NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:589.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" Jazil menatap lega putra putrinya yang baru saja sampai. Akan tetapi dia sedikit heran dengan kening Juna yang di plester menggunakan kain perban, tak hanya itu, ada juga titik lebam di area wajahnya yang tampak agak membiru.

"Loh Jun, itu kening kamu kenapa? Wajah juga biru-biru gitu? Apa kamu habis berantem?"

Juna serta Yura bergilir mencium punggung tangan Jazil.

"Enggak apa-apa mah, luka sedikit saja gara-gara jatuh"

"Masa, si?" Jazil menelisik lebih dalam. "Engga ah, ini bukan jatuh, pasti kamu berantem, iya kan?"

"Iya tadi pemanasan silat di lanud, mah. Terus jatuh juga. Nggak apa-apa kok"

"Kamu hati-hati makannya"

"Masuk dulu, ya. Mau mandi" Juna pamit, langsung beranjak dari teras usai mengatakan itu, mengabaikan tatapan Jazil yang menyorot penuh heran.

Yura yang sedari tadi hanya diam pun menyusul masuk. "Aku juga masuk ya mah, belum mandi juga"

"Sudah makan, belum?"

"Belum, mah"

"Ya sudah bersihkan diri kamu, setelah itu turun, mama siapin makan malam"

"Aku siapin sendiri aja, mah"

"Mamah aja, sekalian mama siapin buat Juna soalnya"

"Iya nanti aku siapin juga buat mas Juna, mamah lihat tv aja, ini kan jam sinetron kesayangan mamah"

"Ish kamu, masa anak-anak mamah kecapean mama malah lihat sinetron. Kalian itu lebih penting dari sinetronnya mamah" Ujar Jazil, menggiring Yura masuk ke dalam rumah. "Kamu mandi, sholat isa, setelah itu langsung makan"

"Makasih ya mah!"

"Iya, sayang"

Yura tersenyum, lalu melanjutkan langkah menuju lantai dua, sementara Jazil melenggang ke arah dapur.

Begitu sampai di kamar, Yura menatap dirinya di cermin rias. Ia duduk, menuangkan make up remover pada kapas lalu mengusapkan ke wajahnya.

Sepintas bayangan dua pria asing tadi berkelebat bebas di atas kepalanya. Membayangkan hal buruk yang akan terjadi jika kakaknya tidak menolongnya.

Ia berdesis ngeri mengingat kejadian mencekam yang mungkin bisa membahayakan nyawanya.

Tak bisa di pungkiri, pertolongan Allah memang selalu datang di waktu yang tepat. Ia bersyukur masih di beri perlindungan dari pria bejat yang nyaris mencelakainya.

Dan semua itu tak luput dari campur tangan sang kakak yang sangat membencinya.

Selesai membersihkan wajah dari paparan debu, Yura bergegas mandi dan langsung sholat isa.

Usai sholat dia menyempatkan diri membaca Al-Qur'an. Sudah rutinitas wajib memang, kalau sehabis sholat Yura selalu membaca meski hanya satu ayat, sementara kali ini ia memilih surah Al Mulk sebagai bacaannya.

Dari balik pintu kamar Yura, ternyata ada sosok Juna yang terhanyut dengan lantunan indah dari wanita pemilik kamar.

Dia berdiri menyandar pada dinding, tepat di samping kusen pintu, ia melipat kedua tangannya di dada dengan mata terpejam seakan begitu menikmati suara Yura yang terdengar sangat merdu.

Sebenarnya ini kesekian kalinya dia mendengar Yura membaca ayat suci Al-Qur'an. Sebelumnya dia acuh, bahkan mengabaikannya, tapi kali ini entah kenapa hatinya seakan tergerak untuk berhenti ketika hendak turun melewati kamar Yura.

Hingga tak terasa tahu-tahu kalimat tashdiq terucap, menandakan kalau Yura sudah menyelesaikan semua ayat dari surah Al Mulk. Otomatis Juna terkesiap, lantas segera pergi dari depan kamar Yura.

Langkahnya tertuju ke arah dapur sebab sang mamah sudah berteriak memanggilnya.

"Masak apa, mah?" Juna menuang air ke dalam gelas lalu meneguknya.

"Kari ayam, semur tahu campur enoki, cumi crispy, sama bakwan"

"Uhh, sepertinya enak" Dia menarik kursi dan duduk.

"Yura mana?" Tanya Jazil, menyidukkan nasi untuk putranya.

"Nggak tahu. Masih di kamar, mungkin"

"Kenapa nggak sekalian di ajak turun"

"Ngapain ngajak-ngajak, nanti juga turun sendiri"

"Ya di ketuk aja pintunya kan bisa"

Juna tak lagi merespon, selang dua menit kemudian Yura tiba di ruang makan. Dua orang itu lantas menikmati makan malam tanpa saling bicara.

Sedangkan Jazil sudah kembali ke ruang tv untuk menyaksikan sinetron favoritnya.

****

Dua hari pasca ta'aruf, Yura mendapat kabar dari Khadijah kalau Malik ingin bertemu dengannya.

Padahal Yura sudah memutuskan jika dirinya tidak mau lagi melanjutkan ta'arufnya. Ia lebih memilih mundur karena tidak ingin bersaing dengan sahabatnya.

Untuk menghargai niat baik Malik, Yura pun menyetujui pertemuan itu. Ia pergi ke rumah ustad Zaki sepulang kuliah.

"Bisa tinggalkan kami sebentar, ustadz?" Tanya Malik merujuk ke ustadz Zaki.

"Bisa, tapi ingat! jaga pandangan, jangan zina mata"

"Insya Allah, ustadz" Malik mengangguk faham, Yura sendiri hanya diam menundukkan kepala.

Seperginya ustad Zaki dari ruang tamu, mendadak suasana menjadi canggung.

Baik Yura dan Malik tak langsung bicara, mereka sama-sama sibuk menyesuaikan diri dari kecanggungan yang mereka hadapi.

"Maaf, Ukhti" Ucap Malik setelah hening beberapa saat. "Maaf atas kesalahpahaman kemarin, bukan maksud saya menemui dua wanita sekaligus. Dan setelah pertemuan itu, saya ingin menegaskan sekali lagi"

"Menegaskan soal apa?" Tanya Yura, tanpa berani menatap Malik.

"Saya ingin mendengar jawaban ukhti sekali lagi mengenai pertanyaan saya waktu itu"

"Baik, saya akan jawab pertanyaan akhi, tapi maaf" Kata Yura agak ragu. "Kalau boleh saya tahu, pertanyaan yang seperti apa yang ingin akhi dengar?"

"Mengenai kegiatan setelah menikah, apakah ukhti benar-benar ingin bekerja setelah resmi menjadi seorang istri"

Pertanyaan itu sebenarnya ingin sekali di jawab tidak. Tapi bayang-bayang persahabatan dirinya dengan Zizah seakan terus mengusiknya.

"Maaf, akhi. Bukannya saya tidak mau untuk tetap di rumah saja, tapi saya termasuk wanita yang tidak bisa diam, jadi maaf. Saya akan tetap bekerja setelah menikah nanti, saya ingin berkarir dan mengembangkan kemampuan bisnis saya"

"Tapi jika suami tetap kekeuh tidak mengijinkan bagaimana?" Tanya Malik serius.

"Saya mencari sosok suami yang tidak terlalu mengekang, jadi sebisa mungkin saya mencari pendamping yang bersedia memberikan saya kebebasan untuk berkarir. Tentunya tanpa meninggalkan kewajiban saya sebagai istri"

Malik hanya manggut saja merespon Yura. Sedetik kemudian ia kembali bersuara.

"Sebenarnya saya sudah menentukan pilihan saya ke ukhti Yura" Pungkas Malik akhirnya. "Itu benar-benar pilihan yang sangat sulit bagi saya, tapi_"

"Maaf akhi, saya tidak bersedia melanjutkan ta'aruf ini" Potong Yura, cepat. Jantungnya berdebar hebat saat mengatakan itu. "Saya mundur dari perkenalan ini karena kita berbeda prinsip" Tambahnya dengan terpaksa. "Azizah wanita yang sangat baik, dia lebih cocok dengan akhi. Sepertinya Azizah juga sependapat dengan akhi"

"Baiklah, terimakasih atas waktunya"

Yura tersenyum, sejujurnya hatinya menangis, tapi mau bagaimana, dia tidak mau membuat sahabatnya kecewa.

Perlahan ia yakin jika hatinya akan segera pulih dan bisa melupakan Malik.

Bersambung

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
terimakasih tor sehat n sukses selalu love sekebon
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya thor
jangan happy ending dulu thor
Adiba Shakila Atmarini
licik bngt si hasan..
tiara
Alhamdulillah tamat terima kasih thor ceritanya ditunggu karya selanjutnya
Adiba Shakila Atmarini
jdi trharu bcax..ayo lh yura..
Adiba Shakila Atmarini
astaghfirullah..ttp smng thor..itu smua bntuk ujian untuk mnuju sukss thor.💪💪lnjut up..mohon mmaf jga jika ada kta2 sya yg kurang berkenan nggeh..
Juriah Juriah
mksih kak Anne akhirnya selesai juga.karya bagus ini semangat 💪
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..happy ending smg boncapy lbh banyak dan smp yura punya banyak anak laki² dan perempuan lg...di tunggu ya thoor
yellya
yaaaah kak kok tamat😁tapi seneng trnyata msh ada bonchapnya, makasih kak ,ceritanya luar biasa 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🙏🏻🫰🏻🫰🏻
N I A 🌺🌻🌹
alhamdulillah happy ending, ga pernah bosan kok thor, di tunggu bonchap nya
itin
lakilaki yang bisanya mengoceh biasanya lemes dan sulit diajak berkompromi apalg bertukar pikiran. egoisnya tinggi. kayak malik
Adiba Shakila Atmarini
lnjut thor..ttp smngat nulisx..sukss sllu dngn kryax.
Yayuk Bunda Idza
oh Malik jangan merasa jadi manusia paling benar, tengok hatimu, tanya nuranimu, apakah sudah berusaha menjadi lelaki terbaik, karena menurut Baginda Rosul, lelaki terbaik adalah yang paling baik terhadap keluarga nya

yang sabar dan ikhlas ya Zah
Miroh Jasseem
Luar biasa
Evy Mariana
semangat kk yg lebih suka bnyaaak
Miko Celsy exs mika saja
egoisnya malik tinggi bener,,,bkn alasan tdk menyukai juna,tp ada alasan yg lainnya,,zizah...raihlah hati suamimu agar berubah,buat dia takut kehilangan mu
Miko Celsy exs mika saja
sikap egois malik membutakan srmua perasaannya,bagamn dia hrs bersikap terhadap istrinya,,,,zah....sprtinya keputusan ini menentukan nasib rumah tanggamu
budak jambi
kok km yg sewot toh mereka gak ada hubungan darah sah aja mereka menikh..km tau soal agama tp seolh iblis yg kendalikan pikiran km buat urusi urusan org
Lilik Juhariah
waaaaow
mommy lala
reader nggak komen ya thor cuma sapa 😅😅😅 aja sehat selalu thor agar bisa terus berkarya 😘😘🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!