NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Tujuh Belas

Bab. 17.

"Hanya itu yang ingin kau bicarakan? Jika tidak ada yang lain aku pamit dulu. Temanku sudah menunggu." jawab Arumi dengan santai.

"Tidak bisakah kamu berpikir kembali mengenai hubungan kita?" tekan Gibran dengan nada keras.

"Tidak. Aku sudah memikirkan ini berulang kali. Namun, tidak bisa di pikirkan lagi saat ini dan seterusnya." Arumi masih menjawab dengan nada santai namun tegas.

Pembicaraan itu di lihat baik-baik oleh pak Mario. Dia oun datang mendekati mereka berdua.

"Apa semua baik-baik saja? Tidak ada masalah di antara kalian?" tanya pak Mario dengan teliti.

"Dia mantan istriku pak. Kebetulan kami bertemu lagi di sini, aku sudah meminta maaf berulang kali padanya. Namun, hatinya masih sekeras batu." jawab Gibran dengan nada enteng.

"Begitukah? Dasar laki-laki tidak tau malu. Bisa bisanya kamu menjelekkan Arumi di sini. Kamu tidak tau, bahwa tanpamu dia sekarang sudah sukses." jawab pak Mario dengan tegas.

"Tunggu dulu. Kamu kan anak baru di kebersihan kan? Baru masuk dua minggu kan?" sambung pak Mario lagi.

Gibran hanya mengangguk pelan. Ada rasa menyesal karena dirinya langsung terbuka di hadapan bosnya.

Tentu saja pak Mario tau kedekatan di antara adiknya dan Arumi. Tentu pak Mario bertanya langsung pada mereka berdua, apakah mereka benar sudah resmi berpisah? Atau hanya omongan pak Alex saja.

Mereka berdua pun mengangguk tanda bahwa benar apa yang di tanyakan pak Mario. Sangat terlihat senyuman sinis di wajah pak Mario.

\*\*\*

Arumi tak menggubris lagi ucapan Gibran yang menurutnya hanya omong kosong saja. Arumi pun bangkit dan kembali kumpul bersama Mika dan teman-temannya yang lainnya.

"Bagaimana urusannya?" tanya Mika sesaat ia duduk.

"Bagaimana apanya? Masih tetap dengan omongan kemaren." jawab Arumi dengan mulut monyong.

Tampak Mika tertawa tawa seolah akan mengejek Arumi. Membuat Arumi tambah mengerutkan keningnya.

Tak terasa kini jam menuju tengah malam. Arumi sudah menunggu Mika di pinggir jalan, sementara Mika izin dulu ke toilet sebelum mengambil keretanya di parkiran.

"Arumi, kamu belum pulang? Ayo, aku antar pulang. Daripada berdiri di sini, kamu lihat orang-orang sebelah sana. Mereka menatapmu sedari tadi. Mereka terlihat sedang mabuk." ucap Gibran sembari menunjukkan telunjuknya ke arah sekelompok pemabuk yang tak jauh dari sana.

"Tapi aku menunggu Mika. Aku sudah janji pulang dengannya."

Kali ini Arumi tak lagi bicara ketus, ada rasa takut kala ia melihat ke arah yang di tunjukkan Gibran, mantan suaminya.

"Di mana Mika? Dari tadi kamu di sini dia tidak kelihatan kan?"

Arumi tengah mikir, benar juga kata Gibran. Sudah beberapa puluh menit dia menunggu di dekat pagar kantor tapi Mika belum juga kelihatan.

\*woy.. Gua di sini. Sorry ya, gua lama." teriak Mika sembari jalan ke arah Arumi dan Gibran.

"Kenapa kamu lama sekali?" tanya Arumi panik.

"Tadi aku ke toilet, maaf lama. Ngapain kadal itu di sini?" tanya Mika melirik Gibran berdiri di sana.

"Udah, ayo pulang. Aku takut lama-lama menunggu di sini. Ada kelompok pemabuk di sana."

Arumi juga menunjukkan ke arah pemabuk itu.

Setelah Arumi naik kereta itu, Mika pun segera tancap gas melesat dari sana. Tampak di belakang, Gibran pun mengikuti mereka dari belakang.

"Ehh Ar, aku ada perlu beli sesuatu barang nih. Kamu ikut nggak." ujar Mika.

"Boleh. Aku juga mau beli sesuatu." jawabnya santai.

Melihat Arumi dan Mika sudah belok dan berhenti di sebuah minimarket kecil yang masih buka, Gibran pun lantas mengikuti langkah mereka.

Arumi tak menggubris kehadiran Gibran. Dirinya langsung belanja kebutuhannya dan segera bayar ke kasir.

Gibran hendak membayar tagihan belanja Arumi, tapi sudah di bayar seseorang yang mungkin tidak di kenal oleh Gibran dan Mika.

"Main menyolonong aja, siapa kamu?" ketus Gibran dengan ekspresi marah.

"Lah, mas sendiri siapa? Main ngikutin nona ini aja." jawab bodyguard itu santai.

"Aku mantan suaminya lo, lah emang kamu siapa dia?" jawab Gibran masih dengan mood yang sama.

"Ohh cuma mantan. Kirain siapa. Kamu nggak perlu tau siapa aku."

Terlihat Mika masih melongo di sana tiba-tiba di kejutkan oleh Arumi.

"Bengong aja! ayo."

Mika pun bergerak mengikuti langkah Arumi menuju ke luar minimarket itu dan menuju tempat parkir.

"Siapa itu, Ar?" tanya Mika sesampainya.

"Itu bodyguard pak Alex. Mungkin pak Alex yang menyuruh dia untuk mengikutiku." jelaskan Arumi.

Mika hanya mengangguk paham.

Tak butuh waktu lama pun, mereka tiba di rumah Arumi. Tampak di sana sang bibi sudah menunggu dengan cemas. Begitu Arumi turun dari kereta itu, bibi lalu mendekat dan menarik telinga Arumi dengan keras.

"Aduh bibi, sakit. Lepaskan bibi." racau Arumi memelas kesakitan.

"Kemana aja kamu? Kamu pikir bibi bisa tenang menunggu wanita keluyuran tengah malam! Mau jadi wanita bagaimana kamu, taunya keluyuran aja! Bibi cemas tau!" teriak bibi yang masih dengan tangan di telinga Arumi.

"Aduh bibi, sakit. Aku ada acara di kantor. Maaf, aku lupa waktu pulang. Ampun bibi."

Sementara itu, Mika yang berdiri di keretanya tertawa terbahak-bahak melihat sahabatnya di perlakukan bagai anak kecil. Mika kembali teringat masa orang tuanya masih ada. Pasti dirinya juga di perlakukan yang sama dengan Arumi.

Malah dirinya sekarang jadi terlantar tanpa siapapun. Melihat Mika berubah jadi murung membuat sang bik Nur mendekati Mika dan juga menarik telinganya.

"Awww bibi, sakit." pekik Mika.

"Ayo, sekarang cepat masuk dan tidur. Awas kalau masih ada suara dan belum tidur!" bentak bibi dengan tegas.

Keduanya pun menurut dan langsung membuka pintu rumahnya. Keduanya lalu di dorong ke dalam oleh bik Nur.

"Taunya besok masih harus kerja, jam segini masih keluyuran. Memang ya anak jaman sekarang. Sama bibi tidak bisa macam-macam, aku selalu bibimu dan selalu memegang amanah yang tepat dari ibumu. Cepat, sana masuk kamar dan tidur!"

Tanpa babibu lagi, Arumi langsung menutup dan mengunci pintu depan dan bergegas menuju kamar.

"Dasar bibi. Taunya marah aja tanpa dengar dulu penjelasan nya." gerutu Arumi dengan mulut monyong.

"Bukan gak dengar, tapi bibi tidak mau tau apapun itu. Bibi selalu menjaga mu tepat waktu." pungkas Mika.

Tangan keduanya masih saja memegang telinganya yang masih denyutan.

Kedua telinga itu sudah memerah bak kepiting rebus.

Dari kejauhan, bik Nur sekilas melihat Gibran yang berdiri di kegelapan malam. Tak berani mendekat karena ia tau bik Nur sangat tidak suka pada nya.

Bik Nur pun berkacak pinggang dan menatap tajam ke arah Gibran. Melihat tatapan itu, membuat Gibran paham bahwa bik Nur sudah melihat dirinya. Gibran pun segera tancap gas berlalu dari sana.

Bersambung...

Yuk lanjut bab 18...

mari kepoin cerita temanku..

1
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!