Hanna Humaira, sosok wanita berparas cantik dengan hati tulus yang menaungi.
Di usianya yang kini menginjak usia 23 tahun, ia harus merelakan kebebasan masa mudanya, menjadi sosok single mother untuk putri semata wayangnya yang kini baru berusia 3 tahun, Maura Adira.
Hari-hari bahagia ia lalui bersama putri menggemaskan itu, hingga akhirnya kehidupan nya kembali terusik, saat sosok dari masa lalu itu kembali hadir dalam pertemuan yang tak terduga.
Apa jadinya jika laki-laki itu mengetahui bahwa kejadian malam panas itu membuahkan sosok gadis kecil dan bersikukuh untuk merebutnya?
Mampukah Hanna mempertahankan sang putri atau malah harus terjebak dalam pernikahan dengan laki-laki itu demi kebahagiaan sang putri tercinta?
Happy Reading
Saranghaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAURA...
°°°~Happy Reading~°°°
Hanna tengah di sibukkan dengan pekerjaan nya di sebuah toko bunga milik madam Roselina, tangan nya dengan terampil merangkai satu per satu buket bunga pesanan dari para pembeli.
Sedang di sebelah nya, tampak si kecil Maura yang tengah duduk memangku kucing peliharaan nya, tangan mungil itu tak henti mengusap lembut bulu-bulu tebal kucing peliharaannya yang ia beri nama Molly itu.
Setiap harinya, Maura memang ikut Hanna pergi bekerja, alasan nya karena di rumah tidak ada yang menjaga gadis kecil itu, dan Hanna pun tak cukup mampu untuk menyewa jasa baby sitter.
Jangankan untuk menyewa baby sitter, untuk makan pun Hanna masih kesusahan, dan untungnya, di saat itu pula madam Roselina tak merasa keberatan jika ia turut membawa serta sang putri pergi bekerja.
" Mommyh... Molly itu puna daddy shama shepeulti Molla ya myh? " Tanya gadis kecil itu tiba-tiba, membuat Hanna seketika itu tersentak, lalu tak lama kemudian mengangguk mengiyakan.
" Iya sayang " Jawab Hanna dengan tangan yang masih sibuk mengikat rangkaian bunganya.
" Tellus daddy na Molly keumana myh? Kok eundak peulnah keullihatan..." Gadis kecil itu tak henti bertanya, yah... Gadis kecil itu memang sedikit cerewet jika bersama dengan mommy nya, namun jika di luar, gadis mungil itu akan berubah menjadi sosok gadis yang pemalu yang takut akan keramaian.
" Daddy nya Molly... pergi cari mamam buat Molly sayang... "
Maura terdiam sejenak, gadis kecil itu tampak berpikir sebelum akhirnya kembali membuka suara.
" Jadi... Daddy na Molla duga lagi calli mamam buat Molla shama mommy ya myh... " Tebak si kecil Maura dengan polos nya, membuat Hanna kembali tersayat, hatinya kembali sesak, ribuan pedang bagai menancap di sana, perih dan sakit itu kembali mendera tanpa henti.
Hingga akhirnya ia hanya bisa mengangguk sembari menyunggingkan senyum getir, tak tahu harus merespon apa celotehan putri kecilnya itu.
" Uuh... Molly jangan geullak-geullak... Molla eundak kuat pegang Molly... Molly kan endut badan na... "
Keluh si kecil Maura saat kucing peliharaan nya itu mulai menggeliat ingin melepaskan diri, terus menggeliat hingga akhirnya kucing itu pun terlepas dari genggaman tangan nya.
" Molly... Beulhenti... " Pekik Maura tak rela, sontak saja gadis kecil itu bangkit dari duduknya, langsung berlari mengejar kucing kesayangan nya yang telah kabur keluar toko.
" Sayang... Jangan lari-lari, kembali ke dalam... "
Sahut Hanna memperingatkan, namun si kecil Maura tampak tak mengindahkan peringatan dari mommy nya itu, gadis kecil itu tetap berlari kencang mengejar kucing kesayangan nya.
" Maura... "
Hanna bangkit dari tempat duduknya, berlari mengejar langkah cepat sang putri, langkah kakinya semakin cepat saat sang putri mulai menapaki jalan beraspal, hingga tiba saatnya sebuah mobil melaju kencang ke arah sang putri, membuat Hanna seketika memekik tajam.
" MAURA... "
Hanna tersentak, seketika itu ia mempercepat langkah kaki nya, melintasi jalan beraspal itu tanpa melihat kiri kanan, di raihnya tubuh mungil sang putri dalam rengkuhan nya, Ia tak perduli jika sampai mobil itu benar-benar melindas dirinya, tapi tidak dengan putri berharga nya.
Ckiiit...
Decitan antara ban dan aspal itu mendengung tepat saat mobil itu tiba-tiba menghentikan laju kendaraannya, ujung mobil itu hampir saja menabrak punggung Hanna, hanya berjarak beberapa inchi sebelum akhirnya mobil itu benar-benar menabrak tubuh Hanna dan putrinya.
🍁🍁🍁
Annyeong Chingu
Ternyata udah lama ya othor ngga up, hehehe
Mian chingu🤭
Othor come back nih...
Masih ada penghuninya ngga yah...
Cek suara dong
Tes tes..
Happy Reading
Saranghaja 💕💕💕