Daniello Pitter Dewangga Adalah seorang mafia yang selalu mengandalkan kekuasaan yang dia miliki untuk membalas orang yang sudah lancang dan sangat berani sekali mengusik kehidupan nya bahkan dia pun tidak akan segan melenyapkan mereka semua jika sudah berani mengganggu nya
Pertemuan nya dengan Arin gadis cantik namun berkepala batu membuat nya pun merasa tertantang sekali dengan sikap keras kepala gadis itu
Lalu bagaimana kisah mereka , akankan arin menjadi susah karena berurusan dengan orang yang salah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB TUJUH BELAS
Arin benar bosan dan bingung harus bagaimana , dia memang sudah tidak ada tempat tinggal lagi dan kemana juga dia harus pergi jika tidak menetap untuk sementara waktu di kediaman Daniel sampai di lulus dan mencari pekerjaan yang bagus
Untuk kali ini Arin akan mencoba tenang sambil memikirkan cara lepas dari Daniel apalagi Daniel sudah memberikan banyak uang kepada ayah nya tentu saja untuk melepaskan diri dari nya akan sangat sulit sekali
"Si gila itu , aku sangat haus sekali kenapa juga dia mengunci ku di sini ". Kata Arin
Arin melihat telfon rumah di atas meja dia mengambil nya dan kini mencoba menekan saja dan benar tersambung kepada Naya yang ada di rumah ini juga
"Nay aku haus , coba tanya kan kepada bos mu itu apa aku bisa keluar sebentar untuk minum atau dia memang ingin aku mati kehausan di kamar mewah ini ". Kata Arin
"Baik nona , akan saya sampai kan hal ini kepada tuan dan mohon menunggu sebentar nona ". Kata Naya
Lalu sambungan telfon itu pun terputus dan kini dia pun kembali merebahkan diri sambil menatap langit kamar yang begitu indah
Tit Ceklek
Terdengar bunyi seseorang membuka pintu dan muncul lah Naya di sana dengan senyum nya tak lupa dia menunduk hormat kepada Arin
"Tuan mengatakan jika anda boleh keluar dari kamar nona namun jika anda pergi dari mansion ini maka kami semua akan menanggung akibatnya". Kata Naya
"Ah bos gila itu selalu saja memberikan ancaman di setiap ucapan nya . terima kasih nay, aku haus mau ke dapur dulu tapi lupa dapur nya di mana ". Kata Arin
"mari saya antar nona ". Kata Naya
"Cukup tunjukkan saja nay tidak perlu mengantarkan aku . Kamu banyak tugas di sini jadi lakukan pekerjaan kamu saja jangan mengurus aku yang sudah bisa melakukan semua nya sendiri". kata Arin
Naya mengangguk dengan patuh dan dia pun menunjukkan kepada Arin arah dapur nya di mana agar dia tidak tersesat di rumah besar ini
Arin berjalan menuruni anak tangga dan dia pun terlihat santai sambil menatap sekeliling tempat itu . Terlihat Daniel juga baru saja keluar dari sebuah ruangan di susul dengan Hardin yang pasti di belakang nya . Kedua nya berpapasan tapi Daniel sama sekali tidak menyapa Arin dan dia terlihat pergi begitu saja Sama hal nya dengan Hardin
"Tumben sekali dia berjalan tanpa menegur ku dan tampak nya dia sedang sangat marah sekali , kelihatan dari wajah nya yang sangat jelek dan menyeramkan itu ". batin Arin yang kini juga berlaku pergi setelah dia menatap sekilas kepergian Daniel yang hanya melewati nya saja tadi
"Nona kenapa anda kemari , apa yang anda butuhkan ?". tanya maid di sana
"Aku haus hanya ingin mengambil Air minum saja ". jawab Arin memberikan senyum nya
"Kenapa anda repot mengambil sendiri nona , saya bisa mengambil kan nya untuk anda ". Kata nya
"Ah tidak perlu kalian melakukan hal itu . aku bisa melakukan semua nya sendiri dan jangan membuat ku seperti ratu di sini karena kalian salah jika menganggap seperti itu ". Kata Arin
"Tapi nona memang akan menjadi nyonya kamu jadi kamu harus melakukan yang terbaik untuk nona ". kata nya
"Kalian berlebihan sekali ". kata Arin lalu mengambil gelas dan kini mengisi nya dengan air
Arin tampak meneguk air minum itu dan dia masih berpikir apa yang membuat Daniel hingga terlihat sangat marah sekali seperti tadi
"Kalian sudah lama tinggal di sini "?. Tanya Arin
"Cukup lama nona sejak tuan kasih remaja ". Jawab maid itu
"Ehm , nona apa sudah selesai. mau yang lain nya juga ?". tanya Naya
"Aku hanya ingin mengobrol saja di sini apa tidak boleh ". kata Arin
"Tidak apa nona , kami akan menyiapkan makanan untuk anda agar bisa menemani anda bersantai ". kata Naya
"Hal itu tidak perlu sama sekali Nay , sudah cukup ini juga ada kue kering jadi aku bisa memakan nya juga ". Kata Arin
"Oh iya , apa ini memang bener rumah Daniel atau dia hanya mengontrak saja di sini ?". tanya Arin membuat tawa tertahan mereka terlihat
"Cih , kalian ini . Aku bertanya seperti itu malah di tertawakan". kata Arin kembali
"Maaf nona namun pertanyaan anda sangat lucu sekali . Tuan sangat kaya jadi mana mungkin dia mengontrak ". Kata Naya
"Lalu kenapa orang tua nya tidak ikut tinggal di sini . Ya mandiri memang harus tapi aku tidak pernah melihat mereka bersama Kalau pun bersama ya seperti tadi hanya bertengkar saja ". Kata Arin sambil ngemil sambil pula dia bertanya tentang kehidupan pribadi Daniel
"Maaf nyonya, terkait hal itu kami semua yang ada di sini tidak ada yang berani menjawab karena terikat dengan sumpah yang sudah kami lakukan sebelum nya untuk tidak memberi tahu apapun kondisi di dalam rumah ini kepada siapapun termasuk anda . jika anda ingin tahu bisa tanya tuan saja ". Kata Naya
"Apa tidak bisa kamu memberi tahu ku sedikit saja nay , aku tidak akan memberitahu nya jika kamu sudah memberi kan informasi itu kepada ku ". Kata Arin
"Maaf sekali nona namun tetap saya dan yang lain nya tidak akan bisa memberikan informasi apapun kepada anda dan jika memang anda sangat ingin sekali mengetahui nya , sesuai dengan ucapan saya tadi anda bisa bertanya langsung kepada tuan muda ". Kata Naya
"Hem baiklah jika memang kalian tidak ada yang ingin memberi tahu aku , tidak apa karena aku juga tidak terlalu tertarik dengan kehidupan bos gila kalian itu ". Kata Arin lalu dia pun pergi meninggalkan dapur sebab tidak mendapatkan informasi apapun dari sana
"Kenapa hidup ku menjadi semakin rumit sih , kenapa tidak ada secercah kebahagiaan dalam hidup ini tuhan ". kata Arin yang sudah kembali berada di kamar nya lagi
Dia kembali merebahkan tubuh nya di atas ranjang empuk kamar itu . dia memikirkan bagaimana nasib nya yang sekarang sungguh sangat tragis sekali . Dia sudah kebal dengan kejam nya dunai tapi kenapa kali ini di tambah dengan kejam nya Daniel juga yang tidak mau melepaskan nya sama sekali dan terus saja mengurung nya di istana mewah nya ini
memang sangat nyaman tapi Arin tidak ingin menjalankan pernikahan kontrak yang bisa membuat nya menjadi janda nanti meskipun menjadi janda kaya raya tetap saja dia tidak ingin karena dia ingin hanya sekali seumur hidup dan pasti bukan bersama Daniel karena dia hanya mengajak nya untuk menikah kontrak saja bukan selama satu tahun agar terhindar dari perjodohan papa nya yang gila itu .
Rumah yang harus nya nyaman dan tempat nya berteduh kala itu kini sudah tidak ada lagi . Orang yang akan selalu memeluk nya di saat dia sedih pun juga pasti meninggalkan Arin dan memutuskan untuk mencari kebahagiaan lain nya dan meninggalkan keluarga bahkan lelaki yang harus nya menjadi cinta pertama dan juga pelindung nya pun menjual dia serta memberikan pengalaman yang tidak bagus sekali karena Rico sang ayah selalu saja membawa wanita untuk naik ke atas ranjang nya tidak memperdulikan bagaimana ketika Arin melihat hal itu . Sungguh miris sekali hidup nya saat ini hingga dia pun juga pernah mendapatkan hinaan dari orang sekitar nya dan kini membuat hati nya menjadi keras dan tidak mudah untuk mencintai seseorang
"Kenapa tuhan memberikan ku cobaan sebesar ini , aku sangat hancur dan tidak ada bahu untuk ku bersandar serta pelukan hangat pun juga tidak bisa aku dapatkan". kata Arin
"Mungkin aku harus pergi dari dunia ini baru mereka akan merasa bagaimana kehilangan atau mereka juga tetap tidak akan peduli jika aku mati sekalipun ". kata Arin
Sungguh dia sangat frustasi sekali dan entah mengapa dia tiba-tiba menjadi seperti ini padahal sejak tadi Arin sangat ceria sekali namun kehidupan malang nya itu membuat nya merasa sedih dan terpukul sekali
Tak terasa dia berjalan dengan tatapan kosong menuju shower kamar di mansion Daniel . Arin mengguyur tubuh nya di bawah deras nya air yang mengalir hingga tak terasa semakin lama semakin lemas tubuh nya karena hawa dingin yang di dapatkan saat ini
di tempat lain nya Daniel kini mengawasi langsung transaksi ilegal yang dia lakukan . Pekerjaan ini memang membuat nya menjadi cepat kaya dan semakin kaya juga dari papa nya . Daniel tidak pernah berbelas kasih kepada siapapun orang yang mencoba untuk menggagalkan bisnis nya ini bahkan dia bisa menghancurkan instansi kepolisian jika sampai mereka mengusik nya dan hal ini pernah terjadi sebelum nya oleh sebab itu dia masih aman hingga saat ini dan mereka yang tahu pun sudah lenyap jadi tidak ada yang tahu transaksi ilegal yang Daniel lakukan selama ini .
sebagai seorang mafia tentu nya pasti banyak sekali musuh dan orang yang berusaha ini menjatuhkan nya namun Daniel masih bisa berdiri dengan tegak tanpa ada yang bisa menyentuh dia sedikit pun
"Tuan , bagaimana dengan nona . Apa setelah tadi bertemu dan tuan besar dan istri nya nona setuju menikah dengan anda ?". Tanya Hardin ketika transaksi sudah selesai dan mereka kini mengobrol bersama dengan santai
"Kau tahu sendiri bukan jika dia itu batu dan sangat keras sekali tidak mudah di jinakkan . sekali aku salah bicara dia meledak seperti bom dan terus saja mengomel tanpa henti membuat ku pusing saja. Kau tahu kan selama ini seorang Daniel selalu saja di kejar banyak wanita dan kali ini aku yang mengejar dan aku pula yang dia tolak juga ". Kata Daniel
"Nona memang lain dari pada wanita yang pernah anda jumpai tuan namun yang saya lihat nona sangat cocok sekali menjadi nyonya Daniel . dia memiliki sifat lembut namun juga bisa menyerang musuh nya jika memang itu di perlukan dan kelembutan serta kebaikan nya sama dengan nyonya Mirna ". kata Hardin
"Memang dia sangat mirip dengan mama bahkan jika sudah mengomel dan memarahi ku pun sama persisi dengan mama tapi tahu sendiri bukan bagaimana keras nya dia yang terus saja menolak untuk setuju atas perjanjian itu dan kau masih ingat bukan bagaimana aku juga berusaha keras jika membujuk mama ku kala itu dan itu sama dengan Arin saat ini ". Kata Daniel
"Jika anda tidak segara menikah bisa di pastikan tuan Erland bisa mengetahui kebohongan anda tuan dan dia pasti akan kembali memaksa anda menikah dengan nona Laura ". Kata Hardin
"Aku tidak akan pernah tunduk dengan perintah nya Hardin karena sudah cukup bagi ku untuk memberikan dia semua yang dia inginkan waktu itu dan kali ini aku tidak akan peduli sama sekali dengan ucapan nya . Dan soal Arin , aku juga akan segera membujuk nya dan ingat Hardin untuk tetap memberi tahu Joe agar terus mengawasi nya dan Jessica juga dia tidak boleh lengah sedikit pun juga ". kata Daniel
"Saya sudah mengatakan kepada mereka tuan agar tetap waspada ". Kata Hardin
"Wanita itu sungguh membuat ku berpikir keras bagaimana agar bisa membujuk nya dan segala cara sudah aku lakukan sebelum nya namun Hasil nya masih saja nol dan belum ada perkembangan sama sekali ". kata Daniel
Daniel masih bingung kenapa sangat sulit sekali untuk menaklukkan hati Arin padahal dia hanya setuju saja semua pasti akan beres bukan dan kenapa terus saja dia bersikeras menolak apa yang Daniel minta padahal bagi Daniel itu sangat mudah sekali di lakukan tapi Arin masih sangat susah sekali dia bujuk
"Tuan , ada pengacau di area perbatasan". Kata anak buah mereka melapor
"Kurang ajar sekali mereka, sudah bosan hidup mencari masalah dengan ku ". kata Daniel yang kini sudah berjalan pergi untuk melihat siapa yang berani mengusik nya dan dia akan menghilangkan orang itu dari bumi ini
Daniel kini membereskan hal itu sendiri bukan menyuruh anak buah nya atau Hardin . dia ingin melatih otot nya yang sudah lama juga dia tidak baku hantam dan terkahir dia melakukan hal itu pun bersama Arin dan itu hanya pemanasan kecil saja
Daniel benar tidak memberikan ampun kepada mereka ketika dia sudah melawan para pembangkang yang berani masuk ke dalam wilayah nya dan merusak
"Kalian memang sudah bosan hidup jadi aku akan mengirim kalian pergi ke neraka semua dan tunggu lah aku nanti jika masih sempat". kata Daniel lalu menghajar mereka tanpa ampun
"Tuan ampuni kami , kami mohon maaf tuan . lepaskan kami ". kata mereka berteriak minta ampun dan kesakitan juga
"Bakar Mereka hingga menjadi abu dan singkirkan semua yang bisa menjadi barang bukti di sini . aku tidak ingin berurusan dengan siapapun lagi ". kata Daniel
"Baik tuan ". kata Hardin yang kini mulai melakukan aksi nya sesuai dengan perintah Daniel
Dia membakar mereka para pemberontak yang masuk dan mengusik Daniel yang baru saja bersantai . Daniel memang tidak pernah kenal ampun dan kini dia pun membakar ketujuh orang itu hidup-hidup . teriakan meminta tolong mereka sama sekali tidak di pedulikan oleh Daniel dan dia kini pergi dari sana masuk ke dalam mobil menunggu Hardin menyelesaikan semua nya