Inez, seorang perawat lansia.
Sejak sekolah Inez adalah gadis yang berjuang sendiri dan sudah hidup mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, selingkuhnya sang ibu mengakibatkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan, Ayahnya bernama Hendra sangat mencintai Istrinya tapi godaan lelaki lain telah membutakan mata Anita. Anita adalah ibunya Inez, dan sejak kematian Hendra suaminya Anita selalu menggunakan jasa lelaki brondong untuk menemani kesepiannya dan menutupi rasa bersalah nya.
Sejak saat itu, kebencian Inez pada ibunya sudah tak terbendung.
Hingga kini dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, Kakek itu sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Roni yang melihat Inez, dia langsung terperanjat, dan menyuruh anak buah premannya diam. Roni mendekati Inez secara perlahan lahan, Inez seperti binatang, merangkak dan hendak menyerang. Roni meneteskan Air mata dan mendekati Inez.
Melihat Roni yang menangis, sisi kemanusiaan Inez muncul, dia pun berdiri dan diam memandang Roni yang mendekatinya.
"Inez, eike Roni, kamu kenal eike! Inez!"
Inez hanya terdiam di ajak bicara oleh Roni, dan Inez tiba tiba mendekati tubuh Roni dan mengusap bajunya. Seperti hewan liar, Inez meminta Roni melepas bajunya, Inez menarik narik baju Roni hingga sobek.
"Bicaralah Nez! apa kamu bisu sekarang? lagipula kenapa kamu menarik bajuku hingga sobek?"
Roni tidak melawan dia pasrah saja dengan yang di lakukan Inez.
Setelah tubuh Roni di lucuti dari bajunya, dan anak buah preman disuruh berbalik badan, Inez langsung mengambil dedaunan dan di ikatkan ke tubuh Roni. pertama di ikatkan ke daerah kemaluan Roni, kedua ke daerah dada Roni.
Melihat Roni menurut saja, Inez sangat senang dan bertepuk tangan.
Roni pun ikut senang.
"Inez kamu ikut aku pulang!"
Inez bingung, dia tidak mau meninggalkan hutan dan temannya.
"Aku bukan Inez! aku Huwa"
Inez menolak ikut pulang, tapi Inez malah meminta Roni jadi teman hutan nya juga, Inez terus membujuk Roni agar bisa naik pohon mangga di depannya.
"Tidak Inez, tunggu sebentar aku ada foto kita"
Roni memperlihatkan Foto Inez dan Roni. Yang selalu tersimpan di dompet, karena Roni sudah menganggap Inez Saudara.
Inez lalu melihat foto itu dan dia mengusap usap foto dengan mengusap usap wajahnya. Inez bahagia karena ada dirinya di dalam foto, lalu Inez memeluk Roni.
"Iya , ayo pulang ketemu kakek, mau ya?"
Roni terus merayu Inez agar ikut pulang.
Karena melihat dirinya ada bersama Roni di Foto akhirnya Inez mau untuk ikut dengan Roni.
"Namaku Huwa, aku akan pamit ke teman teman ku dulu, tunggu sebentar!"
Inez menaiki pohon cemara, dan setelah sampai di puncak dia berteriak dengan Bahasa khas pemangggil hewan.
"Huuuuuwaaaaaaaa, lululllullu, Huwaaaaaaa lullulululu"
Tiba tiba tanah bergetar, seperti gempa. Ternyata ada gajah dan binatang lainnya yang berlari mendekati Inez. Roni dan tim Premannya meminggir dan membiarkan INez berpamitan dengan teman hewannya,. terdengar hanya" Huwa lululu, huwa lluululu"
Binatang binatang itupun mengangguk seperti mereka mengerti dengn ucapan Inez. setelah itu mereka saling berpelukan dan melambaikan tangan pada Inez tanda sampai jumpa.
Roni dan yang lainnya pun ikut terharu, karena Inez dan teman binatangnya menangis karena harus berpisah.
"Ayo Huwa!"
Inez pun sekarang di panggil Huwa oleh Roni. Agar dia mau ikut pulang. Mereka pun berjalan kembali melewati arah yang sudah di tandai, agar bisa cepat pulang ke kota, Roni pun mengirim signal dan pesan pada 2 helikopter agar menunggu ditengah hutan di lahan kosong berumput .
Setelah sampai di tengah tanah kosong Roni dan yang lainnya menunggu Helikopter datang. Roni masih pakai baju daun begitupun Inez.
Menunggu 15 menit, barulah 2 Helikopter datang untuk mempercepat membawa Inez Pulang langsung ke kediaman Kakek Subrata.
Inez sangat histeris melihat Helikopter dia ketakutan karena heli itu bisa terbang. bahkan saat di suruh naik Inez sempat menolak, tapi di rayu Roni dengan susah payah, di rayu dengan makanan, barulah Inez mau naik. Tapi tetap sambil mengunyah makanan Inez sambil memegangi tangan Roni karena ketakutan dengan helikopter.
Perjalanan menuju rumah Subrata lumayan jauh, sekitar 2 jam mereka sampai.
Subrata sudah tahu Roni menemukan Inez, Subrata di kursi rodanya menunggu Inez di depan rumahnya. Awalnya sangat sedih, tapi melihat pakaian Inez dan Roni hanya daun, pak Subrata menjadi nangis kebahagiaan.
"Inez"
Subrata langsung memeluk Inez dan dia memeluk kakeknya lagi.
"Kakek siapa?"tanya Inez.
"Kek , Inez hilang ingatan , sepertinya kecelakaan itu meninggalkan trauma mendalam bagi Inez, bahkan wajahnya Inez menjadi penuh dengan bekas luka sobek" Roni menjelaskan bahwa nama dia bukan Inez tapi Huwa, nama yang dipakai selama Inez di hutan dan berteman dengan para binatang di sana.
"Tinah, mandikan Inez , eh maksud saya Huwa, dan ganti bajunya dengan yang layak" Subrata memiliki pembantu setia yaitu Tinah, Dia adalah pembantu yang bekerja dengan Subrata sudah 10 tahun.
"Roni, terimakasih kamu berusaha mencari Inez, aku sempat berputus asa, tapi melihat keyakinan kamu, aku percaya kamu bisa menemukan Inez"
"Bos makasih juga sudah percaya padaku, aku malu bos, aku ke kamarku dulu dan ganti baju".
Subrata pun tertawa melihat kelakuan Roni, dan Subrata bahagia karena cucu satu satunya sudah pulang. Subrata tahu dalang di balik pembunuhan Inez Ini, Subrata akan membalas dendam dan akan menjadikan Inez orang baru untuk menjadi pewaris tunggal. PT. Minyak Bumi Subrata .
**
Sementara itu, di kediaman Keluarga Wijaya. Yang heboh karena kehilangan berkas berkas atas nama Inez dan menghilangnya Astrid, merekapun mencari asal usul Astrid dan semua itu fiktif dan palsu belaka.
"Sialan! kenapa gue tertipu!" Ujar Sinta sambil meminum minumannya.
"Mamah, kenapa tidak teliti memilih asisten?"
Angga dan Wina ternyata sedang gundah dan galau juga karena surat surat atas nama Inez hilang. Usia kandungan Wina sudah menginjak 8 bulan dan sebentar lagi Wina akan melahirkan, permintaan Wina sangat banyak, ingin rumah, ingin mobil baru bahkan ingin aset milik Inez di balik nama anaknya Wina nantinya. Mendengar permintaan Wina pak Wahyu hanya menggelengkan kepala. Karena begitu serakahnya Wina, barulah Wahyu paham kenapa Angga di jodohkan dengan Inez, karena Wina adalah tipe cewe matre.
"Sayang, kamu sabar ya. Setelah pencuri itu kita temukan dan kita jebloskan ke penjara maka semua harta Inez itu untuk anak kita"
"Janji?"
"Iya janji!"
"Makasih sayang"
Wina pun menciumi wajah Angga, dan Angga langsung bersimpuh menciumi perut Wina. Terlihat tendangan di perut Wina yang di lakukan bayi, membuat Angga semakin sayang pada Wina.
Tiba tiba, Wina menjerit.
"Aaaaaaaaakkkhhh"
Air ketubannya pecah...Wina kesakitan dan Angga panik..
Sinta pun menyuruh pak Wahyu menelpon Ambulance.
Menunggu beberapa menit kemudian, barulah datang ambulance dan Wina di bawa ke rumah sakit.
Di dalam mobil, Wina terus merasakan kesakitan.Dan Angga berusaha menenangkan Wina dengan menggenggam tangan Wina.
Sesampainya di rumah sakit, dokter berkata bahwa Nyonya Wina akan segera melahirkan. Angga merasa senang dan bahagia. Dia Dan Sinta menunggu di depan ruang persalinan.
Semua panik, tidak ketinggalan Arya datang bersama Citra dan Anaknya yang sudah lahir.
"Bagaimana keadaan Wina?"
"Sebentar lagi Wina melahirkan pah"
"Syukurlah, akhirnya kita akan punya cucu Sinta"
Arya dan Sinta reflek berpegangan tangan, padahal di sana ada Citra.
Arya dan Sinta memang belum bercerai, Sinta masih istri pertama, tapi Sinta sudah tidak mau mengurus Arya, karena dirinya sudah lelah dan tak bisa bebas jika harus mengurusi Arya.
Kebahagian Angga memiliki anak sudah lama di idam idamkan, semua orang panik menunggu persalinan Wina.
Tiba tiba ada masalah, Dokter dan perawat mondar mandir mengambil alat operasi.
"Ada Apa ini dokter?"Angga sangat panik
"Pak Angga nanti saya jelaskan, hallo cepat panggil dokter Rahmat ke sini!" panggil Dokter kandungan.
Rahmat pun datang dan berlari, Seluruh keluarga Arya panik, dan Dokter rahmat tersenyum ke arah Angga, serta menepuk nepuk pundak Angga, seperti memberi kode agar Angga tenang.
Apakah yang terjadi?
mampir dikarya aku juga ya jika berkenan/Smile//Pray/