Seorang murid mesti mematuhi apa kata gurunya. meskipun itu sulit. yah mengambil senjata ampuh memang bukan perkara mudah. bakalan ada halangan dan rintangan. baik di perjalanan maupun menghadapi musuh. namun semua di perlukan untuk melakukan perjalanan ke barat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
“Ya. Kau duduk depan kalau gitu.”
Akhirnya itu yang di pilih. Jadi nanti dia bisa memegang kain untuk menutup luka tersebut. Agar darah tak keluar banyak. Serta mampu menahan hingga rumah. Sementara pendekar rajawali perak itu terus memburu musuh. Agar bisa keluar dari kepungan. Dan melanjutkan Langkah kudanya hingga rumah. Tapi, tentunya ini bukan suatu halangan. Dimana para pengepung masih banyak. Mereka seakan mengitari posisinya. Yang membuat susah melakukan gerakan. Tapi itu mesti di lakukan. Agar tujuan utamanya menyelamatkan adik seperguruan nya ini bisa dengan lancar sampai ke tujuan yang di maksud. Serta membawa apa yang menjadi tugasnya tadi dengan gemilang dan tanpa ada kekurangan suatu apa. Sehingga nanti gurunya senang. Serta tujuan berikut juga lancar di kerjakan.
“Tapi lihat.“
“Ya….“
“Mereka menghadang.“
Di depan itu mereka berjajar mencoba menghentikan kuda yang Tengah mengamuk itu. Tidak perduli kalaupun akan kena senggol atau bahkan kena Sepatu kuda mukanya. Yang jelas siapa yang akan di hadang harus berhenti. Sehingga bakalan bisa di rebut apa yang memang Tengah di perebutkan itu. Sehingga pengorbanannya tidak sia-sia. Apalagi pusaka mereka juga sudah siap. Dengan berbagai jenis yang siap memukul. Kalaupun tak mau berhenti maka senjata itu yang bakalan menohok ke tubuh mereka. Dan itu yang akan menuntaskannya. Selama ini posisi begitu sering berhasil. Sebab adakalanya mereka mau berhenti mendadak. Sehingga tak perlu repot repot menghentikan. Sebab memang segalanya bisa di hentikan akibat ngeri begitu banyak yang menghadang tadi. Dan membuat semua kegiatan tadi sukses dengan strategi demikian. Hanya sayangnya kali ini sedikit beda. Dengan orang yang Tengah di hadang tadi juga memiliki ilmu hebat. Serta sudah banyak malang melintang di rimba persilatan. Sehingga apa yang menghadang itu bukan sesuatu yang mengerikan. Hanya sejenis hadangan tanpa merepotkan. Dan bisa di tengahi dengan sedikit tenang saja. Karena dengan demikian, setiap Gerakan musuh bakalan bisa di lihat dengan jelas hendak melakukan apa, atau mau bergerak ke posisi mana akan terlihat.
“Dan di belakang masih banyak yang mengejar.“
“Mereka menaiki kuda serta membawa panah yang terus menderu.“
Sembari memburu mereka melontarkan panah tersebut. Untung saja yang di tuju melihatnya. Sehingga menangkis dengan senjata pedang mata dua, atau mirip tombak namun tak demikian Panjang. Sehingga tangan satu memegang kendali kuda, sementara tangan yang lain sibuk menangkis, dan memukul musuh kalau masih terus saja menghalangi laju kuda tersebut.
Inilah satu hal yang membuat repot. Mesti bergerak semua. Serta berusaha menghindar. Walau kesulitan, akan tetapi harus di usahakan. Karena meleng sedikit saja sudah bakalan kena. Namun juga kurang maksimal dalam menggerakkan anggota tubuh. Sebab berada di atas kendali kuda, serta terbatas dengan posisi tubuh orang yang di bawa, serta Tengah terluka. Dan itu semakin menambah kesulitan kala mesti di padukan dengan serangan musuh yang menggempur terus menerus.
Mereka seakan tak ingin melepaskannya. Benar-benar mendesak dengan hebat. Dan jika perlu menjatuhkan keduanya. Karena berada dalam satu tumpangan. Atau bila perlu kuda itu saja yang di babat. Sehingga akan terjungkal keduanya. Tidak perduli dengan semua itu, karena memang sudah tujuan ingin merebut satu kesempatan tadi yang menjelang berhasil, hanya saja kali ini mesti mengulangi dari awal lagi.