Mengubah Takdirku

"Ternyata benar.... " Wenny merasa sangat terkejut, saat dia mendengar Leon telepon dalam toilet sebelumnya dan Leon juga sedang memanggil Pak Roberto Carlos! jangan-jangan Leon juga kenal dengan Presdir Group MoonLight?

Di dengar dari nada bicara Leon saat menelepon, dia seperti seorang atasan yang sedang memerintah bawahannya! Bahkan Presdir Group MoonLight juga seperti seorang bawahan di depan Leon, kalau begitu, seberapa menakutkan identitas Leon?

Semakin memikirkannnya, Wenny pun merasa semakin sulit dipercaya. Meskipun nada pembicaraannya jarang ramah kepada orang lain, tapi itu bukan berarti dia tidak memiliki IQ.

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu, Wenny? Apakah kamu kenal dengan Presdir Group MoonLight?" Rita mengejeknya.

"Bukan, aku pernah mendengar namanya dari pelanggan yang membeli mobil.... " Wenny menutupi topiknya dengan satu kalimat.

Rita tidak bertanya lagi dengan Wenny, dia melihat Rojali dan berkata, "Group MoonLight lebih bagus, bisakah kamu mengatur sebuah pekerjaan pada Leon? Office boy juga boleh!"

"Sepertinya tidak bisa. Tempat seperti Group Moonlight meskipun hanya membersihkan toilet juga harus memiliki latar belakang yang bersih dan memiliki gelar sarjana. Aku ingin menyuruh Leon ke sana, tapi dia juga tidak memiliki keterampilan itu, bukan?" Rojali tersenyum meremehkan.

"Apakah kamu sangat ingin aku pergi ke sana?" Leon tiba-tiba menatap Rojali dengan menarik.

"Ten... Tentu saja, karena kamu adalah temannya Rita, aku pasti akan membantu jika bisa." Rojali tertegun sejenak dan segera menjawab.

"Baiklah, aku akan menjadi rekan kerjamu." Leon memainkan cangkir teh di tangannya sambil tersenyum ringan.

"Rekan kerja? Haha.... Ambisi kak Leon tidak rendah juga, langkah awal sudah ingin bekerja di Group MoonLight?" Mendengarnya, Rojali merasa semakin meremehkannya.

"Kita berbincang dengan baik-baik lagi di hari kita menjadi rekan kerja," ucap Leon dengan suara yang rendah.

Beberapa orang ini tidak tahu sama sekali apa maksudnya Leon dan merasa Leon hanya memiliki ambisi tapi tidak memiliki keterampilan. Hanya Wenny yang selalu terdiam saja. Sekarang dia sangat curiga bahwa Leon kenal dengan presdir Group MoonLight bahkan memiliki hubungan yang dalam.

"Aku mengerti, perusahaan keluarganya Aurel juga memiliki kerja sama dengan Group MoonLight, 'kan?" Rita tiba-tiba paham. Leon mungkin ingin mengandalkan hubungan ini untuk bisa bekerja di Group MoonLight?

"Ada hal seperti ini? Kalau begitu, bukankah mulai sekarang aku dan Aurel juga termasuk rekan kerja?" Setelah mendengarnya, Rojali tertegun sejenak, kemudian merasa senang.

Setiap orang memiliki hati untuk menyukai sesuatu yang cantik, lagi pula penampilan Aurel jauh lebih cantik dari Rita. Kalau bisa berhubungan dengan Aurel sebentar saja, maka itu adalah hal yang menyenangkan!

Sedangkan ekspresi Leon malah berubah. Dia bisa mengabaikan hal lain, tapi tatapan Rojali saat melihat Aurel membuatnya merasa sedikit jengkel.

Masih baik jika Rojali tahu diri. Biarpun dia memiliki kemampuan yang luar biasa jika berani memiliki pemikiran lain terhadap Aurel, maka dia juga tidak akan bisa terlepas untuk dipecat dari Group MoonLight.

Acara makan kali ini berjalan dengan tidak menyenangkan. Aurel dan Wenny memiliki pemikiran mereka sendiri dan Leon juga malas berbicara dengan Rojali, maka acara makan kali ini berakhir dengan awal.

Rita menyarankan untuk terus jalan-jalan, tapi Wenny malah mengatakan dealer mobil menelepon bahwa ada klien yang ingin melihat mobil jadi dia harus pergi dulu. Aurel memiliki masalah dalam hatinya, sehingga tidak memiliki suasana hati untuk jalan-jalan lagi, dia pun ingin pergi juga.

"Aduh...sayang sekali, hari ini adalah hari penuh keberuntungan, aku masih memikirkan untuk berbelanja. Wenny berhasil menyelesaikan penjualannya, Aurel berhasil mendapatkan kerja sama dengan Group MoonLight, dan Rojali juga bekerja di Group MoonLight, ini benar-benar hari keberuntungan." ucap Rita dengan sedih.

"Benar, nona Aurel, sekarang masih awal jadi tidak masalah untuk jalan-jalan sejenak. Biarkan aku saja yang membayar semua belanjaan kedua wanita cantik hari ini." Rojali melirik Leon sejenak dan berkata dengan nada suara yang angkuh.

"Tidak perlu, terima kasih, masih ada yang perlu di lakukan diperusahaan jadi kami pergi dulu." Aurel menolaknya. Meskipun Leon tidak sanggup membeli barang yang dia inginkan, dia juga tidak akan menerima pemberian dari laki-laki lain.

Alasan ini merupakan alasan kenapa Leon bersedia melakukan segalanya demi Aurel. Aurel mungkin akan bosan dengan Leon, tapi dia tidak akan melakukan yang tidak boleh dilakukan.

"Baiklah kalau begitu...biarkan Rojali mengantarkan pulang saja ya?" Rita menganggukkan kepala dengan kecewa.

"Tidak perlu, kami mengendarai mobil sendiri." Aurel menolaknya lagi.

"Aurel, kamu jangan mengatakannya lagi, aku kenal dengan dirimu, kamu pasti datang dengan sepeda listrik, 'kan? Biarkan Leon yang mengendarai sendiri saja, aku suruh Rojali antar kamu pulang."

"Tidak perlu, benar-benar tidak perlu." Aurel tetap bersikeras. Rita tahu dengan sifat Aurel dan juga berhenti membujuknya lagi. Dia pergi ke basement dengan Rojali setelah berpamitan dengan Aurel.

Melihat sikap Rita terhadap Rojali sekarang, jelas sekali mengalami perubahan yang pesat, Rita bahkan berinisiatif menggandeng tangan Rojali.

Group MoonLight membuatnya terlalu terkejut. Pacar yang memiliki masa depan yang cemerlang bukankah akan rugi besar jika tidak meraihnya dengan baik-baik? Rojali dan Rita berjalan beberapa langkah, lalu menyadari bahwa Aurel dan Leon bahkan ikut di belakang mereka.

"Haha, bilang tidak perlu diantar malah ikut di belakang kita, mungkin mereka ingin menumpang di mobil kita." Rojali tertawa ringan.

"Aduh, apa yang kamu katakan? Aurel bukanlah orang seperti itu." Rita menepuk Rojali.

"Aurel, apakah kalian masih ingin pergi melakukan sesuatu?" tanya Rita kepada Aurel.

"Eh, kendaraan kami juga diparkirkan di sana." ucap Aurel kepada Rita.

"Kalian juga parkir di sana? Kalau begitu, kalian cepat sana dorong sepeda listriknya pergi, di sana tidak diperbolehkan untuk parkir sepeda listrik, kalian akan didenda jika dilihat oleh orangnya." Rojali tampak mengingatkannya dengan baik hati.

Namun kenyataannya dia selalu menggunakan perkataan untuk meremehkan Aurel dan Leon untuk menampakkan kelebihan dirinya.

Akan tetapi, yang membuat Rojali tidak terduga adalah Leon bahkan tidak memiliki niat untuk pergi dengan terburu-buru dan tetap berjalan dengan santai.

Rojali tersenyum, jika kamu ingin mendapatkan pukulan, maka aku tidak keberatan untuk terus memberimu pukulan. Mereka berempat tiba di basement saat berbicara, Rojali mengeluarkan kunci mobil dan membuka kunci mobilnya dari kejauhan.

"Bip, bip!" Lampu mobil BMW berwarna putih di kejauhan berkedip dua kali. Dia baru saja mengganti mobil BMW ini tidak lama. Rojali menghabiskan enam ratus juta untuk membelinya, Leon dan Aurel mungkin juga hanya bisa merasa iri.