Kirani, bisa di katakan gadis yang malang. Hidupnya tak di inginkan oleh Ayah kandungnya sendiri bahkan saudara kembarnya pun ingin menghancurkan nya hanya demi kepentingan nya sendiri.
Bagaimana caranya Kirani melewati semua tantangan hidupnya yang sangat berat, apakah Ia mampu bangkit dan menemukan kebahagiaan nya sendiri tanpa merasa ketakutan oleh bayang-bayang masa lalu yang membuatnya trauma.
Yuk simak kelanjutan kisahnya di karya " Korban Saudara Kembar "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di bawah kukungan Alvaro
...****************...
Setelah kepergian Tedi, Azka kembali memanggil Rani. Rani bergegas keluar ketika nama samaran nya di panggil Pria itu.
" Tolong masak untuk makan malam ya, soalnya aku tadi belum sempat makan karena ingin cepat pulang. "
Rani mengangguk, Ia menanyakan pada Azka apa yang Pria itu inginkan untuk menu makan malam dan Azka mengatakan akan memakan apa saja yang di masak oleh nya.
Malam telah tiba dan mereka makan bersama, setelah itu Azka mengajak Rani menemaninya di ruang tengah.
" Hm.......
Rani bingung, sebenarnya sejak tadi Ia ingin menanyakan ada hubungan apa Azka dengan Tedi, kenapa Pria itu tiba-tiba datang ke apartement Azka.
" Pria tadi, apa dia berlaku buruk padamu. "
Rani terperanjat mendengar pertanyaan Azka, Ia langsung menggeleng pelan. Akhirnya Rani punya alasan untuk menanyakan perihal kedatangan Tedi ke apartement itu.
" Nggak Azka, dia tidak melakukan apapun. Kalau boleh tahu siapa dia, dan apa dia itu sering kemari. " Tanya Rani hati- hati.
Azka menyunggingkan senyumnya, Ia mengira kalau Rani merasa tidak nyaman dengan kehadiran orang lain disana.
" Tidak juga Ra, ini kali ketiga Dia kemari. Biasanya kalau kemari karena ada hal yang benar-benar penting dan itu menyangkut perusahaan, sama seperti sekarang. Ayahnya meminta nya mengambil berkas yang penting, itulah sebabnya Ia kemari. "
Rani mendengarkan penjelasan Azka, ingin bertanya lagi tapi takut Azka malah bingung dan mungkin akan mencurigai nya.
" Tidak apa- apa Tiara, dia itu saudara ku. Ya meskipun hanya saudara tiri tapi aku tahu dia orang baik. "
Rani terkejut mendengar pengakuan Azka barusan.
" Saudara, tidak mungkin. Kalau mereka bersaudara berarti Mas Tedi atau keluarga nya mungkin akan selalu datang kemari. Bagaimana kalau Kak Rana melihat ku ada disini, bisa berantakan semuanya. Aku harus bagaimana sekarang. " Batin Rani.
***
Tedi beberapa kali melirik jam di pergelangan tangannya, menunggu dengan gelisah. Namun hingga malam hari yang di tunggu tak kunjung datang.
" Ini sudah jam sembilan malam tapi Rana belum datang juga, katanya janji akan pulang malam ini. " Gumam Tedi.
Sementara di tempat lain, ponsel Rana berdering. Rana yang masih berada di bawa kukungan seorang Pria itu nampak memohon.
" Varo, aku mohon lepaskan aku. Itu pasti Mas Tedi, ijinkan aku menerima panggilannya. "
Sayang sekali, bukannya melepaskan nya Alvaro justru semakin melakukan penyatuan dengan cara kasar. Rana meringis karena merasa tidak nyaman dengan perlakuan Alvaro.
Ponsel kembali berdering hingga akhirnya membuat Alvaro merasa terganggu, Ia pun melepas miliknya dari penyatuan mereka.
Rana bergegas bangun dan meraih ponsel nya itu, Ia mengatur nafasnya terlebih dahulu agar terdengar biasa saja di telinga Tedi.
" Iya sa- sayang. "
Rana tiba-tiba gugup ketika mendengar suara di seberang telpon, apalagi Alvaro tiba-tiba menghampiri nya dan mulai menganggu nya dengan menyentuh bagian- bagian sensitif miliknya.
" Maaf, sayang. Seperti nya malam ini aku tidak jadi pulang, tiba-tiba ada rekan kerja ku yang jatuh sakit dan terpaksa aku harus mengantikan nya. Tapi aku janji akan pulang besok, nggak apa- apa kan sayang. "
Rana terdiam sesaat sementara Alvaro semakin gencar memainkan gundukan kembar miliknya, memilinnya dengan sedikit kuat. Sontak saja membuat Rana hampir tidak bisa menahan diri.
" Ah tidak apa- apa sayang, iya nih mungkin aku sedikit lelah sayang. Agenda ku hari ini sangat padat, tapi setelah ini aku akan langsung istirahat agar esok bisa melayani kamu dengan baik. "
Mendengar itu Alvaro meremas air kehidupan milik Rana hingga membuat Rana menjerit pelan. Lagi-lagi Rana harus memberikan alasan pada suaminya itu mengapa dirinya tiba-tiba menjerit.
" Ah tidak apa- apa sayang, tadi hanya sedikit kaget saja. Soalnya tiba-tiba ada tikus lewat. Oh ya sayang, aku sudah ngantuk mau istirahat, sampai jumpa besok ya, love you. "
Alvaro langsung merebut ponsel milik Rana dan melemparkan nya sembarangan di sofa, kemudian menarik tubuh Rana kembali ke ranjang.
Tanpa membuang waktu Alvaro langsung melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda. Kali ini Rana benar-benar kewalahan karena Alvaro memperlakukan nya dengan sangat kasar.
" Ini adalah hukuman untuk mu, karena sudah mengacuhkan ku. Bukankah sudah aku katakan padamu agar kamu jangan terlalu peduli padanya, tapi apa. Hmm.... apa kamu ingin...
Rana ketakutan, Ia tau Pria itu akan melakukan apapun yang Ia katakan, bukan sekedar ancaman semata.
Bibir Alvaro meracau ketika merasakan nikmat yang tiada tara di puncak penyatuan mereka, satu hentakan keras di sertai erangan panjang mengakhiri aktivitas mereka pada malam itu.
Alvaro menjatuhkan tubuhnya di samping Rana, mengatur nafasnya yang memburu. Ia kemudian memeluk tubuh Rana dan mencium tengkuk wanita itu.
" Maafkan aku, tapi kamu sudah tahu alasan ku kenapa aku seperti ini. " Ucap Alvaro.
Rana enggan memberi tanggapan dengan semua perbuatan Alvaro barusan, tubuhnya terasa remuk. Malam ini Ia harus mengistirahatkan tubuhnya, karena esok malam Ia juga harus melayani suaminya dengan pelayanan yang sama.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, Rana merapikan semua barang- barang miliknya, hari ini Ia harus kembali bagaimana pun caranya.
Pintu kamar terbuka, Alvaro masuk dengan wajah datar. Apalagi melihat Rana tengah mengemasi barang- barang miliknya.
" Apa kamu benar-benar akan kembali ke rumah itu. " Tanya Alvaro.
Rana menatap sinis ke arah Alvaro, sejak kemarin Ia ingin kembali namun Pria itu malah mengacaukan semuanya.
" Kamu masih bertanya padahal kamu sendiri sudah tahu jawabannya. Tolong Alvaro, jangan ganggu aku. Kamu tahu kalau Tedi adalah suami ku dan aku juga sangat mencintai nya. Tidak cukupkah kamu sudah merusak hubungan kami, kamu sudah dapat apa yang kamu inginkan dan oleh karena itu, ijinkan kami hidup dengan tenang. "
Alvaro mengepalkan tangannya melihat Rana meninggalkan nya dengan menarik koper miliknya keluar dari dalam kamar hotel itu, tinggallah dirinya seorang diri. Ia meluapkan kekesalannya pada dinding kamar hotel itu.
" Aku tidak akan mengijinkan mu bahagia di atas penderitaan ku Rana, kamu harus jadi milikku, hanya milik ku seorang. " Ucap Alvaro dengan rahang mengeras.
Ia pun ikut meninggalkan hotel tersebut, kembali dengan aktivitas nya.
Sesuatu menarik perhatian Pria itu ketika Ia singgah di sebuah tempat.
" Brengsek kali Pria itu, aku yang mati- matian menaruh hati padanya namun Dia malah memilihnya. Ini bukannya bersyukur mendapatkan nya, Dia malah jalan dengan orang lain. Apa mereka selingkuh, ini tidak bisa di biarkan. "
Memang dunia sekarang sungguh lucu, seorang tidak pernah menyadari kalau sudah melakukan kesalahan tapi justru ingin menyalahkan orang lain.
Merasa seolah-olah dirinya yang paling teraniaya dan kurang beruntung, tanpa Ia sadari kalau apa yang ada di pikiran nya itu sebenarnya dirinya sendiri, apa yang telah Ia lakukan saat ini.
...****************...
duh cinta lama bertemu kembali....apa akan jadi rintangan buat Rani dan Azka nih
moga kamu bisa kuat hadapi hidupmu
takutnya kamu hamil
iya pikiran kamu juga ntah kemana2 .... kasian
sungguh alur cerita yg indah, semangat author semoga rezeki nya lancar disini, bisa masuk bab terbaik, agar bisa berbagi ke sesama yg membutuhkan, Aamiin🤲