NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Desy kirana

Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Hari berjalan semakin cepat.

Akhirnya para siswa pun sudah menyelesaikan ujian semester mereka di hari pertama.

Satu hari hanya satu mata pelajaran jadi saat ini mereka bisa pulang ke rumah masing-masing dan mempersiapkan diri untuk ujian hari berikutnya.

Tapi ada beberapa siswa yang memilih untuk menghabiskan waktu di sekolah sambil bercengkrama dengan teman-teman mereka. Seperti halnya dengan Hana, Lusy, Laura dan Sarah. Mereka ber empat berkumpul di lapangan duduk di bawah pohon mangga beralaskan rumput.

"Aah, nggak kerasa udah ujian semester aja, meskipun masih ada beberapa bulan lagi ujian nasional rasanya belum siap kalau kita nanti harus berpisah." ungkap Laura. Ia duduk bersandar di batang pohon dan menatap Azura yang terlihat cerah.

"Hmm, gw juga sama. Rasanya sedih dan sesak kalo inget kita bakalan berpisah." sahut Lusy. Sarah matanya sudah berkaca-kaca memeluk Lusy ia pun sama, merasakan sesak karena sebentar lagi akan berpisah dengan teman-temannya. Melihat Sarah memeluk Lusi, Hana dan Laura ikut berpelukan mereka berempat terisak merasakan sesak yang sama.

"Setelah lulus kalian mau kuliah dimana?" tanya Lusy setelah mereka mengurai pelukannya.

"Gw mau ikut bokap ke Amerika." terang Laura dengan mata basah karena air matanya kembali berlinang.

Mendengar perkataan Laura ketiga sahabatnya ikut menangis, mereka tak menyangka jika Laura akan pergi jauh.

Saat mereka sedang berpelukan di bawah pohon rindang, Sean dan Leo datang menghampiri mereka dan ikut duduk di rerumputan bersama mereka.

"Hiih, dasar perempuan. Seneng nangis, sedih nangis. Drama banget sih kalian. Kaya nggak bakal ketemu lagi aja. Lagian masih 5 bulanan lagi ujian kelulusan." kata Leo tiba-tiba.

Secara tidak sengaja dirnya dan Sean mendengar perkataan para gadis sebelum mereka mendekat.

Mereka berempat langsung mengurai pelukannya dan menatap tajam kearah Leo. "Dasar laki, kalian nggak akan pernah merasakan apa yang kami rasakan. Karena kalian itu nggak pake hati." bantah Laura.

"Ya ya ya. Jadi kalian sudah memutuskan mau lanjut ke universitas mana aja? Kalau aku sama Sean sudah memutuskan akan lanjut ke UGM." kata Leo. Sean hanya diam, sejak tadi netranya tak teralihkan dari sang gadis pujaan. Hatinya merasa di remat saat melihat pak Rey menggenggam tangan Hana tadi. Ia tak tau ada hubungan apa antara Hana dan Rey, tapi ia sudah mengamati keduanya beberapa hari ini. Ia selalu memergoki Hana yang keluar masuk ruangan Rey saat istirahat dan pulang sekolah.

Beberapa hari yang lalu saat ia dan Hana bersama-sama di panggil guru BP untuk menghadap Sean sempat melihat leher Hana banyak bercak kemerahan seperti bekas cupang.

Ia juga pernah melihat Hana dan Rey berpelukan di ujung koridor kelas yang tertutup dengan papan Mading. Sungguh Sean ingin menanyakan semuanya pada Hana tapi ia tak ada keberanian. Takut Hana marah juga takut hatinya terluka saat mengetahui kebenarannya.

Terlalu dalam menyelami urusan pribadi Hana dan sang guru membuat Sean tidak mendengar jika sejak tadi teman-temannya memanggilnya. Rey yang sedang berjalan dari kantor staf tak sengaja melihat tatapan penuh damba Sean pada sang istri dan merasa tidak suka. Ia memutuskan mendekati istri dan teman-temannya, ia memanggil Sean agar untuk menemuinya di ruangannya.

"Sean! SEAAN!" pekik Laura kesal karena Sean tak mendengarkannya.

Sean langsung mengalihkan pandangannya pada gadisnya dan tergagap saat melihat semua pasang mata menatapnya tajam. Ia tak menyadari kehadiran Rey yang berdiri di belakang teman-temannya.

"Kenapa gitu amat sih natapnya. Ada apa?" tanya Sean, ia merasa tak nyaman dengan tatapan teman-temannya.

"Lo dari tadi ngeliatin Hana gitu banget kenapa? Sampe-sampe pak Rey manggil Lo nggak dengar. Memang ada apa di wajah Hana." kata Laura.

Mendapat pertanyaan dari Laura bukannya langsung menjawab Sean malah tersenyum dan menunduk menatap rumput di bawahnya. "Kan Leo udah bilang gw mau kuliah di UGM. Mau tanya apa lagi?" jawab Sean kemudian sambil menatap satu persatu mata teman-temannya.

"Bukan itu Bambang, sumpah deh nih anak kesambet apaan sih. Jaka sembung bawa golok, nggak nyambung goblok. Itu pak Rey minta Lo Dateng ke ruangannya." putus Laura dengan wajah menahan kesal. Ia tau jika Sean menyukai Hana. Tapi sikap Sean barusan benar-benar membuatnya kesal bukan kepalang. Di tanya apa jawab apa.

Mendengar perkataan Laura Sean langsung mendongakkan wajahnya. Ia baru sadar ada Rey di belakang teman-temannya.

"Pak Rey, ada apa ya pak?" tanya Sean gugup. Ia merasa takut melihat tatapan Rey yang menghunus jantungnya.

"Ikut saya ke ruangan sekarang!" putus Rey tanpa banyak kata ia langsung meninggalkan Sean dan yang lainnya menuju ruangannya.

Sean mengacak rambutnya frustasi mau tak mau mengikuti sang guru. Entah apa yang akan Rey katakan melihat tatapan mata sang guru membuat Sean merasa merinding. Tapi tak kuasa untuk menolak.

Mereka hanya menghela nafas pelan melihat punggung Sean yang semakin menjauh.

Huuft.

Hana sendiri tak tau apa keperluan sang suami meminta Sean menghadapnya ke ruangan.

"Kira-kira pak Rey kenapa ya manggil Sean. Satu-satunya murid yang sering di panggil pak Sean ke ruangannya itu kan cuma Hana. Itupun karena pak Rey mau menghukum Hana." tanya Leo tanpa menatap teman-temannya. Ia masih fokus menatap ruangan di ujung yang di tuju Sean.

Para gadis yang mendengar perkataan Leo langsung menatap Hana penuh tanya. Tapi Hana sendiri tidak tau apa yang akan di lakukan sang suami. Ia hanya menggedikkan bahunya membuat semuanya menghela nafas.

"Pasti karena pak Rey cemburu!" bisik Laura pada mereka berempat. Mereka pun mengangguk yakin kecuali Hana dan Leo. Karena Leo tidak mendengar perkataan Laura. Dan Hana juga tidak tau apa penyebabnya.

"Sudah lah, mending kita ke kantin aja yuk. Lapeerrr!" ajak Sarah. Mereka bertiga setuju dengan usul Sarah. Sebaiknya mereka menunggu Sean di kantin. Hana hanya mengikuti gerak teman-temannya. Jujur saja ia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri. Lemas dan pusing juga sedikit mual tapi ia tak ingin mengganggu waktu kebersamaanya dengan teman-temannya yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.

"Ayook, mending nunggu di kantin aja deh. Nanti kalo Sean nggak liat kita disini juga dia pasti ke kantin." ajak Lusi menarik tangan Leo agar bangun dari duduknya.

"Sini biar gw bawain tasnya Sean." Sarah lalu menarik tas Sean dari tangan Leo dan memakainya di sebelah bahu nya. Mereka berlima berjalan menuju kantin sekolah di bagian depan. Disana kantin khusus para pedagang. Mereka bisa membeli makanan dari pedagang yang menjajakan dagangannya.

.

1
Ningram Kama
goog
Sakura 💚🤍
aq kembali Dateng mendukung
Desy kirana: terimakasih kakak🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!