Seorang gadis yang baru saja menyelesaikan kuliah nya dan berencana menenangkan pikiran keluar negeri. Karena beberapa bulan lalu dia harus mengeluarkan energi untuk belajar dan terus belajar agar iya bisa wisuda di tahun ini. Namun siapa sangka di saat keluar negeri bukan nya pikiran tenang justru malah di pertemukan dengan seorang ketua mafia yang sangat kejam di negera itu.
Hmm bagaimanakah gadis itu menghadapi masalah yang baru itu? Bisakah dia menikmati masa liburan nya atau malah tidak sama sekali. Penasaran? Yuk pantengin!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretvii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Malam
*
*
Happy reading All 💖💐...
(Selamat membaca semua nya)
*
*
"Benarkah? Alhamdulillah." Ucap umi terharu, ia sangat menginginkan seorang cucu, dan dengan cepat Allah mengabulkan permintaan nya itu.
"Iya umi, untuk apa kami bohong, tadi kami baru periksa ke rumah sakit, soalnya tadi mbak Erna sempat pingsan waktu di bandara." Terang Nadia.
"Ya ampun Erna, kenapa bisa sampai pingsan begitu nak? Terimakasih ya kamu sudah memberikan umi dan Abi cucu." Ucap umi senang, dan langsung memeluk Erna, kebetulan Erna duduk di sebelah umi.
"Erna juga gak tau umi, tiba-tiba tadi kepala Erna sakit sekali. Iya umi, sama-sama." Ucap Erna tersenyum manis.
"Ya Allah, ya sudah ayo kita makan dulu, kebetulan umi juga sudah masak yang banyak, untuk menyambut kedatangan Liem dan Nenek, dan di tambah lagi dengan kedatangan cucu umi, rasa nya bahagia sekali, terimakasih ya tuhan." Ucap umi terharu.
"Iya-iya, mari kita makan, ayo Nenek, semua nya mari." Ucap Nadia antusias, ia juga merasa sudah sangat lapar. Mereka semua pergi ke meja makan.
"Erna karena kamu sedang hamil sekarang, kamu harus makan banyak, dan makan makanan yang bergizi." Ucap umi mengambil nasi beserta lauk pauk nya untuk Erna.
"I-iya umi, biar Erna ambil sendiri aja, takut ngerepotin umi." Ucap Erna tak enak.
"Gak pp sayang, umi lagi bahagia sekali hari ini." Ucap umi, ia terus mengambil kan lauk pauk nya pada Erna, sedangkan sang suami, ia melupakan suami nya itu.
"Buk, ini semua masakan khas Indonesia, dan aku sendiri yang memasak nya, aku harap ibu suka dengan rasa nya." Ucap umi setelah selesai melayani Erna, kini ia juga melayani Nenek. Dan terus mengabaikan sang suami.
"Kasian sekali Abi, seperti tidak di anggap hahaha." Ucap Nadia, meledek sang Abi. Karena ia melihat piring Abi nya masih kosong, sedangkan umi sudah menyuapkan makanan ke mulut nya.
"Sudah biasa." Ucap Abi pasrah, lalu mengambilnya makanan untuk diri nya sendiri.
"Hehe, maaf sayang, aku lupa padamu, aku terlalu senang hari ini." Ucap umi merasa sedikit bersalah.
"Iya gak pp kok sayang." Ucap Abi tersenyum manis.
"Cie elah, udah tua masih aja pada manggil sayang, mana di tempat umum lagi, ingat umur." Ledek Nadia lagi.
"Eleh, bilang saja kau iri, karena Liem itu tidak ada romantis-romantis nya dengan mu." Ejek Nando.
"Sudah-sudah jangan ribut, makan lah dengan nikmat." Ucap umi melerai kedua nya.
***
Kamar
Selesai makan mereka semua nya pergi ke kamar. Umi menyuruh Abi terlebih dahulu ke kamar. Lalu umi membantu nenek menuju kamar nya, dan membantu nenek menata rapi kamar nenek.
"Terimakasih banyak atas bantuan mu nak, maaf ibu merepotkan mu." Ucap nenek pada umi.
"Tidak ada yang merepotkan bu, aku sangat senang sekali bisa merawat ibu disini, aku seakan merasa kan kembali sosok ibu yang telah berpindah ke dunia lain." Ucap umi sedih.
"Ibu tidak bermaksud membuat sedih." Ucap nenek merasa bersalah, ia takut membuat umi sedih.
"Tidak pp Buk, aku sudah terbiasa, sekarang istirahat lah dengan tenang disini, aku harap ibu nyaman ya disini." Ucap umi tersenyum ramah.
"Aku sangat nyaman disini, dan aku merasa sangat beruntung cucu ku bisa menikah dengan keluarga yang sangat baik seperti kalian. Sekali lagi terimakasih."
"Iya sama-sama Bu, aku permisi dulu ya, kalo ada apa-apa langsung panggil aku saja." Ucap umi dengan lembut, dan nenek menganggukkan kepala sebagai isyarat ia setuju, dan tak lupa juga nenek tersenyum manis pada Umi.
Sedangkan di kamar yang berbeda, terdapat sepasang suami istri yang sedang berdiam diri. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Kenapa kau berbohong Liem?" Tanya Nadia pada suami nya itu. Ya sepasang suami-istri itu adalah Liem dan Nadia. Kini Nadia telah mengangkat suara karena sudah tidak sabar mendengar alasan suami nya itu, apalagi sang suami sedari tadi hanya diam saja.
"Ma-maaf kan aku sayang." Ucap Liem gugup, ia tak berani menatap sang istri. Ia sadar akan kesalahan yang ia lakukan.
"Maaf, maaf, kau telah meninggalkan ku selama 1 bulan, padahal kau bilang hanya untuk menjemput nenek saja, kenapa harus selama itu Liem? Bukan kah 3 hari saja sudah cukup? Kau masih muda tidak perlu waktu istirahat berhari-hari, sehingga kau kembali setelah 1 bulan lebih." Nadia terus saja mengoceh, sehingga membuat telinga Liem panas. Tapi lelaki itu hanya bisa pasrah dan diam saja, karena itu memang murni kesalahan nya.
Liem tidak memberitahukan kepada Nadia, bahwa ia ingin menyelesaikan masalah yang ia miliki. Masalah yang ada di bawah tanah. Ia bahkan tidak memberitahukan kepada Nadia bahwa dia adalah mantan king mafia. Ia takut Nadia akan pergi meninggalkan nya, dan tentu saja Liem tidak mau itu terjadi.
"Maaf sayang, aku tahu aku salah, aku bawakan kamu makanan khas London loh, yakin gak mauu?" Liem tahu kelemahan sang istri adalah makanan. Jika wanita lain menginginkan perhiasan dan pakaian yang mewah, istri nya justru hanya menginginkan makanan. Karena barang-barang itu tidak di bawa mati, dan memang sedari kecil Nadia dan Nando di ajarkan untuk berpenampilan sederhana walaupun mereka mampu untuk membeli ini, itu.
"Benar kah? Mana? Mana? Mana Liem?" Nadia girang saat mendengar kata makanan, padahal dari tadi ia terus-menerus mengoceh dan mengomel.
"Sebentar aku ambil kan dulu ya." Liem lalu bergegas mengambil sebuah koper yang berukuran sedang. Kini ia membawa koper tersebut dan meletakkan nya di atas ranjang. Ia langsung membuka koper itu di hadapan Nadia. Nadia yang melihat berbagai jenis makanan memenuhi koper, ia langsung membelakan mata nya, ia bahkan berlompat bagai anak kecil yang di berikan permen.
"Aaaa, are you sure? Ini semua untuk ku kan, aaa terimakasih sayang." Nadia senang, tanpa sadar ia melompat, dan langsung memeluk sang suami. Ia seakan lupa, bahwa ia barusan mengomel kepada sang suami, karena telah meninggalkan nya selama 1 bulan.
"Tentu sayang, ini semua nya untuk mu. Aku sengaja membelikan nya padamu, karena aku tahu kamu menyukai nya." Ucap Liem tersenyum manis. Ia merasa lega, karena istri nya itu sudah melupakan kejadian tadi. Dengan penuh kerinduan Liem langsung membalas pelukan sang istri.
"Tapi ini sangat banyak, aku akan membagi nya pada mbak Erna, dan anak-anak didik ku di pesantren." Nadia melepaskan pelukan nya lalu beralih ke koper yang berisi berbagai jenis makanan itu.
Bersambung....
Untuk para readers yang membaca novel ini, tolong dukungan nya ya, dengan cara like, komen, subscribe, dan gift nya. Terimakasih ya, untuk kalian yang mau mendukung karya ku.💗💞🫂🙌
![Return of the Dead [Holo]](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/2377a458457729f867da6db36313a6a1.webp)
