Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17 Loco: Tatapan Kasihan
" Aruna!!" suara teriakan Dita terdengar di dalam ruangan Cafe besar di mana dia berada saat ini.
Dipermalukan di depan para karyawan bukan apa apa baginya. Hal paling menyedihkan adalah ketika dia mendengar bahwa Caca juga menyerang Aruna yang bahkan tidak salah apa apa.
Dita masuk dengan langkah kaki gemetar dan tatapan nanar memenuhi ruangan itu. Mencari di mana sahabatnya berada.
" Dia di ruangan Karyawan, Masuklah ke sana!" ucap Samuel, pemilik Cafe yang menghubungi Dita terkait kondisi Aruna yang tiba tiba Down.
"Terimakasih pak bos!!' ucap Dita sambil berlari ke arah ruang karyawan. Tempat itu sudah sangat dikenal oleh Dita. Dia sering ke cafe itu menunggu Aruna pulang kerja saat pekerjaan nya sudah selesai.
Dita cepat cepat melangkah, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Aruna duduk meringkuk d sudut ruangan sambil memeluk dirinya sendiri dengan kaki palsunya yang dia campakkan.
Gangguan panik yang sangat mengerikan berhasil mengacaukan pikiran Aruna.
Dita menarik nafas dalam-dalam, melihat Aruna membuatnya sedih. Dia ingat pesan Aruna yang memperingatkan dirinya tentang Caca, dan sekarang gadis itu malah menyesal karena sama sekali tidak mendengarkan perkataan Aruna.
Semua yang Aruna katakan benar, bahwa Caca bukan perempuan baik-baik, tetapi Dita bersikeras kalau Caca bisa berubah dan inilah yang terjadi, Aruna juga di serang.
" Aruna maafkan aku, semua karena kecerobohan ku!! kita pulang ya," ucap Dita menahan tangisannya.
Mendengar suara Dita di sana, Aruna sontak mengangkat wajahnya yang memerah dan matanya yang sembab.
Beberapa hari ini, mereka memang tidak bertemu dan hanya bertukar pesan. Bahkan Dita tidak memberitahu Aruna tentang bayi yang dia temukan itu, karena takut Aruna akan khawatir padanya.
Melihat wajah menyedihkan itu, Dita langsung memeluk Aruna dengan erat. Menenangkan sahabat nya yang sedang mengalami masa buruk.
Dita membawa Aruna, dia memasangkan kaki palsu itu dan membawa Aruna keluar dari Cafe dalam keadaan buruk.
" Pak bos, saya bawa Aruna dulu ya, keadaannya sangat kacau," ucap Dita.
Samuel menatap mereka sambil menghela nafas, dia juga kasihan dengan kondisi gadis itu. Pria dengan tatapan dingin dan misterius itu segera mengambil kunci mobilnya.
" Biar ku antar!" ucapnya tanpa menunggu balasan Dita.
Samuel, pria tampan bertubuh tinggi, dia sangat dingin bahkan terkesan menyeramkan di mata orang yang mengenalnya. Tetapi dia tidak menganggap remeh orang lain bahkan menerima Aruna di cafenya meski beberapa kliennya mengeluh karena dia mempekerjakan seorang gadis bisu dan cacat.
Dita tahu, menolak tawaran Samuel sama saja memperpendek umurnya. Samuel termasuk pria yang menyeramkan di mata Dita, sedikit berbicara tetapi sekalinya bertindak membuat orang hampir gagal jantung.
" Tuh kan, lihat si Papan komputer itu Una, dia sangat dingin seperti hatiku yang kosong, serem amat bos kamu ihhh..." goda Dita seraya menghibur sahabatnya.
Aruna menatap Dita, gadis itu adalah sumber kekuatannya. Dia merasa lebih tenang dan sedikit mendapat kekuatan ketika mendengar celotehan dari bibir cabe rawit Dita.
Samuel membawa kedua gadis itu tanpa mengatakan apa pun. Dia sangat diam sampai membuat Dita si gadis bar bar nan menawan itu penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada pria di depannya itu.
" Una.. Una, dia itu kenapa sih? diem diem bae, masa iya ada cewek cantik kayak kita berdua mulutnya gak pernah kebuka? dibungkam pakai uang apa dia!?" bisik Dita.
" Lihat noh, mulutnya terkunci rapat, seperti terkena lem tikus!!" celetuk Dita seraya melirik Samuel penasaran.
Dia jarang melihat pemilik Cafe itu turun langsung melayani pelayan, tetapi sekalinya ketemu, Samuel yang tahu Dita sahabat baik karyawannya hanya berbicara seiritnya saja seperti sedang mengalami resesi monster, semua dihemat.
"Dia sedang krisi monster ya Na? mulutnya gak pernah dipakai? " celetuk Dita tanpa sengaja bersuara keras.
Aruna menepuk kaki gadis itu dan menatapnya dengan wajah pasrah.
Puk!
" Ehh salah ya!?? hehehe..." Dita tertawa cengengesan sambil garuk-garuk kepala.
Aruna hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakukan Dita. Gangguan paniknya perlahan menghilang karena tingkah absurd Dita, tapi dia masih butuh istirahat karena kepalanya pusing paska kejadian di Kafe tadi.
" Maaf Pak," ucap Aruna dengan gerakan tangannya, entah Samuel melihat atau tidak.
"Dita jangan bicara sembarangan, kamu membuatku merasa tidak enak pada Pak Sam," ucap Aruna mengomeli Dita.
Meski berbicara dengan bahasa isyarat, tak mengurangi Omelan gadis itu pada Dita yang setiap saat selalu memperhatikan Aruna setiap dia berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Dita mengamatinya dan tersenyum sembari tertawa cekikikan di depan Aruna menanggapi kata kata sahabatnya.
"Heheh maaf," balas Dita dengan gerakan tangan yang sama.
Mereka berdua berkomunikasi dengan baik. Dita mampu membawa suasana yang tadinya menyedihkan bagi Aruna menjadi lebih ceria karena gadis yang selalu tersenyum di depannya itu.
Dita membawa keceriaan bagi sekeliling nya meskipun dia menutupi rasa hancur dan sakit di hatinya.
Dia sedih, tetapi jika berlarut dalam kesedihannya, maka siapa lagi yang akan mendukung Aruna? maka siapa lagi yang akan membawa keceriaan di sekitarnya?
Tanpa mereka sadari, Samuel pria dingin sedingin kulkas lima pintu itu tersenyum tipis di bibirnya, dia memperhatikan keduanya, berbicara dengan bahasa isyarat, saling menyemangati terutama Dita yang meski diterpa berbagai cobaan, masih berusaha keras menghibur Aruna.
"Apa kau masih mau memanfaatkan gadis ini Asher? hentikan rencana gila mu itu, kau hanya akan menyakiti perempuan ini dengan menikahinya!" batin Samuel.
Pria itu, adalah salah satu sahabat baik Asher. Samuel, Ryan, dan Jack adalah orang paling dekat yang selalu bersama Asher dan tahu segala sesuatu tentang Asher bahkan apa yang terjadi pada pria itu di masa lalu pun mereka tahu.
Asher memiliki kepribadian yang sama seperti Dita. Sosok jenaka, keras kepala, suka bercanda tetapi menyimpan banyak rahasia. Tetapi diantara mereka, dia yang paling gila jika membahas balas dendam.
Dokter Ryan, adalah dokter yang tulus tetapi sangat mudah dibodohi oleh teman temannya. Namun diantara mereka berempat, dokter Ryan adalah yang paling peka jika teman temannya mengalami sesuatu.
Jack, dia sebelas dua belas dengan Ryan, tapi bedanya Jack sangat cerdas. Pria itu pemarah dan tidak sabaran, perfeksionis bahkan cenderung gila akan kebersihan, dan sangat anti pada wanita!!
Sedangkan Samuel adalah pria dingin misterius dengan kisah hidup yang kelam dan menyedihkan. Bertarung dengan trauma membuatnya berubah menjadi pria yang dingin dan menakutkan. Di antara mereka semua, Samuel yang paling mematikan, dia menyembunyikan identitasnya dan dikenal sebagai pemilik kafe mewah di balik identitasnya yang sebenarnya.
Entah bagaimana takdir mempertemukan mereka bertemu dengan dua gadis yang punya kehidupan penuh warna itu.
Samuel, pria tampan dengan ciri khas alis tebal berbentuk indah itu mengantar keduanya ke rumah Aruna. Ini bukan pertama kalinya, beberapa kali dia mengantarkan Aruna ke rumah jika gadis itu terlambat pulang karena pekerjaan yang tiba tiba padat.
" Kita sampai!" ucapnya sambil turun dari mobil dan membukakan pintu untuk mereka.
"Terimakasih Pak!" ucap mereka berdua.
Ketika mereka tiba di rumah itu, pemandangan mengejutkan menyambut mereka di sana. Rumah Aruna dipenuhi oleh para warga dengan tatapan kasihan pada gadis itu.
"A.. ada apa pak!??" Dita berlari ke arah para warga meninggalkan Aruna di dekat Samuel yang juga terkejut melihat rumah Aruna tampak berantakan.
"Aruna, neneknya.. neneknya meninggal!! rumah mereka dirampok!" ucap salah satu warga sambil menatap sedih pada Aruna.
Degh!!!
Mata Aruna membulat sempurna, demikian Dita.
Seketika gadis malang itu kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh ke atas tanah beruntung Samuel cepat menangkapnya.
"Ahhh... ngghhh... arrkhhhh......." Aruna menangis lemas, dia langsung berlari dengan kaki pincang ke dalam rumah.
Betapa syoknya dia melihat neneknya sudah tergeletak tak bernyawa di atas lantai dengan kepala berdarah.
" Ngghh .....arrkhhhhh.... arhrhhh!!!! nnnnee...nneee....nee..nek!!!!" Pekik gadis itu untuk pertama kali setelah sekian lama terkurung dalam penyakit nya.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗