Tiga tahun menjalin hubungan pernikahan, Gempita mengetahui kalau suaminya telah berselingkuh dengan wanita yang lebih muda.
Dalam situasi seperti ini, ia menghadapi kebingungan. Satu alasan yang tidak bisa diungkap. Apakah bercerai atau mendiamkan perbuatan Melvin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ucapan Gempi
Gempita tidak sadar saat Melvin sudah pulang dan telah tidur di sampingnya. Ia beringsut bangun karena waktu sudah menunjukan pukul lima pagi.
Karena ada Melvin, otomatis ia akan menjalani rutinitas seperti ibu rumah tangga lainnya. Kebetulan hari ini, jadwal asisten rumah tangga membersihkan rumah.
Ada dua orang wanita yang Gempita pekerjakan tanpa menginap. Semua dibersihkan oleh keduanya, termasuk kebun dan kolam renang.
"Pagi, Bu." Gempita membuka kunci rumah. "Sudah lama datangnya?"
"Baru saja. Kami langsung kerja, ya, Bu."
Gempita mengangguk. "Kamar saya jangan. Masih ada yang tidur. Biar saya bereskan pakaian kotor."
Kedua wanita itu saling bagi tugas dengan membersihkan bagian lantai atas dan bawah. Sementara Gempi masuk lagi ke kamar, membuka koper Melvin, lalu memilih baju kotor dari sana.
Gempita akui jika Melvin ini begitu teliti, bahkan hal sedetil apa pun jangan sampai hubungan gelap itu terungkap. Tapi, bangkai busuk tidak bakal bertahan lama. Buktinya, Gempi menemukan sebungkus pengaman yang telah luang isinya.
Sudah jelas sekali apa yang terjadi di Bali. Tapi, Gempi tidak peduli, ia membereskan isi koper itu, lalu membuang pengaman di tempat sampah.
Karena suara berisik, Melvin terbangun. Ia beringsut dan kaget karena Gempi telah membereskan koper bawaannya.
"Sayang!" Melvin bergegas turun, lalu mengambil alih tas. "Kamu main bongkar aja."
"Kenapa? Aku hanya mau beres-beres. Ada pekerja kita di bawah."
"Maksudku, biar aku saja. Kamu enggak usah. Aku enggak mau repotin kamu."
"Enggak apa-apa. Sudah aku beresin kok." Gempita tersenyum, lalu membawa keluar pakaian kotor serta tempat sampah.
Melvin segera memeriksa koper itu. Ia ingat ada membeli pengaman, dan berharap meninggalkannya di hotel.
"Apa pengaman kemarin aku taruh di koper, ya?" Melvin lupa. "Ah, mungkin aku tinggal di kamar hotel. Sial! Jadi berantakan begini rencanaku."
Tidak lama, Gempi balik lagi ke kamar. Tentunya membersihkan diri dan Melvin masih berbaring di kamar dengan ponsel di tangan.
Tengah Gempita mandi, Melvin melakukan panggilan video pada Nindi, tentunya sang kekasih gelap senang hati menerima panggilan dari calon suaminya.
"Sayang, siang ini kamu ke kantor. Belum puas nih mainnya," kata Melvin.
"Kenapa, ketagihan?" Nindi terkikik dari seberang sana. Ia sengaja membuka pakaiannya agar Melvin bergairah. "Mau ini?" Nindi sengaja menggoyangkan tubuh bagian atas.
"Buka, dong, bagian bawahnya." Melvin tersenyum penuh arti. Ia sudah bergelora hanya dengan melihat Nindi lewat layar ponsel.
Nindi melakukan apa yang diminta Melvin. Membuat dirinya tanpa busana, melebarkan kaki, lalu berpose selayaknya wanita yang kekasihnya inginkan.
"Mau ini, Sayang? Kayaknya mau disentuh, nih."
"Gila!" Melvin mengusap wajahnya. "Buka yang lebar. Enak banget kalau bibirku ada di sana."
Pintu kamar mandi terbuka, Melvin segera mematikan telepon, lalu berlindung dalam selimut tebal. Gempi keluar dengan hanya mengenakan handuk.
Diperhatikan, tubuh Gempi memang tidak cacat. Mulus tanpa cela hanya saja terlalu kurus dan Melvin tidak suka.
"Sayang, kemari sebentar." Melvin tersenyum.
Tangan Gempita berhenti memegang pengering rambut, ia melirik Melvin yang masih setia di tempat tidur.
"Ada pekerja di bawah. Enggak enak sama mereka. Kamu mandi, gih. Setelah itu, kita sarapan bersama."
"Masih marah?"
"Enggak ada yang perlu kumarahkan."
Melvin berdecak. "Sayang, aku enggak mau hubungan kita kayak gini."
"Maksudmu apa, sih, Vin? Aku enggak ngerti. Kamu yang nuduh aku sembarangan. Atau jangan-jangan kamu memang selingkuh?" Gempita menatap Melvin tajam.
"Kamu ngomong sembarangan lagi. Aku selingkuh beneran, baru kamu tahu rasa."
"Aku minta cerai," ucap Gempi.
Melvin terkesiap mendengarnya. "Maksudmu apa ngomong begitu?"
"Kalau kamu punya wanita idaman lain, lebih baik kita cerai."
"Sayang, kamu apaan, sih?" Melvin segera beranjak turun menghampiri Gempi. Ia berlutut, menempatkan kepalanya di pangkuan sang istri. "Jangan ngomong kayak gitu, Sayang."
"Aku bilang kalau kamu selingkuh."
"Aku enggak bakal selingkuh." Melvin mendongak, ia memeluk Gempi dengan erat. "Please, tadi malam aku memang marah karena Mama ngomong yang enggak-enggak tentang kamu. Tapi, aku udah nasihatin Mama. Kamu jangan marah lagi, ya, Sayang. Hari ini, aku bakal temenin kamu seharian."
"Sudahlah. Lebih baik kamu mandi dulu sana. Setelah itu, kita sarapan."
Sesuai janji, Melvin menemani istrinya seharian ini dan terpaksa membatalkan janji bersama Nindi.
Tentu saja sang kekasih gelap marah, tetapi Melvin lebih memilih Gempi daripada istrinya ini bicara hal yang tidak-tidak.
Alasan kenapa Melvin tidak bisa berpaling dari Gempita adalah tidak ada yang bisa membuatnya meninggalkan sang istri. Buat apa ia melepas istri yang sempurna ini. Jika bisa, Nindi dijadikan sebagai penghangat ranjang dan Gempita jelas status serta kedudukannya.
"Beneran kamu enggak ada janji sama teman atau rekan bisnis lain?" Gempita memastikan lagi karena Melvin akan ikut bersama menonton konser terakhir Walker High.
"Iya, dong, Sayang. Kamu enggak lihat aku udah cakep gini?"
Gempita tersenyum. Ia berjalan mendekat, merapikan jaket kulit yang Melvin pakai. "Kita berangkat sekarang."
"Ini terlalu awal, Sayang."
"Kita ada acara pamitan dengan mereka. Ini hari terakhir dan ada temu santai bersama Walker High di hotel."
"Boleh juga. Kapan lagi ketemu sama aktris."
Gempita mengangguk. "Kita berangkat sekarang."
Hari terakhir, Gempita juga membatalkan janji bersama sifa untuk bertemu langsung dengan Cal, dan dilihat dari pesan balasan, Sifa jadi kesal.
Namun, moment hari ini menjadi keberhasilan bagi Melvin. Ya, Gempi telah meredakan amarahnya dan tidak lagi mengungkit tentang kejadian kemarin.
Memang Melvin harus sering menyenangi istrinya sampai Gempita tidak berpikir kalau ia tengah merencakan kehidupan baru bersama wanita lain.
Mobil masuk ke area parkir khusus tamu. Gempita dan Melvin keluar, disambut oleh Lusi dan beberapa pengawal.
Gempita memang bos besar di GMP Entertaiment. Namun, Melvin di sini adalah pemegang saham terbanyak. Awal modal adalah dari pria ini.
"Halo, Nyonya Gempita." June menyambut kedatangan sepasang suami istri ini.
Gempita tersenyum, lalu memperkenalkan Melvin kepada manager band Walker High. Hal itu juga dilihat oleh kelima personil band itu.
"Cal, itu suami dari Nona Gempi, benar?" kata James.
"Aku tidak tahu." Cal jadi kesal. Apa maksud Gempi dengan membawa suaminya ke acara ini? Apa untuk pamer?
Melvin berkenalan dengan kelima personil, termasuk Cal. Suami Gempi ini bersikap ramah dan mesra terhadap istrinya.
"Gempi, kamu menikah, tetapi tidak memberitahuku, ya." Cal sengaja berbicara dalam bahasa Indonesia dan itu membuat Melvin kaget.
"Anda kenal istri saya?" Melvin memandang Cal dan Gempi bergantian.
Gempita menatap tajam Cal, berharap pria ini tidak bicara apa-apa mengenai hubungan di antara mereka.
"Tentu saja. Saya mengenal Gempita sejak lama."