Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.
jika ingin tahu silakan baca ya kak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
E.S 17
Nezo sudah menyapaikan informasi itu kepada Eliza. Segera berjaga di depan, tapi belum dia keluar Eliza berkata,”Nezo kamu tidak harus berjaga didepan kamarku. Aku ingin ke tenangan untuk sementara ini. Apa kamu bisa?.”
“Tentu saja Nyonya Eliza,”ucap Nezo yang tidak jadi berjaga di depan kamar Eliza.
Tapi saat yang sama Fay yang pergi melaporkan tentang kejadian Mia. Charlie baru saja datang setelah berbincang dengan Fayza. Mendapatkan laporan dari Fay yang sangat tidak terduga.”Ada apa kamu datang ke sini Fay?,”ucap Charlie yang segera duduk.
“Tuan muda ada kabar buruk tentang Mia,”ucap Fay yang tidak langsung mengatakan apa yang terjadi.
“Apa yang terjadi dengan Mia?,”ucap Charlie dengan santai membaca beberapa dukumen didepannya.
“Mia sudah tewas di penjaga. Setelah diselidiki dia di racuni oleh seseorang. Penjaga di penjara juga semuanya tidak sadarkan diri,”ucap Fay yang terus terang. Charlie mendengar kabar itu melihat ke arah Fay dengan wajah dingin.
“Apa kamu yakin kalau Mia sudah tewas. Siapa yang sudah membunuh dia?,”ucap Charlie.
“Kami tidak tahu siapa pelakunya. Proses penyelidiki sedang berlangsung untuk saat ini. Tapi ada sebuah botol disamping Mia. Kurasa orang itu ingin membunuh Mia untuk tutup mulut. Apa lagi Mia belum mengatakan siapa orang yang ada di belakang dia,”ucap Fay menjelaskan situasinya.
“Tidak di temukan apa-apa ini sangat aneh. Siapa yang ingin membunuh Eliza sampai orang suruhan dari pembunuh itu juga ikut terbunuh untuk menghilangkan jejak. Apa Eliza memiliki musuh saat kejadian di masa lalu,”ucap Charlie yang bersikap penuh tanggung jawab.
“Maksud anda kalau pembunuh ini adalah musuh dari nyonya. Tapi setahu saya Nyonya tidak pernah menyinggung orang lain. Bagaimana bisa memiliki musuh, tuan juga tahu sifat dari nyonya Eliza bukan,”ucap Fay yang tahu kalau Eliza dulu tidak akan melakukan hal berbahaya seperti ini.
“Kurasa masalah ini tidak bisa di cari lagi.Tapi untuk keamanan saja kita harus memperketat kediaman duke untuk menjega kejadian ini terulang kembali. Jika bisa suruh Nezo untuk mengawasi pergerakan Eliza untuk saat ini,”ucap Charlie yang merasa kalau semua ini sudah lama di rencanakan.
“Tuan apa ada tugas lain,”ucap Fay yang masih berdiri.
“Tidak ada kamu bisa pergi dulu,”ucap Charlie. Tapi saat didepan pintu Ben yang dari luar melihat Fay yang ada di depannya.
“Ben kenapa dengan wajah kamu itu?,”ucap Fay setelah mereka berhadapan satu sama lain didepan pintu.
“Tidak ada hanya laporan keuangan dan penggelepan dana ini sangat rumit,”ucap Ben yang merasa kalau semua sudah di rencanakan dengan sangat baik.
“Ben kamu sudah kembali. Apa kamu menemukan apa yang terjadi dengan dokumen keuangan kita ini?,”ucap Charlie.
“Itu yang ingin saya bahas tuan muda. Kurasa kediaman kita ada mata-mata,”ucap Ben dengan terus terang. Fay yang belum keluar juga mendengar perkataan Ben sehingga dia menutup pintunya dan bergabung dengan mereka berdua.
“Apa kamu yakin kalau ada mata-mata di kediaman kita ini Ben. Jangan sampai kamu salah bicara?,”ucap Fay yang tidak percaya dengan perkataan Ben.
“Mana mungkin aku berbohong. Kalian tahukan selama ini aku mencari dalang dari penggelepan dana kita. Semua orang yang dulu membantu dan bekerja sama dengan Fayza yang mengurus. Mereka sudah tewas dan tidak meninggalkan jejak. Tapi ada informasi kalau ada satu orang pelayan yang melihat kalau Fayza juga ikut terlibah dalam penggelepan dana ini. Tapi sayangnya pelayan itu menghilang dan tidak tahu masih hidup atau tidak,”ucap Ben.
“Ben kamu sudah mengenal aku sejak lama bukan. Kamu tahu kalau Fayza tidak akan melakukan hal itu denganku,”ucap Charlie dengan wajah serius dan penuh pertimbangan.
“Saya tahu kalau nona Fayza itu adalah kekasih masa kecil anda. Tapi semua bukti mengarah ke Nona Fayza,”ucap Ben.
“Untuk apa kamu hanya curiga dengan Fayza saja bagaimana dengan Eliza dia juga sahabat dari Fayza. Apa kamu tidak mencurigai dia kalau semua hal yang di tuju oleh Fayza adalah ulah dia,”ucap Charlie menuduh Eliza.
“Tuan muda Charlie. Apa anda lupa kejadian dimana nona Fayza masuk ke kediaman duke ini. Para pelayan saja sudah mengabaikan dia. Tapi malah sebaliknya nona Fayza yang baru saja membantu kediaman duke sudah di puja oleh semua pelayan. Di tambah lagi soal kejadian nyonya Eliza pingsan. Apa anda tidak ingin mengakuinya kalau dia keracunan. Tuan anda harus bisa sikap adil tentang masalah ini jangan sampai karena perasaan anda membuat kediaman duke ini menghilang bersama dengan kejadian beberapa tahun yang lalu,”ucap Ben yang mengingatkan Charlie dengan kejadian masa lalunya.
Charlie tidak bisa membantah hanya bisa diam untuk sesaat. Dia menghela nafas dengan wajah serius dia berkata,”Kalau begitu kita selidiki keduanya dengan diam-diam. Untuk mencari dalang dari penghianatan ini.”
Keduanya mengangguk hingga Ben memberikan hasil laporan keuangan yang dia temukan.”Jadi kamu menemukan keuangan yang asli,”ucap Charlie.
“Itu benar itu ada di salah satu pelayan yang bersama dengan nona Fayza. Yang sudah mati, semua data sesuai dengan milik kita punya. Hanya saja melihat jumlah dan tanggal pembuatan ini,”ucap Ben yang tidak bisa melanjutkan.
Charlie membaca dokumen dengan seksama. Setelah dia selesai dia sangat terkejut kalau penggelapan ini sudah terjadi saat orang tuanya meninggal.”Apa kamu yakin semua dana yang kita miliki perpindah ke tempat lain,”ucap Charlie yang merasakan kalau rencana yang dibuat sangat rapih.
“Itu benar tuan muda. Kalau begini semua bisa jadi milik orang yang mengambil. Setelah aku mengecek semua bisnis kita.Juga mengalami kritis karena uang yang dikirim ke kediaman duke. Ada wilayah kiat yang mengalami kemiskinan dan kekurangan makan karena jumlah pajak yang naik. Tapi dilaporan yang kita dapatkan semua baik-baik saja. Ini sangat aneh,”ucap Ben berpikir.
“Kurasa masalah ini tidak sederhana yang kamu katakan Ben. Mia yang terbunuh. Eliza yang menjadi target, pengeluaran dana yang menghilang dan wilayah kita yang menjadi masalah,”ucap Charlie yang merasa kalau semua ini sudah di rencanakan dari dulu.
Tapi yang bisa melakukan semua ini hanya satu orang saja anggota kerajaan. Tapi informasi yang aku dapatkan raja sedang sakit dan digantikan dengan putra mahkota. Putri mahkota yang seperti biasa saja dan tidak melakukan hal yang mencolol. Hati Charlie yang merasa gelisah hanya diam untuk sesaat.
“Apa tuan baik-baik saja?,”ucap Fay.
“Aku baik-baik saja. Kalian bisa keluar dulu aku ingin mencernak semua informasi ini dulu,”kata Charlie. Fay dan Ben segera pergi dari ruangan meninggalkan Charlie sendirian. Tapi di ruangan lain dikamar Eliza yang tampak tenang karena sedang tertidur.
Tepat di tengah malam Eliza yang pulas tertidur merasakan hawa keberadaan seseorang yang menyelinap masuk.”Siapa yang datang malam-malam ini,”batin Calsida yang masih menutup matanya. Tapi apa yang terjadi dengan Eliza setelah itu?.