Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai confess
Setelah Tian sudah cukup tenang dan amarahnya sudah hilang, pelukan itupun di lepakan okeh Tian.
"Lo udah gpp?" Tanya Thia
"Hemmm, udah mendingan" jawab Tian menatap dengan sangat dalam kearah Thia.
"Yaudah kalau gitu gue keluar dulu yah, kalau Lo butuh apa-apa panggil gue aja" ucap Thia lalu meninggalkan ruangan itu.
"Hufffttttttttt, kenapa gue deg degan banget sihh, parah banget gak sih kalau akhirnya gue jatuh cinta sama dia" ucap nya berbicara sendiri.
Setelah itu Nita datang ke ruangan itu dan memberikan berkas yang perlu di stempel, karna Thia tau kalau saat ini Tian masih belum stabil emosinya, Thia pun menyuruh Nita mengambilnya nanti.
"Pak Tian gak marah kan sama Lo? Gue takut dia malah ngelampiasin amarah nya sama Lo" tanya Nita dengan khawatir
"Enggak kok, tenang aja, dia lagi istirahat aja nanti gue kabarin yah kalau udah di stempel, yahh kayaknya sih selesai jam makan siang" ujar Thia
"Yaudah iya iya GPP, makasih yah Thia, gue lanjut kerja dulu" ucap nya lalu meninggalkan tempat itu.
Tak lama kemudian jam istirahat pun tiba, Thia masih belum melihat Tian keluar dari ruangan itu, sehingga dia ber inisiatif untuk mebelikan makanan saja. Thia pun memesan makanan secara online, hanya menunggu beberapa menit saja makanan yang dia pesan sudah sampai.
Setelah selesai bertransaksi dengan kurir pengantar makanan itu, Thia membawa makanan itu masuk ke dalam kamar istirahat Tian.
Tian tampak sedang duduk dan memandang ke arah luar dari jendela kamar itu.
"Lo pasti udah lapar kan, gue bawain Lo makanan" ucap Thia saat masuk ke dalam kamar itu.
"Lo beli makan?" Tanya Tian
"Gue pesan sihh sebenarnya, kita makan bareng yah?"
"Yaudah sini" ucap Tian
Mereka pun duduk berdua di sana dan menikmati makan siang itu, tampaknya kedua orang itu benar-benar punya rasa satu sama lain, sungguh penampakan yang lebih indah dibanding dengan berantam atau ribut seperti tom and Jerry.
"Nihh cobain enak banget seriuss" kata Thia menawarkan makanan itu lalu menyuapkan nya pada Tian.
Tian yang tampaknya nyaman dengan perlakuan Thia itu menyambut suapan Thia dengan senang.
"Emmm lumayan lahh" ucap Tian
"Lo makan yang banyak yahh, biar Lo bisa cek berkas yang baru datang hehhehe" ucap Thia
"Hemmmmm" katanya
Saat asik makan berdua, tak mereka sadari Grace si cewek centil yang tergila-gila dengan Tian itu pun masuk ke dalam ruangan mereka.
"Lahhh kenapa gak ada orang?" Dia berbicara sendiri
"Ouhhh gue tau pasti Tian lagi istirahat di kamar, masuk aja ahhh" ucap nya dengan percaya diri, lalu langsung membuka pintu kamar itu.
Yahhh pasti penampakan yang dia lihat adalah hal yang tak dia sukai, dia melihat kedua orang yang sedang asik menikmati makanan di depan mereka.
Saat itu Thia belum menyadari kedatangan Grace, berbeda dengan Tian yang langsung menoleh kearah pintu dan menatap Grace dengan tatapan sinis.
Karna melihat arah mata Tian kearah pintu, Thia pun mengikutinya dan melihat ada Grace di depan pintu itu.
"Ehhh Grace, Lo kapan datang?" Tanya Thia merasa segan dan langsung berdiri, dia paham pasti sekarang Grace cemburu pada mereka.
"Kenapa Lo berdiri, udah lanjut makan aja" kata Tian
"Emmmm maaf gue segan, dan gak mau jadi perusak hubungan orang, ohh iya Grace Lo jangan salah paham yah, gue sama pak Tian gak ada hubungan apa-apa, gue tadi hanya berusaha buat nenangin pak Tian karna ada sedikit problem soal perusahaan makanya gue nemanin dia makann"
Grace yang mendengar itu merasa sangat senang karna dia paham pasti Thia mengira bahwa Grace sudah pacaran dengan Tian.
"Yaudah kalau emang Lo sadar salah, gue gak bakal sepemarah itu kok" jawab Grace dengan percaya diri
"Yaudah dehh, kalau gitu gue keluar dulu yah kebetulan gue udah cukup makannya" Thia langsung keluar dan meninggalkan mereka berdua di ruangan itu karna merasa segan.
Dengan bangga Grace berjalan mendekat kearah Tian dan memberikan senyuman manis nya pada pria itu, namun dibalas dengan tatapan tajam dan marah.
"Kenapa Lo sebahagia itu? Lo senang orang-orang ngira kita pacaran?" Tanya Tian
"Iya dong, kan gue emang mau nya gitu, dan untungnya asisten Lo yang satu itu tau diri" ucapnya
"Jaga ucapan Lo, gue gak bakal pernah suka atau bahkan pacaran sama Lo" kata Tian dengan tegas.
"Tapi gue sama Lo udah di jodohin kan sama nyokap dan bokap Lo, jadi sejauh apapun Lo buat nolak gue kita tetap bakal jadi pasangan"
"Siapa yang ngomong gitu? Itukan karangan Lo sendiri, nyokap gue aja gak pernah lagi nelpon Lo, bahkan mereka juga udah bilang gua bebas cari pasangan yang sesuai sama kriteria gue"
"Gue kurang apa sih tian, gue udah seberusaha itu buat sempurna di depan Lo, gue kurang apa lagi sihh?" Tanya Grace
"Lo gak kurang apa-apa, tapi gue gak punya perasaan sedikit pun sama Lo, jadi Lo keluar sekarang, sebelum gue suruh satpam yang nyeret lo" ucap nya dengan suara yang semakin ditinggikan.
Grace pun dengan kesal keluar dari ruangan itu dan meninggalkan perusahaan itu dengan hati yang kacau.
"Gue juga gak bakal pernah ngejar Lo kalau Lo bukan pewaris!!!!!" Ucapnya dengan kesal.
Sementara Thia yang baru kembali lagi ke ruangan mereka pun langsung duduk di kursi kerjanya.
Tian keluar dari ruangan itu, dan menuju ke arah Thia.
Tian menatap kearah Thia dan semakin mendekatinya, Thia bingung dengan perilaku Tian yang tak tertebak itu.
"Lo kenapa?" Tanya Thia
Tanpa menjawab Tian semakin mendekatinya dan mengunci pergerakan Thia di kursinya hingga saat ini posisi Thia di bawah Kungkungan bosnya itu.
"Lo gak mau macam-macam kan?"
"Gak kok, gue satu macam aja" jawab Tian yang kemudian mengarah kan mulut nya kearah telinga Thia dan membisikkan..
"Lo kenapa segitu takut nya jadi perusak hubungan orang yang belum Lo tahu sebenarnya hubungannya itu apa?" Tanya Tian
"Maksud nya?" Tanya Thia bingung
"Gue gak pacaran sama Grace" katanya lalu kembali berdiri tegak.
"Hemmm, gak pacaran?"
"Iyaa, Lo yang salah paham, Lo gak ingat apa yang Lo ucapin pas mabuk kan, Lo ngomong nya ngaur banget tapi real juga" ucap Tian
"Emang gue ngomong apa?"
"Lo bilang Lo lihat gue sama Grace udah masuk kamar istirahat baru pagi-pagi, dan Lo langsung nyimpulkan hal yang enggak-enggak kan"
"Gue sama Grace pagi itu lagi nyariin barang Grace yang ketinggalan"
"Trus Lo kenapa jelasin itu sama gue?" Tanya Thia
"Biar Lo gak ngira gue udah punya pacar, dan satu lagi gue tertarik sama Lo" ucap Tian lagi mendekatkan wajah nya pada Thia dan memberikan senyuman genit kas nya.
Jantung Thia benar-benar tak aman jadi dia berusaha tak melihat mata Tian.
Setelah menjelaskan hal itu pada Thia, dia pun pergi ke meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaannya.
"Bisa-bisanya dia gak ngerasain apa-apa padahal gue udah jantungan banget disini" gerutunya dalam hatinya.
hadir saling support ya kk