Annabella gadis cantik keturunan Belanda dia telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak, sejak usia Annabella 6 tahun dia telah diculik dan dibuang ke tengah hutan oleh sekelompok mafia Jerman, hingga akhirnya Annabella telah ditemukan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak dan dibesarkannya oleh mereka hingga Annabella tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak Desi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ring arena
"Drak besok kau atur dan arahkan para pengawal jangan terlalu mencolok, dan jangan lupa kau cek jumlah taruhan tadi apa Alexander baenar-benar sudah menepati janjinya." "Baik nona kalau begitu saya keluar dulu nona," Drakpun keluar dari dalam ruangan Annabella dan dia segera memberitahukan Jeff melihat saldo yang sudah dikirim oleh Alexander tadi sudah masuk atau belumnya. Sedangkan Annabella ia terus memutar-mutar kursi yang ia dudukkinya
"Uncle Louis Aunty Veronica, besok aku akan bertanding diatas ring aku akan tunjukan kemapuanku pada kalian, jika aku mampu dan itu semua berkatmu Uncle" gumam Annabella sambil berjalan keatas tempat tidurnya.
Alexander yang sedang berada diruang kerjanya ia membanting gals wine yang ia pegangnya, ia sangat emosi dengan kekalahan dan kelakuan ayahnya yang sudah membajak heroin milik Annabella,
"Aiken Dallen.." Teriak Alexander memanggil kedua anak buahnya, "kalian cari tahu siapa sebenaenya perempuan tadi yang sudah berani mengalahkanku.."
"Baik taun" Aiken dan Dallenpun segera mengambil ponselnya untuk membrikan perintah pada anak buahnya, hanya hitungan detik para anak buah Alexander sudah mendapatkan informasi mengenai identitas Annabella. "Tuan menurut informasi dia gadis berasal dari Paris bernama Annabella tuan,"
"Lalu informasi apa lagi yang kalian dapatkan mengenai indentitas perempuan itu.?" Tanya Alexander pada kedua anak buahnya "tidak ada tuan saudara Annabella hanya rakyat biasa tuan hanya itu informasi yang kami dapatkan tuan," "apa kalian bilang dia rakyat biasa itu tidak mungkin kalau dia gadis biasa Aiken, dia memiliki banyak uang dan besok malam dia menantangku diatas ring arna, dan dia juga meminta barangnya dikembalikan jika dia mengalahkanku." "Maksutnya tuan barang apa yang perempuan itu maksut tuan?" "Heroin yang dia minta Aiken, apa diantara kalain membajak heroin miliknya?"
Alexander yang tidak ikut andil dalam pembajakan heroin milik Annabella ia kembali bertanya pada Aiken dan Dallen. "Tidak tuan kami tidak melakukannya, tapi kalau menurut informasi anak buah tuan Maicon ayah anda yang membajak kapal heroin tersebut, yang tidak diketahui pemiliknya."
Deg..
Hati Alexander kembali dibuat kesal atas perbuatan Maicon ayahnya, yang selalu melibatkan dirinya, Alexander sangat yakin jika heroin yang dibajak oleh ayahnya adalah milik Annabella "apa kalian mengetahuinya berapa banyak herowin itu Aiken.." tanya Alexander penuh kekesalan
"Info yang kami dapat heroin itu berkisaran dua puluh triliun tuan," sahut Dallen dan Aiken.
****.. Alexander terus membanting barang-barang yang ada didalam ruangannya, dengan menarik-narik rambut cepaknya ia sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Maicon ayahnya.
yang sering melakukan pembajakan tanpa sepengetahuannya, sehingga Alexander sering ikut terseret dan ikut ganti rugi atas apa yang dilakukan oleh Maicon. "Aiken kau siapkan semua keperluanku untuk pertandinganku besok malam, dan kau Dallen ambil heroin itu dan sembunyikan sebelum Daddy mengetahui nominalnya, kerjakan dengan baik dan jangan sampai anak buah Daddy mengetahuinya, habisi anak buahnya jika ada yang berani melawanmu." Perintah Alexander kepada Dallen, setelah selesai membicarakan akan masalah yang sedang ia hadapinya kedua pengawal setia Alexanderpun keluar dari ruangannya.
Dilain negara yang tak lain dinegara Belanda Marius ayah dari Karel, ia sudah mendapatkan informasi mengenai mehilangnya Karel putra semata wayangnya.
Maruis terus memberi perintah kepada semua anak buahnya yang berada di London untuk mencari tahu keberadaan Karel.
"**** siapa yang sudah berani mengusik Marius maka bersiap-siaplah kalian akan segera bertemu dengan ajal kalian." Celoteh Marius berbicara sendiri sambil berteriak pada para anak buahnya, Marius tidak menaruh curiga pada Annabella karena ia tidak mengetahui sosok Annabella yang telah memegang kendali negara Paris.
Kesokan harinya tibalah waktunya pertandingan tinju bebas akan segera di muali diatas ring, yang sudah disaksikan puluhan orang-orang ternama. Alexander sudah berada diatas ring arena dengan beberapa pengawalnya berjaga dibawah ring, begitupun dengan para penonton dan sebagian diantaranya adalah anak buah Annabella. Yang sengaja mereka tidak menujukan dirinya sebagai seorang pengawal, Drak berada dibarisan paling depan karena ia sangat khawatir akan terjadi penyerangan tiba-tiba terhadap Annabella.
Annabella keluar dengan menggunakan celana dan tanktop ketat yang begitu menapakan lekukan tubuh seksi Annabella. Dengan balutan kaos dan celana khusus petinju dengan rambut panjang yang diikat rapih, sebanrnya Alexander merasa tidak tega dan malu jika ia harus menghajar seorang wanita cantik. Tapi ia sudha terlanjur menyepakati perjanjian tersebut dengan Annabella, maka bukan Alexander nyamanya jika ia ingkar dari janjinya.
Alexander terus memperhatikan wajah cantik Annabella, dengan lekukan tubuh yang sangat seksi dan menggoda membuat ia berkali-kali menelan ludahnya. Annabella mendekat dan menyodorkan tangannya kearah Alexander, "bagaimana apa kau sudah siap tuan AlexanderMaicon.."
Alexander begitu tercengang dengan perkataan Annabella, karena ia tidak menyangka jika Annabella akan mengetahui nama ayahnya, rasa penasaran Alexander semakin dalam terhadap Annabella. "Siapa perempuan ini bagaimana dia bisa tahu dengan nama ayahku," dalam hati Alexander trus bertanya-tanya mengenai Annabella. Kedua penjagapun segera memasngkan karet pelindung gigi Alexander dan Annabella karena pertandingan akan segera dimulai.
Tidak lama kemudian seorang wasitpun mulai meniup peluitnya Pritt.. Tandanya pertandingan telah dimulai, Annabellapun mulai mengambil ancang-ancang dengan gerakan kedua kakinya yang berloncat kedepan dan kebelakang. Begitupun dengan Alexander, ia mulai melayangkan beberapa tonjokan dan tendangan terus Alexander layangkan, karena ia sudha tidak sabar ingin mengakhiri pertandingannya.
Tapi sayang setiap pukulan dan tendangan Alexander berhasil Annabella tangkis, dengan gerakan cepatnya. Bughh.. Annabella mulai melayangkan pukulannya kebagian wajah Alexander dengan begitu kencang sehingga membuat hidung Alexander mengeluarkan darah. Ciatt ciatt.. Tiga kali tendangan Annabella berhasil mengenai sasaran membuat Alexander meringis kesakitan. Pertandinganpun mulai dihentikan karena sudah didetik jam istirahat.