NovelToon NovelToon
Semesta Asmara Pria Pecundang

Semesta Asmara Pria Pecundang

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kebangkitan pecundang
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Nikodemus Yudho Sulistyo

Cerita ini menggabungkan komedi, horor dan bahkan intense romance di dalam penceritaannya. Mengenai seorang laki-laki bernama Dihyan Danumaya yang selalu merasa bahwa dirinya tidak beruntung, bahkan pecundang. Keadaan keluarganya yang sebenarnya biasa saja dirasa harusnya lebih baik dari seharusnya. Tampang ayahnya yang bule, dan ibunya yang campuran Jawa klasik serta Timur Tengah, seharusnya membuat dia menjadi sosok tampan yang populer dan banyak digemari wanita, bukannya terpuruk di dalam kejombloan yang ngenes. Sampai suatu saat, ia menemukan sebuah jimat di rumah tua peninggalan kakeknya yang berbentuk keris Semar Mesem tetapi beraksara Cina bukannya Arab atau Jawa. Tanpa disangka, dengan pusaka ini, Dihyan memiliki kemampuan masuk ke dalam mimpi perempuan manapun yang ia inginkan secara gaib serta mengatur jalan cerita sekehendak hati. Ia menjadi seorang penguasa mimpi yang menggunakan kekuatannya demi segala hasrat yang terpendam selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikodemus Yudho Sulistyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ashin Remaja

Ashin, seperti banyak warga Tinghoa mula-mula di Singkawang, berada dalam keadaan ekonomi yang sulit. Rata-rata mereka bekerja di penambangan emas, buruh dan tukang, serta petani. Hanya segelintir orang Hakka saja yang beruntung memiliki toko di pusat kota dan berjualan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ashin yang berusia 13 tahun saat itu merupakan anak kesembilan dari sebelas saudara. Untungnya, kesemuanya adalah laki-laki, sehingga, umur 9 tahun saja kedua orang tua Ashin sudah dapat mempekerjakan mereka dan membantu keuangan keluarga.

Ashin adalah satu-satunya anak laki-laki keluarga Ng yang memiliki paras lumayan memikat, bisa dikatakan tampan. Sang ayah dahulu pernah curiga bahwa istrinya berselingkuh dengan rekan kerjanya di pertambangan, tapi tentu saja itu tidak bisa dibuktikan. Toh, sesungguhnya tidak terlalu penting juga. Ia sendiri kerap pergi ke pusat hiburan murah bagi para pekerja untuk mendapatkan perempuan bila emas yang didapatkan melebihi target.

Masalahnya, Ashin jengah dengan kehidupan seperti ini. Sedari kecil ia sudah iri dengan orang-orang Cina di kota yang sudah memiliki sepeda, makan makanan yang enak, dan memiliki rumah bertingkat dua. Sedangkan, ia sendiri harus bekerja banting tulang yang hasilnya kelak dibagi rata untuk saudara-saudaranya, termasuk adik-adiknya yang masih kecil dan bayi.

Ashin ingin hidup enak.

Ashin terpengaruh oleh godaan salah satu wanita dewasa di kampungnya yang mengatakan bahwa ia sudah tampan sedari muda. Hanya saja, ia berada di tempat yang salah sehingga semua itu tidak menonjol. Tubuhnya terlampau kurus dan kecil, kurang tinggi dan terlihat lusuh.

Wanita bersuami itu tidak berbohong. Bahkan dengan begitu meyakinkannya, ia mengatakan dalam bahasa Khek bahwa, “Kalau kau adalah seorang pemuda, aku tak keberatan meninggalkan suamiku.”

Untuk anak semuda itu, kata-kata si wanita tentu memberikan pengaruh yang luar biasa besar. Apalagi, si istri tetangga itu menurut Ashin juga merupakan seorang perempuan dewasa yang cantik. Ia ingin sekali mengatakan, “Bila aku juga lebih tua dari sekarang, dan kau pun bukan perempuan bersuami, mungkin aku sudah menikahimu lebih dulu.”

Tapi, apa mau dikata, bukan seperti itu kenyataannya. Lagipula, belum ada tanda-tanda bahwa ia siap untuk membina rumah tangga. Ia tidak punya uang, kalau pun punya, sama sekali tidak cukup, sama sekali tidak memadai.

Si perempuan istri tetangga itu tidak menyadari bahwa kata-katanya menyelip di alam bahwa sadar Ashin remaja, menciptakan semacam tekad yang luar biasa untuk mengubah semua ini, membuat seperti apa yang hanya bisa ia khayalkan menjadi kenyataan: berduit dan kaya raya, disukai banyak wanita. Mungkin kurang lebih seperti itu harusnya.

Ashin minggat dari rumah orang tuanya. Zaman itu, sekolah adalah hal mewah bagi beberapa orang, dan hanya untuk mereka yang memiliki tekad pula. Sedangkan, bagi Ashin, tekadnya adalah menjadi kaya dan terpandang. Mungkin kalau ia bisa kaya lebih cepat, dan sebaliknya tetangganya itu tidak menua lebih cepat, ia bisa mengajaknya selingkuh seperti yang sang tetangga bayangkan.

Maka, Ashin berangkat ke pulau Jawa, mencoba peruntungan disana. Ia ikut dengan tiga orang Cina dewasa para petani dan buruh yang ia kenal di pasar secara tak sengaja.

“Kita berempat pasti kaya. Tapi tidak begini caranya,” ujar yang tertua menggunakan bahasa Khek.

“Tapi, bukannya 4 adalah angka sial?” tanya Ashin polos, juga menggunakan bahasa Khek.

Seperti diketahui, dalam budaya Cina dan wilayah Asia Timur, angka 4 memang dianggap angka sial. Itu sebabnya, banyak bangunan yang tidak menyebutkan lantai 4. Jadi, misal pun bangunan tersebut memiliki 4 lantai, yang tertulis adalah lantai 1, lantai 2, lantai 3 dan lantai 5.

Dalam bahsa Mandarin – termasuk dalam dialek Tiociu, Hakka – Khek, ataupu Hokkian, angka empat diucapkan si (四) yang terdengar mirip dengan kata si (死) yang berarti ‘mati’.

“Nah, sebaliknya, semua orang menghindari angka 4 karena dianggap sial. Tapi, itu adalah pola pikir pengusaha, orang kaya, dan orang-orang yang takut rugi usahanya. Sedangkan kita? Apa yang kita takutkan? Miskin? Memangnya bisa lebih miskin dari ini?” ujar si paling tua diikuti tawa ketiga laki-laki Cina dewasa lainnya.

Ashin meringis. Ada benarnya juga. Rumahnya yang reot tidak mungkin sampai ke lantai 4, satu lantai saja sulit dipertahankan agar tidak rubuh, pikirnya.

“Lagipula, kalau kau takut mati, itu lebih parah. Dalam keadaan seperti kita ini, syukur-syukur bisa hidup sampai setengah abad, sebelum mati kelaparan. Ada duit pun bapakmu suka beli perempuan, paling-paling sebentar lagi lagi mati kena sipilis,” ujar yang lainnya, juga dalam bahasa Khek, tanpa basa-basi.

Yang lain kembali tertawa.

Ashin tidak tersinggung. Ia menerima semuanya ini dengan mengangguk-angguk mantap.

Maka kelompok ‘sial’ itu sungguh berangkat. Ashin yang sudah menabung dan menyembunyikan uang hasil kerjanya selama 3 bulan penuh menggunakan seluruhnya untuk keberangkatan ini. Mereka menumpang truk ke Pontianak selama 4 jam perjalanan, kemudian membeli tiket kapal laut ke Surabaya. Membutuhkan waktu 2 hari satu malam terapung-apung di tengah laut. Sesampainya di pelabuhan Surabaya, keempatnya menumpang bis ke Malang selama 1 setengah jam.

Sesampainya di Malang, tidak ada keraguan untuk melanjutkan perjalanan langsung ke Gunung Kawi.

“Kita bersembahyang disana, meminta petunjuk. Uang kita memang tinggal sisa sedikit, tapi itu intinya. Kita tidak memerlukan makan. Kita akan berpuasa sekuat mungkin di kelenteng untuk memohon mendapatkan kekayaan, atau apapun yang kita mau,” ujar si paling tua.

Kelenteng Cina itu adalah tempat sembahyang biasa, diperuntukkan bagi jiwa-jiwa murni penuh rasa syukur dan pengharapan. Masalahnya, tidak semua orang datang dengan niat yang baik. Kalau sudah seperti ini, tempat suci pun bisa digunakan untuk menggali kejahatan.

Disinilah sang mahluk purba akhirnya menemukan mangsa lain. Ashin remaja terlihat bersinar, terang benderang, sangat berbeda dengan ketiga rekan dewasanya yang sudah digerogoti kesialan itu, berbeda pula dengan kebanyakan peziarah dan pelancong Jawa, Madura atau tanah lain yang datang meminta berkat dan keberuntungan.

Mahluk purba berbentuk serupa manusia, serupa kadal, dengan mata seperti mata manusia berjumlah begitu banyak tersebar di kepala dan rongga mulutnya itu memutarkan semua bola matanya yang menjijikkan tersebut. Ia membuka mulutnya dan membunyikan, “Wuk … wuk … wuk …,” demi melihat santapan paling enak yang sudah lama tak ia temui sejak puluhan tahun yang lalu.

Empat dari mereka, dengan tekad, menantang pantangan, melawan takdir. Sungguh, 4 adalah angka sial, nomer kematian. Itu sebabnya, 4 hari kemudian, tiga laki-laki Cina dewasa itu tewas mengenaskan dirampok dalam perjalanan turun dari Gunung Kawi. Para perampok menyangka para pelancong Cina itu adalah para toke berduit.

Ashin, masih tinggal di atas Gunung Kawi. Ia paling muda dan paling tahan lapar. Maka ia pun mendapatkan berkatnya.

1
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
masih penasaran dengan mimpi2 itu.. apa itu karena campur tangan Wardhani dan wuk wuk? soalnya kan waktu itu blm nemu keris semar itu kan?
fia
bukannya kalau gak sakit2an berarti namanya sesuai ya sama orang yang pakenya
Nikodemus Yudho Sulistyo: iya. tapi berhubung Dihyan selalu merasa rendah diri, ya dia berpikir nama itu terlalu berat buat dia. 😁
total 1 replies
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
Wardhani nih yg di tubuh nya Stefanie
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
mr. bule biar bawahnya puyeng ternyata msh bisa mikir 😂
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩: wkwkwkwk logika masih berjalan
total 1 replies
ℛムメနんム⭑ⷫ ᭄ⷶ°♬
mampir kakk
Nikodemus Yudho Sulistyo: Terimakasih. silahkan menikmati
total 1 replies
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
Dihyan lgi tidur di mobil, awas mimpi nya jngn smpe mimpi kek lgi sama Vivian, bisa kaget Centhini yg tak tidur disebelahnya.

klo yg ketemu di mimpi Dihyan Stefanie Indri, mungkinn wae sih, terakhir ketemu juga Dihyan mimpi yg di ksh nomer hp itu
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
Stefanie Indri kah? penari yg dikenalkan Veronica Bungas ke Dihyan?
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
mantap tuh kekuatan keris semar warisan Ashin wkwkwkwk, mimpi juga bisa di imitasi kan, cuma mungkin bedanya tak bersentuhan nyata gitu yaak, ehh bener tak tuh?
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
jd siapa? Stefanie? atau veronica?
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
ya iya lah.. orang tidur siang , coba kalo tidur malam pasti mimpi di malam bolong eh apa malam mampet? 😅
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
padahal kalo tidur bisa mimpi loh Yan 😅😅
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
akhirnya memiliki pemahaman tentang itu Yan 😅
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
Betul sekali Yan... Vivian mengalami mimpi yg sama dan perasaan nya sama seperti yg kmu rasakan wkwkwkwk.
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
kira-kira di jakarta Ashin bertemu sapa lagi nih di dalam mimpi Centhini? masih lanjut kah mimpi Centhini atw gantian Asuk Dihyan yang mimpi wkwkwkwk
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
udah bisa dibilang agak kaya lah ya 😅😅
🍁ოհҽs💃🅷🅴🆁🅼🅸🅽🅰❣️💋👻ᴸᴷ
kalo aku mah langsung Terima Shin 😅😅
🍾⃝ ͩIɴᷞᴅͧʀᷡɪͣ_𝐊ᵉʸᶻ'𝐆🌷
judulnya Ling2 terbangun apa Centhini terbangun kak
Nikodemus Yudho Sulistyo: halah..nulisnya sambil mimpi..🤣🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩIɴᷞᴅͧʀᷡɪͣ_𝐊ᵉʸᶻ'𝐆🌷
Dihyan, bkn Ashin kak
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
untungnya baca nya siang hari wkwkwkwk.

klo dibandingkan sama Dihyan, Ashin banyak beruntungnya. Ashin mah langsung praktek lahh Asuk Dihyan mah kan cuma di mimpi 😂

next
Nikodemus Yudho Sulistyo: Ashin kan dedengkotnya soalnya..hehe
total 1 replies
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
emang boleh, tak ngelupain masa masa itu klo ntar Ashin atw Ling Ling udah punya pasangan masing-masing? wkwkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!