Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Fitting Baju Pengantin
Berbeda dengan perasaan sang adik, Yufaraj sedang merasa bahagia karena hari ini dia akan mencari baju pengantin yang akan digunakan oleh dirinya dengan Adzkia. Pagi-pagi sekali Yufraj sudah membangunkan adiknya, karena tadi Mukhta tidur lagi sehabis sholat subuh karena hari ini tidak ada mata kuliah.
"Adek ayo bangu, udah pagi ini" Ujar Yufraj sambil menarik selimut Mukhta
"Tapi aku gak akan kuliah kak, aku mau tidur lagi" Jawab Mukhta kesal karena sudah dibangunkan pagi sekali
"Temani kakak, hari ini mau fitting baju pengantin. Ayo cepat bangun dek" Ucap Yufraj
"Kakak aja sendiri, aku masih ngantuk kak" Jawab Mukhta
"Nanti kakak beliin sesuatu yang kamu mau, kakak janji deh" Ucap Yufraj
"Janji ya ?" Tanya Mukhta
"Iya, kakak janji" Jawab Yufraj mendengus kesal
"Aku mau es krim sama makanan Korea, boleh ya ?" Tanya Mukhta sambil mengedip-ngidipkan matanya lucu, membuat sang kakak menggigit pipi cabi sang adik
"Arrrggghhh, sakit kak. Kakak apaan sih gigit pipiku, sakit tahu" Ucap Mukhta sambil mengelus pipinya yang memerah dan berdenyut karena di gigit sang kakak
"Maaf, karena kakak gemas padamu. Ayo cepat siap-siap" Ucap Yufraj
"Laksanakan, komandan" Jawab Mukhta sambil memberikan hormat
"Kalau soal makanan kamu nomor satu paling gercep" Ucap Yufraj sambil menggelengkan keepalanya
Iya langsung ngibrot ke kamar mandi untuk siap-siap, karena akan menemani kakak dan sahabanya fitting baju pengantin. Sebelum ke butik penyewaan baju pengantin, mereka mejemput Adzkia terlebih dahulu, sesampainya di butik mereka langsung memilih baju yang pantas untuk pernikahan mereka.
"Ayo kita cari bajunya Adzkia terlebih dulu" Ucap Mukhta
"Iya, ayo. Bantuin aku yah untuk memlihnya" Ajak Adzkia
"Siap calon kakak ipar" Ucap Mukhta sambil menggoda
"Apaan sih Mukhta ?" Tanya Adzkia tersipu malu
"Emang iyakan, tinggal menghitung hari kamu akan jadi kakak iparku" Jawab Mukhta
Mereka sudah mendapatkan baju yang pas untuk di coba, tanpa di sadari Yufraj begitu terpesona melihat kecantikan Adzkia.
"Biasa kali melihatnya kak, belum mukhrim" Ucap Mukhta sambil meraup wajah sang kakak
"Astaghfirullah" Ucap Yufraj sbil mengusap wajahnya
"Gimana menurutmu Mukhta ?" Tanya Adzkia penasaran
"Perfect, so beautiful. Benarkan ?, kakak sampai-sampai tadi kak Yufraj aja terpesona pas pertama kamu keluar" Jawab Mukhta sambil menarik turunkan alisnya menggoda sang kakak
"Apaan sih kamu, dek" Ucap Yufraj gerogi
"Kakak jeroji yah ?" Tanya Mukhta masih memggoda kakaknya
"Gerogi Mukhta buka jeroji, astaghfirullah" Sambung Adzkia membenarkan ucapan calon adik iparnya
"Iya, itu maksudnya" Jawab Mukhta
"Siapa yang gerogi, kakak gak gerogi yah" Ujar Yufraj ngeles
"Ngeles aja" Ucap Mukhta
"Sudah-sudah, kita bayar sewa bajunya sekarang" Ucap Yufraj mengalihkan pembicaraan
Setelah selesai dengan persiapan untuk pernikahan, mereka langsung pulang. yang terpenting Mukhta telah mendapatkan apa yang kakaknya janjikan kepadanya. Dalam perjalanann pulang Adzkia merasa tidak enak dia begitu cemas dengan perasaannya. Mukhta merasa ada yang di pikirkan oleh sahabatnya itu dan langsung menanyakannya.
"Kamu kenapa Adzkia ?, wajah kamu begitu pucat" Ujar Mukhta
"Gak papa, cuma" Jawab Adzkia menggantung
"Cuma apa ?" Tanya Yufraj penasaran
"Gimana ya ngomong nya ?" Tanya Adzkia tak enak
"Gak papa ngomong aja, biar kita tahu apa yang dipikirkan olehmu" Jawab Mukhta
"Apa ada yang kurang dalam persiapan pernikahan kita ?, kalau ada bicara saja sebelum hari pernikahan" Ucap Yufraj
"Gak tahu kenapa, perasaanku jadi gak enak gini. Kenapa yah kak ?, Mukhta ?" Tanya Adzkia
"Itu perasaan nerves saja mungkin ..." Jawab Mukhta terpotong
Sebelum selesai Mukhta berbicara hanya sepersekian detik, sebuah benda menghantam mobil yang mereka tumpangi hingga berputar berkali- kali.
"Astaghfirullah al'adzim" Ucap Meraka bersaman
#Akankah terjadi sesuatu kepada mereka ?#