NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan Roman

Tidak terasa mobil Toyota Fortuner 2.8 VRZ itu telah sampai di depan pagar tinggi rumah Ibu Farida. Dengan sekali klakson saja penjaga bergegas membuka pintu pagar.

Para pekerja di rumah itu sangat mengenal mobil anak majikan mereka itu. Setelah mobil melintas para penjaga menundukkan sedikit kepala mereka sekedar memberi hormat sang majikan. Pemilik mobil berwarna putih itupun membalas dengan suara klakson.

Ibu Farida juga mendengar suara mobil memasuki halaman rumah. Tanpa melihat Ibu Farida sudah mengetahui jika anak kesayangannya datang.

" Tok... tok... tok "

" Masuk ! "

" Ibuk, maaf mengganggu. Cuma mau ngasi tahu kalau Mas Roman datang ,Buk " Ucap seorang pembantu rumah Ibu Farida.

" Ya, sudah buatkan minum dan tawari makan. " Jawab Ibu Farida acuh tanpa melepaskan matanya dari buku yang dibacanya.

" Baik, Buk saya permisi. " Balas Mbak Anik ,lalu menutup pintu ruang baca pribadi itu. Belum sempat tertutup rapat Ibu Farida kembali memanggil Mbak Anik.

" Anik ! "

" Ya, Buk. Ada yang Ibuk butuhkan ? " Sahut Mbak Anik.

" Tidak ! Kalau Roman bertanya katakan aku lagi istirahat , jangan diganggu dulu. " Perintah Ibu Farida.

"Baik, Buk. " Mbak Anik kembali menutup pintu. Setelah menarik napas dalam barulah dia melangkah meninggalkan ruang baca.

Mbak Anik tahu betul masalah antara ibu dan anak itu. Cukup lama mengikuti Ibu Farida membuatnya ikut prihatin dengan renggangnya ikatan mereka. Padahal Mbak Anik tahu betul bagaimana sayangnya Ibu Farida terhadap Roman dan begitu juga sebaliknya.

Tapi sebagai bawahan Mbak Anik hanya bisa diam saja. Tidak mungkin dia ikut campur dalam urusan pribadi majikannya. Tapi tetap saja Mbak Anik merasa tidak tega melihat Ibu Farida yang hidup kesepian.

Roman yang baru masuk ke dalam rumah menatap setiap sudut ruangan sambil berjalan menyusurinya. Namun sosok yang dicarinya tidak dia temui. Sesaat matanya menangkap foto orang terkasihnya di dinding ruang tengah. Sejenak dia terpaku dengan tatapan nanar penuh rindu.

Foto Ibu Farida dengan kebaya duduk di kursi berwarna emas dengan berlapis kain bludru warna merah marun . Dengan tatapan teduh dan senyum yang menyejukkan hati.

Roman merasa nyeri di hatinya, mengingat perbuatannya terhadap sang Bunda beberapa tahun belakangan ini. Menyakiti hati orang yang menyayangi dengan sepenuh hati dengan tuduhan yang kejam.

Tanpa mencari kebenarannya, dia lebih mempercayai ucapan wanita yang baru dikenalnya beberapa tahun saja. Yang kini dia ketahui telah menipunya mentah mentah.

Roman menarik napas kasar dan menghembuskan dengan kasar. Tiba tiba hatinya terasa ngilu mengingat bagaimana perasaan sang Bunda selama ini. Dia adalah satu satunya harapan Bundanya. Dengan tega mengabaikan pintu surganya itu.

" Anak macam apa aku, dan kini hukumanku telah dimulai. Rasa sakit ku hanya secuil dibanding rasa sakit yang ku lukis dihati pahlawan hidupku, ya Allah ampuni aku. " Gumamnya di dalam hatinya.

Roman tersentak mendengar langkah kaki di tangga. Senyumnya yang tadi merekah langsung meredup ketika menyadari bukan Bundanya yang datang menyambutnya seperti dulu. Melainkan Mbak Anik yang baru kembali dari ruang baca.

" Mbak , Bunda mana ? Pasti lagi di kamar. " Tanpa menunggu jawaban dari Mbak Anik Roman melangkah menuju tangga. Namun langkah itu terhenti oleh teriakan Mbak Anik.

" Mas Roman, Ibuk lagi istirahat tadi berpesan jangan diganggu dulu. Nanti pas makan malam pasti keluar sendiri." Melihat raut wajah kecewa anak majikannya Mbak Anik merasa bersalah. Tapi apa boleh buat, dia hanya menyampaikan pesan.

" Mas Roman mau saya bikinin minum apa ? Mau makan, biar saya siapkan? " Mbak Anik mencoba mengalihkan agar Roman tidak banyak bertanya.

" Tidak usah, Mbak . Aku ke kamar saja, mau istirahat. " Roman pun berbalik menuju kamarnya dengan lesu.

Sementara Mbak Anik hanya bisa mengeleng geleng saja.

" Semoga mereka segera berbaikan seperti dulu. Sejak ada Mbak Nia rumah ini berubah jadi kuburan. " Gerutu Mbak Anik sambil kembali ke dapur.

Roman membaringkan tubuhnya di ranjang dengan kaki terjulur ke lantai. Kembali mengingat terakhir kali dia kembali ke rumah ini yang disambut hangat oleh sang Bunda. Sudah tiga tahun yang lalu dan sejak luka yang dia goreskan tak ada lagi sambutan hangat itu.

Seperti Roman yang tak pernah lagi bersikap hangat terhadap sang Bunda. Dan sejak tiga tahun lalu Roman sendiri tidak pernah menelepon Bundanya sekedar menanyakan kabar. Roman hanya datang dan tak banyak bicara dan kemudian pergi begitu saja.

Semua itu bermula dari Roman, andai saja Roman mencari tahu kebenarannya dan tidak menyakiti Bundanya dengan tuduhan yang tidak berdasar. Dan andai saja Roman tidak mengikuti permintaan Nia untuk tinggal berjauhan dengan Bunda. Dan andai saja Roman masih bersikap layaknya anak yang baik.

Tapi semua hanya andaikan saja. Terlambat untuk menyadari kekeliruan ini menyebabkan penyesalan yang menyesakan dadanya. Bundanya pasti kesepian selama ini, sementara dia bersenang senang dan tertawa bahagia dengan orang yang membodohinya.

Sementara Roman hanyut dalam penyesalan, Ibu Farida larut dalam air mata. Hati ibu mana yang tidak terluka ketika anaknya tidak mempercayai nya dan lebih memilih menjauhinya. Anak yang selalu tersenyum padanya, yang selalu bercerita tentang apapun padanya berubah dingin dan tidak mempedulikanya.

Jika itu terjadi seminggu dua minggu masih bisa dia maklumi, tapi semua sudah bertahun tahun lamanya. Tidak sedikitpun anak kesayangannya itu menyadari kesalahannya.

Ibu Farida masih saja menunggu Roman untuk datang dengan senyum dan canda seperti biasanya. Tapi penantiannya sia sia. Bahkan ketika Roman membelikan sang istri rumah super mewah tidak sekalipun dia mengajak Ibu Farida sekedar berkunjung.

Bukan karena iri pada menantunya, hanya merasa tidak dianggap oleh orang yang paling dia sayangi .Sangat menyakitkan ketika kasih sayangnya tidak lagi dibutuhkan. Begitu sedih ketika melihat anak kesayangannya datang tapi tidak lagi menjumpainya sekedar menanyakan keadaannya.

Sebenarnya Ibu Farida ingin sekali menyambut sang buah hatinya .Membuatkan makanan kesukaan anaknya seperti biasa tapi rasa takut untuk dikecewakan lagi membuatnya menahan semua itu.

Ibu Farida sengaja membatasi dirinya agar tidak jatuh terlalu dalam ,agar tidak sakit terlalu perih. Apalagi kesehatannya yang menurun belakangan ini mendorongnya untuk lebih menjaga perasaannya. Karena Ibu Farida tidak mau Drop lagi seperti waktu itu. Menahan rasa sakit seorang diri.

Beruntung Ibu Farida bisa bertemu dan mengenal Asha. Rasa sepi dan sakitnya jauh berkurang. Keteguhan dan ketabahan Asha memikat hatinya. Menimbulkan rasa sayang yang tak biasa. Seperti kasih sayang seorang ibu dengan anaknya.

Apalagi Resha yang ternyata memiliki hubungan darah dengan anaknya. Balita itu telah mencuri hatinya dari pertemuan pertama. Hingga mampu mengobati kerinduannya akan kehadiran seorang cucu.

*****

Senja telah melukis rona jingga di ufuk barat. Matahari tak lagi menyengat di permukaan kulit. Dinginnya Kota Bandung merebak di segala sudut kota. Tapi Asha belumlah berhenti memacu roda duanya sekedar mengumpulkan rupiah.

Sore ini seperti biasa Asha mengantarkan ketringan Ibu Farida. Sesampainya di pagar penjaga langsung membukakan pagar tinggi itu. Senyuman manis Asha selalu menyapa para penjaga .Tidak hanya para penjaga saja tapi semua pekerja di rumah besar itu menyukai Asha.

" Selamat sore Pak Suryo, apa kabar hari ini. " Sapa Asha dengan ceria.

" Sore Neng Asha yang cantik. Bapak baik ,Neng .Silakan masuk Ibuk udah nungguin tuh. " Jawab Pak Suryo menunjuk ke arah teras.

" Oke, Pak. Terima kasih. " Asha langsung masuk dengan mengendarai motor matic miliknya dan berhenti tepat di depan teras.

" Sore Ibu yang cantik. Segar amat kelihatannya. Habis ketemu gebetan ya ? " Tanya Asha sambil cekikikan.

" Huss , kamu tidak sopan sama Ibuk. Eh iya kapan kamu panggil Bunda. Kalau panggil Ibuk kayak pekerja disini aja. Panggil Bunda, Sha. " Ucap Ibu Farida dengan nada merengut.

" Baiklah Bunda cantik, mulai sekarang Asha panggil Bunda deh. Ini makan malamnya Bunda, jangan lupa dihabisin. " Asha langsung menyerahkan bungkusan ketring ke Ibu Farida.

" Enggak masuk dulu, Sha. Makan sini , yuk .Temani Bunda makan biar semangat menghabiskan ini. "

" Maaf, Bun. Asha harus cepat balik, langganan ojeknya Asha udah jadwalnya pulang. " Tolak Asha dengan wajah sendu.

" Kapan kamu nginap sini, Sha. Minggu ini yaa ?! Bunda kangen Resha . "

" Oke, Asha usahain ya moga moga bisa. Bun, Asha jalan dulu yaa, takut telat kasihan langganan nunggu lama." Ucap Asha pamit.

" Baiklah, asalkan minggu ini Bunda bisa ketemu sicentilnya Bunda. " Ibu Farida tersenyum bahagia.

" Oke Bunda, asalkan Bunda bahagia Asha akan lakukan sesuai permintaan." Asha pun berlalu sambil melambaikan tangannya. Kembali menaiki motornya .Tidak lupa tersenyum manis kepada Ibu Farida , barulah dia bergerak meninggalkan Ibu Farida di teras.

Seseorang yang memantau keakraban yang tidak biasa itu dari balik gorden. Mendengarkan setiap percakapan yang terjadi antara Bundanya dengan seseorang yang tidak dia kenal.

Namun tatapannya lebih tertarik dengan bungkusan yang ada di tangan Bundanya. Roman sangat mengenal merek yang terdapat di bungkusan itu.

Berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Apa yang sudah dia lewatkan ? .

Roman segera meninggalkan tempat persembunyian nya sebelum Bunda menyadari keberadaannya. Roman langsung masuk ke kamarnya. Tapi langkahnya terhenti di pintu kamar ketika melihat pintu kamar yang berada di depannya terbuka.

Ada pemandangan yang tidak biasa ada di kamar itu. Roman melihat banyak boneka disana . Apa ini ? Siapa pemilik kamar ini ?

Semua pertanyaan bermunculan di kepalanya. Belum lagi masalah ketring khusus milik Bunda ditambah dengan kamar yang bernuansa dominasi Pink dan penuh boneka.

" Terlalu lama kau mengabaikan Bunda, kini kau tak tau apa apa tentangnya. Teganya kau. Sementara kau tahu betul Bunda hanya memilikimu di dunia ini. Kau pecundang Roman !!! "

...****************...

💖 Selamat membaca Readers 💖

Dukung terus yaa 👍

1
novi 99
mampus Lo Rey ...

baru lihat Asha nikah , sudah panas ...
apalagi klo sampe wikwik....

makanya jangan jadi anak mami ...
suami gak kuat iman.
UmmuShafira
kenapa sesedih ini sihhh😭😭
UmmuShafira
Luar biasa
novi 99
roman... apa selama menyetuh istrimu tidak di lihat baik-baik...

biasanya klo suami sangat mencintai istrinya pasti memuja tubuhnya ..
apa pas wikwik gak lihat di bagian perut sang istri apa ...

meski dengan perawatan super tetap terlihat bekas operasi itu , meski samar ...

ini mungkin roman main serodok aja ya .. gak lihat-lihat saat memuja tubuh istrinya .
novi 99
nama Asha cocok untuk orang dan karakternya ... tapi nama Kamila gak cocok dengan hatinya yang durjana
novi 99
ini yang paling busuknya Kamila ...

pura - pura baik sama asha tapi dia yang buat Rey datang ... alasan ketiduran di bath up....
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Nadia
ini anak dan dua anak sama" bejat nya Budi roman dan ray
Wa Tie
Luar biasa
Tua Jemima
nyesek
mbak i
happy ending❤️❤️❤️
mbak i
aku bahagia banget .ereka yang baikan,,roman jangan bodoh lagi,,,awas kalau goblok lagi
Dewi Nurlela
knp ga langsung dicerai aja sich roman,
Dewi Nurlela
jangan" mantannya Bu farida
Frandamia 💀
Luar biasa
Joy Santoso Awine
sdh berapa kali nangis baca bab yg memilukan hati...keren banget bisa membawa pembacax merasakan sakit yg di rasakan oleh tokoh2 yg ada
Biru Laut mama anggita
aduh Thor kamu berhasil membuatku menangis yaa cerita yang menyayat hati 😭😭😭😭😭
Biru Laut mama anggita
semakin kesini aku sampai mengeluarkan air mata dengan nasib asha yaa .....
DPuspita
Dr mulai akta cerai nya keluar sampai capther ini, kok Rey diem2 aja? Dia tau atau gak ya kl udah cerai dg Asha? atau gak peduli? atau othor lupa tulis ceritanya? 🤔
Fitria Ningsih
resiko jd istri ke2 jd g usah merasa sakit hati sha, gimana perasaan nia saat swami nya meminta ijin menikah lg kmu jg pernah merasakan bukan. jd selamat menikmati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!