Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 pria hot
" Ara buka pintunya " ucap Rey terus mengetuk dari luar tapi tak terdengar sahutan dari dalam .
20 menit kemudian.
" Ara Papi jalan keluar kamu mau ikut ?" tanya Rey yang sudah siap dengan pakaian casual nya kembali mengetuk pintu.
Karena tidak mendengar jawaban juga akhirnya Rey berjalan keluar dengan langkah lambatnya.
" bagaimana cara membujuknya?" batin Rey berpikir keras karena biasanya hanya dengan diajak keluar saja Ara akan berhenti ngambek tapi sekarang sama sekali tak mempan .
" Aku tau " ucap Rey segera masuk ke mobilnya dan pergi membeli beberapa hadiah untuk istri kecilnya yang sedang ngambek .
.....
" kalian dobrak pintu sialan ini" ucap Rey pada bodyguard nya yang langsung mereka lakukan.
Ara yang sedang berbaring itu langsung duduk begitu seseorang mendobrak pintu dan menatap dengan mata menyipit.
Rey masuk kedalam kamar dengan membawa sebuket bunga dan coklat lalu kembali menutup pintu.
" Malam cantik " suara rada basah Rey meletakkan bunga dan coklat yang dia bawa diatas ranjang .
Ara yang duduk bersandar ke kepala ranjang itu memeluk lututnya dan menarik selimut keatas melihat gelagat tak biasa Rey apalagi penampilan casual nya sudah seperti akan jalan dengan kekasih nya saja .
" Akkkk" Teriak Ara saat Rey mematikan lampu utama kamar meninggalkan lampu kecil diatas nakas yang begitu redup .
" Pa, Papi mau apa" kata Ara duduk menjauh saat Rey ikut duduk diatas ranjang.
" Tidak boleh ikut duduk bersama dalam kamar sunyi ini?" tanya Rey duduk disamping Ara ikut menatap ke arah balkon dalam redupnya cahaya.
" Kamar ini kecil Papi pergi aja ke kamar utama " ucap Ara menatap sekitar kamar yang hanya berkapasitas ranjang dan satu set sofa namun didalamnya terasa begitu tenang .
" Ara bisakah kita menghabiskan waktu berdua lebih lama Aku ingin kita saling terbiasa dengan kehadiran masing-masing" ucap Rey menatap Ara penuh penghayatan dalam redupnya cahaya.
Ara menoleh menatap Rey yang duduk disampingnya dan saat tatapan mereka bertemu seketika suasana menjadi hening karena saling tatap dalam diam .
" Ngapain sebentar lagi kita juga bercerai" ucap Ara .
" Enggak , tidak ada istilah cerai Ara " suara meninggi Rey membantah tegas ucapan Ara .
Rey melepas beberapa kancing kemeja bagian atas yang dipakainya saat suhu tubuhnya tiba-tiba memanas mendengar penuturan Ara .
" Terus mau Papi apa?" tanya Ara dengan suara tak kalah meninggi .
" Aku mau mempertahankan rumah tangga ini apapun yang terjadi dan Aku tidak akan pernah menceraikan kamu , camkan itu " tegas Rey mengacak rambut nya.
" Kenapa? Bukankah dari awal Papi sama sekali tak menginginkan pernikahan ini " tegas Ara dengan suara keras.
" Awalnya memang seperti itu tapi setelah Aku jalani dan rasakan Aku ingin mempertahankan nya " ucap Rey yang sudah membuat komitmen atas itu .
" Lalu bagaimana dengan masa lalu Papi yang belum selesai ?" tanya Ara menatap Rey dengan tatapan hambar.
" Semua sudah selesai Ara , Aku sudah melupakan dan menghapus perasaan ku pada Hazeera sejak saat Aku mengetahui sifat aslinya " ucap Rey dengan jujur dari dalam hatinya yang paling dalam .
" Jadi Papi ingin menjadikan Aku pelarian atau penyembuh sakit hati Papi gitu " ucap Ara dengan emosi , sebenarnya itulah alasan yang membuat Ara sangat takut melanjutkan pernikahan ini.
" Tidak , Sama sekali tidak ada niat ku untuk melakukan itu Ara ." ucap Rey menggelengkan kepalanya.
" Aku hanya mempertahankan apa yang sudah ada dihidupku dan walaupun mungkin diawal menikah Aku tidak punya perasaan apa-apa pada kamu tapi disaat Aku menikahi kamu disore itu semua sudah berbeda Ara " Rey menatap Ara dengan tatapan dalam .
" Status kita sudah menikah Aku memegang tanggung jawab penuh atas kamu serta Janji yang Aku ucapkan dihadapan keluarga kita dan itu tidak main-main Ara " sambung Rey yang membuat Ara terdiam .
" Iya juga sih Nanti keluarga kita sedih " ucap Ara yang tak ingin membuat keluarga mereka menjadi kecewa .
" Ya tapi Aku rugi " lesu Ara memandang Rey .
" Astaga Aku perjaka Ara " pernyataan valid Rey to the points.
" Bukan itu , Aku belum pernah pacaran sedangkan Papi udah " ucap Ara .
" Jadi kamu ingin pacaran dulu?" tanya Rey yang langsung diangguki Ara dengan semangat saat Rey seperti akan memberikan izin .
" Iya sama Om bule " ucap Ara yang malah keceplosan saking senangnya.
" Huftt, Kamu sudah punya suami Ara" pernyataan Rey .
" Ya tapi pengen punya pacar " ucap Ara lagi .
" Yasudah kita akan berpacaran " ucap Rey meraih buket bunga yang tadi di bawanya .
" Sini biar Aku ajari Kamu cara berpacaran orang dewasa " suara sensual Rey yang membuat Ara sampai merinding mendengarnya.
" Ihhh, Papi apaan sih hot banget " ucap Ara yang mendadak ngeri menatap Rey yang memakai kemeja hitam dengan lengan yang digulung sampai siku tapi itu membuat aura pria matangnya seolah menyala hingga Ara kepanasan melihat nya dalam redupnya cahaya.
" Hot gimana biasanya juga berpenampilan seperti ini " ucap Rey tersenyum simpul.
" Hehehe Ara mana pernah perhatiin Papi dengan detail selama ini , Malas perhatiin pacar orang" ucap Ara menatap Rey semakin mendetail memang baru akhir-akhir ini Ara menyadari pesona Rey .
" Sekarang suami kamu seutuhnya jadi tatap sepuasnya" ucap Rey tersenyum lebar lalu mengecup pipi Ara .
" Suami Aku Awww" kata Ara dengan centilnya menyentuh dagu Rey membuat pria dewasa itu merinding tiba-tiba saat digoda Ara .
" Ara Aku ingin serius menjalani hubungan ini bukan main-main" serius Rey yang malah melihat kilatan licik di mata Ara .
" Iya , Pacarku " ucap Ara dengan main-main.
" Ara mulai sekarang panggil Aku dengan panggilan romantis jangan lagi memanggil Papi " pinta Rey karena kata orang rasa sayang dalam pernikahan juga berawal dari nama panggilan.
" Lah terus panggil Apa kalau bukan Papi ?" tanya Ara yang sudah terlanjur fasih memanggil Rey dengan sebutan Papi .
" Apa aja selain Papi " ucap Rey mengelus-elus kepala Ara .
" Babi " ucap Ara tertawa meledak melihat perubahan ekspresi wajah Rey .
" Iya, iya maaf Daddy " ucap Ara meminta maaf dengan cara tak biasa selain memeluk juga mengecup pipi Rey yang duduk disampingnya.
" Daddy?, kamu mau menjadi Baby ku ?" ucap Rey mengangkat alisnya mendengar panggilan gadis kecil itu untuk nya .
" Eng, enggak" gelagapan Ara yang tau kemana perginya ucapan Rey .
" Ya sudah mulai hari ini panggil Aku Daddy itu jauh lebih menyenangkan" ucap Rey yang merasa nyaman di panggil Daddy walaupun dengan pikiran liarnya.
" Tapi , "
" Baby kamu menyukainya" tanya Rey dengan suara berat menyerahkan bunga dan coklat pada Ara .
" Daddy nyalain dulu lampunya" ucap Ara menghirup aroma harum dari bunga segar itu dan langsung meneguk Saliva begitu lampu menyala .
" Astaga dia memang tampan sekali " batin Ara klepek-klepek sendiri menatap Rey secara keseluruhan.
Benar-benar definisi pria matang yang sexi !.
" Sini peluk " ucap Rey setelah melepaskan kancing kemeja nya sebagain .
