NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Mengisahkan tentang persahabatan tiga gadis yang bertemu dimasa putih abu-abu.

Sebuah kisah manis namun penuh luka diawalnya yang dimulai dari seorang Aisha Yuna, seorang anak dari pemilik toko bunga dengan Arga Bimantara yang merupakan teman satu sekolahnya.

Yuna memiliki dua sahabat berbeda karakter dengannya tapi mereka bertiga saling melengkapi satu sama lain dan juga memiliki kisah yang berliku.

karakter tokoh:

Yuna si gadis lembut dan kalem tapi juga mandiri serta kuat. Pemilik sebuah toko bunga yang ia rintis sendiri sejak masa perkuliahan.

Indri si tomboy yang selalu bisa melindungi dua sahabatnya. Seorang penulis artikel yang bekerja di kantor media milik keluarganya.

Riana perpaduan antara kalem dan tomboy. Seorang designer dan pemilik butik.

Ketiganya memiliki cerita yang berbeda, mulai dari karir, keluarga dan kisah percintaan yang tidaklah mulus.


Yuk simak kisah mereka....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong andalkan aku dalam hal apapun

Gunawan merasa murka akan sikap putranya. Putra yang selalu ia banggakan dan digadang-gadang akan menjadi pewaris dari perusahaannya kelak setelah putra sulungnya menolak mentah-mentah keinginannya untuk menjadi pebisnis seperti dirinya. Dewa memilih karir yang berbeda dari garis keturunan keluarga pebisnis.

Wajah dan tatapan Gunawan menyiratkan emosi yang siap meledak kapan saja.

"Jika kamu mau mencari keributan disini, lebih baik pergi karena kami disini lebih ingin bersenang-senang daripada marah-marah. Ingat jantungmu Gunawan... Jangan tiba-tiba kamu pingsan disini dan menyusahkan semua orang. Sejak dulu tidak berubah, selalu egois..." ujar mama Renita yang akhirnya turut bicara karena ia tidak tahan mendengar hinaan mantan suaminya pada dua menantu perempuannya.

Beruntung tadi dua cucunya sudah diajak naik oleh pengasuh mereka jadi dua bocah itu tidak perlu mendengar kata-kata kasar dari pria yang seharusnya menjadi kakek yang bisa memanjakan mereka.

Gunawan menoleh menatap mantan istrinya yang harus ia akui masih tetap anggun dan cantik diusianya yang lewat setengah abad ini. Cantik alami tanpa operasi adalah ciri khas dari seorang Regina Wicaksono. Bahkan wajahnya masih sama dengan yang pertama kali ia temui saat mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya berpuluh tahun lalu.

Sejenak, Gunawan sempat terpesona pada mantan istrinya itu hingga mengabaikan wanita yang sejak tadi tak beranjak dari sisinya layaknya patung yang siap digandeng kemana saja.

"Kamu tidak berubah Renita... Sama naifnya sejak berpuluh tahun lalu. Kita adalah keluarga ningrat jadi sudah sepantasnya mencari yang sepadan agar anak dan cucu kita juga tetap bermartabat.." ujar Gunawan tetap pada pendiriannya.

Mama Renita menyunggingkan senyum kecil seolah mengejek.

"Kenapa harus memaksa putra saya untuk mencari yang sepadan sedangkan kamu saja mencari yang jauh levelnya dibawah menantu saya. Jangan ajari putra saya tentang memilih wanita yang sepadan dan bermartabat jika nyatanya kamu sendiri lah yang memilih seseorang yang tidak baik. Bukan begitu tuan Gunawan Bimantara...? Wanita yang bermartabat adalah wanita yang tidak tamak akan hak milik orang lain?" ujar mama Renita mengucapkan kalimat satirnya.

"Jangan menghina saya nyonya Renita...! Saya tidak seperti apa yang anda tuduhkan.!" sela Rosma tidak terima akan ucapan yang ditujukan padanya.

"Saya tidak mengatakan kamu tidak bermartabat dan tidak baik. Jika kamu tersinggung itu urusan kamu, Rosma..." sahut Renita.

"Andalah yang lebih memilih bercerai bukan saya yang memaksa... " ujar Rosma tidak terima sebagai perebut.

"Jadi sudah lihatkan Gunawan? Jangan pernah menghina menantu saya lagi. Jika memang mereka berdua bukan dari kalangan ningrat setidaknya mereka memiliki martabat yang jauh lebih baik dan akhlak yang terpuji untuk melahirkan cucu keturunan Bimantara...!" ujar Renita lagi tanpa memperdulikan kemarahan madunya itu.

Rosma semakin mengepalkan tangannya. Wajahnya menegang. Matanya memancarkan amarah dan kebencian. Dari dulu ia tidak suka akan sikap angkuh mantan istri pertama suaminya. Bahkan saat Rosma menjadi bawahan Renita dulu pun, ia tidak menyukai bosnya yang kini menjadi rivalnya.

"Jangan menatap saya seperti itu Rosma. Sampai kapanpun kamu tetap tak bisa mengelak jika kamu adalah seorang wanita penganggu dalam rumah tangga orang lain... Saya selama ini diam bukan takut, tapi saya hanya ingin hidup damai tanpa dendam. Dan satu hal lagi, jangan sekali-kali bermain api diperusahaan yang masih ada hak saya dan anak-anak saya didalamnya. Jika kamu ingin hidup tentram bersama putrimu itu, maka hentikan sekarang juga....!!" lanjut Renita dengan wajah serius yang hanya akan ditemui saat wanita paruh baya itu memimpin sebuah rapat di perusahaan.

Arga menatap sang mama dengan cemas. Ia sudah lama tak melihat mamanya dalam mode paling serius. Dulu saat Arga SMP, ia pernah melihat tatapan amarah sang mama ketika ia memutuskan untuk memilih tinggal bersama papanya dengan alasan untuk menjaga pria tua itu.

"Jangan memfitnah....!"elak Rosma tak terima.

"Hentikan Rosma...!!" teriak Gunawan menyudahi perdebatan antara kedua wanita tersebut.

"Tapi mas..."rengek Rosma tak terima.

"Sudah diamlah....! Ayo pulang...!" ajak Gunawan yang berlalu dari sana disusul oleh Rosma dibelakangnya.

Wanita itu harus segera menyiapkan jawaban untuk suaminya nanti dirumah.

"Ma... " panggil Dewa dan Arga bersamaan.

"It's oke, mama nggak pa-pa... Ayo kita lanjut lagi...." ujar Renita menenangkan anak dan menantu serta semua orang yang ada disana.

Renita berjalan beriringan dengan Dewa dan Regina yang mengapitnya.

"Ayo... kita kesana...." Arga menggenggam tangan Yuna menyusul semua orang yang kembali menikmati hidangan yang tersaji.

Sekali lagi Yuna menatap wajah Arga dari samping. Tanpa disadari, Yuna semakin mempererat genggamannya.

Pria ini memiliki luka yang begitu dalam namun tak terlihat karena wajah dinginnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yuna tengah bersiap-siap hendak berbaring diranjang mereka. Ia telah selesai dengan ritualnya dan sedang menunggu Arga yang sedang membersihkan diri di kamar mandi.

Mereka sudah berada di apartemen Arga sejak satu jam lalu.

Jam sudah menunjukkan pukul satu diri hari.

"Belum tidur?" tanya Arga saat keluar dari kamar mandi dengan hanya celana boxernya dan selembar handuk untuk mengeringkan rambutnya yang setengah basah.

Yuna masih asik membalas pesan di grup gadis rumpi yang dibuat oleh Riana.

Matanya yang setengah mengantuk menjadi kembali segar dengan pemandangan yang menyejukkan mata di malam hari. Berusaha menelan ludah, Yuna membuang pandangannya ke lain arah selain perut kotak-kotak Arga.

"Udah selesai main hp nya? Apa kamu nggak ngantuk?" tanya Arga yang kini sudah duduk disisi ranjang yang kosong.

"Iya... ini udah ngantuk..." Yuna meletakkan ponsel di atas nakas dan merebahkan tubuhnya miring menghadap jendela kaca disampingnya.

Arga mengernyit heran. Ia menggeser tubuhnya mendekati Yuna dan sedikit mengintip untuk memastikan jika wanita itu benar-benar tidur.

Yuna memang memejamkan mata tapi ia belumlah tidur karena saat ini ia sedang berusaha menetralkan degup jantungnya yang tak terkendali. Apalagi ia mencium aroma body mist dari pria yang sudah berbaring disampingnya.

Arga menjadikan lengannya sebagai bantal dan menatap langit-langit kamarnya.

"Maafkan kata-kata kasar papa ya... Ini sebenarnya yang aku takutkan jika mengundangnya, tapi dia masihlah papa kandungku yang harus aku hormati meski sikapnya tidak mencerminkan sikap seorang ayah yang sesungguhnya.." ujar Arga menyesali perbuatan Gunawan tadi di jamuan makan malam.

Yuna membuka mata dan merubah posisinya menjadi sama seperti Arga.

"Apa wanita yang disamping tuan Gunawan adalah istri barunya...?" tanya Yuna.

"Hmmm.... Dia Rosma, dulu dia adalah karyawan bagian keuangan sebelum menjadi sekretaris papa. Mama dulu sempat mempunyai jabatan penting diperusahaan, menjadi wakil direktur yang jabatannya dibawah papa. Kakek Bimantara memberikan saham pada mama sebesar 5 % sebagai hadiah pernikahan. Dan sejak papa dan mama bercerai, perusahaan sedikit goyah karena papa lebih banyak menghabiskan waktu bersama tante Rosma dan abai terhadap perusahaan. Hingga akhirnya, mama membeli saham beberapa pemegang saham agar perusahaan separuhnya adalah milik keluarga Wicaksono..." cerita Arga sedikit mengenai kerumitan keluarganya.

"Lalu, kamu dan mas Dewa tetap ikut mama pasca mereka bercerai?"

Arga memiringkan tubuhnya menghadap Yuna.

"Nggak... Aku tinggal bersama dengan papa hingga aku naik kekelas tiga SMA atau lebih tepatnya sejak putri papa dan tante Rosma lahir." ujar Arga.

Yuna menatap kedalam mata sendu itu.

"Jika ini menyakitkan jangan dilanjutkan... Aku tidak akan mengungkitnya lagi..." ujar Yuna membelai pipi dingin Arga.

Arga mengambil tangan Yuna dan mencium telapak tangan halus itu.

"Kamu harus tahu segalanya tentangku... Aku ingin berbagi semua hal denganmu apapun itu dan kamu juga harus berbagi semuanya denganku hingga hal kecil sekalipun. Jadikan aku tempatmu bersandar dan bercerita. Meski aku mencintaimu tapi aku harus tahu segala nya tentangmu... begitupun sebaliknya... Aku tak ingin kamu merasa sendirian dalam menjalani hubungan ini..." ujar Arga sungguh-sungguh.

"Apa kamu siap mendengar semua rengekan ku...?"

"Apapun itu... Kita biasakan bercerita sebelum kita tidur... Aku nggak mau kamu seperti mama yang selalu memendam semuanya sendiri. Ya aku tahu kamu kuat, kamu mandiri tapi sekarang ada aku. Tolong andalkan aku dalam semua hal dalam hidupmu... Bermanja lah padaku..." ujar Arga yang membuat hatinya menghangat.

Yuna menghambur kepelukan Arga. Ia sudah tak canggung lagi berpelukan dengan pria itu.

Arga dan Yuna adalah dua anak manusia yang memiliki latar hidup yang sama-sama keras dan dipaksa dewasa diusia muda. Arga meski dari keluarga berada tidak menjamin hidupnya akan baik-baik saja, demikian Yuna yang dari keluarga sederhana namun harus dipaksa kehilangan cinta pertamanya karena kecelakaan. Kekurangan kasih sayang dari sang ayah menjadikan Yuna seorang yang mandiri demi meringankan beban bundanya.

bersambung....

1
Mafaza Nurnadia
bagus
ning_86
aku pikir cover lama kurang menarik jadi coba ganti cover... tapi nanti coba mau buat cover yang baru.

terima kasih masukannya...
Rian Moontero
kenpa covernya diganti thoor?malah kurang menarik menurutku☹
Rian Moontero
yuuuk doubel up thooor,,,semangaaatt💪💪🤸🤸🤩
Rian Moontero
lanjooot thoorr smangatt up🤸🤸🚀🚀
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!