Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Shanum ternyata dibawa Rendra tadi dia dikabari anak buahnya kalau Shanum pingsan dan dibawa pergi oleh Yudi buru-buru Rendra mengejarnya.
Disinilah mereka berdua berada di apartemen milik Rendra dengan keadaan Shanum masih pingsan.
Karena gerah Rendra pergi mandi tak lama kemudian Rendra selesai mandi dia melihat Shanum mulai bangun.
"Sha kamu sudah bangun"Kata Rendra mendekat ke arah Shanum.
"Panas "Gumam Shanum sambil mengibaskan tangannya.
"Ini dingin banget Sha AC nya nyala"Heran Rendra.
"Hidupkan ACnya"Pinta Shanum yang saat ini seperti cacing kepanasan dia juga mau membuka bajunya.
"Shanum jangan"Cegah Rendra"Pasti minuman itu juga ada obat perangsang nya, sial aku kecolongan".
"Tolong sentuh aku"Mohon Shanum.
"Jangan Sha kamu nanti akan menyesal"Tolak Rendra.
Bukanya menuruti Shanum malah mendekati Rendra dan langsung mencium bibir Rendra dengan buas,Rendra yang masih waras berusaha menolak tapi dengan berani Shanum malah mendorong Rendra sampai terlentang diatas tempat tidur Shanum langsung menindihnya.
Shanum kembali melumat bibir Rendra tangannya mencoba membuka baju Rendra,Shanum juga membuka gaun yang dia pakai sendiri terlihatlah pemandangan yang sangat menggoda bagi Rendra.
Bagaimanapun Rendra pria normal kalau disuguhkan pemandangan seperti ini dia juga pasti tergoda apalagi yang didepannya halal untuk di sentuh.
Shanum kembali mencium bibir Rendra sekarang Rendra ikut membalasnya, Rendra membalikan keadaan sekarang dia yang mengungkung Shanum.
Mereka sama-sama terbawa gairah yang baru pertama kali mereka rasakan dan alami.Sampai tiba kepuncaknya Rendra berusaha mencoba memasukan miliknya ke milik Shanum tapi susah hingga kesekian kali baru masuk dengan sempurna.
Shanum menjerit kesakitan dan itu membuat Rendra tidak tega saat akan mencabutnya Shanum melarang dia memohon untuk menuntaskannya.
Rendra melakukan dengan hati-hati sampai akhirnya mereka sama-sama mendapat pelepasan.
Shanum tergeletak kecapekan dan langsung menutup matanya sedangkan Rendra masih setia memandang wajah cantik istrinya sambil mengelus pipi Shanum.
Shanum yang nyaman malah mendekat ke Rendra dan memeluknya dengan erat.
"Semoga besok kalau kamu bangun tidak menyesal Sha dan maafkan aku sudah merenggut apa yang kamu jaga selama ini"Kata Rendra sambil mengelus rambut Shanum.
Rendra kemudian ikut tidur karena saat ini sudah Hampir jam dua dini hari.
Keesokan harinya Shanum terbangun dia merasa badannya sakit semua saat kesadarannya kembali dia mengamati kamar itu dia merasa asing.
Dia menyingkap selimut betapa dia sangat kaget sampai menutup mulutnya dengan keadaan dia yang masih telanjang bulat.
Shanum mengingat potongan kejadian yang terjadi malam tadi dia ingat dia yang mendominasi permainan,tapi dia tidak terlalu ingat dengan siapa dia melakukan.
Tanpa sadar air matanya menetes dia menangis histeris sampai terdengar dari luar kamar Rendra yang sedang minum kopi bergegas masuk ke kamar dia takut terjadi apa-apa dengan Shanum.
"Shanum kamu kenapa?"Tanya Rendra khawatir.
"Aku kotor,aku cewek yang bener,aku seperti jalang"Teriak Shanum sambil memukul tubuhnya ditengah Isak tangisnya.
"Shanum jangan menyakiti diri kamu sendiri".
"Aku sudah nggak suci lagi mas aku nggak bisa jaga kesucian ku ".
Mendengar itu hati Rendra sakit sebegitu tidak suka kah Shanum padanya.
"Ceraikan aku saja masa,aku nggak pantas jadi istrimu aku kotor"
"nggak Sha aku nggak akan melepasmu sampai kapanpun".
"Tapi apa yang kamu harapkan dari aku,aku sudah tidak bisa kasih apa-apa kekamu".
Mendengar itu hati Rendra menghangat dan dia tersenyum tipis.
"Sha dengerin aku!,apa kamu akan menyesal kalau tadi malam yang bersamamu itu aku?"Tanya Rendra hati-hati takut kalau jawaban Shanum tidak seperti yang di harapkan.
"Maksudnya yang melakukan itu tadi malam mas Rendra?"Tanya Shanum memastikan.
"iya,maafkan aku Shanum itu semua diluar kendaliku ada yang memberi obat perangsang diminumanmu orang itu mau menjebakmu tapi maaf sekali lagi aku malah memanfaatkan keadaan,aku nggak tega melihatmu tadi malam kamu kelihatan sangat menderita".
"Syukurlah masa Rendra yang melakukan"Ucap Shanum tanpa sadar dia langsung menutup mulutnya.
"Apa kamu nggak menyesal Sha?"
"Itu hak mas Rendra karena mas Rendra adalah suamiku".
"Makasih Sha selama ini kamu telah menjaganya untukku dan aku yang pertama".
"Sekarang mandilah"Suruh Rendra sambil berdiri disebelah Shanum.
"Mas Rendra mau ngapain?".
"Membantu kamu untuk ke kamar mandi".
"Aku bisa sendiri mas"Tolak Shanum sambil membenarkan selimutnya.
Shanum mencoba turun dari ranjang tapi dia merintih sakit dipusat bawahnya.Tanpa kata Rendra mengangkat Shanum menuju kamar mandi.
"Berendamlah agar berkurang rasa sakitnya"Suruh Rendra.
"Ya udah mas Rendra keluar aku malu"Usir Shanum.
"Kenapa harus malu Sha tadi malam aku sudah melihat semuanya"Goda Rendra.
"Sudah sana keluar"usir Shanum lagi mukanya sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Ya udah kalau gitu bajumu ada diatas meja rias setelah mandi keluar dari kamar ya aku sudah siapkan sarapan untukmu"Jelas Rendra sambil keluar dari kamar mandi sampai di depan ranjang dia melihat ada darah yang sudah kering diatas sepre.
Rendra mencopot sepre itu dan mengganti dengan yang lebih bersih.
