NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasihat nenek Maya

Pagi itu Alana sedang sendiri di taman sembari menikmati semilir angin. Nenek Maya lalu menghampiri gadis itu dan membawa dirinya duduk di atas rerumputan.

"Vin ke mana Alana?" Tanya nenek Maya.

"Entahlah Nek, aku tak tahu hanya saja sebelum dia pergi bersama paman Agusta, ia berkata mungkin akan pulang sampai sore" jawab Alana.

"Alana, ada hal yang akan nenek tanyakan padamu, mungkin ini hanya feeling nenek ataupun feeling yang menjadi kenyataan" ucap nenek Maya.

Seketika Alan terdiam, ini yang ia takutkan. Ia takut sekali jika nenek Maya mengetahui hubungannya dengan Robin.

"Nenek mengamatimu dan Vin akhir-akhir ini kalian cukup dekat, apa kalian berpacaran?" yanya nenek Maya.

Alana diam tetapi untuk saat ini ia belum ingin bicara jujur kepada nenek Maya bahwa ia dan Robin memang berpacaran dan sudah melakukan hal yang mungkin dilarang oleh sebagian orang.

Alana hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak nek, aku dan Vin tidak berpacaran kami hanya dekat karena mungkin Vin tidak mempunyai teman dan aku pun begitu" jawab Alana.

Dalam hatinya ia mengutuki tindakannya yang untuk pertama kali membohongi sang nenek tapi Alana juga tidak bisa jujur dan mengatakan yang sebenarnya.

"Nenek hanya takut saja jika suatu saat pria yang mendekatimu hanya ingin memanfaatkan tubuhmu saja Alana. Sejatinya hidup perempuan itu dibekali beberapa resiko. kau sudah cukup dewasa dan kau sudah tahu itu. Nenek mohon jaga kepercayaan nenek padamu" ucap nenek maya.

Seketika hati Alana seperti diremas. Ia merasa bersalah kepada nenek Maya dan kakek Issac yang sudah ia bohongi. Sudah dua kali Ia melakukan persetubuhan badan dengan Robin dan dua kali itu pula Alana sangat menikmati itu. Robin juga selalu membuat ia melayang namun Alana tidak tahu konsekuensi apa yang akan ia dapatkan jika terus melakukan itu apalagi Robin membuang semua sperm@nya di dalam rahim Alana.

"Nenek tak usah takut, aku bisa menjaga diriku Nek! Vin tidak pernah macam-macam denganku, dia pria yang baik" ujar Alana.

Nenek Maya hanya mengangguk. Kali ini ia percaya dengan ucapan sang cucu yang menurutnya Alana selalu jujur tidak pernah berbohong.

"Baiklah Alana ingat selalu pesan nenek, jaga dirimu karena nenek tak mau kau menjadi seperti barang bekas sudah tak layak pakai lalu dibuang. Nenek begitu menyayangimu Alana, kau satu-satunya hal yang paling berharga di hati nenek, jangan sampai kau merusak kepercayaan nenek dan kakekmu, ya. Nenek tahu Vin adalah pria yang terlihat baik namun kita tidak tahu di belakangnya sesungguhnya manusia itu adalah sebagian dari rahasia" ucap nenek maya.

"Baiklah nek" balas Alana meyakinkan nenek Maya. Ia pun lalu bangkit dan meninggalkan Alana seorang diri.

..

Sementara di kantor Robin, Baron kembali datang untuk meminta semua rekap data tentang keuangan perusahaan. Gisela yang tahu bahwa Baron akan datang hari ini sudah mempersiapkan data palsu sesuai dengan arahan Robin.

Pria tua itu tidak basa-basi ia langsung masuk ke dalam ruangan Gisela yang menurut Gisela itu sungguh sangat tidak beretika.

"Selamat pagi cantik, kau selalu cantik di mataku" puji Baron.

"Pagi tuan! Apa anda ingin meminta data keuangan perusahaan?" tanya Gisela.

"Ya benar sekali cantik! Dady meminta semua data keuangan perusahaan hari ini juga" balas Baron.

Mendengar Baron menyebut Dedy pada dirinya sendiri membuat Gisela ingin muntah di depan wajah Baron.

"Sungguh menggelikan dia ingin menganggap dirinya sebagai sugar Dady. Dasar tua bangka sialan" Maki Gisela dalam hatinya.

Gisela lalu mengambil sebuah map dari lemari dan ia langsung berikan kepada Baron.

"Ini tuan semua data tentang keuangan perusahaan sudah saya buatkan. Silakan anda pelajari saja di ruang pribadi tuan Robin. Saya di sini masih sibuk banyak pekerjaan yang harus saya tangani" Gisela mengusir Baron secara halus.

"Apakah Dady bisa memeriksa data di ruangan mu? Karena Dady merasa aura di ruangan mu sangat menenangkan dan penuh dengan cinta" pinta Baron yang membuat Gisela semakin muak.

"Maaf tuan tetapi saya tidak biasa bekerja tanpa orang lain di sini. Saya sudah terbiasa kerja dengan damai dan jika pun anda duduk di hadapan saya maka konsentrasi saya akan terpecah. Saya tidak akan fokus bekerja karena pesona anda terlalu luar biasa membuat saya rasa gugup bila berdekatan dengan anda jadi tolonglah keluar dari ruangan saya dan kembalilah ke ruangan pribadi tuan Robin" ujar Gisela.

"Baiklah cantik, Dady akan keluar dari ruangan mu tapi suatu saat jika kau membutuhkan uang dan kehangatan maka hubungi Dady secepatnya karena Dady masih kuat membuatmu menjerit di bawah kungkungan Dady" ujar Baron.

Mendengar itu Gisela semakin ingin muntah rasanya. Ucapan Baron sangat menggelikan. Jika pun baron adalah kotoran maka ia akan secepatnya menghempaskan Baron dari muka bumi.

"Baiklah Dady silakan keluar dari ruangan saya karena saya di sini untuk bekerja dan menghasilkan uang bukan untuk mendengar ocehan Dady" Gisela bicara sedikit ketus marena ka sangat muak dengan pria tua itu.

Dengan senang hati Baron keluar karena ia senang dipanggil Dady oleh Gisela.

Selepas Baron keluar, Gisela langsung menggerutu kesal.

"Pantas saja tuan Robin sangat marah dan menyuruhku memanipulasi data keuangan perusahaan ternyata ayah sendiri seperti rubah yang sangat licik" ucap Gisela.

Gisela pun melanjutkan lagi pekerjaannya.

Sementara Baron kini sudah duduk di kursi kebesaran milik Robin, wajahnya tak henti-hentinya memancarkan kebahagiaan karena ia memegang satu map data keuangan milik perusahaan sang putra.

Ia pun membuka data demi data keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Baron membaca bahwa pengeluaran perusahaan lebih kecil ketimbang pendapatan. Pendapatan perusahaan Robin cukup besar namun laporan terakhir menunjukkan bahwa tingkat inflasi di perusahaan itu sedikit mengganggu laju keuangan perusahaan.

"Ternyata perusahaan dia sedang sedikit mengalami inflasi" ucapnya.

Baron pun melihat semua keuangan yang tertera di paragraf paling bawah menunjukkan bahwa keuangan milik perusahaan itu senilai 500 miliar namun 500 miliar itu belum termasuk laba bersih. 500 miliar itu adalah dana untuk menggaji karyawan, perawatan gedung, konsumsi pegawai serta hal-hal kecil mengenai kebutuhan perusahaan. Jika dihitung-hitung laba bersih perusahaan milik Robin senilai 148 miliar.

"Perusahaan apa ini? Media memberitakan bahwa perusahaan anakku adalah perusahaan raksasa namun laba bersihnya hanya sekitar 148 miliar, itu sangat kecil sekali. Uang sedikit itu aku bisa habiskan 4 hari berada di casino di Las Vegas" ucap Baron dengan kesal.

Ia tidak tahu saja Gisela sudah memanipulasi data keuangan perusahaan itu atas perintah langsung dari sang penguasa Robin Defalco sendiri.

Gisela langsung menghubungi Robin, tak lama Robin pun mengangkat panggilan dari Gisela.

"Halo tuan, saya akan melaporkan bahwa tadi ayah anda ke perusahaan untuk meminta hasil rekapan data keuangan perusahaan. Saya sudah memberikan laporan palsu sesuai dengan apa yang anda perintahkan" ucap Gisela.

"Terima kasih Gisela, kau memang sangat bisa diandalkan. Bulan depan aku akan memberikan bonus padamu' ucap balas Robin.

"Terima kasih tuan, terima kasih! Saya harap anda cepat kembali ke kantor karena perusahaan kita sedang mengalami kekosongan kekuasaan. Semua butuh anda. Saya doakan semoga semuanya cepat selesai" ucap Gisela.

"Saya akan secepatnya kembali Gisela! Saya menunggu waktu yang tepat" ujar Robin.

Panggilan itu pun diakhiri, Robin yang sengaja mengajak Agusta ke pinggiran kota yakin jika Gisela akan menghubunginya. Di rumah kakek Issac tidak ada sinyal ponsel sehingga sangat sulit jika Gisela menghubungi dirinya.

"Kita ke mana lagi tuan? tanya Agusta yang setia mendampingi Robin.

"Kita pulang saja sekarang, Alana ku sudah menunggu" balas Robin.

Mereka pun Kembali pulang ke dalam hutan menuju ke rumah kakek Issac.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!