Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 24 - Ini Punyaku
"Sudahlah, lebih baik kamu keluar. Aku juga akan bersiap kembali ke ruangan ku," kata Nickolas, dia buru-buru menghadang langkah Herli dengan cara berdiri di hadapan pria itu.
Menatap Herli dengan sorot matanya yang nampak dingin, seolah sedang tidak berminat dengan hal apapun.
Dan perintah serta tatatapan Nickolas tersebut langsung saja diangguki kepala oleh Herli, perintah itu juga membuatnya lupa dengan suara di bawah meja yang tadi dia dengar.
"Baiklah, aku memang hanya ingin menyampaikan tentang Zendaya agar kamu tidak terkejut. Tidak usah temui wanita itu juga bukan masalah," kata Herli..
Nickolas diam saja, bahkan tidak pula mengangguk untuk menanggapi ucapan sang sahabat.
Jadi saat itu juga Herli pun keluar meninggalkan ruangan tersebut. Diikuti oleh Nickolas yang hendak mengunci pintu ini lagi.
Mendengar suara pintu yang terkunci, Naina pun akhirnya keluar dari tempat persembunyian. dia melongok dari bawah meja dan kini hanya melihat suaminya seorang diri di sana. Jadi dengan perlahan Naina bangkit, berdiri dan sedikit membersihkan bajunya.
Ketika selesai berbenah, Nickolas sudah berdiri di hadapannya.
"Aku mendengar semua yang kalian bicarakan, tentang wanita itu yang akan dirawat di rumah sakit ini," kata Naina, dia langsung bicara lebih dulu sebelum sang suami sempat berkata apapun.
Padahal Nickolas tidak ingin membahas tentang hal itu, dia malah ikut membersihkan baju Naina agar benar-benar bersih.
"Awas ya kalau sampai dokter kembali lagi pada wanita tidak tahu diri itu, meskipun Aku Dan Dia sama-sama jallang, tapi aku tidak akan pernah menghianati dokter," timpal Naina lagi, bicaranya malah makin menggebu-gebu.
"Mana ponselku? aku tadi belum sempat memesan makanan," kata Nickolas, dia melihat ke arah meja dan melihat benda pipi itu ada di atas sana.
"Suamikuh, jangan mengalihkan pembicaraan," kata Naina lagi. Dia menyentuh kemeja suaminya.
"Iya Nai, Aku hanya tidak ingin membahas tentang wanita itu," balas Nick.
"Janji dulu, jangan pernah berpikir untuk kembali dengan dia. Ini hanya milikku!" tegas Naina, salah satu tangannya turun untuk menyentuh inti tubuh Nickolas. Sedikit meremasnya dengan posesif.
Dan mendapati perlakuan seperti ini, Nickolas malah terkekeh, bahkan nyaris tergelak. Dia jadi bingung sendiri sebenarnya, sebenarnya Naina sedang marah atau sedang melawak.
"Ini punyaku!" kata Naina lagi dengan posesif.
"Astaga, iya ini milikmu, ini ambilah," balas Nickolas pula, sesaya mendorong Naina hingga terpojok di meja, hingga inti tubuh mereka saling bersentuhan meski dengan banyak penghalang.
"Ya, ya ya tidak diambil juga," balas Naina, malah jadi gelagapan sendiri.
"Jadi bagaimana? Mau keluar sekarang atau makan dulu," tanya Nickolas.
"Keluar saja lah, nanti pas makan malah ada yang datang lagi," jawab Naina, coba belajar dari pengalaman.
"Hem, pulanglah ke apartemen, mandi dan istirahat. Datang ke rumah sakit saat menjelang sore. Kamu harus pura-pura bekerja agar orang tidak curiga dariman kamu mendapatkan uang," terang Nickolas penuh perhatian. Suaranya pun terdengar begitu lembut hingga membuat Naina melayang.
Naina sadar akan satu hal, bahwa saat bersamanya Nickolas bukanlah orang yang dingin seperti yang selama ini dia kenal, bersamanya dokter Nickolas jadi penuh perhatian seperti ini.
Bahkan dengan dokter Herli saja dokter Nickolas sangat dingin.
Membuat Naina jadi merasa spesial.
"Iyah sayangh," balas Naina patuh, dia akan menjalankan semua perintah suaminya tersebut. Tanpa protes, tanpa penolakan.