NovelToon NovelToon
Aku Hanya Wanita Biasa

Aku Hanya Wanita Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Wanita Karir / Careerlit
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Wanita, seorang insan yang diciptakan dari tulang rusuk adamnya. Bisakah seorang wanita hidup tanpa pemilik rusuknya? Bisakah seorang wanita memilih untuk berdiri sendiri tanpa melengkapi pemilik rusuknya? Ini adalah cerita yang mengisahkan tentang seorang wanita yang memperjuangkan kariernya dan kehidupan cintanya. Ashfa Zaina Azmi, yang biasa dipanggil Azmi meniti kariernya dari seorang tukang fotokopi hingga ia bisa berdiri sejajar dengan laki-laki yang dikaguminya. Bagaimana perjalanannya untuk sampai ke titik itu? Dan bagaimana kehidupan cintanya? Note: Halo semuanya.. ini adalah karya keenam author. Setiap cerita yang author tulis berasal dari banyaknya cerita yang author kemas menjadi satu novel. Jika ada kesamaan nama, setting dan latar belakang, semuanya murni kebetulan. Semoga pembaca semuanya menyukainya.. Terimakasih atas dukungannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Kosong?

Satu minggu kemudian. Saat Azmi baru masuk hari pertama, ia langsung mendapatkan pesan dari Sinta.

Sinta: Azmi, apa kamu ada masalah dengan Bos di Batukajang?

Azmi: Tidak, Kak. Memangnya kenapa?

Sinta: Tidak apa-apa. Hanya saja sudah seminggu ini Bos kamu belum membalas email yang aku kirim.

Azmi: Mungkinkah belum terbaca?

Sinta: Tidak mungkin! Beberapa CC yang aku sematkan sudah memberikan respon. Antara tidak mau membalas atau Bos kamu tidak mau kamu dipromosikan.

Azmi terdiam membaca pesan dari Sinta. Ia menebak jika kemungkinan yang kedua yang ia hadapi. Mengingat dirinya dikirim kesini hanya karena menolak permintaan Pak Suwito. Seketika Azmi merasa pesimis dengan promosi yang ditawarkan Sinta kepadanya. Bagaimanapun ia tidak bisa mengambil keputusan sendiri atas promosi itu.

Azmi: Ditunggu saja, Kak. Mungkin beliau butuh waktu untuk memikirkannya.

Sinta: Oke.

“Kamu diputusin pacarmu?” Tanya Tiara yang mengejutkan Azmi.

“Tidak punya pacar, Mbak.”

“Hah? Kamu tidak punya pacar?” Azmi mengangguk.

“Mana mungkin?” Tiara tidak percaya.

“Mungkin saja, Mbak.” Azmi tersenyum seraya meninggalkan Tiara untuk pergi ke toilet.

“Tapi kenapa wajahmu sedih saat membaca pesan? Aku kira kamu diputuskan karena LDR.” Sambung Tiara saat Azmi sudah kembali.

“Tidak ada hubungannya dengan pacar, Kak. Hanya belum rezeki saja, jadi sedih.”

“Oh! Santai saja, rezeki sudah ada yang mengatur!” Azmi mengangguk.

Tiara tersenyum dan kembali ke mejanya untuk melanjutkan pekerjaan. Sementara Azmi mengambil helm dan mengenakan safety shoesnya untuk pergi ke gudang alat. Ia perlu melakukan review produk agar stok yang ada tidak berbeda dengan yang ada di sistem. Hal ini dilakukan setiap satu bulan sekali karena part yang disimpan merupakan part yang akan keluar jika ada pergantian atau waranti.

Sampai di gudang, Azmi mengambil list barang yang tergantung dan menyamakannya dengan yang ia bawa. Tidak ada perbedaan, Azmi menggeser tangga dorong dan mulai mereview satu-persatu. Mulai dari yang ada di rak bawah, kemudian rak kedua. Rak ketiga dan keempat, Azmi menggunakan tangga untuk melihatnya.

“Kosong?” Gumam Azmi.

Azmi melihat part number tertera dan mencocokkannya dengan yang ada list.

Ternyata di list tertulis 1 stok. Azmi menghubungi Novi untuk bertanya apakah dirinya ada mengeluarkan barang tersebut. Tetapi jawabannya ia tidak tahu. Kemudian Azmi menghubungi beberapa helper yang sering keluar masuk gudang, tetapi mendapatkan jawaban yang sama.

Azmi kembali keruangannya dan mengecek part number yang hilang. Part number tersebut adalah filter AC milik excavator besar yang penggantiannya dilakukan setahun sekali. Jika dilihat dari data barang keluar dan masuk, seharusnya masih ada karena belum ada satu tahun. Azmi memberanikan diri menghadap Bos Bobby untuk mendiskusikannya.

“Jadi, di sistem dan list yang ada seharusnya masih 1, tetapi aktual nya tidak ada?”

“Iya, Pak. Saya sudah cek barang keluar dan masuk, belum ada satu tahun atau lebih tepatnya baru 7 bulan setelah penggantian dan baru 5 bulan barang masuk ke gudang.”

“Kamu baru melakukan review hari ini?”

“Iya, Pak.”

“Siapa yang melakukan review sebelumnya?”

“Saya tidak tahu, Pak. Saya sudah menanyakan kepada helper dan Mbak Novi, mereka tidak ada mengeluarkan barang.”

“Panggilkan, Novi!” Azmi mengangguk dan segera memanggil Novi.

“Ada apa, Bos?” Bos Bobby memberikan isyarat kepada Azmi agar menjelaskan.

Azmi menjelaskan apa yang ia temukan kepada Novi secara rinci.

“Siapa yang melakukan review bulan kemarin?” Tanya Bos Bobby.

“Galih, Bos.” Jawab Novi.

“Galih?” Bos Bobby menepuk dahinya dan Novi menunduk, membuat Azmi bingung dengan sikap keduanya.

“Berapa harga filter itu?”

“$154,15 USD.” Jawab Azmi.

“Hah!” Bos Bobby menghembuskan nafas berat.

“Kamu kembali dulu Azmi, saya akan bicara dengan Novi.” Azmi mengangguk dan keluar dari ruangan.

Ia tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Bos Bobby dan Novi, ia memilih untuk kembali keruangannya untuk mengecek kembali list gudang sebelum kembali review ke gudang. Saat ini ia hanya sendirian diruangan karena yang lain ada pekerjaan diluar, sehingga tidak ada yang bisa ia tanyai tentang siapa Galih. Setelah memastikannya, barulah Azmi kembali ke gudang. Ia melakukan pengecekan dan ternyata ada barang yang kosong lagi. Kali ini Azmi menyelesaikan reviewnya sebelum kembali ke ruangannya. Saat ia kembali, Bos Bobby sudah menunggu Azmi di kursinya.

“Apa ada yang hilang lagi?” Azmi hanya mengangguk.

“Catat apa saja yang hilang dan serahkan ke Novi nanti!”

“Baik, Pak!”

Setelah Bos Bobby pergi, Azmi mengerjakan apa yang dikatakan. Selain menuliskan ketiga part number dan nama barang, Azmi juga menuliskan nominal harga yang totalnya mencapai 20juta rupiah.

“Astaga! Kenapa bisa banyak sekali?” Seru Novi yang segera menarik perhatian semua yang ada di area gudang.

“Tiga item kecil dibandingkan yang lain, mungkin itu yang membuat review bulan kemarin terlewat, Mbak.” Kata Azmi berasumsi.

“Kamu salah!”

“Hah? Salahnya dimana?”

“Bukan terlewat tapi diambil!” Kata Novi yang pergi meninggalkan Azmi.

“Apa pendengaran ku salah?” Gumam Azmi.

“Tidak salah!” Sahut Randi yang sudah berada dibelakang Azmi.

“Astagfirullah.. Kamu mengagetkanku!”

“Kamu saja yang terlalu fokus sampai tidak tahu aku sudah ada sejak tadi.”

“Iyakah? Tapi maksudnya dengan pendengaran mau tidak salah itu bagaimana?” Tanya Azmi penasaran.

“Kamu tahu alasan kamu dipinjamkan kemari?” Azmi menggeleng.

“Kenapa bisa kamu tidak tahu?”

“Tidak tahu. Aku hanya tahu diberi surat dan dipinjamkan. Sampai sini pun tidak ada yang mengatakan apapun.” Randi menggelengkan kepala.

Memang tidak ada yang membahas apa-apa sejak kedatangan Azmi. Pantas saj Azmi tidak tahu.

“Admin sebelum kamu dipinjamkan, namanya Galih. Galih di PHK karena manipulasi data dan menggelapkan barang.”

“Berapa banyak?”

“Kasusnya kemarin sekitar 50juta, ditambah ini mencapai 70juta. Sama seperti yang kamu katakan. Ukuran part yang kecil sering terlewat, itulah kesempatan Galih. Kebanyakan part kecil yang ada di gudang sana bernilai lebih tinggi dibandingkan yang ada disini.” Jelas Randi.

Azmi menutup mulutnya merasa tidak percaya. Ada pula orang yang berani melakukan penggelapan. Padahal hampir semua area dipasangkan CCTV.

“Jangan membuat wajah seperti itu! CCTV juga memiliki blindspot.”

“Ah ya! Kamu benar. Lalu, apakah Galih akan dimintai pertanggungjawaban?”

“Pertanggungjawaban apa?”

“Barang yang tadi?”

“Mana bisa?”

“Bukankah perusahaan memiliki informasi lengkap karyawan?”

“Bukan itu! Maksudku, mana bisa meminta pertanggungjawaban orang yang sudah meninggal?”

“Innalillahi wa’innailaihi rojiun.. Galih itu sudah meninggal?”

“Pantas saja wajah Mbak Novi dan Pak Bobby terlihat tidak baik tadi.” Batin Azmi.

“Ya. Dia meninggal setelah di PHK dan mengembalikan separuh dari uang yang telah ia gelapkan karena kecelakaan.” Azmi bersimpati.

Randi kemudian mengajak Azmi kembali keruangan untuk kembali bekerja. Azmi mengangguk dan melupakan apa yang sudah ia dengar. Ia simpan pun tak membawa manfaat untuknya. Ia hanya berharap agar dirinya tetap istiqomah dengan prinsipnya.

1
indy
semangat azmi
indy
lanjut
indy
semangat azmi
indy
semoga jadi jalan suksesnya azmi
indy
sabar y azmi
indy
lanjut
indy
lanjut kakak
indy
semoga di tempat baru azmi bisa lebih sibuk sehingga dapat melupakan kenangan buruk
indy
semoga azmi nanti sukses
indy
selamat ya azmi
Meymei: Terima kasih kak (Azmi)
total 1 replies
indy
cepat move on azmi
indy
kasihan Azmi
indy
Ternyata priyo gak bisa mendaki, bukan karena prinsip
Sulfia Nuriawati
suami aneh, mw saling mengenal tp cm azmi yg ada usaha, lah priyo blm apa² cm tw marah aja, serem sm yg kyk gt sifatnya bs² anemia🤭🤭🤭
Meymei: Hehehe sabar ya kak..
total 1 replies
indy
sabar ya Azmi...
Meymei: Aq sabar kak (Azmi)
total 1 replies
indy
semoga azmi kuat
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
indy
lanjut kakak
Meymei: Siap kak 😊
total 1 replies
indy
priyo sat set, semoga dia orang baik
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
indy
telaten sekali azmi
Rian Moontero: kusuka ceritanya kak Mey👍👍
semangaaat🤩🤩🤸🤸
Meymei: Hihihi 🤭
total 2 replies
indy
semangat azmi
Meymei: Siap kak! (Azmi)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!