Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17 bertemu penjahat.
''Maaf tuan, apa kita pernah bertemu sebelum nya?'' tanya Feng Yie.
''Mungkin tidak. Tapi aku merasa kita saling mengenal,'' ujar pemuda itu.
''Tuan bolehkah aku mentraktir mu makan? Hitung-hitung tanda permintaan maaf ku,'' ujar Feng Yie.
Laki laki itu berpikir sejenak dan mengangguk merasa dia juga ingin tahu siapa wanita cantik ini.
Mereka duduk di tempat yang agak sepi.
''Tuan siapa namamu?'' tanya Feng Yie.
''Nama ku Feng Yun,'' ucap pemuda itu.
Feng Yie berpikir keras kenapa ada banyak kebetulan seperti ini .
''Nona siapa nama mu?'' tanya Feng Yun.
''Nama ku Feng Yie,'' jawab Feng Yie.
Feng Yun kaget dan menatap mata Feng Yie.
''Kebetulan sekali nama Marga kita sama.'' ujar Feng Yun.
''Hem, yah sangat kebetulan,'' ujar Feng Yie. Mereka saling terdiam.
Ji Yu pun merasa wajah Feng Yun sangat tidak asing ada ke mirip pan dengan Tuan besar nya dan ada wajah nona mudanya, '' Kebetulan macam apa ini?''
''Nona Ji Yu, apa yang kamu bicarakan?'' tanya Feng Yun.
''Maaf Tuan, Nona muda, kalian sedikit mirip apa lagi jika di perhatikan, '' ujar Ji Yu, lalu memperhatikan keduanya.
Feng Yie berdebar saat mendengar Ji Yu. Feng Yie memperhatikan wajah tampan di hadapan nya, Feng Yun pun memperhatikan wajahnya Feng Yie.
''Em. Nona bolehkah kita berteman? aku merasa kita ada ikatan,'' ujar Feng Yun.
Feng Yie pun mengangguk entah kenapa ia merasa yakin bahwa dia punya saudara. Entah itu harapan atau memang kenyataan.
''Lalu apa yang Tuan lakukan disini ?'' tanya Feng Yie.
''Hanya sedang mencari sesuatu, bisakah jangan memanggil Tuan aku merasa sudah tua,'' ujar Feng Yun bercanda.
''Haha ya itu benar, aku merasa tidak nyaman juga,'' ujar Feng Yie, hatinya merasa tak nyaman.
''Sebenarnya aku bukan orang sini. Asalku dari kota An lumayan jauh dari sini," ujar Feng Yun.
''Berapa jauh?'' Feng Yie penasaran .
''Hehe aku naik kuda dan berkeliling seluruh kota, aku tidak begitu pasti jarak dari sini sampai ke tempat asal ku,'' ujar Feng Yun.
''Sudah berapa lama, Kamu berkeliling?'' tanya Feng Yie.
''Aku sudah lima bulan berkeliling. Tapi yang aku cari belum ketemu juga,''ucap Feng Yun mengusap tengkuknya .
''Wah, itu sudah sangat lama,'' ujar Feng Yie.
''Ah ini belum seberapa, bahkan dulu aku sampai setahun berkeliling hingga aku ke habisan bekal,'' Feng Yun merasa frustasi.
''Hei memangnya apa yang kau cari ? Apa kau mencari jodoh hihihi,'' Feng Yie terkikik geli dengan pertanyaan nya sendiri.
''Aku mencari saudara ku,'' Feng Yun menarik napas ada kesedihan di matanya.
''Sejak kecil aku telah berpisah, karna sesuatu musibah terjadi pada keluarga kami, aku dan ibu meninggalkan Adik kecil ku,'' Feng Yun tak sanggup melanjutkannya lagi tenggorokannya tercekat saat mengingat Adik kecilnya yang manis.
Entah kenapa Feng Yie juga ikut sedih. Mendengar kisah laki laki yang baru ia temui ini,''Aku yakin, Kamu pasti menemukannya.''
''Nona apa kau tahu alasan ku menceritakan ini pada mu?'' tanya Feng Yun menatap mata Feng Yie.
Feng Yie kaget ''apa alasan nya? '' tanya Feng Yie.
''Nona maaf kan aku yang sudah lancang. Tapi wajahmu mirip dengan Ibuku, hanya saja tatapan ibuku sangat lembut dan tatapan mu sangat tegas,'' ujar Feng Yun.
''Apa kau yakin, tidak mengada ngada ?'' tanya Feng Yie.
''Nona itu semua memang sangat sulit di percaya,'' Feng Yun beranjak dari duduknya dia takut ini hanya kebetulan dan membuatnya kecewa lagi, karna terkadang seseorang memang ada ke mirip pan walau pun tidak ada hubungan darah. Tanpa berbalik, '' Nona pulang lah ini sudah malam orang Tuamu pasti sangat menghawatirkan mu.''
Feng Yie melihat pemuda tadi putus asa dan pergi. Tapi Feng Yie tidak bisa mengatakan apa pun.
''Nona apa yang Nona pikirkan?'' tanya Ji Yu.
''Entah lah, aku merasa tidak nyaman,'' jawab Feng Yie dengan malas.
''Nona percayalah jika benar itu keluarga Nona , Nona dan Tuan tadi bertemu lagi!'' ujar Ji Yu menghibur Nona nya.
''Ji Yu tidak mungkin kan? kalau orang yang sudah tiada bisa hidup lagi?'' ujar Feng Yie.
Ji Yu tidak bisa menjawab pertanyaan Nonanya, dia juga bingung dan sangat berharap keluarga Nona nya masih ada.
Feng Yie larut dalam kesedihan. Entah kenapa hatinya tak nyaman seperti menunggu seseorang atau menghawatirkan seseorang, Feng Yie pun tak mengerti ia terus berjalan tanpa tujuan, ia hanya mengikuti langkah kakinya saja. Ji Yu setia mengekori Nona nya hingga Feng Yie menabrak seseorang.
''Oh astaga apa yang aku lakukan? '' ucap Feng Yie, ia kaget entah dia ada di mana sekarang.
''Hehe ada Nona cantik rupanya,'' ke empat pria itu menyeringai.
''Kau mau kemana Nona, biar kami antar benar tidak? hahaha,'' mereka tertawa .
''Maaf kan aku Tuan, aku salah jalan,''Feng Yie akan berbalik. Tapi tangan peria tadi menarik Feng Yie.
''Buru buru sekali gadis manis, lebih baik temani kami bermain!'' ke empat lelaki itu menatap Feng Yie dan Ji Yu dengan tatapan mesumnya.
Wajah Ji Yu memucat, '' Tuan tolong jangan ganggu kami, kami hanya salah jalan.''
Ke empat lelaki itu tertawa, ''Tidak mungkin kami melepaskan mu gadis cantik, salah satu laki laki itu mencolek dagu Ji Yu .
Ji Yu langsung marah, dengan tatapan tajam nya, ''Cih hanya laki laki jelek saja, berani menyentuh ku,'' ujar Ji Yu dengan sombong.
ucapan Ji Yu membuat para bandit itu marah,'' Kurang ajar di ajak bersenang senang malah kalian berkata kasar , ayo kita nikmati tubuh gadis cantik ini.''
Para laki laki yang tampang nya sedikit menyeramkan dan pedang besar di pinggang nya menarik paksa tangan Ji Yu.
Ji Yu tak terima lalu menendang burung laki laki jelek itu.
''Ah sialan berani sekali kau menendangnya,'' laki laki itu sangat murka .
''Kalian tangkap ke dua gadis sialan itu dan kita bawa ke hutan! kita nikmati tubuhnya,'' ucap ketua bandit.
Sebelum tangan mereka menyentuh Feng Yie, Feng Yie menendang tangan laki laki seram itu, Feng Yie dan Ji Yu mempraktekan hasil latihannya selama beberapa hari, pada ke empat laki laki itu.
Feng Yie memang pandai gelut dengan cepat dia menghindar dan menyerang lawan. Ji Yu merasa bersemangat ia mencoba memukul wajah sang lawan dengan cepat dan berhasil, Ji Yu tersenyum, "Sepertinya aku bisa melayani kalian,'' dengan cepat Ji Yu menghajar laki laki seram itu, Ji Yu melawan satu dengan seimbang.
Feng Yie melawan tiga pria itu dengan gesit membuat ke tiga lelaki itu kesulitan karna Feng Yie gesit, pukulan dan tendangan nya sangat menyakitkan.
''Hei gadis manis, pukulan mu sangat hebat. Tapi kau tidak akan mengalahkan kami,'' ucap bandit tersenyum mengejek.
''Banyak omong,'' ujar Feng Yie, Feng Yie mengeluarkan pedang dengan gagang berbentuk Naga. Itu sangat terlihat keren, lalu Feng Yie dengan ganas menebaskan pedang panjang pada lawan nya .
Pada awalnya para penjahat itu tidak ingin melukai Feng Yie Karana akan bersenang senang. Tapi mereka terdesak hingga mereka menarik pedang di pinggang nya dan melawan serangan Feng Yie.
Feng Yie terus menebaskan pedang panjang itu dan menangkis serangan lawan, Feng Yie sangat pandai ber pedang membuat ke tiga laki laki itu kewalahan.
Trang ....
Trang ....
Trang ....
Bruk ...
''Sialan, gadis ini dia sangat kuat,'' ujar salah satu bandit.
Feng Yie melirik Ji Yu yang mampu menjatuhkan lawan nya Feng Yie tersenyum.
''Dasar kau payah, selain tampang jelek mu itu apa lagi yang kau punya ?'' tanya Ji Yu dengan sombong.
Dengan cepat Feng Yie mengayun kan pedangnya, melompat dan menghindar Feng Yie menebas l*her salah satu penjahat tadi dan **** jatuh meng gelinding di tanah.
Feng Yie tidak memberi kesempatan pada ke dua penjahat itu, Feng Yie langsung saja menancapkan pedang panjang itu di Jantungnya, darah pun merembes keluar dari dalam bajunya .
Salah satu penjahat berusaha melarikan diri. Ji Yu mencabut pedang dari lawannya yang sudah tumbang tadi dan melemparkan ke arah laki laki yang melarikan diri tadi. ''Ah'', Pedang pun mengenai punggung hingga tembus ke depan dan langsung jatuh tersungkur. Ji Yu kaget dengan hasilnya. Ini pertama kalinya Ji Yu mampu menyakiti orang dan langsung membunuh nya .
''Hahaha, Nona lihat lah sekarang Ji Yu menjadi kuat '' ujar Ji Yu dengan semangat.
''Kau jadi pembunuh malah bahagia?'' ujar Feng Yie.
Ji Yu ''...'' padahal itu semua di ajarkan Nonanya.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞