NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:105.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. TERLUKA

Waktu menunjukkan Pukul lima sore suasana jalanan kota Jakarta sore ini cukup ramai Para Pengendara motor maupun mobil. Seperti halnya dengan Bumi yang kini mengendarai motornya bersama Alya. Cowok itu berniat mengantar Alya Pulang lantaran khawatir dengan kondisi gadis itu Pasca Pingsan disekolah tadi.

" Bumi bisa gak kita berhenti di toko kue depan sebentar Gue mau beli kue buat ibu," tanya Alya.

" Boleh " sahut Bumi seraya menghentikan motornya di toko kue yang Alya tunjuk.

Kedua remaja itu yang yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu berjalan memasuki toko kue dengan dekorasi berwarna Pink itu.

" Gue tunggu sini ya " ujar Bumi memilih duduk disalah satu kursi yang ada disana.

Alya mengangguk sebagai jawaban, Sebelum akhirnya berjalan menuju tempat Pemesanan

Beberapa waktu berlalu Bumi masih setia menunggu Alya sembari memainkan game di Ponselnya. Namun ia memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Kambuh disaat yang tidak tepat seperti ini memang hal yang Paling menyebalkan.

Tes

Bumi mengerutkan keningnya saat merasakan cairan berwarna merah membasahi telapak tangannya.

Alya yang baru saja selesai mendapatkan kue Pesananya, pun langsung menghampiri Bumi yang kini tengah menundukkan kepalanya.

" Bumi lo kenapa "

Alya tersentak kaget saat melihat cairan berwarna merah keluar dari hidung Bumi dengan cukup deras.

" Hidung lo mimisan " Panik Alya.

" ini gue bawa tisu. Gue bantu bersihin ya,"

Bumi menggelengkan kepalanya saat melihat aktivitas Alya hendak membersihkan mimisannya.

" Al gue bisa sendiri. Nanti lo jijik, " ujar Bumi berusaha menjauhkan tangan Alya dari wajahnya.

" Enggak Bumi ! Jijik apa sih,"

Kini Posisi Alya masih berhadapan dengan Bumi jarak keduanya cukup dekat. Hingga jika dilihat dari sudut belakang membuat siapapun yang melihat akan mengira bahwa Bumi dan Alya tengah berciuman mesra.

Termasuk Luna yang saat itu tidak sengaja melihatnya. Gadis itu Pasti salah Paham dengan apa yang ia lihat.

" Al udah ya biar gu ------ "

Melihat Bumi meringis kesakitan seraya memegangi kepalanya membuat Alya semakin Panik.

" Kepala lo sakit ya ? Sebentar gue ambilin minum di Pelayanannya,"

Sembari menunggu Alya, Bumi tak henti hentinya memegangi kepalanya sembari terus menyumbat darah yang keluar dari hidungnya.

Tak berselang lama Alya pun datang dengan sebotol air mineral ditanganya. Gadis itu dengan telaten langsung membantu Bumi meminum air tersebut. Tangannya tak henti-hentinya memijat kepala lelaki itu.

" Kok bisa gini sih "

" Gue lupa minum obat tadi Pagi Al, " sahut Bumi Cowok itu memang lupa meminum obat yang rutin ia minum setiap pagi untuk mencegah gejala baru dari Penyakitnya

" Pantes ! Awas aja kalo besok lupa lagi,"

" Lo yang Pingsan gue yang kesakitan lucu ya Malah lo lagi yang ngurusin gue, " ujar Bumi terkekeh kecil.

" Gak boleh ngomong gitu Gue itu cuma sakit biasa, kalo lo kan beda. Jadi gak apa-apa kalo gue ngurusin lo yang lagi sakit gini, " sahut Alya.

" iya gue tau gue Penyakitan," ujar Bumi tersenyum getir.

" G-gue gak bermaksud Bumi Lo jangan salah Paham dulu,"

Bumi hanya tersenyum kecil menanggapinya

" iya kok gue Paham Ayo Pulang "

Setelah dirasa membaik dan tidak mimisan lagi akhirnya Bumi pun beranjak dan berniat segera mengantar Alya Pulang sebelum malam datang.

......................

Luna berjalan melewati koridor dengan raut wajah tidak seperti biasanya. Beberapa siswa siswi bahkan menatap Penuh tanya Pada gadis itu. Ia terlihat menyimpan banyak masalah, dan amarah di hatinya. Bukan seperti Luna yang biasanya.

Luna menghiraukan tatapan siswa siswi yang menatap kearahnya. Pikirannya masih dipenuhi kejadian Paling menyakitkan yang pernah ia saksikan. Kejadian saat melihat kelakuan bejad sang Papa dengan wanita malam itu.

" LUNA "

Suara bariton milik seorang laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah Bumi yang memanggilnya, namun tak mengalihkan atensi gadis itu.

Ia masih berjalan melewati koridor dengan tatapan lurus namun terlihat kosong. Ia mengabaikan Bumi yang berlari mengikutinya dari belakang.

" Eh lo kenapa kok cuekin gue, " Tanya Bumi Cowok yang masih mengenakan baju basketnya itu berusaha menyamai langkahnya dengan gadis itu.

Tak ada jawaban dari Luna

" Lo ada masalah "

Masih tidak ada jawaban dan Bumi masih mengikuti Luna

" Kalo lo mau lo bisa cerita sama gue Luna Gue siap jadi Pendengar untuk setiap masalah lo Tapi jangan diemin gue gini gue gak tahan,"

Luna menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, membuat Bumi juga ikut menghentikan langkahnya.

" Berhenti ngikutin gue " ujar Luna dengan Penuh Penekanan.

" Gue gak mau " sahut Bumi

" Terserah Tapi jangan salahin gue kalau Lo bakal sakit hati setelah ini, " ujar Luna kembali melanjutkan langkahnya.

" Maksudnya apa sih ? Gue orangnya tahan banting kok jadi santai aja Gue bakal tetep nemenin elo, "

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya dua insan itu sampai di kantin sekolah yang terlihat sudah ramai antrian. Tanpa lama-lama Luna langsung duduk bergabung dengan Mika, Bella, dan Jojo disalah satu kursi.

" Mau gue Pesenin apa ? Mie ayam atau nasi goreng kesukaan Lo," Tanya Bumi yang duduk di kursi kosong disamping Luna

" Gue Pesen satu mie instan Pake telur ya, " itu adalah ucapan dari mulut Jojo yang tengah memakan bakso sepiring berdua dengan Bella Pasangan itu terlihat sangat romantis.

" Ogah emangnya gue babu lo ! Pesen aja sendiri Gue nawarin Luna bukan lo, " Ujar Bumi melirik kesal ke arah Jojo.

Bumi kembali menatap kearah Luna yang masih diam tanpa menjawab Pertanyaan.

" Gue beliin minum aja ya " ujar Bumi berjalan menuju Pedagang kantin.

Sementara itu Bella dan Mika dibuat bingung dengan sikap Luna hari ini. Gadis itu terlihat mengerikan dan tidak seperti biasanya. Apa mungkin karena kejadian semalam, hingga membuat gadis itu jutek seperti ini.

" Tenangin Pikiran lo ! Jangan lampiasin ke orang lain, " ujar Mika seraya meminum es buah nya.

Luna mendongakkan kepalanya saat mendengar itu.

" Lo minta gue tenang setelah apa yang gue liat semalem Gue gak bisa," Ujar Luna

" Lo berdua gak tau gimana rasanya jadi gue selama ini Lo berdua gak tau kan gimana rasanya ngeliat ayah kalian selingkuh dengan Perempuan yang umurnya gak jauh beda sama kalian ? Hati gue sangat sakit saat liat hal menjijikkan kaya gitu, " ujar gadis itu sedikit memelankan suaranya agar tidak didengar oleh orang lain.

" iya gue ngerti lo kecewa liat bokap Lo selingkuh sama Perempuan lain yang umurnya gak beda jauh sama Lo. Gue juga ngerti lo juga kesel kan liat Bumi berduaan sama Alya," ujar Bella menepuk Pelan Pundak Luna

" Apaan sih ! Buat apa gue kesel liat tuh Cowok sama Perempuan lain ! Gak guna," Sentak Luna langsung bangkit dari duduknya.

Saat Luna hendak melangkah kan kakinya Pergi meninggalkan kantin, ia dihentikan oleh Bumi yang mencekal tanganya.

" Lo mau kemana ? Gue baru aja beliin susu kotak rasa Cokelat kesukaan lo, " tanya cowok dengan susu kotak di tangannya itu.

Luna menatap tak tertarik ke arah Bumi dan susu kotak itu.

" Lepas " Sentak Luna

" Luna lo jangan gini Kita obrolin baik-baik kita bisa bantuin lo, " ujar Bella berusaha menenangkan gadis itu.

" Diem gue gak butuh bantuan lo " Sentak Luna membuat Bella dan Mika terdiam.

Luna mengalihkan Pandangannya kembali menatap Bumi

" Dan lo ! Lo berhenti ganggu gue " Ujar Luna hendak Pergi meninggalkannya.

Bumi yang masih belum Paham tentang gadis itu Pun kembali menarik tangan Luna dengan tatapan Penuh tanya.

" Tapi lo mau kemana ? Lo juga kenapa si,"

Luna menatap Bumi dengan Penuh kemarahan di matanya. Tepat saat melihat wajah Bumi ia kembali mengingat Arga dan Perbuatan gila Papanya itu.

" Lepas "

Bumi menggelengkan kepalanya, ia masih setia menahan kepergian gadis itu.

Semakin Luna menatap Bumi. ia semakin melihat wajah Bumi entah kenapa lagi dan lagi ia bayangan Arga yang muncul. Gadis itu seolah dibutakan oleh kemarahan Pada sang Papa. Arga seolah menghantui Pikirannya.

" Kenapa setiap liat muka lo gue selalu keinget Papa Bumi," Gumam Luna dalam hatinya.

" LEPASIN GUE SIALAN "

BUK

Luna menendang kuat Perut Bumi hingga membuat cowok itu terjatuh menghantam kursi di belakangnya. Sungguh itu akan terlihat sangat ngilu bagi yang melihatnya.

Sontak hal itu membuat seluruh Pengunjung kantin tertuju Pada Luna dan Bumi. Beberapa dari fans Bumi berteriak saat melihat Bumi jatuh kebelakang Sama halnya dengan yang lain, keempat anggota inti Helios yang duduk dibangku Paling Pojok itu juga terkejut bukan main saat melihat Perlakuan Luna Pada Bumi.

Bumi berusaha bangun dari jatuhnya, seraya menahan sakit di Punggungnya. Ia semakin dibuat bingung dengan sikap gadis itu. Tidak biasanya gadis itu bersikap kasar dan untuk Pertama kalinya Luna menendangnya seperti ini.

" Lo kenapa ? Apa gue ada salah, " Tanya Bumi seraya memegang kedua bahu Luna. Terlihat ketulusan dimatanya saat menatap gadis itu.

" Lo tau salah lo itu apa ? Salah lo itu karena terus mengganggu hidup gue. Gue gak suka lo terus ikut campur dalam kehidupan gue. Kehadiran lo itu cuma buat masalah dihidup gue," Ujar Luna menghempaskan kedua tangan Bumi dari bahunya.

" Tapi gue gak ada niatan untuk ganggu hidup lo atau buat masalah di hidup lo. Gue cuma mau buktiin kalo gue bener-bener tulus cinta sama lo, " sahut Bumi ia tidak Peduli jika menjadi Pusat Perhatian orang-orang disana.

Mendengar itu Luna terkekeh remeh seraya menatap malas ke arah Bumi

" Gue gak akan Pernah Percaya sama kalimat bulshit soal lo cinta sama gue," ujar Luna menekan kata-katanya

" Lo itu sama aja sama laki-laki diluaran sana. Gak ada bedanya,"

" Apa Perjuangan gue selama ini gak bisa buat lo Percaya dan yakin kalo gue beneran cinta sama lo sama Luna," Tanya Bumi dengan tatapan terluka.

" Cih. Gue gak Pernah minta lo buat berjuang, gue juga gak Pernah minta lo untuk bertahan kan ? Lo denger baik-baik Bumi,"

Luna melangkah mendekati Bumi dengan tatapan jengah.

" Mulai sekarang gue minta Lo berhenti untuk Perjuangin gue dan berhenti ganggu hidup gue Paham,"

" Tapi kenapa ? Gue salah apa sampe Lo minta gue berhenti,"

" Karena gue muak liat muka lo ! Gue jijik setiap ada dideket cowok miskin yang gak tau diri kaya lo,"

" LO PIKIR SELAMA INI GUE SENENG LO GOMBALIN ? LO PIKIR GUE BAPER?! ENGGAK BUMI JUSTRU GUE MAKIN BENCI DAN MUAK LIAT MUKA LO SETIAP HARI ! LO ITU CUMA PENGACAU DIHIDUP GUE ! LO GAK LEBIH DARI SEBIJI SAMPAH YANG ADA DIJALANAN,"

Bumi terdiam mendengar kalimat menyakitkan itu Hatinya seolah tertancap beribu Pisau, saat melihat gadis dihadapannya. Sehina itu kah dirinya sampai Luna menyamakan dirinya dengan sebuah sampah ini sakit sangat sakit ?

" Apa sehina itu gue dimata lo ? Apa serendah itu gue dimata lo Luna sampai lo ngomong hal kaya gini sama gue, " Tanya Bumi dengan mata yang teduh.

" Ck. Jelas aja ! Jelas lo itu serendah dan sehina itu. Lo itu harusnya sadar dari awal Lo itu cuma laki-laki biasa yang sedang mengejar Perempuan tajir kaya gue. Buat apa ? Buat ngerasain kemewahan, kekayaan yang selama ini gak Pernah lo rasain. Iya itu kan mau lo,"

" Sadar Bumi sadar. Sekali batu kali, akan tetap jadi batu kali, walau Pun dicat dengan berbagai warna. Karena Pada dasarnya batu kali, gak akan Pernah bisa berubah menjadi batu berlian, "

Bumi terdiam. Cowok itu menundukkan kepalanya menahan tangis. Sakit, Pedih, dan kecewa, itulah yang Bumi rasakan saat ini. Dihujani berbagai kalimat cacian dari seorang gadis yang selama ini ia Perjuangkan. Gadis yang sayangnya telah memenangkan hatinya. Namun juga menyakiti hatinya.

" Oh iya soal susu kotak ini, thanks ya Tapi mungkin lebih baik susu kotak murahan ini masuk kedalam sana, " Luna melempar susu kotak Pemberian Bumi kedalam tong sampah di dekatnya.

Semua orang yang ada disana terdiam tanpa sepatah katapun. Mereka seolah terpaku melihat kejadian antara dua insan di hadapannya. Para siswi yang merupakan fans fanatik Bumi menatap tidak tega ke arah Bumi yang masih menundukkan kepalanya.

" Minggir gue mau lewat " Ujar Luna sebelum akhirnya berjalan meninggalkan Bumi yang masih terdiam membisu di Posisinya.

Sakit, sesak, kecewa, itulah yang Bumi rasakan saat ini. Hatinya berdenyut ngilu mendengar semua kalimat itu. Nafasnya terasa sesak dan tercekat untuk sekedar mengucapkan sesuatu.

" Bumi ----- " Panggil Alya Pelan. Gadis itu sudah melihat semua kejadian itu sejak tadi. Ia juga tidak habis fikir dengan semua kalimat yang keluar dari mulut Luna

Luna baru saja merendahkan harga diri seorang laki-laki. Laki-laki yang sangat tulus mencintainya.

Bumi mengangkat kepalanya, ia menatap dalam wajah gadis itu. Mata nya tak bisa berbohong bahwa ia sangat terluka mendengar kalimat-kalimat jahat yang Luna lontarkan.

Sudut bibir Bumi terangkat membentuk sebuah senyum di sana, senyuman menutupi luka lebih tepatnya.

" Gue gak apa-apa " ujar Bumi dengan sorot mata terluka.

Itu adalah kalimat terakhir sebelum akhirnya Bumi Pergi meninggalkan kantin dengan langkah lunglainya.

Sementara itu keempat anggota inti Helios yang sejak tadi melihat kejadian itu hanya bisa terdiam membisu. Keempat cowok itu menatap tidak tega kepada Bumi yang sudah berjalan keluar kantin.

" ini yang gue takutin " ujar Jio

Sejak awal memang Jio yang sedikit menentang tujuan Bumi untuk mendapatkan Luna. Ia hanya takut, bahwa sahabatnya itu akan berakhir terluka karena Luna sendiri Dan ternyata hal itu benar-benar terjadi hari ini.

" Kok gue yang sesek ya " ujar Leo seraya memegangi dadanya yang ikut merasa sesak, setelah melihat kejadian itu.

" Gue tau lo bisa " gumam Revan.

......................

1
Ratu queen
bagus bangettt
Ria
next Thor
Anonymous
semangat😍😍😍
Anonymous
jangan lama-lama Thor
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor
Anonymous
🥰🥰🥰🥰
Anonymous
next Thor
Anonymous
😍😍😍
Anonymous
lanjut Thor🥰🥰🥰
Anonymous
next Thor
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
semangat😍😍😍
Anonymous
🥰🥰🥰
Anonymous
Dua Bucin 😍😍😍
Anonymous
next Thor🥰🥰🥰
Cinta
next Thor
Cinta
tetap semangat 😍😍😍
Anonymous
lanjut Thor🥰🥰🥰
Anonymous
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!