Namanya ezella, seorang wanita pembunuh bayaran yang kembali ke negaranya dengan tujuan balas dendam.
saat menjalankan misi balas dendamnya, ezella bertemu kembali dengan masa lalu yang menciptakan luka sekaligus sumber bahagia untuk wanita itu.
disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pamit
Ezella kembali ke mansion, karena lelah dia hanya melakukan ritual mandi kilat hanya untuk sekedar membersihkan tubuh dari bau darah yang menyeruak sejak tadi. selesai mandi Ezella langsung mengistirahatkan tubuhnya.
tidak terasa hari berganti dengan begitu cepat, Ezella terbangun dan bersiap untuk kembali ke rumah Celine, dia tidak pernah lagi pergi ke kantor pasca Aaron yang menyindirnya waktu itu. Ezella menyerahkan sepenuhnya urusan kantor pada pria itu.
Ezella turun ke meja makan, aroma makanan yang sangat menggugah selera, Ezella makan dalam kesendirian,, selesai makan dia memanggil semua para maid menghadapnya. Ezella ingin membagikan bonus pada mereka.
"aku punya sedikit rezeki,, bibi bagikan ke semua ya!" ketua maid menerima dengan wajah senyum, mereka hanya menerima tanpa tahu dari mana asal uang itu, yang pasti mereka tidak mengetahui profesi lain dari seorang Ezella.
"bibi, besok aku kembali ke singapura, aku titip rumah ini pada bibi ya,, nanti papa juga pasti sering sering kesini untuk sekedar mengurus perusahaannya"
"baik non"
Ezella memberitahu hal itu sekalian pamit kepada mereka,, dia tidak yakin besok masih sempat pamit pamitan, setelahnya Ezella mengambil kunci mobil bersiap untuk pergi ke rumah Elgino dan Celine.
tak sampai tiga puluh menit, Ezella sudah sampai di kediaman pasutri itu, langkah kaki Ezella membawanya ke ruang keluarga yang sangat luas.
"tumben pagi pagi sekali,, apa kamu tidak capek setelah semalaman di luar?" ujar Elgino yang belum berangkat ke kantor,kedatangan Ezella kali ini memang benar benar pagi.
"lelah sih, tapi masih bisa jalan hahah"
" kau membunuh tuan Grey juga??" kali ini wajah Elgino sudah tampak serius, dia ingin mendengar sedikit cerita dari perjalanan misi yang Ezella lakukan.
"bukan aku yang membunuhnya, tapi tangan kananmu" sahut Ezella, memang benar bukan dia yang membunuh Tuan Grey tapi Edo sang asisten pribadi Elgino dalam dunia bawah. Elgino mengangguk mengerti, jika Edo sudah turun tangan berarti dia membaca niat buruk tuan Grey semalam.
"aku membawa uangnya,, ini untuk kalian semua, jangan lupa beri bonus pada anak buahmu kak terlebih kusus pada Edo, Aaron, dan mereka yang semalam ikut bersamaku" Ezella menyerahkan koper berisi uang yang dia dapatkan dari misinya semalam, dia hanya mengambil seberapa bahkan tidak sampai satu triliun,, Selebihnya Ezella menyerahkan pada Elgino, biarlah pria itu yang mengelolanya.
"tidak perlu Ella,, kau bawa saja uangnya, itu hasil kerja kerasmu" sahut Celine yang sedari tadi menyimak.
"aku juga mengambilnya kak,, aku hanya menyerahkan selebihnya dari sisa yang ku ambil,, aku tidak perlu banyak, lima ratus miliar sudah cukup" Jawab Ezella, dia hanya ingin uang itu di berikan kepada para pekerja dan untuk Elgino sendiri.
"oh iya,, sekalian aku mau bilang, besok aku balik ke singapura" sebenarnya Ezella tidak mau memberitahu sekarang karena sudah pasti Celine akan sedih mendengarnya, tapi kalau tidak pamit juga nanti maka sama saja dan itu jauh lebih menyakitkan.
"harus banget besok?? tunggu satu minggu lagi kan bisa" tuh kan Celine sudah mulai ngegas dalam nada bicaranya, dia tidak terbiasa hidup jauh dari Ezella apalagi selama empat tahun terahir keduanya selalu bersama sama.
"aku akan kembali, kalian tahu sendiri tujuanku kembali,, dan setelah semuanya selesai nanti aku pasti akan kembali kesini" Ezella bicara panjang lebar, dia berusaha menjelaskan dengan hati hati dan pasti tidak membuat hati kakaknya sedih.
"hmm baiklah, tapi sebelum kembali aku ingin memberitahumu suatu fakta,, agar kau tidak salah langkah dan akan merugikan diri sendiri dalam misi mu itu!" raut wajah Elgino sangat serius, sangat jelas terbaca bahwa apa yang memang ingin dia sampaikan adalah hal serius.
"apa itu?"
"tentang Alana, yang menjadi istri Sagara Dominic sekarang bukan Alana Suswita__" Elgino menggantungkan kalimatnya saat Ezella dengan penuh emosi menyela pembicaraannya.
"maksudmu Sagara sudah bercerai dengan Alana dan menikah dengan wanita lain?? apa dia sudah gila?? lihat saja aku sendiri yang akan membunuhnya nanti!!" wajahnya sudah menggelap, ada nada cemburu yang terdengar dari setiap kalimatnya, mendengar itu Celine jadi terbahak sendiri, hilang sudah raut kesedihan yang dia pancarkan sejak tadi.
"aku belum selesai bicara Ezella,, kau pikir pria itu bisa move on darimu??"
"terus maksudnya gimana?? dia sudah kembali, tidak ada lagi aura gelap seperti barusan.
"Alana yang sekarang menjadi istri Sagara bukan Alana yang asli,, jangan menyela dulu__" Elgino langsung memotong kala melihat Ezella hendak melakukan aksi protes.
"Dia adalah Elena pranoto,, kamu pasti pernah dan tahu nama itu kan??" Ezella mengangguk, dia jelas tahu nama tersebut, itu adalah nama sepupunya.
"nah, dia adalah Elena yang melakukan operasi wajah menyerupai Alana agar melancarkan aksi balas dendam terhadap kematian ibunya yang mereka duga penyebabnya adalah Alana" kembali Elgino memberitahu, dia mengetahui semua itu dari salah satu anak buahnya yang menyusup di kandang lawan di singapura.
"wuah ini sangat menarik, terus kak Alana sekarang berada dimana??"
"dia berada di markas klan taring macan, yang aku tahu istri Sagara sering kesana, dia menjalin hubungan yang sangat dekat dengan pemimpin mereka" Elgino lumayan tahu banyak, tapi dia tidak tahu pasti dimana Alana di sekap karena anak buahnya tidak menemukan petunjuk apapun.
"jadi selama ini kami di tipu,, kedua orang tua itu juga tidak menyadarinya?? dia bermain sangat rapi,, aku salah menilainya selama ini!!" Ezella berpikir sembari mengubah sedikit taktiknya,, dia tentu harus berhati hati karena yang dia hadapi ke depannya adalah klan mafia. ya walau bisa saja Ezella meminta bantuan Elgino pada akhirnya.
"hmm baiklah,, terimakasih atas info yang sangat berharga ini kak,, aku akan hati hati nanti" jawab Ezella sembari mengucap syukur karena berada di antara orang baik yang selalu ingin melindunginya.
"baiklah,, malam ini kamu nginap disini,, jangan membuat istriku sedih terus menerus!"
"tentu saja aku akan menginap,, aku ingin bersama keponakanku sebelum balik hmmm" Ezella mengusap perut Celine yang masih rata,, sementara Celine sudah mulai menangis sedari tadi, hal itu membuat Elgino ikut sedih melihatnya.
"ih kok jadi cengeng begini sih,, aku akan balik lagi nanti kak,,cassie juga bakal balik kesini, kenapa jadi nangis gini sih" Ezella pura pura tegar, padahal dia juga sedang menahan air mata untuk tidak keluar.
______
lalu juga banyak typo
the best banget ( ̄3 ̄)
pliss lanjut dongg kak,novel nya bagus banget
ditunggu ya kak!
semangat dan cepat update ya
aku penggemar beratmu ♡
ini adalah pertama kalinya aku menulis, kalau ada kritikan dan saran, di komen ya.pastinya karya pertama ini akan sangat susah buatku, jadi mohon dukungannya ya teman teman.jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen jika kalian suka membacanya ya💜
loveyou gesss