bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
jika di kehidupan sebelumnya dirinya adalah pembunuh bayaran, tapi sekarang dirinya sudah beda. Dia tidak bisa bepergian jauh seperti dulu bahkan dia tidak bisa menembakk maupun bela diri,lihat saja sekarang dia sudah ngos-ngosan saat menaiki tangga karena ingin membuat fisiknya kuat Gebi lebih memilih menaiki tangga membuat nya kelelahan.
cekelek
Gebi membuka pintu Apartemen, barang barang ia beli kini memenuhi apartemennya, akibat membeli terlalu banyak barang membuat kamarnya penuh dengan totbag. Gebi masuk dengan lunglai akibat kelelahan ia membuka lemari es yang penuh dengan minuman dingin maupun makanan.
" cih,yang benar saja kenapa makanannya sebanyak ini "
Gebi segera mengambil sebotol mineral, ia meminumnya sekali Teguk nampak nya di sangat kehausan, dia mendudukkan dirinya di atas sofa tentunya dengan barang barang belanjan di sekitarnya ia segera menyelakan tv.
(di kabarkan seorang aktris terkenal Clarissa yunita di temukan tewas dalam apartemennya bla bla)
Mendengar itu membuat Gebi seketika terkejut bagaimana bisa seorang aktris meninggal secepat itu padahal waktu tadi dia masih melihat wanita itu
" mana mungkin dia bunuh diri? Itu sangat tidak mungkin " ucap Gebi
Menurutnya itu adalah kematian yang sangat janggal tapi itu bisa mungkin terjadi, akibat tekanan dari agensi atau dari para heters yang membencinya.
" untuk apa aku memikirkan dia? Tak ada gunanya bagi ku " batin Gebi
ting nong
Tidak lama kemudian suara bel pintu berbunyi, seorang pria tampan berdiri di depan itu dengan sesuatu di tangannya, Gebi langsung melihatnya di layar monitor di sana ada Akasa yang sedang melambai ke arah kamera.
cekelek
" ada apa " tanyanya
" aku membawakan makanan untuk mu " jawab Aksa
Aksa langsung masuk begitu saja tanpa memperdulikan Gebi yang terlihat kesal, meski Aksa sangatlah tampan namun sifatnya yang sangat kekenakan membuat Gebi merasa sangat kesal.
" itu bukan makanan " ucap Gebi dengan suara dinginnya
" banyak sekali yang kamu beli? Sepertinya kamu benar benar menghabiskan waktu mu untuk berbelanja Bagas memberi tau diri ku " ucap Aksa sembari memakan' makanan
" salah Abang sendiri memberikan Black card kepada ku, aku memang menyuruh mereka untuk menjaga ku dari jauh tak ku sangka mereka juga ikut melaporkan "
Gebi berjalan melewati Aksa, ia lebih baik membersihkan dirinya lalu tidur, Dari pada harus mendengar celotehan Aksa.
Beberapa jam kemudian Gebi sudah Menganti pakaiannya dengan sebuah piyama, ia melihat tidak ada lagi keberadaan Aksa. di ruang tamu apartemen namun bau harum yang menyeruk Gebi sudah bisa menebaknya bahwa Aksa sedang memasak.
" apa yang kamu masak sepertinya enak " ucap Gebi mendekati Aksa
" tentu saja ini enak Karena aku yang memasaknya, tentang perawatan mu besok dokter Andrew yang akan merawat mu " ucap Aksa
Gebi hanya mengangguk paham, dia tidak ingin banyak berkomentar, dokter yang di pilih oleh Aksa pastilah bukan dokter biasa, Apapun yang terjadi dia akan percaya terhadap Aksa.
Beberapa menit kemudian hidangan makanan kini berjejer rapi di atas meja, Gebi segera mendudukkan dirinya di depan Aksa.
" cobalah, aku jamin ini akan membuat mu ketagihan" ucap aksa
Aksa segera mengambilkan makanan untuk Gebi, awalnya dia ragu ragu karena Gebi hanya menatap makanannya tanpa ingin mencicipinya sama sekali.
" apa?apa tidak enak " tanya Aksa,
" Emm..ini enak aku baru pertama kali mencobanya " ucap Gebi menuju makanan Aksa
Aksa hanya tersenyum, akhirnya ia bisa mendapatkan pujian dari adiknya. Saat mereka masih kecil Aksa sangat ingin membuat Gebi terkesan padanya, hanya saja Gebi memiliki sifat pendiam dan terkadang dingin apa lagi saat penyakitnya baru di ketahui.
" kenapa memandang ku seperti itu, aku memang cantik jadi berhenti menatap ku Aksa Damian Axsell"
mendengar itu Aksa langsung kembali ke raut wajah datarnya, padah baru saja ia merasa senang tetapi adiknya malah mengatakan itu.
" setelah makan, istirahatlah aku akan pulang karena ada beberapa pekerjaan yang harus ku urus " ucap Aksa
" hm, aku sudah selesai. aku akan istirahat sekarang " jawab Gebi berlalu pergi
sebelum pergi Aksa membereskan tempat itu, ia tak mungkin meninggalkan apartemen dalam keadaan kotor apa lagi Gebi tak ingin ada pelayan di apartemennya. setelah selesai membersihkan Aksa segera pergi tak lupa ia memberi tahu Gebi bahwa dia akan pulang ke Fenthous.
" dia sudah pulang " ucap Gebi memandang ke arah jendela, di sana ada Aksa yang masuk ke dalam mobil
Gebi langsung merebahkan dirinya di atas kasur tidak lupa ia meminum obat yang di belikan Aksa, tidak lama kemudian Gebi sudah tertidur itu juga karena obatnya memiliki efek mengantuk
Keesokan harinya.
Gebi segera bersiap untuk pergi ke rumah sakit, hari ini dia akan menjalani pengobatan di rumah sakit paling terkenal di kota x tentunya di temani oleh Bagas dan Zean
tok
Tok
" sebentar aku akan segera keluar " jawab Gebi
Bagas dan Zean sudah berada di depan pintu apartemen Milik Gebi, tidak lama kemudian Gebi keluar dengan pakaian kasualnya,Mereka langsung menuju rumah sakit xxx.
kini mereka sudah sampai di rumah sakit, dokter Andrew yang akan merawat Gebi sudah menunggu mereka, Gebi Bagas dan Zean segera turun dari mobil.
" selamat datang nona Gebi, saya Andrew dokter yang akan merawat anda " ucap Andrew
" senang bisa bertemu dengan dokter ini bagas dan Zean pengawal pribadi ku" jawab Gebi
mereka langsung menuju ke tempat di mana Gebi akan di rawat, dokter Andrew langsung membawa Gebi untuk mendapatkan perawatan.
" bagaimana dokter? Apa penyakit ku bisa sembuh " tanya Gebi
" hm, sepertinya penyakit mu harus segera di operasi memang apa yang di katakan tuan Aksa tidak terlalu parah tetapi saat melihat ini penyakit mu sepertinya haru di operasi " ucap Andrew
" kapan aku harus melakukan operasi?" tanya Gebi
dokter Andrew langsung menjelaskan kepada Gebi tentang operasi yang harus di jalani bahkan kemo terapi yang akan ia lakukan mungkin akan lebih ringan.
" baiklah dok, aku mengerti "
Gebi segera menghubungi Aksa dan orangtuanya, mendengar itu tuan brian dan nyonya Claudia hanya bisa mengangguk setuju, mereka juga hanya bisa memantau dari jauh.
operasi Gebi langsung di lakukan, Aksa bersama nyonya Amelia menunggu dengan raut wajah gelisah apa lagi mereka mendapatkan kabar dari Aksa secara mendadak, apa lagi mereka mengira bahwa penyakit jantung Gebi belum terlalu parah.
sedangkan di tempat lain.
" jadi dia sedang menjalani operasi bukan kah ini sangat menguntungkan bagi ku, jika dia mati?aku bisa menjadi cucu angkat dari keluarga ini dan aku bisa merasakan hidup mewah " ucap Arabella
" jangan begitu yakin, bagaimana jika dia tidak mati dan akan menyingkirkan mu " timpal Anabella
" aku akan melenyapkannya, jika kita harus menunggu ayah melakukannya kita tidak akan pernah bisa hidup enak "
" kau benar Ara..kita harus melenyapkannya wanita itu sekalian saja dengan tuan muda Aksa" ucap Anabella tersenyum jahat
