NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Cobaan

Bab 17. Cobaan

Pov Author

Pram memutuskan untuk menghabiskan waktunya di ruang kerja kecil di lantai bawah setelah menyelesaikan sarapan yang mendebarkan. Ia menutup pintu rapat dan berkutat pada layar laptop di hadapannya.

Pram ingin otaknya yang sedari tadi mulai tercemar virus dapat di netralisir dengan pekerjaan yang belum terlalu penting untuk di selesaikan.

Pram membuang napas berat. Ingatan itu tidak bisa hilang begitu saja kecuali ia terkena amnesia. Pram tidak ingin melukai hati Ranti, juga tidak ingin mengkhianati dan membuat istri tercinta kecewa padanya.

Namun Pram juga tidak bisa berkata jujur soal Menur. Semua kejadian yang tanpa sengaja itu bisa memicu pertengkaran mereka jika Ranti tidak bisa menahan hati, pikir Pram.

Akhirnya Pram pun, berniat menutup rapat soal Menur. Cukup dia saja yang tahu dan tidak ingin membuat sang istri bersedih, pikirnya.

Sementara itu, di dapur.

Menur mengangkat piring kotornya dan milik Pram ke wastafel. Ia tersipu kala teringat saat ia meminta sisa nasi goreng milik Pram tadi karena tanpa sengaja, ia melihat wajah Pram sedikit memerah.

"Om pasti grogi deket aku. Aku yakin itu!" Guman Menur sambil mencuci piring tersebut. Tumben...

Menur tidak sadar kalau yang membuat Pram memerah adalah dua bukit kembarnya yang samar-samar terlihat bagai lukisan di kaos putih polosnya.

Namun Menur senang melihat sikap Pram seperti itu. Itu artinya dimata Pram dia bukanlah sosok yang di pandang sebagai anak kecil saja.

Menur berjalan sambil sesekali meloncat-loncat senang bak anak kecil yang mendapat mainan baru. Ia melangkah menuju kamarnya dan merebahkan diri di tempat tidurnya.

Menur melamun mengingat ekspresi Pram tadi. Semakin ia melamun, semakin menjadi ia mengkhayalkan sesuatu yang tidak pantas di khayalkan.

Menur berfantasi tanpa menonton film yang membuat darahnya berdesir dan jantungnya berdebar-debar. Perlahan tangannya mulai bergerilya pada tubuhnya sendiri.

Mulai dari baju yang di angkat, untuk meraba dua bukit kembarnya dan meremasnya pelan. Merasa risih dengan pakaiannya Menur membuka baju kaos putih tersebut.

Menur merasakan sensasi hingga ia menggigit bibir bawahnya. Tidak puas dengan bukit kembarnya saja, Menur mulai meraba bagian bawahnya yang mulai basah.

"Ck! Dimana hardisk ku? Apa ketinggalan di kamar?" Guman Pram mencari benda berbentuk kotak kecil berwarna hitam yang ia gunakan untuk mencadangkan data pekerjaannya.

Pram pun tampak berpikir dimana ia meletakkan hardisknya itu. Pram akhirnya berdiri dan meninggalkan kursi kerjanya. Ia melangkah dengan sesekali menoleh kesana dan kemari menuju kamarnya untuk mencari barang yang ia butuhkan.

Ya, Pram kini sedikit was-was bila harus berjumpa dengan Menur. Ia tidak ingin otaknya kembali di penuhi Menur, Menur dan Menur.

Pram lega Menur tidak terlihat sampai ia mendekati pintu kamarnya. Namun langkah Pram terhenti oleh samar-samar suara yang sangat familiar beberapa jam belakang ini.

Tanpa sadar kaki Pram melangkah mengikuti gema samar suara yang membuat ia terlena. Dan kakinya pun berhenti tepat di depan kamar Menur yang berada di pojok yang berseberangan dengan deretan kamarnya.

Pintu kamar itu bercelah. Dan Pram pun mendaratkan pandangannya diantara celah pintu itu karena penasaran.

Di dalam sana, Menur sudah tidak lagi mengenakan pakaiannya. Tubuh polosnya itu terekspos begitu saja dengan posisi pahanya terbuka lebar menghadap pintu.

Pram dapat melihat jelas hutan tipis berlembah merah muda itu sedang di gerayangi oleh jari-jari Menur yang bergerak dengan perlahan. Desahan-desahan Menur terdengar begitu nyata, membuat Pram meneguk salivanya. Bahkan tanpa sadar Pram yang terlena akan pemandangan yang menggiurkan itu tidak sadar jika tongkat ajaib pusaka turun temurun bangun dari tidurnya.

Jantung Pram bedegub dengan keras. Kali ini dia tidak bisa lagi menahan hasrat yang mulai memuncak oleh aktifitas Menur yang bersolo karier.

Pram tanpa sadar menutup pintu itu perlahan dan dengan cepat berjalan masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintu dan bersolo pula di kamar mandinya.

"Ini gila!" Guman Pram menggerutu pada dirinya sendiri yang terjerat akan permainan Menur.

Ia mengguyur kepalanya dengan air shower yang kebetulan ia pun belum mandi sejak pagi.

Sementara itu Menur menghentikan aksinya ketika terdengar suara pintu tertutup walau pelan.

Apa pintu tadi tidak aku kunci ya? Batin Menur bertanya-tanya.

Ia mencoba mengingat dan ternyata benar ia lupa mengunci pintu kamarnya. Menur pun berasumsi pintu itu tertutup oleh angin yang masuk karena jendela kamarnya yang terbuka.

Namun Menur sudah tidak lagi berhasrat untuk melanjutkan permainannya. Ia pun memilih membersihkan area kewanitaannya di kamar mandi.

***

"Loh Mas kok jemput? Aku kan bawa mobil sendiri." Kata Ranti begitu melihat suaminya benar-benar menunggunya di tempat parkiran dengan mobil sendiri.

Sebelumnya Pram berchat ria kepada sang istri. Padahal ia tahu sang istri sedang sibuk bekerja. Namun agar pikiran dan hatinya tidak berisikan Menur, Pram sengaja mengajak ngobrol sang istri di jam sibuknya meski Ranti membalas pesan-pesannya dengan jarak waktu yang cukup lama dari biasanya.

"Aku kangen setengah mati. Rasanya tidak bisa menunggu lagi lebih lama." Ujar Pram pada wanita yang ia cintai.

Tentu kata-kata Pram itu membuat Ranti terkekeh dan bersemu.

"Terus, kita masing-masing bawa mobil?"

"Iya, tidak apa-apa. Aku akan membuntuti mu di belakang. Tapi kita jangan pulang dulu kerumah ya, kita pergi makan dulu." Ujar Pram.

"Loh, tidak ajak Menur?"

"Dia kita bungkuskan saja. Kali ini aku ingin berdua saja dengan cintaku." Jawab Pram dengan tatapan penuh kasih.

Pram saat ini tidak ingin menjumpai Menur. Ia takut hatinya semakin goyah dan melukai sang istri.

"Baiklah, Mas." Jawab Ranti sambil tersenyum penuh cinta membalas tatapan sang suami.

Mereka pun perlahan bergerak dengan mobil masing-masing menuju rumah makan yang berbeda dengan malam kemarin.

Pram serasa hidup kembali karena hati dan pikirannya kembali terisi hanya sang istri seorang. Mereka mengobrol santai dan sesekali Pram menggombali istrinya seperti biasa, sehingga mereka terlihat sebagai pasangan yang mesra dan romantis disana.

"Menur tadi siang makan apa ya Mas? Biasanya aku memesankannya dia makanan. Tapi tadi aku bener-bener sibuk banget sampai lupa sama dia."

"Dia sudah besar sayang. Kalau dia lapar dia bisa masak atau memesan makanan sendiri. Kamu tidak lupa memberi uang saku padanyakan?"

"Ya Mas. Waktu dia datang pertama kali ke rumah, aku memberinya 3 ratus ribu untuk seminggu. Cukup tidak ya Mas?"

"Hanya untuk jajan?"

"Iya, hanya untuk jajan saja bila aku tidak di dekatnya. Keperluannya yang lain sudah aku penuhi di luar uang itu."

"Cukup sayang. Lagian dia dia juga belum mulai kuliah. Harusnya uang itu bisa ia tabung sedikit."

"Iya, Mas. Oh ya, tadi pagi Mas sarapan apa?" Tanya Ranti.

Mendengar pertanyaan Ranti, Pram sekilas teringat adegan di meja makan pagi di tadi. Dengan cepat ia membuang pikiran itu dan menatap lekat pada sang istri.

"Ehem! Nasi goreng sayang. Keponakan mu juga makan nasi goreng itu." Kata Pram sebelum Ranti bertanya kembali.

Bertepatan dengan itu pesanan mereka pun datang. Obrolan pun di ganti dengan menu makanan yang sedang mereka santap. Pram merasa bersyukur sang istri tidak berpikiran yang aneh-aneh tentang keberadaannya yang hanya berdua dengan Menur saja di rumah mereka.

Pram akan berusaha untuk tidak lagi tersesat oleh Menur si polos yang berbahaya.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
kau akan menyesal Pram bermain api,nanti kau akan terbakar
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
dasar Pram ,dibalas lagi aja sama Ranti tahu rasa
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
Weh gimana tuh keadaan bibir Menur🙄
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
pngen ku getok nih si pram
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
Pram ih nakal🙄🙄
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
jelaslah,Krena udh dikasih amunisi sama menur
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
bisa aja alesannya 🙄
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
itu si pram bukan kucing lagi, ah keduanya bikin kesel 😤😤😤
pokoknya Ranti gak boleh lemah kek di sinetron", makin muak liat Pram dan menur
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
teruslahh bermain di belakang pasti pada saatnya bakal terlihat nyata kelakuan kalian berdua 😒😒
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
hadehh berbohong lahh terus berbohong dan bakal ada kebohongan apalagi yang kau ucapkan ke istrimu pram😤
Wati Nanda
wes to ponakan adalah maut🤣🤣
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Cantik menafik.kslo di pske jsl" yang bodoh dan menyskiti orang lsin gkda nilainnya tetep murahann ,laki" gkkan kiat bila terlalu tergoda makanya yang selibgkuh itu salah kedua belah pihak.
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
woyy kondisikan kaki kalian kimpritt 😠😤
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
makin kesini makin belagu kamu menur 🙄
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
emang bisa saling tautan jari2 kaki🙄😩
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
hadeuuuuuu ampun ahh🤦‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
terus terusin lah kalian, sepandai pandainya bermain pasti ketahuan juga. yomennn
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
nakal ya kamu pram 😤
Akbar Razaq
Semenarik apapun jika akhlak nol lama lama pasangan juga jengah. Memangnya hidup hanya utk kuda kudaan mulu.Tunggu saja klo Ranti tahu smua, kalian akan kelabakan eh ku rasa hanya Pram yg kehilangan tapi Keponakan dajjalnya dijamin tdk karena apa ? karena sptnya dia tak berotak.
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
berteriak..??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!