NovelToon NovelToon
Permainan Terlarang

Permainan Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Pembantu / Pembaca Pikiran
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alim farid

**Sinopsis:**

Luna selalu mengagumi hubungan sempurna kakaknya, Elise, dengan suaminya, Damon. Namun, ketika Luna tanpa sengaja menemukan bahwa mereka tidur di kamar terpisah, dia tak bisa lagi mengabaikan firasat buruknya. Saat mencoba mengungkap rahasia di balik senyum palsu mereka, Damon memergoki Luna dan memintanya mendengar kisah yang tak pernah ia bayangkan. Rahasia kelam yang terungkap mengancam untuk menghancurkan segalanya, dan Luna kini terjebak dalam dilema: Haruskah dia membuka kebenaran yang akan merusak keluarga mereka, atau membiarkan rahasia ini terkubur selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alim farid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

luna merasa terjebak dalam jaring emosional yang semakin memerangkapnya. Setiap kalimat yang terucap dari bibirnya seolah-olah disulap oleh kakak iparnya, damon, menjadi alat untuk keuntungan pribadi. Dalam kepanikan batin ini, luna merasakan wajahnya memerah, dan jiwanya tertekan oleh tatapan menggoda damon yang tak dapat disembunyikan.

"Bagaimana caramu akan menunjukkan rasa terima kasih?" tanya damon dengan nada mengundang, alisnya bergerak naik turun dengan ekspresi menggoda yang semakin mempertegas intensitas tatapannya. luna merasa seperti sedang diadili, terbuka untuk pengamatan yang sangat mengganggu.

"T... Terima kasih sudah cukup diucapkan. Apa lagi yang kau mau?" luna mencoba untuk mempertahankan ketegasan, meski suaranya bergetar, mencoba menghindari jebakan verbal yang sengaja diciptakan damon.

damon terkekeh dengan rasa ingin tahu yang dalam, lalu membisikkan sesuatu yang membuat luna terkejut, "Bagaimana jika kita pergi ke hotel? Aku bisa mengajarkanmu seni kenikmatan malam yang sejati."

luna segera mendorongnya menjauh dengan gerakan cepat, merasakan bibir damon yang tidak tahu malu menyentuh daun telinganya. "Kak damon!" pekiknya, wajahnya memerah akibat kemarahan dan rasa malu yang meluap. Namun, damon malah tertawa geli, puas melihat kekacauan yang ia ciptakan.

"Apa kau tidak penasaran bagaimana rasanya 'milikku' bergerak di dalam dirimu? Aku yakin kau akan ketagihan," lanjut damon dengan nada menggoda yang semakin mendalam. luna merasa kebingungan yang mendalam. Pertanyaan di benaknya apakah mereka benar-benar akan berakhir di ranjang malam ini ataukah damon akan memaksanya. Terjebak antara rasa penasaran dan naluri, luna mencoba untuk tidak terjerumus lebih dalam.

"Apa yang kau pikirkan? Apakah kau akan mencoba tawaranku?" tanya damon dengan nada penuh harapan.

"Tidak akan!" luna menjawab dengan tegas, berusaha mengalihkan perhatian. "Lakukan saja dengan istri kakak."

"Tidak mungkin. Seumur hidupku, aku hanya akan setia padamu. Mulai saat ini, hanya kau yang akan aku sentuh," ujar damon dengan nada serius yang mengusik keyakinan luna. Dia tidak bisa menahan tawa sinisnya. Ketidakpercayaan mendalam menggelayuti pikirannya karena dia tahu betapa lihainya damon dalam merayu.

Tanpa memperdulikan jawaban luna, damon melancarkan ciuman kasar yang mengejutkan. luna terperangah dan tidak dapat menolak sebelum ciuman itu berkembang menjadi lebih mendalam. Mereka berada di taman kecil yang sepi malam itu, namun beberapa pengunjung yang lewat menatap mereka dengan penuh keheranan.

damon, menyadari lokasi mereka yang tidak sesuai, akhirnya melepaskan ciumannya dan menarik luna dengan lembut. "Ayo," katanya, sambil menarik luna berdiri. Gadis itu masih terengah-engah akibat ciuman yang baru terjadi.

"Kemana?" luna bertanya, kebingungannya terlihat jelas.

"Menidurkan sesuatu yang sudah bangkit," jawab damon dengan tatapan penuh minat. Mereka masuk ke mobil, dan damon mengajukan pertanyaan yang membuat luna semakin tegang.

"Kali ini aku bertanya dengan serius. Kau hanya memiliki dua pilihan," gumam damon dengan tatapan intens. luna menatap damon dengan wajah berkerut, menunggu pertanyaan berikutnya.

"Pergi ke hotel bersamaku dan menyerahkan keperawananmu, atau menunda itu, tetapi kau harus membantu menenangkan keinginan yang sangat mendesak di sini," lanjut damon sambil menunjuk ke arah kejantanannya yang sudah sangat tegang. luna menatap dengan mata melotot, terkejut oleh keterusterangan dan ukurannya yang menakutkan.

"Bagaimana?" tanya damon sekali lagi, suaranya melembut menjadi nada penuh permohonan.

luna, yang tertegun, merasa bingung dan tegang. Dia tidak tahu bagaimana harus bersikap, terjepit antara rasa penasaran dan keputusannya. Dengan napas berat, dia akhirnya merespons.

"Aku ingin pulang," jawab luna, mencoba mengalihkan perhatian dari situasi yang semakin memanas.

"Tidak bisa," tegas damon. "Malam ini, kau hanya memiliki dua pilihan. Jika kau belum siap untuk pergi ke hotel, setidaknya kau bisa menenangkan keinginanku."

damon meraih tangan luna dan membimbingnya untuk menyentuh kejantanan yang sudah sangat tegang. luna merasa kaget dan tidak berdaya, tangannya mulai bergerak perlahan, terasa berat dan tidak sepenuhnya rela. damon mengerang pelan, mendesis penuh kepuasan saat sentuhan luna mulai memberikan efek yang diinginkan.

1
Endang Yusiani
mirip-mirip
Alim Farid: apanya mirip"kak
total 1 replies
Debby Tewu
lanjut ceritanya
Debby Tewu
lanjut dong veritanya
Divana Mareta
lanjut thor...
Subrianti Subrianti
Luar biasa
Alim Farid: makasih kakak 🙏🙏🙂
total 1 replies
bb_yang_yang
Yuk, thor, update secepatnya! Pembaca mu sudah tidak sabar lagi. 😍
Jock◯△□
Ganti tanggal jadi sekarang ya thor!
Asnisa Amallia
Gimana ceritanya bisa sehebat ini? 😮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!