Blurb
" kamu ingin putus dariku?? " ucap Saga pelan dan tenang. " jika itu memang sudah menjadi keputusanmu maka aku akan menerima nya, baiklah... mulai sekarang kita putus, aku tidak akan lagi mengusik mu, lakukan apapun yang kamu mau asal itu bisa membuatmu bahagia " ucap Saga lagi masih dalam keadaan tenang namun dibalik itu dia menekan dalam rasa sakit hatinya. Setelah mendengar keputusan Saga Nayla pun menagis kembali sejadinya, tangisan yang menyayat hati, apalagi saat melihat raut wajah Saga yang memerah karena menahan tangis. " maafkan aku.. " Nayla masih menangis dia meraih tangan Saga yang masih membelai pipinya, diciumi nya telapak tangan Saga seolah dia enggan untuk menerima perpisahan ini, namun mesti bagaimana lagi, dia akan menjadi manusia yang benar benar tidak tahu diri jika masih terus bersamanya. Kesalahan yang dibuat oleh ayahnya begitu besar, dia tidak mungkin melupakannya begitu saja, dia sungguh sungguh merasa tidak pantas dengan Saga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
amnesia anterograde
" jangan sentuh aku brengsek.. aku jijik terhadapmu.. "
" maksud kamu apa?? Kenapa kamu jadi seperti ini "
" jangan pernah mendekati ku lagi, pergi dari sini bajingan... pergi " teriak Nayla, lalu tak lama diapun menjerit kesakitan kembali, dan hal itu membuat Saga menjadi semakin cemas, lalu Tim dokter yang menangani Nayla pun datang dan langsung memeriksa keadaan Nayla, tapi sebelumnya salah satu dokter menyuruh Saga dan juga anak buahnya untuk keluar dari ruangan, karena mereka akan memulai pemeriksaan.
Satu jam kemudian Tim dokter keluar dari ruangan Nayla, dan Saga pun langsung berdiri dan menghampiri Tim dokter untuk menanyakan tentang keadaan Nayla yang menurutnya sikap Nayla yang berubah secara tiba tiba.
" untuk saat ini Nona Nayla tidak apa apa, saat ini dia sedang mencoba memulihkan keadaan nya dengan sendiri. Namun mengingat dari yang anda cerita kan pada kami, kami menyimpulkan bahwa Nona Nayla terkena amnesia anterograde dimana nona Nayla kehilangan ingatannya yang baru, dan hanya mengingat ingatan lama, dan untuk mengetahui sampai mana nona Nayla kehilangan ingatan tersebut itu akan kita cari tahu setelah Nona Nayla sadar " ucap salah satu dokter tersebut dengan tenang.
Deghhhh.. jantung Saga berdegup kencang setelah mengetahui Fakta tersebut.
" pantas saja dia menyebutkan tuan, rupanya ini yang terjadi. " ucap Saga dalam hatinya.
Saga duduk kursi yang terletak di pinggir bangkar dimana Nayla sedang tidur dengan lelap. Dia menatap gadis itu dengan penuh sayang dan juga penyesalan diwaktu bersamaan.
" maafkan aku sayang.. maafkan aku yang sudah menyakitimu begitu dalam, maafkan semua kesalahan ku sayang.. " ucap Saga lirih, dia terus mengenggam tangan Nayla yang berada dekat dengan nya sesekali dia menciumi tangan tersebut.
.
.
.
Kabar Nayla yang telah ditemukan sampai ke telinga Rina, dia pun meminta Galang untuk segera pergi ke tempat dimana Nayla dirawat, karena saat ini Rina sudah kembali ke rumahnya, setelah peristiwa penamparan terhadap Saga.
Nayla baru saja terbangun dia memperhatikan sekelilingnya, namun tidak ada seorangpun disana, dia teringat kalau dia sudah ditolong oleh Saga, tapi dia kemana??
Pintu ruangan dimana Nayla dirawat pun terbuka, Rina dengan berjalan sedikit bergegas menghampiri Nayla.
" Nay.. loe nggak papa?? Akhirnya loe selamat Nay.. gue senang banget Nay " ucap Rina dengan antusias, dia memeluk Nayla dengan erat, saking eratnya Nayla sampai tidak bisa bernafas dengan benar, Nayla menepuk nepuk lengan Rina agar melepaskan pelukannya, dan tak lama Rina pun melepaskan pelukannya.
" he.. he.. he.. sorry Nay habisnya gue senang banget loe bisa selamat dari tebing itu, gue udah putus asa banget takut terjadi apa apa sama loe " Nayla hanya diam saja tidak menyahut perkataan Rina sedikit pun, malahan dia terlihat seperti orang yang kebingungan.
" Nay kok loe diam aja Nay... ngomong dong.. nggak Asik ahh loe mah.. " ucap Rina yang berpura pura merajuk.
" kamu siapa?? " tanya Nayla dengan nada bingung.
.
.
.
Saat ini Saga berada di sebuah ruangan bersama Tim dokter yang bertanggung jawab menangani kesehatan Nayla, dia adalah satu satu nya pasien yang benar benar diperlakukan dengan special dirumah sakit ini, dan tentunya itu dikarenakan dia seorang gadis yang disukai Saga.
" jadi saya dan juga Tim dokter yang lainnya sudah menyelidiki tentang sejauh mana nona Nayla kehilangan ingatannya. Berdasarkan kesimpulan nona Nayla masih ingat dengan berbagai kejadian yang dia alami baru baru ini, dan dia hanya melupakan kejadian sewaktu bersama anda, dan sepertinya itu memang keinginan alam bawah sadar Nona sendiri yang menginginkan untuk melupakan anda tuan "
" apa maksud dari ucapanmu aku tidak paham, bicaralah dengan bahasa yang mudah dipahami.. !!! " ucap Saga yang terdengar seperti tidak terima dengan penjelasan yang diberikan oleh dokter tersebut. Suasana dalam ruangan tersebut menjadi tegang, para dokter pun saling melirik satu sama lain, mereka merasa hidup mereka sudah tidak lama lagi karena sudah membuat Saga marah.
" maafkan kami tuan jika penjelasan kami sulit dipahami, tapi itu adalah kenyataan nya, memang nona Nayla sendiri yang berusaha menekan dan melupakan anda, dia juga menolak untuk mengingat anda, dia seperti itu karena mungkin ada suatu kejadian yang membuat nona Nayla sakit atau entah apa sebabnya, yang jelas nona tidak ingin mengingat akan hal apapun tentang anda " ucap dokter itu dengan panjang lebar, dengan rasa gugup yang melanda.
Degh... Saga begitu terpukul dengan pernyataan dokter tersebut, jadi Nayla sendiri yang ingin melupkannya, begitu dalam kah aku melukainya, sehingga dia menolak dengan tegas ingatan apapun tentang diriku. Rasa sakit ini berkali lipat dibandingkan siksaan fisik yang sudah dia alami.
" aku tidak mau tahu lakukan dengan cara apapun buat dia untuk mengingatku kembali, kalau tidak nyawa kalian dan juga keluarga kalian taruhannya " ucap Saga dengan penuh intimidasi dan menatap kearah para dokter tersebut dengan tatapan tajam. Para dokter pun saling melirik kembali, butiran keringat dingin membasahi dahi dan juga punggung para dokter tersebut.
" ba.. baik tuan kami akan melakukan beberap terapi syok pada Nona agar dia bisa mengingat anda kembali, mohon beri kami waktu tuan, karena mengingat kondisi kesehatan nona Nayla belum pulih seutuhnya " ucap dokter itu kembali dengan gugup dan ketakutan, para dokter lain pun hanya tertunduk mereka tidak berani mengangkat kepala dan melihat sorot mata kemarahan dari Saga.
" keluar kalian semua.. !!! " bentak Saga sambil mengacungkan jari telunjuk pada Tim dokter. Para dokter pun dengan cepat pergi meninggalkan ruangan tersebut, dan mereka menganggap saat ini mereka benar benar dalam bahaya, mereka pun pergi ke ruangan lain untuk berdiskusi tentang tahap selanjutnya apa yang akan mereka lakukan terhadap pasien istimewa tersebut.
" Aaaaa...... brengsek... aku memang brengsek.. seharusnya aku tidak harus memakai cara itu untuk menyelamatkan nya, aku memang bodoh... bodoh sekali... aaaa " selepas pergi nya Tim dokter Saga mengamuk bak seperti kesetanan, dia menghancurkan barang barang apapun yang ada diruangan tersebut, meja kursi semua dia lempar hingga barang barang itu rusak.. keadaan ruangan itu sangat kalau, Saga berhenti beberpa saat setelah dia menghancurkan semua barang yang ada, dia pun terduduk dilantai dengan memeluk kedua kakinya dan menempelkan keningnya di lututnya.
Setelah dirasa tenang Juna masuk guna memeriksa keadaan, dia juga sedikit khawatir kalau tuannya akan melukai dirinya sendiri, juna memperhatikan Saga yang terduduk, dia melihat kedua bahu Saga yang bergetar menandakan dia sedang menangis.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat tuan mudanya begitu putus asa, padahal sosok Saga adalah sosok yang kuat dan tidak takut akan hal apapun, bahkan terhadap ayahnya sendiri, selama ini dia takut terhadap ayahnya karena dia takut jika ayahnya melukai Nayla, namun disaat dia sudah yakin kalau ayahnya sudah tidak bisa berbuat apapun, tapi justru sekarang Nayla yang menolak dirinya dengan keras.
" aku tidak sanggup membayangkan jika Nayla benar benar melupakan ku, dan dia bertemu dengan pria lain dan dia mencintai pria tersebut. Aku benar benar tidak sanggup juna, ini sangat menyakitkan untukku " ucap Saga dengan lirih, dia pun kembali terisak.
" tuan itu tidak mungkin terjadi, cepat atau lambat nona pasti akan mengingat anda kembali, hanya saja semua butuh waktu, kalaupun dia lupa dengan dengan kenangan lama bersama anda, anda bisa menciptakan kenangan yang baru yang lebih indah bersama nona Nayla tuan " ucap Juna yang berusaha untuk memberikan nasihat pada Saga.
Saga mengangkat kepalanya menatap kosong jauh kedepan.
" apa aku terlalu jahat padanya, sehingga dia bisa melupakan ku begitu saja?? Dia mengingat semua orang, tapi... dia hanya melupakan ku Juna, aku memang jahat Juna, aku terlalu menyakitinya sehingga dia lebih melupakan ku " ucap Saga dengan lirih, saat ini dia benar benar rapuh, ketakutan nya akan kehilangan Nayla begitu mendominasi pikirannya.
" itu tidak benar tuan, anda orang yang sangat baik terhadapnya, saat ini nona hanya sedang sakit, tuan jangan berfikir terlalu jauh " hening itulah suasana dalam ruangan saat ini, sunyi dan dingin.
Setelah Saga menenangkan diri dia kembali ke kamar Nayla, saat dia berada di ambang pintu dia melihat dan mendengar Nayla sedang tertawa renyah dengan Rina, suara tawa yang sangat Saga sukai, tapi apakah dia bisa mendapatkan tawa itu kembali darinya. Sementara saat ini dia hanya menganggap dirinya sebagai seorang bos kejam seperti saat pertama kali dia masuk kerja sebagai asisten nya. Tidak ada lagi tatapan lembut, tidak ada lagi kata kata cinta darinya.
" Juna apa kamu sudah menemukan dalang di balik semua peristiwa ini "
" sudah tuan dia adalah... " Juna menyebutkan satu nama, dan hal itu membuat Saga sangat berang terhadap orang tersebut.
" siapkan tempat istimewa, kita akan bersenang senang dengannya "
aminn