Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
"Kenapa si kamu senekat ini?" Tanya Nesya setelah pintu lift tertutup dan Nesya di tarik masuk ke pelukan sang pria
"Tentu saja, aku merindukmu apa lagi. Sudah lah kamu tidur." Jawab Nando sambil terus mengusap punggung sang wanita agar tenang.
Nesya tak menyahut lagi lantaran di terlalu nyaman di dalam dekapan sang pria.
Lift terbuka Nando mengendong sang wanita masuk ke dalam ruang kerjanya.
Sekertaris wanita yang melihat Presdir lekas membukakan pintu. Walau pun penasaran dengan wanita yang di gendong tetapi dia bahkan tidak bisa bertanya.
Dia tidak bermaksud menganggu sang wanita tetapi dia ingin sang wanita bisa istirahat dengan nyaman.
Tubuh Nesya di rebahkan di atas kasur empuk yang berada di rungan pribadinya
Setelahnya menyelimuti sang wanita menyematkan ciuman singkat di dahi sang wanita sebelum di duduk bekerja.
Tak terasa satu jam sudah Nando duduk di kursi kebesaranya dan secepat itu dia merampungkan berkas yang menumpuk di atas meja, dia kemudian beranjak menuju kamarnya.
Senyum kecil mengembang pada bibirnya dia merasa bahagia bisa bersama sang wanita walau hanya sesaat.
Walau dia tidur tak kurang dari 6 jam dia nampak biasa saja karena dia sudah terbiasa.
Nando dengan lembut membangunkan sang wanita, dengan cara dia.
Nesya terusik karena seseorang yang menganggu tidur nyenyaknya, tapi dia teringat jika ini masih di kantor.
Tidak ada kemarahan yang tergambar jelas dari wajah wanitanya dia tersenyum
"Makasih, aku suah tidak mengantuk lagi." ujarnya tulus
Nando mengangguk kemudian ia mengecup bibir sang wanita lagi.
"cuci muka dulu gih, biar seger." Printah Nando kemudian dia berdiri membantu sang wanita membuka selimut.
Nesya mengangguk kemudian dia lekas turun menuju kamar mandi yang berda di kamar tersebut.
Setelah selesai Nesya keluar dari kamar mandi tak menemukan sang pria, Namun saat dia sedang membuka tasnya pintu terbuka.
"Ini kita makan sing dulu, setelah itu kamu bisa kembali." Ujar Nando membawa keresek yang di dalamnya ada kotak isi makan.
"Tapi Sandra sudah menunggu, dia sedang mencari ku." Ujar Nesya menolak secara halus.
"Katakan saja, jika kamu sedang bersamaku. Apa susahnya si pasti akan mengerti." Balas tak ingin di bantah.
"Huff, baik lah. Memang seharusnya begitu."Ujar Nesya sambil menghembuskan nafasnya kasar.
Kemudian Nesya duduk berhadapan dengan sang pria hanya terhalang meja.
Mereka makan siang dengan tenang
"Ini enak sekali, kamu beli dimana?" tanya Nesya di tengah suapannya.
"kalo kamu suka, dengan senang hati akan sering memesankan untukmu."
Nesya menggeleng"Tidak usah, lagi pula kita hanya orang asing yang baru bertemu."
Nando menghentikan suapanya kemudian ia menyenderkan tubuhnya.
"kamu masih menganggap ku seperti itu Ne sayang."Ujar Nando tiba tiba dia sedkit kesal dengan ucapan sang wanita. Kemudian ia mendekati sang wanita Nando membungkuk mendekatkan wajahnya ke wajah sang wanita.
Dretttt
Ponsel Nesya berulang kali bergetar
Nando melepaskan tautannya di bibir sang wanita, Nesya lekas menghindar kemudian sia mengeser ikon berwarna hijau.
"Ya,San."
"Cepat Nes, Ini Bu Dinar sedari tadi mencarimu."
Sambungan Itu terputus, Nesya lekas memasukan ponselnya ke dalam tasnya.
Kemudian dia mengemas bekas makanan membungnya di tempat sampah nanti.
Nando nampak tak rela dia memeluk sang wanita dari belakang membisikan"Ada kejutan untukmu di sana. Cup."
Nesya tak mengatakan apa pun lagi karena tidak ingin mengulur waktu lagi.
Di ambang pintu,"Terima kasih, makan siangnya Bos,"Sambil mengedipkan matanya genit.
Wah Nando seakan terbang melayang dengan hanya kedipan genit dari sang wanita membuat jantungnya berdegup kencang.
"wah,,,wahh, huffff panas." Nando mengibaskan tangannya di depan wajahnya yang memerah.
Nando di buat saling brutal.
Sehat sehat untuk kalian 😊😊😊
Selamat membaca, jangan lupa dukunganya