NovelToon NovelToon
Miss Rania, I Love You

Miss Rania, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cinta Terlarang / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Slice of Life
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya kalau mampir!

Rania adalah seorang wanita muda yang berprofesi sebagai guru. Ia multitalenta, baik hati, cantik, dan mandiri. Suatu hari Rania bertemu dengan seorang pemuda tampan yang lebih muda darinya, Logan namanya.

Awal pertemuannya dengan Logan, diwarnai dengan banyak kesalahpahaman. Namun apa daya cinta terlanjur tumbuh di hati keduanya.

Walaupun banyak perbedaan dan rintangan yang hadir di antara keduanya, termasuk kenyataan bahwa ternyata Logan adalah siswa di tempat Rania mengajar, tak cukup kuat untuk menghapus rasa yang sudah tumbuh di antara mereka.

Kisah ini bukan hanya tentang mereka berdua, tapi juga tentang kisah masa lalu orang tua mereka yang begitu rumit.

Mampukah Rania dan Logan bersatu di tengah banyaknya perbedaan yang menjadi penghalang bagi keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Bertemu Tante Carla

"Kamu katanya lagi sakit tapi suaranya keras banget," komentar Rania sambil menempelkan telunjuknya di bibirnya karena beberapa orang sampai menoleh ke arah mereka saat Logan berteriak. Logan malah senyum-senyum dan terus menyentuh bibirnya.

"Kamu demam lagi?" tanya Rania yang melihat wajah Logan yang sudah semerah tomat itu.

"Nggak. Gue baik-baik aja, kok. Coba aja gue sadar pas lo kasih gue nafas buatan," ucap Logan yang masih senyum-senyum.

"Hey, kalau kamu sadar, saya gak akan ngasih kamu nafas buatan. Kamu tuh udah berhenti nafas tadi waktu di lift. Kalau gak ditolong bisa-bisa sekarang kamu udah gak ada di dunia ini. Jadi tolong ya jangan mikir yang macem-macem," tegas Rania dengan nada yang cukup galak.

"Apa? Logan tadi sempet gak nafas?" tiba-tiba Carla datang entah dari mana dan muncul di belakang Rania.

Rania segera bangkit dari duduknya. Rania terpana melihat wanita yang berdiri di depannya. Wanita itu sekitar empat puluh tahunan, namun begitu fashionable, wangi dan cantik. Selain itu tinggi badannya sedikit lebih tinggi dari Rania. Padahal Rania sendiri termasuk tinggi.

Wanita itu terlihat sangat elegan dengan blouse lengan pendek berwarna pastel dipadukan dengan rok selutut dengan warna senada. Rambutnya dicat berwarna coklat tua sangat cocok dengan kulitnya yang putih mulus. Rania hampir ragu apakah ini ibunya Logan atau kakaknya?

"Tante, ibunya Logan? Kenalkan saya Rania yang tadi menelepon Tante." Rania mengulurkan tangan. Carla menyambutnya dengan segera.

"Rania coba kamu ceritain Logan tuh kenapa tadi sampai dia jadi seperti ini?" Carla menatap sang putra yang berbaring dengan selang oksigen di hidung juga infusan di tangan.

Rania pun menceritakan kronologi kejadian yang dialami Logan mulai dari ia memasuki lift dan akhirnya berakhir di brangkar rumah sakit.

"Ya Tuhan, kamu 'kan tahu Nak, kamu gak bisa ada di lift. Bisa-bisanya kamu malah masuk lift, mana liftnya rusak lagi." Ucap Carla yang masih tidak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan oleh sang putra

"Yang penting sekarang Logan gak apa-apa bun. Malah Logan merasa bersyukur karena udah terjebak sama dia di lift." Logan malah senyum-senyum dan wajahnya kembali memerah.

"Kamu otaknya jadi geser apa gimana gitu ya gara-gara kejebak di lift? Kok malah bersyukur? Bunda khawatir banget sampai-sampai Bunda tuh buru-buru datang ke sini setelah Rania nelpon," Carla mulai mengomel kepada putra semata wayangnya itu.

"Maaf, tolong biarkan pasien istirahat ya sampai infusannya habis. Ibu dan Mbak bisa tunggu di luar dulu," tegur seorang perawat. Carla kemudian mengajak Rania pergi ke ruang tunggu UGD yang terletak di bagian depan.

"Makasih banyak ya Rania. Tante gak tahu lagi harus bilang apa sama kamu," ucap Carla penuh syukur sambil duduk di bangku ruang tunggu.

"Sama-sama Tante, Rania seneng kok bisa bantu."

"Logan emang punya trauma sama tempat sempit. Ayahnya Logan dulu pernah kurung dia di lemari selama berjam-jam. Ayah Logan emang keras, dikira gak apa-apa dia dihukum kayak gitu. Tahunya Logan pingsan, dan pas bangun dia histeris ketakutan. Akhinya dokter memvonis Logan punya claustrophobia."

"Ya ampun. Kasihan banget, waktu umur berapa Tante itu kejadiannya? Udah dicoba diterapi?" tanya Rania bersimpati.

"Waktu SD kelas 3. Bayangin aja anak sekecil itu dikurung berjam-jam dan saya gak bisa ngapa-ngapain juga. Sedih banget saya kalau ingat itu. Udah berbagai cara kami coba untuk mengatasi traumanya, tapi gak pernah bisa sampai betul-betul sembuh. Akhirnya sekarang Logan udah makin dewasa dia udah makin males jadi dia mencoba buat biasa aja. Cuma dia gak bisa masuk ke lift atau ruang-ruang sempit. Cuma saya bingung kok dia sampe nekat ya biar bisa kenalan sama kamu, dia sampai lompat masuk ke lift."

Rania sendiri jadi merasa bersalah karena sudah menyangkanya sebagai penguntit dan tidak percaya pada Logan. Karena dirinya Logan sampai nekat masuk ke lift. Parahnya lagi lift malah rusak.

"Maafin saya ya, Tante. Gara-gara saya Logan jadi kambuh phobianya," sesal Rania sungguh-sungguh.

"Tante gak nyalahin kamu, Rania. Ini memang harus terjadi. Dan kalau lihat dari Logan yang mengabaikan phobianya, Tante rasa Logan beneran suka sama kamu. Kalian pacaran?"

Rania menggeleng cepat. "Nggak, Tante. Malah saya gak kenal sama Logan. Saya baru ketemu Logan hari ini."

"Masa sih? Tapi kenapa Logan seperti yang sudah kenal kamu lama?"

"Logan cerita sejak tiga minggu yang lalu, setiap hari Sabtu ia melihat saya di tiga tempat berbeda, Tante. Saya juga kurang tahu seperti apa detailnya," jawab Rania sekenanya. Padahal ia sudah mengetahui bahwa Logan berusaha keras untuk berkenalan dengannya bahkan sejak pertama Logan melihatnya di Heaven Cafe.

"Ternyata anak Tante itu lagi kasmaran. Tapi sayangnya kayaknya dia bertepuk sebelah tangan deh?" tebak Carla.

"Mana mungkin, Tante. Saya baru lihat Logan hari ini," Rania mencoba setenang mungkin diroasting oleh ibunya Logan.

"Baru kali ini Tante lihat Logan tertarik sama perempuan. Tadi pas Tante baru dateng Logan yang dalam keadaan pemulihan pasca trauma, kok bisa ketawa sesumringah itu pas ngobrol sama kamu. Tante langsung tahu kalo kamu emang spesial buat Logan."

"Tapi tante saya ini lima tahun lebih tua dari Logan. Dan kayaknya Logan belum tahu tentang ini."

"Umur itu hanya masalah angka, kalau kalian ngerasa cocok Tante gak masalah. Lagian Logan udah dewasa udah mau lulus SMA." Rania hanya bisa menganga mendengar tanggapan dari ibunya Logan yang sangat berpandangan terbuka. Rania tidak menjawab apa-apa dan hanya bisa tersenyum.

"Kamu besok ada acara gak? Kalau gak ada, dateng ke rumah Tante ya. Tante ingin ngucapin rasa terima kasih Tante buat kamu. Jadi Tante mau ngajak kamu makan siang di rumah. Gimana?"

"Aduh gak usah Tante. Saya ikhlas kok nolongin Logan."

"Tante tahu. Tapi Tante tetep pengen ngajak kamu ke rumah, Logan pasti seneng banget."

'Ibunya Logan suportif banget sih. Dia 'kan belum tahu aku kayak gimana. Kalau tahunya ada yang ngecewain dari aku gimana?' batin Rania.

Kemudian Rania pikir hanya sebuah acara makan siang, tak perlu dipermasalahkan juga. Ia akan datang dan setelah itu pulang, selesai. "Ya udah boleh Tante. Besok Rania main ke rumah Tante."

"Nah gitu dong. Ya udah masukin nomor kamu, nanti tante share alamat tante ya." Rania pun menerima ponsel Carla dan mengetikkan nomor ponsel miliknya lalu memberikan kembali ponselnya pada Carla.

"Kalau gitu Rania izin pamit ya Tante, udah mulai gelap juga."

"Kamu pulangnya pakai apa?"

"Rania mau ke Plaza Mall dulu pakai ojek online, Tante. Soalnya motor Rania tadi ditinggal di sana tadi."

"Kamu tunggu sebentar ya." Carla menelepon seseorang dan mengatakan untuk mengantar Rania pulang. Tidak lama sebuah mobil vellfire putih berhenti di depan UGD.

"Kamu sekarang pulang aja ya. Kasih kunci motornya ke supir saya. Besok motor kamu bisa kamu ambil di rumah Tante."

"Gak usah, Tante. Rania takut merepotkan."

"Gak repot sama sekali kok. Besok kamu siap aja ya jam 12an supir Tante bakal jemput kamu. Baru nanti pas pulang kamu bisa pakai motor kamu."

"Ya udah kalau gitu, makasih Tante," Rania tak ingin berdebat lagi. "Kalau gitu Rania pulang dulu." Rania mencium tangan Carla dengan sopan.

"Sama-sama. Hati-hati, ya!" ucap Carla dan menyaksikan Rania masuk ke dalam mobilnya.

Rania akhirnya tiba di depan rumah sang nenek dan menyerahkan kunci motornya pada supir Carla. Rania pun mengucapkan terimakasih dan masuk ke rumah.

'Hari yang melelahkan banget!' ucap Rania dalam hati.

1
Anastasia Arita
semangat Logan kejar Rania mu
Anastasia Arita
lanjut thor, seru ceritanya /Good/
lalalati: thanks kak udah baca sampai sini 🥰
total 1 replies
aca
kasih jodoh buat nindi donk kasian masak g dpet cinta dr suami pdhl dia di sini korban loh
lalalati: ikutin terus aja ya kak 😁
total 1 replies
aca
jngan ampe Rendra ma Carla kasian rania donk nindi jg korban tp Rendra egois malah g kasih kesempatan nindi
aca
bagus ne cerita Q kasih bunga
lalalati: makasih kakk ikutin terus 🥰
total 1 replies
Anastasia Arita
semangat.. lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!