Gadis cantik yang menjelma sebagai iblis karna kematian saudaranya membuatnya harus mengubur semua impian yang telah lama idia susun. Bahkan pembunuh sang adik tak pernah meninggalkan jejak meski telah bertahun-tahun membuatnya gila dan frustasi. Di tengah keterpurukannnya dan sudah hampir menyerah sesuatu yang aneh mulai muncul ? Membuatnya sangat syok dan tak percaya! Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ia sangat dendam terhadap pembunuh adiknya ? Cuss baca untuk tau kisahnya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMARINI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17 Kepikiran?
BURUKKKK
Naura terhempas cukup keras dan terbentur ke meja yang disampingnya.
“Shshhshs” Naura merintih merasakan sakit dikepala dan bahunya.
“LO GILA YA” Ruka syok dengan apa yang terjadi namun dengan cepat ia sadar
“BISA GAK SIH GAK USAH DORONG-DORONG, LU LAKI ATAU BOTY” Masih dengan berapi-api Ruka maju dan menentang Sakala. Yap yang mendong Naura adalah Sakala kekasih dari Sabrina.
Sementara itu Sakala menatap datar Ruka dengan Sabrina yang menangis didekapannya.
“Lo kasar banget njing liat yang lo perlakuin kayak gitu cwek bangsattt” Ruka benar-benar sangat marah, Fera berusaha menenangkan Ruka yang sedang emosi. Sementara Naura didudukkan di kursi dan bersandar ke tubuh Nazwa.
“Dia yg mulai dluan” kata Sakala membela
“Mulai gimana sih orang ulat keket ini dluan yang mulai” kata Naura “kalo dia gak lewat disini gak bakalan kejadian, emang aneh cewek lo ini kantin seluas lapangan golf malah lewat deket gue ama naura yang lagi debat” lanjut Ruka
“padahal dia ud-“
“Hikss… Sakala tangan aku perih hikss” ucapan Ruka terputus oleh aduan maut Sabrina kepada Sakala.
Tampa menjawab celotehan Ruka, Sakala pergi dengan menggendong Sabrina menuju UKS.
“WOYYY BOTYY LU MAU KEMANA NJING INI TEMAN GUE LO ANIAYA TANGGUNG JAWAB WOYY” Ruka berteriak kepada Sakala dan ingin mengejar namun dihentikan Fera.
“Ruka udah jangan nanti Ruka kena dorong Sakala juga” jawab Fera dengan mata berkaca-kaca dan wajah paniknya. Ruka yang melihatnya tak tega dan mengurungkan niatnya
“Ayok ke uks” Nazwa bertanya kesekian kalinya kepada Naura
“Udah gak papa kok cuman pening aja” Jawab Naura dengan lirih dan senyum tipis. Sebenarnya rasa sakitnya tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya terhadap perlakuan Sakala dan melihat kemesraan sakala dengan sabrina.
“Serius njir tadi lo kedorong lumayan keras njir” Ruka kembali bertanya dengan tangan yang mengecek tubuh Naura apakah ada luka yang terbuka
“Beneran gue gak papa entar juga mendingan” Naura malas ke uks karna pasti dia akan bertemu Sakala dan sabrina lagi. Ia sangat muak melihat kedekatan mereka.
“Yaudah kita ke kelas aja yaa?” Nazwa bertanya, dan di jawab dengan anggukan oleh Naura.
“BUBAR LO PADA YA MANUSIA-MANUSIA PELANET FLUTOOO” Ruka berteriak hingga Naura, Fera dan Nazwa yang berada didekatnya menutup telinga karna suara toa Ruka.
Skippp
Nazwa memperhatikan pemandangan dari atas rooftop, angin yang berhembus nerpa kulitnya ia memejamkan matanya menikmati kenyamanan ini walaupun hatinya masih bergemuruh.
“Sampai kapan lo mau engkang gue dengan status itu?”
Nazwa membuka matanya tampa menolehkan matanya ia sudah paham siapa yang bertanya kepadanya.
“Kalo gue udah capek” Nazwa menjawab dengan lirih namun masih bisa didengar di telinga tajam lawan bicarannya.
“Lo egois dan lo seharunya gak berhak menikmati semua kenyamanan yang seharunya saudara lo dapatkan” Benar yang menjadi lawan bicara Nazwa adalah lembayung tunangan Nazwa.
“Bisa-bisanya lo hidup tampa beban setelah lo engbuat kembaran lo meninggal?” Lembayung memng orang yang sensitif jika berurusan dengan Lintang.
“Gue bukan egois tapi gue hanya englakuin apa yang gue mau” jawab Nazwa “Dan yang Nazwa asli inginkan” lanjutnya dalam hati.
“Dan gue juga bakalan englakuin hal yang sama, gue gak akan pernah nerima lo sebagai tunangan gue” Lembayung berkata dengan tajam dan nyelkit
“Sekaipun lo berusaha buat ubah penampilan lo, dimata gue gak akan pernah sama kayak Lintang”
Brakkkk….. Lembayung menutup pintu rooftof dengan keras.
Nazwa terduduk lemas ia sangat ingin memeluk Lembayung dan menangis bahwa ia adalah Lintang orang yang ia cintai, ia juga ingin menceritakan hari-hari suramnya, menceritakan bagaimana sakitnya menjadi dia. Karna terlalu sering berpura-pura menjadi Nazwa, Lintang merasa sudah kehilangan jati dirinya ia memeluk kakinya dan menangis sesegukan.
Lembayung pov.
Hari ini ia berangkat ke sekolah lebih awal karna dari semalam ia tak bisa tidur dan selalu gelisah. Pikirannya selalu tertuju pada kenangan-kenangan bersama Lintang nya.
“Bayu tumben kamu jam segini udah rapi mau kesekolah?”
“Ad urusan” jawab Lembayung “Bayu berangkat” sambungnya
Ibunya terheran-heran dengan sifat baru Lembayung.
Lembayung menyetir mobilnya dengan kecepatan normal menikmati suasana pagi yang belum terlalu macet. Ia berhenti di lampu merah namun pikirannya masih pada kejadian kemarin di mana ia melihat ekspresi Nazwa yang sayu dan kecewa dan entah mengapa mereka berdua sangat mirip seperti satu orang yang sama.
Tinnnnnnnn………
Mobil di belakangnya membuyarkan lamunan nya, ia kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Skippp… sekolah
Ia memperhatikan anak-anak yang mulai berdatangan di pagi hari, Lembayung berada didalam mobilnya rasanya ia ingin berlama di parkiran ada yang ia tunggu tapi entah apa. Ketika ia ingin memejamkan kembali matanya ia mendengar keributan diluar dan ketika ia melihat keluar.
Deg
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang familiar dan merindukan. Di sebrang sana ia melihat Nazwa keluar dari mobilnya dengan tampilan yang sangat familiar di matanya walaupun sudah beberapa tahun yang lalu. Yang membuat matanya memanas.
Skip rooftof
Ia membuka pintu dan melihat punggung wanita itu rasanya ia ingin memeluknya namun ia sadar siapa yang saat ini di depannya.
“Sampai kapan lo mau engkang gue dengan status itu?”
““Kalo gue udah capek” jawab Nazwa tampa menoleh kepadannya, entah mengapa ia sangat ingin marah ketika mendengar kata-kata itu. Ada rasa tak rela, setelah perdebatnya dengan Nazwa ia meninggalkan rooftof. Entah mengapa hatinya semakin gelisah ketika melihat respon Nazwa
Lembayung Pov End.