Novel ini lanjutan dari novel "TOUCH YOUR HEART" jadi jika ingin nyambung, bisa mampir dulu ke novel Author yang itu.
Nizar adalah seorang pilot muda yang tampan, kehidupan Nizar seakan kiamat kala melihat kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan. Hidup Nizar seakan hampa bahkan sifat Nizar pun berubah menjadi dingin, cuek, dan juga galak.
Nizar dan adiknya Haidar harus melanjutkan hidup meskipun terasa sangat sulit tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Hingga pada akhirnya, seorang wanita cantik tiba-tiba hadir di kehidupan Nizar dan memporak-porandakan perasaan Nizar.
Siapakah wanita cantik itu? apakah wanita itu mampu mengembalikan semangat hidup Nizar atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 Rencana Penculikan
Binar sampai di perusahaan cabang yang saat ini dipegang oleh Virlo. Binar berjalan dengan santai di dampingi oleh Suga. Binar langsung menuju ke ruangan Bos yang tidak lain sekarang ditempati oleh Virlo.
Binar membuka pintu ruangan itu, Virlo menoleh ke arah pintu. "Bisa tidak masuk ruangan orang itu ketuk pintu dulu," ucap Virlo.
Binar melipat kedua tangannya di depan dada lalu tersenyum sinis kepada Virlo. "Kamu budeg ya, tadi malam Pak Dewa sudah menandatangani berkasnya jadi sekarang juga kamu angkat kaki dari sini," ucap Binar.
"Kamu benar-benar keterlaluan, bertahun-tahun perusahaan ini aku yang urus dan menjadikan perusahaan ini perusahaan yang sukses, sekarang kamu dengan seenaknya mau mengambil perusahaan ini, apa kamu tidak malu?" bentak Virlo.
"Malu? kenapa aku harus malu, dari awal perusahaan ini milik Mamaku. Sebagai seorang anak tiri, harusnya kamu sadar kalau kamu itu tidak akan mendapatkan apa-apa dari Pak Dewa karena anak tiri tidak akan mendapatkan warisan. Jadi sekarang juga kamu angkat kaki dari sini," sahut Binar.
Virlo mengepalkan kedua tangannya, dengan wajah yang memerah menahan amarah dia pun langsung keluar dari ruangan yang selama ini sudah dia tempati. "Awas kamu Binar, kamu akan mendapatkan balasannya," batin Virlo dengan geramnya.
Virlo tidak terima atas perlakuan Binar terhadapnya, selama ini dia merasa sudah memberikan andil yang besar dalam perusahaan itu. Susah payah Virlo menjadikan perusahaan itu menjadi sukses karena dia berpikir jika suatu saat nanti perusahaan itu akan menjadi miliknya. Tapi siapa sangka, ternyata itu milik Binar.
"Pak, untuk sementara perusahaan ini Bapak yang pegang soalnya untuk saat ini hanya Bapak yang aku percaya," ucap Binar.
"Nona, saya tidak bisa apa-apa bahkan saya tidak tahu mengenai bisnis," sahut Pak Suga merasa sangat kaget.
"Tidak apa-apa, nanti biar aku yang urus Bapak hanya bantu menjaga perusahaan ini saja supaya tidak dikendalikan oleh orang-orang licik seperti si Virlo itu," ucap Binar.
"Kalau saya menjaga perusahaan, bagaimana dengan Nona? siapa yang akan menjaga Nona?" tanya Pak Suga.
"Tenang saja, aku akan baik-baik saja kok," sahut Binar.
"Tidak Nona, orang itu pasti akan balas dendam kepada Nona. Saya harus jagain Nona dari mereka, saya takut mereka melakukan hal yang macam-macam," ucap Pak Suga khawatir.
"Ya sudah, kalau begitu Pak Suga carikan pengawal satu lagi untuk aku," pintar Binar.
Suga terdiam, hati dia menolak ini semua karena Suga lebih suka menjaga Binar dibandingkan bekerja di perusahaan. Suga tidak mau sampai terjadi kenapa-napa kepada Binar. Namun, dia juga tidak bisa menolak perintah dari Binar.
"Kalau begitu, saya kembali ke kantor. Bapak di sini saja," ucap Binar.
"Nona mau naik apa ke kantor?" tanya Pak Suga.
"Pakai taksi saja, nanti kalau aku mau pulang, aku hubungi Bapak," sahut Binar.
"Tapi, Nona-----"
Binar segera pergi tanpa mau mendengarkan protes dari Suga. Binar juga terpaksa mempekerjakan Suga di sana karena satu-satunya orang yang Binar percaya untuk saat ini hanya Suga. Binar pun segera pergi dari perusahaan itu dan menyuruh sekuriti untuk menghentikan taksi.
"Ya Allah, perasaanku saat ini gelisah sekali. Tolong lindungi Nona Binar, Ya Allah," batin Pak Suga.
Binar segera masuk ke dalam taksi yang sudah dipesan oleh sekuriti. Dia tidak sadar jika ada sebuah mobil Jeep yang mengikuti taksi Binar dari belakang. Orang itu adalah suruhan Virlo, yang diperintahkan untuk menculik Binar.
Sementara itu, pada saat Binar sudah beberapa saat pergi tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan perusahaan cabang. Seorang wanita keluar dari dalam mobil, dan ternyata wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Yulia, Mama Binar. Yulia sudah sembuh, dan dia bertekad ingin membalaskan dendam dia dan Binar.
"Mama sudah kembali sayang, Mama tidak akan membiarkan kamu berjuang sendiri," batin Mama Yulia dengan senyumannya.
Yulia berjalan dengan anggunnya masuk ke dalam kantor, semua karyawan bahkan kaget dengan kedatangan Yulia. Mereka tahu jika Yulia mantan istri atasan mereka.
"Bukanya itu Bu Yulia, astaga sudah lama tidak melihat beliau kenapa sekarang beliau tambah cantik."
"Iya, tidak kalah sama gadis. Sepertinya Pak Dewa sudah bodoh meninggalkan wanita secantik Bu Yulia demi wanita murahan."
Begitulah desas-desus yang terdengar, mereka memang sudah tahu kasus bosnya itu. Yulia berjalan menuju ruangannya, dia membuka pintu ruangan itu dan Suga sangat terkejut akan kedatangan Yulia. Suga bahkan sampai menganga saking tidak percayanya dengan apa yang saat ini dilihatnya.
"Suga, kenapa kamu ada di sini?" tanya Mama Yulia.
"Nyo--nyonya, ke--kenapa Nyonya-----" Suga sampai tidak bisa melanjutkan ucapannya saking kaget dan tidak percaya dengan semuanya.
"Kamu jangan kaget seperti itu, saya sudah sembuh sepenuhnya. Mulai sekarang perusahaan ini saya yang urus, kamu kembalilah jaga Binar jangan sampai Binar kenapa-napa," ucap Mama Yulia.
Suga terdiam, dia benar-benar masih belum percaya dengan semuanya. "Apa ini benar-benar Nyonya Yulia," ucap Pak Suga tidak percaya.
"Iya, saya Yulia. Saya sudah sembuh sepenuhnya, saya hadir kembali karena saya tidak mau Binar berjuang sendiri. Selama ini Binar sudah terlalu menderita, dan saya juga sudah tidak ada rasa lagi kepada Dewa jadi saya ingin balas dendam atas apa yang sudah Dewa dan istrinya lakukan kepada Binar. Saya tidak akan membiarkan Binar bersedih lagi, jadi sekarang kamu kembali jaga Binar," ucap Mama Yulia.
Suga tersenyum bahagia, dia pun senang dan segera membungkukkan tubuhnya sebagai penghormatan. "Baik, Nyonya. Kalau begitu saya susul Nona Binar," ucap Pak Suga.
"Pergilah."
Suga pun segera pergi dari perusahaan itu, sedangkan Yulia tersenyum penuh arti. "Kali ini kamu akan habis, Dewa," batin Mama Yulia sembari mengepalkan tangannya.
Sementara itu. "Nona, sepertinya mobil di belakang dari tadi mengikuti kita," ucap sopir taksi.
Binar melihat ke belakang. "Masa sih, Pak?"
"Iya, Nona. Saya takut, sepertinya mereka orang jahat," ucap Sopir taksi itu lagi.
"Lebih kencang lagi Pak, nanti aku bayar Bapak dua kali lipat," sahut Binar.
Sopir taksi itu tidak bisa berkata lagi, saat ini dia memang sedang butuh uang karena sudah beberapa hari dia sepi penumpang. Sopir itu menancap gasnya, sedangkan Binar terus saja menghubungi Suga tapi tidak diangkat sama sekali. Suga lupa jika ponselnya disilent.
"Astaga, kenapa Pak Suga tidak mengangkat telepon aku," batin Binar panik.
Pada saat di jalan sepi, taksi yang ditumpangi Binar berhasil di salip membuat sopir dan Binar panik. "Astaga, mobil kita berhasil disalip, Nona. Bagaimana ini?" ucap sopir taksi panik.
Binar juga merasa sangat panik, dia bingung harus melakukan apa. Dia tidak mau sopir taksi itu ikut-ikutan terkena bahaya karena Binar tahu, yang mereka cari adalah dirinya.
mau di mana taruh tuh muka dengan PD nya ngaku²sahabat...
sahabat dari hongkong, sedangkan jin Qorin aja males ngakuin elu bagian dari dia 🤣🤣🤣
dewa gimana reaksinya setelah tau binar hilang ya
liat saja kemarahan mak nya binar, aku dukung Yulia kalau mau acak² dewa beserta keluarganya dan anak² tiri nya