama 1bulan dan selama itu sebaiknya Lo pindah deh dari Apartemen gue, karena gue dikorea cukup lama nih". jawab Nayya mengambil titik tengah.
"Bukannya Kamu cuma seminggu disini"? tanya Victor dengan raut wajah bingung.
"Bukan urusan Lo! jadi gimana nih"? tanya Nayya.
"Hmm .. Baiklah akan kupikirkan nanti, yang penting Kamu jangan pulang dulu malam ini". hair Victor.
"Dasar sepupu gak tahu diri! Yaudah cepetan pesanin gue hotel, gue udah capek banget nih". keluh Nayya dengan menampakkan wajah lelahnya.
"Siap akan segera Aku pesankan, dibawah ada mobil Aku yang terpakir di Basement, Kamu bisa pakai itu untuk selama di Seoul, kuncinya bisa Kamu minta sama pihak keamanan dibawah". cicit Victor.
"Ahh .. Lo benar-benar pengertian banget Victor". puji Nayya dengan senyum manisnya.
"Cih .. giliran maunya aja pada baikin Aku". ejeknya.
"Yaudah gue berangkat dulu ya, besok pagi Lo harus temenin gue seharian, dilarang nge bantah"! ucap Nayya dengan wajah tegasnya.
"Hmm .. baiklah Nona Alexanders". jawabnya lesu.
"Oke kalau begitu .. Bye Sepupuku paling ganteng". cibir Nayya lalu melenggang pergi dari sana.
"Dasar bocah"! ujar Victor dengan terkekeh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di Jakarta, Sean masih gusar dan galau memikirkan wanitanya itu. Sean benar-benar tidak habis pikir karena Nayya mengambil cuti dalam jangka waktu yang cukup lama.
"Kamu kenapa Boy"? ucap Mr.Rayen yang baru saja masuk kedalam ruangan putranya itu.
"Daddy? Daddy belum pulang"? tanya Sean.
Mr.Rayen bukannya menjawab, dia malah duduk diatas Sofa yang ada di ruangan Direktur baru itu.
"Dad sebenarnya Daddy merestui Sean tidak sih"? sentak Sean tiba-tiba, ia merasa frustasi sekali.
"Apa yang ingin Kau katakan sebenarnya"?
"Kenapa Daddy izinkan saat Nayya meminta cuti selama 3 bulan, itu bukan waktu yang sebentar". cicit Sean dengan wajahnya tertunduk.
"Cih .. 12 tahun Kamu bisa memendam perasaan untuk Narra, tapi 3 bulan Kau sudah seperti ditinggal selamanya oleh gadis itu". ejek Mr.Rayen.
"Dad karena itulah, Sean gak mau kecolongan lagi". bantah Sean cepat.
"Makanya kata Daddy Nikahi, Kamu harus bergerak cepat untuk menikahi Dokter Narra. Sebab kita gak pernah tahu takdir kedepannya seperti apa".
"Dad, Nayya masih trauma untuk buka hati buat pria, Aku harus masih berjuang untuk mendapatkan hatinya Dad". jawab Sean dengan pelan.
"Trauma itu diobati bukan didiemin, Kau itu seorang Profesor masa hal seperti ini saja mau Daddy ajari".
"Dokter Narra hanya perlu 3K kenyamanan, keamanan, dan kesetiaan". ucap Mr.Rayen mantap.
"Apa Daddy tahu perihal masalah Dokter Sonic"?
"Apa yang tidak Daddy tahu didalam rumah sakit ini, hanya saja Daddy tidak segegabah kalian".
"Yang semuanya dilakukan dengan penuh emosi, semuanya bisa dimainkan sesuai peran dan karakter masing-masing Boy, urusan Rumah Sakit biarlah menjadi urusan Daddy sementara ini". ujar Mr.Rayen.
"Apa Daddy punya rencana dibalik ini semua"?
Mr.Rayen tersenyum lalu menepuk pundak putranya.
"Selesaikan pekerjaanmu selama Dokter Narra pergi, biarkan dia menyendiri dulu sementara waktu".
"Ingat jangan pernah hubungin dia, fokus saja bekerja dalam 3 bulan ini. Daddy yakin dia akan kembali padamu, wanita jangan terlalu dikejar Boy".
"Semakin kita mengejarnya akan semakin menjauh, jangan hanya kita yang berjuang untuknya, buktikan Kau juga pantas untuk diperjuangkan olehnya".
"Tapi Dad, Sean tidak mau kehilangan Nayya lagi".
"Daddy saja tidak pernah memberi tahu bahwa gadis yang selama ini Sean cari, ada didalam naungan Daddy sendiri. Coba kalau Daddy dari dulu bilang bahwa Nayya bekerja disini, Sean akan langsung terbang dari Barcelona kesini untuk melamarnya".
Ccckkk .. "Itulah kenapa Daddy tidak pernah ingin Kamu tahu sebelumnya, karena pemikiran Kamu masih terlalu labil. Kalau Kamu datang saat itu, bisakah Nayya menerimamu langsung seperti ini"?
"Tentu semuanya akan berbeda Boy, terkadang apa yang kita inginkan tidak harus selalu kita dapatkan, banyak hal-hal yang harus dimengerti terlebih dulu".
"Menjadi dewasa bukan karena usia yang semakin bertambah, melainkan kematangan dan kesiapan mental kita sudah full atau belum, semuanya butuh proses Boy tidak ada ikatan yang instan didunia ini".
"So, gak usah bersedih, perbaiki dan pantaskan diri Kamu untuk menyambut wanitamu, yakinkan semua perasaanmu padanya, bahwa itu benar nyata bukan ilusi dan obsesi semata".
"Daddy merestui hubungan kalian berdua dan semoga tahun baru ini, Daddy bisa secepatnya dapat menantu dan cucu dari Kamu". ujar Mr.Rayen dengan penuh wibawa seorang Ayah.
Sean tertegun dengan sikap dewasa Daddynya itu. Dia benar-benar bangga menjadi seorang anak Mr.Rayen walaupun mereka baru bertemu 10 tahun terakhir ini, tapi cukup membangun kedekatan antara seorang anak dan juga seorang Ayah.