Nb: tidak untuk anak kecil, jadi yg dibawah umur, sebaiknya Diskip🙏
Azer Ashford adalah tuan muda yang berasal dari keluarga duke yang disegani di kekaisaran. Dia terlahir dengan paras yang sempurna, kemudian mekar menjadi bunga yang rusak.
Dia adalah, kecantikan kekaisaran, tapi disaat yang sama, tanpa sepengetahuan siapapun, dia adalah seorang pria yang sangat menikmati hubungan badan.
Suatu saat, dia meniduri istri dari sang kaisar, atau bisa dibilang ratu kekaisaran. dia tertangkap oleh para prajurit kemudian berakhir di penggal.
berpikir bahwa kehidupannya sudah berakhir, Azer yang kepalanya dipenggal, dia tiba tiba berada di dunia yang berbeda. Sebuah dunia, dimana gedung gedung tinggi berada, kendaraan yang memiliki dua dan empat ban, hingga akhirnya kendaraan yang memiliki kemampuan untuk terbang.
Azer tiba di dunia modern.
Dengan bekal sistem yang dia aktifkan, Azer memutuskan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, hanya dengan beberapa wanita pilihannya saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17: Situasi Azer (1)
—Spread!
Air dingin membasahi wajah Amelia. Parasnya yang menawan terpantul dalam sebuah cermin yang berada di hadapannya.
Beberapa helai rambutnya menempel di sudut bibirnya. Amelia menyeka sehelai rambutnya, kemudian membawanya kebelakang telinganya.
Pada saat itu juga, handphone nya berbunyi.
“…..“
Memandangi handphone nya, wajah Amelia sedikit berkedut ketika dia akhirnya mengangkat telepon dari ayahnya.
—Amelia.
Suara seorang pria yang jangkung terdengar di balik handphone itu. Amelia memejamkan matanya sejenak, terdiam beberapa detik sebelum menjawab:
“Ya, ayah?“
Suaranya lembut.
Tidak lama, suara ayahnya kembali terdengar:
—Amelia, aku sudah dengar dari Will. Katanya, kamu berpacaran dengan seorang pria?
Wajah Amelia berkerut pada saat itu, dia sedikit menggigit bibirnya sendiri. Lagipula, dia sudah menyadari bahwa informasi tentang dirinya dan Azer bersama akan segera sampai pada telinga ayahnya.
Tidak ada alasan baginya untuk berbohong.
“….Ya.“
Saat itu keheningan terjadi, sebuah keheningan yang membuat Amelia merasakan sesuatu telah menyekat tenggorokannya.
Tapi, itu tidak lama ketika suara helaan nafas terdengar di balik teleponnya.
—Putuskan pria itu sekarang, sebelum sesuatu yang buruk terjadi.
Mendengar ucapan ayahnya, Amelia tidak berbicara sejenak. Dia hanya terdiam dengan sedikit terperangah.
Merasa heran dengan apa yang ayahnya katakan.
Tapi, pada saat itu juga, Amelia merasa heran pada Will.
'Kalau Will tahu hubungan ku dengan Azer, kenapa dia tidak mengatakan semuanya pada ayah?'
Fakta bahwa Amelia dan Azer sering pergi ke hotel bersama. Amelia tidak cukup bodoh untuk berpikir bahwa Will tidak punya orang yang memata-matainya.
Sebaliknya, Amelia sangat menyadari hal itu.
Nah, sekarang, mengapa Will memutuskan untuk merahasiakan hubungan Amelia dan Azer yang sudah terlalu jauh?
—Amelia? Jawab.
Suara ayahnya kembali terdengar, Amelia sedikit tersentak karena suara yang tiba tiba itu, tapi berhasil memenangkan dirinya.
Mengambil nafas dalam dalam, Amelia menghembuskannya dan segera menjawab dengan ragu-ragu.
“Akan kupikirkan.“
Sebelum mendengar pendapat ayahnya, Amelia segera mematikan telepon tersebut. Dia menggigit bibirnya sekali lagi, mengepalkan tangannya dan menatap wujudnya yang terpantul di dalam cermin.
Saat ini, Amelia membuat wajah yang menyedihkan dan putus asa. Dia mulia berpikir, apa pendapat Azer saat melihatnya putus asa seperti ini?
Memberi pengalaman pertamanya kepada orang asing untuk menceritakannya kepada teman temannya hanyalah sebuah kebohongan yang Amelia ciptakan.
Alasan sebenarnya, dia hanya tidak ingin kehidupannya diatur oleh ayahnya. Dipaksa menjadi pion pernikahan untuk sebuah kepentingan.
Menikahi Will Folde, Amelia sama sekali tidak menginginkan hal itu.
“Haaa…”
Amelia membasuh wajahnya sekali lagi, kepala berdenyut kesakitan dan dia tidak tau apa alasan Will tidak mengatakan pada ayahnya kebenaran itu.
Dengan pikiran yang rumit di kepalanya, Amelia meninggalkan kamar mandi wanita. Berniat untuk segera bergabung dengan uang lainnya.
Tapi, di tengah koridor, Amelia melihat seorang pria yang bersandar di dinding. Menatapnya dengan mata yang tenang, tapi bibirnya tersenyum dengan cerah.
Wajah Amelia memburuk pada saat melihat pria itu.
“Kenapa lama sekali?“
Suara Will bergema di koridor sepi itu.
Menatapnya dengan acuh tak acuh, Amelia sedikit mendengus ketika wajahnya berkedut karena kesal.
“Itu urusanku,” dia menjawab.
Suara tawa Will yang santai kemudian terdengar di koridor sepi itu. Suara tawanya membuat Amelia semakin kesal dan mengerutkan wajahnya.
Keheningan yang mencekam menyelimuti sekitar. Pada saat Will hanya terdiam dan Amelia yang berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Merasakan kecanggungan itu, Amelia mengatupkan bibirnya dan mencoba melangkah untuk pergi.
Saat dia melewati Will, suara pria itu tiba tiba terdengar:
“Kamu akan putus dengan Azer kan?“
Amelia menghentikan langkahnya.
Dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Azer, tapi 'putus' yang Will maksud disini adalah, dia ingin Amelia memutuskan segala hubungannya dengan Azer.
Amelia tidak ingin hal itu terjadi, saat dia berniat untuk membantah, suara Will sekali lagi terdengar dengan sedikit mengancam.
“Amelia, kamu tau kan? Aku tidak bilang apa-apa pada ayahmu tentang kamu dan Azer yang pergi ke hotel.“
Wajah Amelia mengeras saat itu, ini adalah apa yang dari tadi dia pertanyakan di dalam benaknya.
Dengan waspada, Amelia menatap Will. Pria itu juga menatapnya dengan parasnya yang menawan, tapi Amelia sama sekali tidak tertarik.
Dibandingkan dengan Azer. Will tidak memiliki keunggulan apapun.
Saat itu juga, Will segera menjawab rasa penasaran Amelia:
“Ini ancaman. Azer cuma rakyat biasa, kalau dia sampai ketahuan melakukan hal yang tak senonoh padamu, menurutmu apa yang akan terjadi pada Azer?“
Apa yang terjadi pada Azer?
Amelia terdiam di tempatnya, pada saat itu ekspresi nya tiba tiba membeku dengan emosi yang rumit di wajahnya.
Azer adalah rakyat jelata biasa, dia tidak memiliki pendukung yang kuat di belakangnya. Sesuatu yang dapat membahayakan Azer jika dia terlibat dalam pertikaian nya dengan Will Folde.
Seorang pewaris dari keluarga Folde yang bergengsi. Tidak hanya itu, ayah Amelia juga pasti akan mencoba melakukan sesuatu untuk menyingkirkan Azer.
'Kenapa aku baru sadar?'
Amelia merasakan tidak keberdayaan pada dirinya.
Jika saja, jika saja Will mengatakan semuanya. Bagaimana kehidupan Azer selanjutnya?
Diburu oleh dua keluarga yang bergengsi, sebagai seorang rakyat jelata, jelas Azer akan hidup di dalam neraka?
Tanpa sadar, Amelia meneguk salivanya.
Dia suka pada Azer, bukan dalam hal romantis, tapi dengan bagaimana cara Azer memperlakukannya seolah-olah dia sangat berharga.
Hari hari yang dia habiskan, semuanya benar benar menyenangkan.
Setelah semua itu, tidak adil jika Amelia malah membalasnya dengan membuat kehidupan Azer menjadi sengsara.
Dia menggigit bibirnya, kemudian berbicara dengan enggan:
“Aku… aku akan putus.“
Saat itu, Will menarik satu alisnya keatas, melirik Amelia yang terlihat tidak berdaya dengan senyuman puas di wajahnya.
Sekali lagi, suara Amelia terdengar:
“Aku akan putus dengan Azer. Jadi, jangan ganggu dia.“
Ini dia.
Will mengangukkan kepalanya dengan tertawa puas.
“Bagus, aku akan menepati janjiku.“
Setelah itu, akhirnya Will meninggalkan Amelia sendirian di koridor yang sepi itu.
Amelia berdiri sendirian, tetap diam selama beberapa menit dengan ekspresi yang penuh dengan kesedihan.
Kedua tangannya terangkat, menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Ini adalah gerakan kebiasaannya ketika dia ingin menutupi suatu emosinya.
“Maaf…”
Suaranya yang lemah lembut terdengar, begitu lemah dan tak berdaya.
***
Sudah beberapa menit sejak berakhirnya acara reuni yang diadakan oleh teman teman sekolah menengah Amelia.
Hari sudah cukup gelap, hampir tidak ada seorang pun yang tinggal di restoran itu kecuali beberapa seorang pelayan dan pejalan kaki yang lewat di pinggir jalan.
Adapun, Azer sendirian berdiri dibawah cahaya rembulan. Sosoknya bersinar dengan cahaya lembut bulan, menampilkan sosoknya yang sempurna.
Tapi, jika seseorang memperhatikan nya. Sebuah kerutan yang halus terlihat di wajahnya.
“Ini aneh.“
Sebenarnya, tidak hanya aneh, tapi luar biasa aneh.
Dia sudah berjanji dengan Amelia untuk pergi ke hotel di malam ini. Tapi, tiba tiba saja Azer menerima sebuah pesan bahwa Amelia membatalkan perjanjian tersebut.
Tidak hanya itu.
—Maaf Azer, aku tidak bisa datang malam ini. Bukan cuma malam ini, tapi malam malam lainnya juga.
—Maaf.
Hanya itu pesan yang Amelia kirim dan pada saat yang sama. Mobil Amelia dibawa oleh seorang pria dengan pakaian jas hitam.
Sedangkan Amelia, dia pulang dengan mobil yang sama dengan Will Folde.
Itu adalah kejadian yang sangat aneh bagi Azer. Jelas ada sesuatu yang salah pada Amelia.
Dengan diam, Azer menatap langit langit yang gelap. Seakan-akan menjawab rasa penasaran Azer, di sampingnya:
Layar transparan itu akhirnya kembali muncul dengan sebuah informasi yang membuat Azer mengerutkan keningnya.
Azer menatap layar itu sejenak, sebelum akhirnya tersenyum tipis saat menekan layar itu.
Bibirnya yang tertarik ke atas, menampilkan pesona yang luar biasa.
“Menarik.“
Dia benar benar tertarik pada situasinya saat ini.
***
