NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Zhafira kiara,gadis berusia 20 tahun yang sudah tidak memiliki sosok seorang ayah.
Kini dia dan ibunya tinggal di rumah heru yang tak lain adalah kakeknya.
Dia harus hidup di bawah tekanan kakeknya yang lebih menyayangi adik sepupunya yang bernama Kinan.
Sampai kenyataan pahit harus di terima oleh zhafira kiara, saat menjelang pernikahannya,tiba-tiba kekasihnya membatalkan pernikahan mereka dan tak di sangka kekasihnya lebih memilih adik sepupunya sebagai istrinya.
Dengan dukungan dari kakeknya sendiri yang selalu membela adik sepupunya,membuat zhafira harus mengalah dan menerima semua keputusan itu.
Demi menghindari cemooh warga yang sudah datang,kakek dan bibinya membawa seorang laki-laki asing yang berpenampilan seperti gelandangan yang tidak diketahui identitasnya.
Mereka memaksa zhafira untuk menikah dengannya.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? apakah zhafira akan menemukan kebahagiaan dengan pernikahannya?
Ikuti kisahnya selajutnya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

Zhafira terpaku,saat melihat eric yang hanya memakai handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

Dapat dia lihat tubuh sixpack milik eric,yang terpampang jelas di depannya.apalagi kini penampilan eric semakin sexy,dengan rambut yang masih basah.

Zhafira segera memalingkan wajah, tak kuasa melihat pahatan Tuhan yang begitu sempurna di depan matanya.

Eric mengernyitkan dahi, melihat zhafira yang tiba-tiba saja membalikkan badannya.

"Baju untuk saya!" seru eric, dengan suara beratnya yang terdengar dingin.

Zhafira tertegun mendengar ucapan eric,yang terdengar formal.dia pun segera membalikkan badan kembali.

"Ma-maaf! Ini baju untuk mu." Memberikan satu setel baju pada eric.

Mata kanaya membulat saat melihat, ada beberapa luka di tubuh eric.zhafira ingin bertanya namun takut, menyinggungnya.

Eric pergi kembali ke kamar mandi untuk memakai baju, karena tidak mungkin dia menggantinya di depan zhafira.

Melihat eric masuk kembali kamar mandi, zhafira memutuskan untuk duduk di tepi ranjang.zhafira ingin melihat pesta yang masih berlangsung,tapi dia takut tidak bisa melihat kemesraan dirlan dan kinan yang menyakitkan baginya.

CEKLEK....

Pintu kamar mandi kembali terbuka,eric kembali dengan keadaan sudah memakai baju.

Zhafira lagi-lagi tertegun, saat melihat penampilan eric sekarang. jujur di bandingkan dirlan ternyata eric lebih tampan, dengan baju yang tadi di berikan oleh zhafira.

Jauh saat pertama datang ke sini,penampilan eric lebih sempurna,jika untuk seorang gelandangan atau preman.

"Hm...!" Eric berdehem, saat melihat zhafira yang tak berkedip melihatnya.

"Ma-maaf!" Zhafira gugup,karena ketahuan menatap laki-laki tampan,di hadapannya tanpa berkedip.

Zhafira menundukkan kepala malu, lalu dia merutuki dirinya sendiri di dalam hati.

Eric hanya menaikkan sebelah alisnya,berjalan menuju meja rias untuk menyisir rambutnya yang belum kering.

***

Sementara di lantai bawah, terlihat dewi yang sibuk sendirian menyiapkan hidangan untuk para tamu.dewi sudah seperti pelayan di rumah itu.

Di saat dewi akan membereskan piring kotor,retno menghampirinya. "Di mana fira?" tanyanya ketus.

"Dia di kamar."

"Dasar anak tidak tahu diri! Bukannya membantu, malah enak-enakkan di kamar!" gerutu retno kesal.

Dewi menghela nafas. "Aku yang menyuruhnya pergi."

Retno mendelik, mendengar pengakuan dewi yang begitu santai.

"Seharusnya dia membantu mu menyiapkan semuanya. Sudah beruntung, aku dan ayah mau menikahkannya!Kalau tidak apa kata orang tentang...!"

"Tentang anak mu,yang sudah merebut calon suami anakku!" sela dewi penuh penekanan.

Saat retno akan menyahuti perkataan dewi, suara tegas heru memanggilnya.dia mendengus kesal, karena tidak bisa membalas perkataan kakaknya yang menyinggungnya.

Retno menghentakkan kaki pergi dari hadapan dewi,dengan perasaan yang marah dan kesal.

Sementara dewi mencoba menguatkan hatinya,agar tidak sedih saat mendengar perkataan retno.

***

Di kamar,terlihat eric meringis kesakitan,saat lukanya kembali basah akibat terkena air saat mandi tadi.

Zhafira yang berada di seberang ranjang, merasa kasihan dengan keadaan eric.dia pun pergi menuju lemari, mengambil kotak p3k untuk mengobati luka eric.

"Mau apa kamu, " tanya eric, memicingkan mata pada zhafira yang duduk di sampingnya.

Zhafira awalnya takut, saat melihat tatapan tajam eric. namun dapat zhafira lihat, jika eric benar-benar kesakitan.dia pun memberanikan diri, untuk mengobati lukanya.

"Akan aku obati luka mu. "

Eric terdiam tak lama kemudian mengangguk,tubuhnya memang sangat sakit, sehingga dia mengizinkan zhafira,untuk mengobati luka pada tubuhnya.

Zhafira tersenyum tipis,melihat eric yang bersedia untuk dia obati.

Eric pun membuka bajunya, agar zhafira bisa mengobati seluruh luka pada tubuhnya.

Seketika zhafira memejamkan mata, seakan tak kuasa melihat tubuh eric terpampang jelas di matanya.

Eric tersenyum tipis nyaris tidak terlihat,saat melihat zhafira malah memejamkan mata.

"Hm...!" Eric berdehem, memberi peringatan pada zhafira.

Seketika zhafira membuka matanya,kemudian memalingkan wajahnya ke lain arah.

"Bisakah kamu segera mengobati luka saya?"ujarnya dengan nada dingin.

"Oh, ba-baiklah!" Zhafira segera mengobati luka eric.

"Sshh...!" Terdengar eric yang meringis kesakitan,membuat zhafira pun ikut meringis.

Kini saatnya mengobati luka pada wajah eric, dengan telaten zhafira mengobati lukanya.saking telaten nya, zhafira yang tanpa sadar meniup lembut luka di wajah eric.

Eric memejamkan mata, merasakan hembusan nafas zhafira yang menyejukkan di lukanya.eric menatap lekat wajah zhafira, yang terlihat begitu dekat dengan wajahnya.

"Sudah!" seru zhafira, menatap eric yang memang sejak tadi menatapnya.

Mereka berdua sama-sama mengalihkan pandangan,keadaan di antara mereka pun menjadi canggung.

Zhafira segera berdiri,untuk menyimpan kotak p3k ke tempat semula.

Sementara eric kembali memasang wajah datarnya,dan tak lupa tatapan tajamnya yang seakan ingin membunuh.dia pun memutuskan untuk tidur,merasakan sakit pada seluruh tubuhnya.

Malam pun tiba...

Semua tamu sudah pulang,keadaan rumah heru kini sepi.meninggalkan keluarga heru yang berkumpul di ruang tamu dan tampak senang dengan acara hari ini.

"Aku senang sekali kakek! Terima kasih untuk hari ini." ucap Kinan manja.

"Apapun akan kakek lakukan untuk mu, sayang."

Kinan tersenyum bahagia, akhirnya semua yang dia inginkan kini menjadi miliknya.

Tidak jauh dari posisi mereka berkumpul, dewi tidak sengaja mendengar perbincangan yang membuat hati kecilnya kembali sakit.

Keadaan ini tidak adil bagi putrinya,dia berusaha menguatkan hatinya agar tidak terlihat rapuh di hadapan keluarganya.

Di saat dewi mengusap air matanya, datanglah zhafira menatapnya penuh selidik.

"Bu!" panggil zhafira lembut.

Dewi segera memasang wajahnya seperti biasa,karena tidak ingin membuat zhafira khawatir.

"Iya sayang!Apa ada yang kamu perlukan?" Dewi tersenyum, berusaha kuat walau sebenarnya dia sangat ingin menangis.

Zhafira terdiam, sebenarnya dia tahu jika ibunya sedang menyembunyikan kesedihannya.

Zhafira tersenyum. "Aku hanya ingin mengambil makan."

"Ambilah di lemari, ibu tadi sudah menyimpannya untuk mu dan suami mu."

"Baik bu!"

Sebelum zhafira memanggil, tiba-tiba datang retno yang tersenyum sinis.

"Ingat makanan ini tidak gratis! Apalagi dengan gelandang itu.Suruh dia membantu pekerjaan di rumah ini sampai selesai, baru dia boleh makan!" ujar retno menyilangkan kedua tangan di dada.

Zhafira menghela nafas, hal yang dia khawatirkan kini terjadi juga.

"Nanti aku akan kembali ke sini, jika sudah mengantarkan makanan ini." Zhafira pergi setelah memberikan penjelasan pada retno.

Retno mendengus kesal, pada zhafira yang bersikap seperti itu kepadanya.

"Lihat kelakuan anak mu! Pantas saja dirlan lebih memilih anak ku,kelakuannya saja sangat jauh dengan kinan!" ujarnya ketus.

Dewi tidak menganggap perkataan retno,cukup untuk hari ini hatinya sangat lelah, jadi dia akan mencoba untuk menulikan telinga.

Retno yang tidak mendapat tanggapan dari dewi pun,pergi dengan perasaan kesal.

Setelah membawakan makan untuk eric, zhafira kembali ke lantai bawah untuk membantu ibunya,membereskan tempat yang di pakai untuk mengadakan pesta pernikahan tadi.

Saat akan menuruni anak tangga, zhafira harus berpapasan dengan dirlan yang menggendong tubuh Kinan,ala bridal style dengan mesra.

Dia segera memalingkan wajahnya, saat kedua orang yang mengkhianatinya sedang tersenyum mengejek kepadanya.

Zhafira kembali merasakan hatinya sakit, saat melihat kemesraan dirlan dan kinan di depan matanya.sungguh hatinya sakit,tapi tidak berdarah.

1
unknown
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!