Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RACUN PENGGODA
Mengetahui Xia Rui dibawa kabur, pangeran Suo langsung berteriak pada semua orang yang ada disana.
"Siapapun yang bisa menangkap atau menemukan keberadaan putri Xia Rui akan aku beri hadiah besar!"
Kemudian semua orang langsung berhamburan mengejar Yan Kai yang membawa Xia Rui kabur.
"Sialan! Mereka semua mengejar ku, apalagi kecepatan ku berkurang saat menggendong Xia Rui" gerutu Yan Kai
"Itu dia disana! Ayo cepat kita tangkap!" teriak mereka
"Hadiah besar sedang menunggu kita" tambah yang lain
Yan Kai terus berlari memasuki lembah namun beberapa saat kemudian orang-orang yang mengejar tak terdengar lagi. Hari mulai gelap dan Yan Kai mencari tempat yang datar untuk mendirikan tenda, setelah tenda didirikan, dia langsung memasukkan Xia Rui kedalam tenda untuk istirahat.
"Sambil menunggu Rui bangun, lebih baik aku mengisi perut dulu"
Lalu Yan Kai segera makan dan setelah itu masuk ke tenda untuk istirahat juga, Yan Kai berbaring sambil terus menatap Xia Rui.
"Xia Rui sungguh ratu kecantikan akademi, dia pasti dari keluarga terhormat, dulu aku tidak berani menoleh pada wanita cantik, tapi disini wanita cantik yang menghampiriku" gumam Yan Kai
Ketika Yan Kai terus memandangi Xia Rui, tiba-tiba Xia Rui siuman dari pingsannya.
"Panas sekali, tubuhku panas sekali" ujar Xia Rui dengan mata tertutup
Melihat Xia Rui sudah bangun dan merasa tidak nyaman, Yan Kai Langsung duduk dan bertanya.
"Rui! Apa kau butuh sesuatu?"
Mendengar ada yang berbicara, Xia Rui langsung membuka mata dan menoleh ke arah Yan Kai, Xia Rui langsung duduk sambil menatap Yan Kai
"Yan Kai tolong aku! Tubuhku panas sekali" ucap Xia Rui dengan mata sayu
"Tunggu sebentar, aku akan mengambil air" ujar Yan Kai
Tangan Xia Rui langsung memegang bahu Yan Kai lalu menekan tubuh Yan Kai dengan kuat ke arah belakang hingga Yan Kai jatuh terbaring yang diikuti tubuh Xia Rui.
"Tolong selamatkan aku! Aku tidak kuat lagi" ujar Xia Rui
"Rui! Hentikan! Kalau kau terus begini, bendungan kelelakianku akan jebol, hentikan Rui!" ucap Yan Kai
Xia Rui tak menghiraukan ucapan Yan Kai, dia terus melakukan aksinya.
"Tubuhku panas sekali, ku mohon selamatkan aku!"
"Rui! Hentikan! Aku juga tidak kuat jika kau terus begini"
"Tubuhku seperti menentang perkataanku, pikiranku mulai kosong" ucap Yan Kai dalam hati
Xia Rui yang terkena racun penggoda terus mendesak Ya Kai untuk menolongnya hingga pada satu titik Yan Kai tak bisa menahan diri lagi, bendungan kelelakiannya akhirnya jebol, kemudian terjadilah perang mulut dan silat lidah didalam tenda, angin surga bertiup menembus dinding tenda hingga di ujung nafas lelah mereka tertidur hingga pagi. Saat membuka mata di pagi hari Xia Rui sangat terkejut (silahkan berimajinasi ya 😊🤭).
"Aaaaaa!" teriak Xia Rui yang mengetahui dirinya tak berpakaian
Mendengar teriakan itu Yan Kai langsung terbangun, lalu.
"Aaaaaa!" teriak Yan Kai yang melihat dirinya dalam keadaan polos
Mereka langsung meraih selimut untuk menutupi tubuh. Untuk beberapa saat suasana menjadi hening dan canggung, kemudian Yan Kai mencoba bersuara.
"Maafkan aku! Semalam kau memaksaku melakukannya sepertinya kau dalam pengaruh sesuatu, aku mencoba menghentikan mu tapi kau mengekangku dengan kuat, tapi aku juga lelaki normal yang tidak akan kuat bertahan dalam waktu yang lama"
Mendengar ucapan Yan Kai itu membuat Xia Rui teringat kejadian sebelumnya saat dia terkena racun penggoda pangeran Suo.
"Ini bukan salah Yan Kai tapi salahku, aku yang memaksanya" ujar Xia Rui dalam hati
"Sebagai lelaki baik-baik, aku akan bertanggung jawab" kata Yan Kai
"Semua ini salahku, aku baru ingat kalau ada sebuah racun yang hanya bisa dinetralisir dengan memenuhi hasrat dari efek racun itu, mungkin racun dimaksud adalah racun penggoda" ucap Xia Rui
"Apa benar-benar ada racun seperti itu?" tanya Yan Kai
"Guruku yang bilang seperti itu"
"Aku jadi tertarik memiliki racun itu, muehehehe" ucap Yan Kai dalam hati
"Aku tidak akan menyalahkan mu atas kejadian ini karena sebenarnya kau telah menyelamatkanku, tapi aku ingin memberitahumu satu hal.
"Katakan apa yang ingin kau beritahu?" tanya Yan Kai
"Aku menyukaimu sejak pertama kali kau menolongku di lembah Jura sejak saat itu aku selalu memikirkanmu" ucap Xia Rui sambil menundukkan kepala malu-malu
"Ini? Situasi macam apa ini? Aku harus bicara apa? Tapi aku harus berterima kasih pada dewa sialan itu, berada di dunia ini tidak buruk juga" ujar Yan Kai dalam hati
Mengetahui Yan Kai tak mengucapkan apapun, Xia Rui berpikir kalau Yan Kai tidak menyukainya, lalu dia menoleh ke arah Yan Kai
"Apa kau tidak menyukai ku? Maaf kalau aku sembarangan bicara" kata Rui
"Bukan bukan! Bukan begitu maksudku, memangnya siapa yang tidak akan tertarik pada ratu akademi Douluo? Tapi aku hanya orang biasa" jawab Yan Kai
"Selama kau juga menyukaiku, aku tidak peduli kau siapa dan apa latar belakangmu" ujar Rui sambil menatap Yan Kai
Dua pasang mata saling menatap, bibir terdiam, namun ada dorongan yang tak terlihat, pagi itu kembali perang mulut dan silat lidah, peristiwa itu terjadi tanpa pengaruh racun penggoda. Setelah cukup lama waktu berlalu kemudian mereka berkemas untuk melanjutkan penjelajahan medan perang kuno.
"Rui! Apa kau tidak menyesali semua ini? Mungkin akan banyak orang yang mengejek ku karena aku dari murid luar" tanya Yan Kai sambil jalan
"Kenapa aku harus menyesal, aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersamamu seumur hidupku"
Mendengar penuturan itu Yan Kai sangat senang tapi juga sedih disaat yang sama karena dia tau kalau dia akan pergi suatu saat nanti.
"Bagaimana jika suatu saat nanti aku harus pergi?" tanya Yan Kai
"Memangnya kemana kau akan pergi, aku akan ikut kemanapun kau pergi"
"Aku juga tidak tau, aku cuma berandai-andai"
"Jika memang kita harus berpisah nantinya, mulai sekarang aku akan bersanamu hingga saat itu tiba" ucap Rui sambil merangkul lengan Yan Kai
"Ngomong-ngomong, apa kau tidak merasa ada yang aneh disini?" ujar Yan Kai
"Aku juga merasakannya, tidak ada terdengar suara orang meski dari kejauhan"
Mereka terus berjalan tanpa arah hingga menemukan sebuah pintu gerbang pada dinding tebing gunung.
"Pintu gerbang ini hampir tertutup oleh tumbuhan dan akar, sepertinya tidak pernah ada yang datang kesini, bagaimana kalau kita masuk?" ujar Yan Kai
"Memang itulah tujuan kita datang kesini"
Lalu mereka memasuki pintu gerbang itu, begitu mulai masuk tiba-tiba sebuah anak panah melesat dari dalam ke arah mereka.
"Awas ada perangkap" teriak Yan Kai
Dengan cepat mereka mencabut pedang untuk menangkis anak panah itu. Begitu melompat mundur tiba-tiba di pintu gerbang itu muncul makhluk spiritual yang menghalangi mereka masuk.