Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dewi Perang
"Dengan senang hati nona. Silakan, tebak lah. Semoga keberuntungan bersama nona." Jelasnya.
Xiu memberikan dua puluh koin dan kembali mencoba keberuntungan nya. "Ini, aku bertaruh dua puluh koin." Jelas Xiu.
"Baiklah, tebakan nya?"
"Besar!" Ucap Xiu. Gelas perak itu kembali diguncang dan tak lama keluar angka lima yang membuat Xiu tersenyum lebar, sedangkan pria tambun itu tidak senang.
"Seratus koin." Ucap Xiu dengan wajah penuh kemenangan.
"Ini nona. Dan maaf, kesempatan bermain anda telah selesai." Xiu tersenyum miring mendengar nya.
"Tidak apa, lagipula aku sudah mendapatkan uang banyak. Aku berharap kita bertemu lagi." Jelas Xiu melenggang dari sana dengan penuh kemenangan.
"Nona, Nona sungguh hebat." Puji Ning dengan wajah berbinar.
"Tentu saja Ning. Lihat, dari sedikit koin, kita mendapatkan uang yang banyak! Ayo, kita belanja!"
Mereka memasuki deretan toko pakaian. Begitu banyak ragam pakaian yang ada. Xiu melihat-lihat, toko mana yang akan ia masuki.
"Nona, bagaimana dengan yang itu?"ucap Ning menunjuk ke arah salah satu toko.
"Bagus, tapi terlalu ramai. Coraknya terlalu banyak. Itu membuat penampilan ku tidak sempurna." Jelas Xiu.
"Tapi sebagai selir raja, Nona harus berpenampilan cantik Nona."
"Iya, tapi kecantikan akan terlihat dari dalam dan luar nya hanya pendukung saja. Meksipun seekor ayam menggunakan bulu angsa, tapi tetap saja dia hanya seekor ayam. Dia bukan angsa, bulu-bulu indah angsa tidak mampu mengubahnya Ning."
"Aku merasa semenjak nona jatuh waktu itu. Nona semakin luar biasa."
"Kau juga."
"Hamba nona?" Tunjuk Ning pada dirinya sendiri.
"Iya. Kenapa?" Ujar Xiu.
"Memang apa yang hamba lakukan untuk Nona? Itu tugas hamba."
"Karena kau menemani ku dan seperti saudara ku." Setelah mengatakan itu, Xiu pergi menuju salah satu toko, meninggalkan Ning yang terharu dengan perkataannya.
"Nona...." Panggil Ning.
"Bantu aku memilih nya. Disini sangat bagus." Ujar Xiu tanpa mengalihkan pandangannya dari baju-baju indah itu.
"Iya Nona." Ning mengurungkan niatnya, dia segera membantu Nona nya memilih pakaian.
Ketika mereka tengah asyik melihat pakaian, seorang wanita penjaga toko menghampiri mereka. "Ada yang bisa dibantu nona?"
"Iya, aku mau yang ini. Tolong turunkan." Ucap Xiu. Penjaga toko itu mengangguk dan mengambil kayu untuk menurunkan pakaian yang diminta pembeli nya.
"Ini nona....."
"Pas sekali! Ini gaunnya!" Seorang wanita dengan enaknya mengambil pakaian bewarna biru muda itu.
"Maaf Nona, tapi ini..." Ujar penjaga toko itu.
"Aku beli ini! Berapa harganya? Aku bayar cepat!" Sela wanita itu.
"Nona, gaun nona." Ucap Ning, Xiu menatap wanita itu. Terlihat dia di dampingi oleh beberapa pelayan nya.
"Dia dari keluarga salah satu menteri istana Nona." Lanjut Ning yang melihat Token pada wanita itu.
"Oh ya? Sopan santun tidak diajarkan untuk nya!" Xiu menuju wanita yang menguasai gaun pilihannya.
"Aku yang memilihnya." Ucap Xiu. Wanita itu menoleh menatap Xiu dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Oh ya? Tapi aku yang mendapatkan nya."
"Bukan mendapatkan, tapi merampas!" Tentu saja manik wanita itu membesar.
"Hei, jaga bicaramu! Aku ini putri Mentri istana." Jelasnya.
"Lalu? Ini bukan istana, ataupun kediaman mu." Jawab Xiu.
"Beraninya kau! Aku akan mencambuk mu!" Ning membulatkan matanya melihat untaian cambuk itu dari tangan wanita itu.
"Kau takut?" Jelasnya dengan tatapan mengejek pada Xiu.
"Takut? Justru kau yang akan takut!" Wanita itu terkejut dan langkahnya mundur karena Xiu menarik cambuk nya.
Ning menatap dengan tak percaya melihat nona nya seperti seorang dewi perang dengan senjata cambuk di tangannya. "Bagaimana?" Tanya Xiu yang memainkan cambuk itu.
************
"Kau yakin?"
"Benar selir, hamba melihat sendiri. Mereka menyamar dan keluar dari gerbang istana. Bukankah itu adalah pelanggaran? Ketua Harem tidak tau, bahkan raja pun hamba yakin tidak tau." Lapor nya.
"Ini berita bagus, raja akan menghukumnya karena keluar istana tanpa izin. Hubungan mereka akan kembali memburuk. Dan itu akan menguntungkan diri ku." Kaki indah itu turun dari ranjangnya.
"Aku akan menemui Raja. Akan sangat menyenangkan masalah akan kembali datang. Selir Xiu, kau selalu menjadi hiburan bagiku."
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏🙏