Bucinnya Tuan Muda

Ken pun kembali ke ruang makan sambil menenangkan dirinya.Namin,sang junior justru masih terus menonjol yang enggan untuk turun.

"Hei..Apa hanya melihat dia memakai handuk,kau harus setegang itu??Ck.." gerutu Ken yang bicara sendiri dengan juniornya sambil melirik ke arah celananya.

Tak berapa lama Kaira pun datang menghampiri Ken yang masih terus memandangi celananya.

"Tuan." sahut Kaira sambil menundukkan kepalanya.

Seketika membuat Ken kaget dan menoleh ke arah Kaira.

"Astaga..!!Kenapa orang-orang kalian terus bergantian mengagetkan ku.!" sentak Ken yang terkejut dan protes.

Kaira pun ikut terkejut dengan bentakan Ken.Dan ia hanya bisa diam sambil tetap menundukkan kepalanya.

"Kau sudah selesai?" tanya Ken.

Kaira pun mengangguk pelan.

"Duduk,menunggu mu untuk bersiap-siap saja hampir membuat ku asam lambung." protes Ken lagi yang langsung akan menyantap sarapan pagi.

Kaira pun masih memilih diam dan tidak ikut sarapan seperti Ken.Membuat Ken sesaat melirik ke arah Kaira.

"Kenapa??Kau tidak mau makan??Kau tidak selera makan karena kejadian tadi??" tanya Ken mengungkit.

"Tenang saja,aku melihatnya juga tidak sengaja.Aku akan coba melupakannya." ujar Ken sambil menyantap sarapan pagi.

Kaira masih diam dan menunduk.

"Kau masih tidak mau makan?Apa kau ingin sakit terus?" tanya Ken kembali menoleh ke arah Kaira.

Kaira pun menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Bukan tuan,tapi.-" jawab Kaira sesaat diam kembali sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Lalu apa??Apa ada yang ingin kau katakan??Atau kau ingin menjawabnya sekarang??" tanya Ken mencoba menebak seraya menghentikan ia sedang sarapan.

"Tuan,bagaimana jika saya menjadi pelayan di rumah tuan?Karena sepertinya saya belum siap memenuhi permintaan anda." ujar Kaira mengusulkan keinginannya.

"Hah??Pelayan??" tanya Ken langsung menatap aneh pada Kaira.

Kaira pun mengangguk pelan.

"Kau ini bodoh atau bagaimana?" tanya Ken langsung menyebut Kaira bodoh.

Membuat Kaira langsung menatap Ken dengan gugup.

"Apa kau memang tidak mempercayai keseriusan ku??Aku menyukai mu dan aku menginginkan mu sebagai wanita ku.Bahkan aku berani ingin menikahi mu.Apa aku terlihat ingin mempermainkan mu??Kenapa kau justru ingin jadi pelayan ku??" tanya Ken dan mengungkapkan keseriusan dengan tegas.

Kaira pun sesaat menundukkan kepalanya dan diam.

"Kalau kau mengatakan aku tidak tahu bagaimana latar belakang mu.Aku tetap jawab aku tidak peduli.Yang aku inginkan cuma diri mu.Anggap saja jika ini adalah kesempatan emas untuk merubah hidup mu dari nasib yang tidak beruntung." jelas Ken panjang lebar dengan anda sedikit kesal.

"Tapi saya cuma tidak mau dianggap sebagai gadis asing yang memanfaatkan kedudukan tuan.Tuan memiliki tahta yang tinggi,sedangkan saya cuma orang yang tidak memiliki apa pun." ucap Kaira dengan merendahkan dirinya.

"Maka dari itu kau harus menganggap ini sebagai kesempatan emas untuk menjadi orang yang akan dipedulikan,dibandingkan dengan posisi mu sekarang." ujar Ken menasehati Kaira.

"Ah,sudah lah..Kalau kau memang masih ingin menolak.Silahkan saja,lakukan apa mau mu.Kau benar-benar gadis batu.!!" hardik Ken langsung bangkit dari tempat duduknya dan seraya akan pergi meninggalkan Kaira.

Namun,sebelum akan pergi sesaat Ken berdiri dan menoleh kearah Kaira.

"Kau tahu,selama hidup ku aku tidak pernah merasa mengemis pada seorang perempuan untuk menjadi miliki ku.Tapi entah kenapa kau justru membuat ku seperti mengemis padamu." tukas Ken langsung mengutarakan kekesalannya pada Kaira dan langsung pergi.

Kaira pun memandang Ken dengan tatapan yang sedikit bersalah.