NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Wanita Karir / Fantasi Wanita / Psikopat itu cintaku / Kekasih misterius / Saling selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mauliya Pasuruan Pasuruan

Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

\*\*\*\*\*\*

" Hemmm, ini beneran sikap habis Nda ? Kok kesannya aku kayak maling ya ? Penjahat dong" seru Citra mulai ragu.

Apakah akan dia ambil semua atau tidak hatinya sedang bergejolak menimbang baik dan buruknya.

CK,

manda berdecak kesal, Bestinya ini terlalu banyak pertimbangan. Untung tidak ada antrian di belakang mereka, sehingga selama apapun tidak akan ada yang menggangu.

" Elah, maling harta suaminya yang dzolim bin medit mah sah-sah saja kali Citra, kalau gak percaya tonton deh ceramahnya ustadzah yang bicaranya ngapak itu" sahut Manda sembari memutar bola apanya sampai juling ke atas.

" Eh iya kah ? Ya udah kalau halal mah, akan senang hati aku ambil semua sampai ludes. Biar mampu keleleran tuh Mas Adit " Citra pun akhirnya lega. Dia pun mulai menarik sejumlah uang sampai berkali-kali karena berniat menarik habis uang suaminya.

Bukankah maling harus totalitas ?

" Lah kok, ini cuma mentok di 10 juta Manda ?" Tanya Citra heran.

Pasalnya dia tidak pernah cari uang sebanyak itu. Paling mentok 2 jutaan. Itupun sudah bertahun-tahun yang lalu.

" Lah iya aku lupa, batas mini penarikan cuma 10 juta Citra, Ya udah dilanjut besok aja. Tapi kamu ambil sendiri ya, soalnya aku sibuk, mau kejar target tulisan aku. Kemarin sempat libur sih" Ucap Manda.

" Hemmmm, oke deh" Citra mengangguk mengerti. Kemudian menyimpan uang dan ATM suaminya ke dalam tasnya.

" Pulang nih ?" Tanya Manda memberi kode.

" Ya gak lah, kamu udah bantuin dan support aku sampai aku jadi penjahat begini masa aku nggak kasih upah. Ayo ke mall " ajak Citra dengan sumringah.

" Bukan penjahat Citra, Tapi kamu cuma mengambil hak kamu yang selama ini tidak diberi nafkah " ralat Manda sembari menggerutu.

" Iya itu lah pokoknya. Ayo jalan, mumpung aku punya banyak uang nih''

" Kita makan bakso aja yang murah-murah saja Citra, itu saja aku udah seneng kok. Sisanya kamu tabung untuk masa depan kamu. Kamu berencana jadi janda kan ? Ya udah, uangnya buat modal jandamu nanti" tolak Manda yang lebih memikirkan nasib Citra.

Lagi pula, tabungan Manda selama menjadi penulis sudah banyak dan menggunung di rekening.

" Aduh baiknya besti aku, pengertian banget sih kamu. Tapi nggak apa-apa kok, ngabisin sejuta dua juta kan gak ada salahnya, nggak setiap hari kan!

Lagi pula aku jarang sekali ke mall kali Manda, terakhir... Tidak pernah malah, hehehe...

Mau ya, temani aku ke mall, nanti di sana aku traktir Indomie deh supaya kamu nggak terlalu gak enak sama aku...." Seloroh Citra sambil cengengesan.

" Aduh Citra, jauh-jauh ke mall cuma mau makan Indomie ? Di warungnya mang Cecep malah ada pentolnya." Gerutu Manda.

Hehehe !!

" Mau ya ya ya... ?" Citra memasang mata memelas".

" Iya deh dari pada nanti roh kamu gentayangan ke mall sendirian kan bahaya" seloroh Manda.

Akhirnya Manda pun menemani Citra jalan-jalan ke mall, karma perjalanan cukup jauh serta Manda yang cuma membawa satu helm, akhirnya motor Manda dititipkan di penitipan motor dan mobil, setelahnya keduanya naik bus untuk menunjuk pusat kota tempat mereka tinggal.

" Citra eling Citra, kamu butuh modal saat menjanda nanti. Jangan boros gitu ah" Manda mengingatkan saat Citra memilih Banyak baju.

" Aku nggak punya baju bagus Manda, bajuku sudah bulukan semua. Itupun baju semasa aku gadis dulu" sahut Citra.

" Hemmmm, iya deh terserah. Tapi nanti mereka curiga dong kalau kamu pulang bawa belanjaan begini ?"

" Eh iya ya ? Kok aku tak kepikiran ke arah sana ya ?" Manda pun mulai goyah.

" Ya udah, belanjanya dipending dulu. Untuk sementara kamu pura-pura saja neb

Ngeblang sak. Daripada mereka curiga sama kamu pas Adit sadar duitnya hilang kan?" Tukas Manda memperingati.

" Hemmmm, iya deh..." Akhirnya Citra ku meletakkan kembali baju-baju yang sempat dipilihnya ke tempatnya semula.

" Sabar ya... Akan tiba waktunya kamu pasti bahagia kok, punya banyak uang dan bisa Shopping shopping seperti ini" Ucap Manda memberi semangat kepada Citra.

Citra pun mengangguk,

" Loh mbak, kok malah mau pergi, tak jadi belanjanya ?" Tanya pelayan foto yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

Citra dan Manda pun kompak nyengir kambing.

" Hehehe, cuma lihat-lihat saja Mbak" cengir Citra.

Si pelayan pun mendengus.

" CK, bilang saja kere.

Kalau nggak punya uang mending nggak usah deh sok mau beli Mbak.

Bikin kesel aja ! Dengus si pelayan kesal. Dia sudah berharap bahwa dua wanita itu lebih banyak di toko tempatnya kerja, Ya Allah itu dia akan mendapat komisi. Eh tahunya nggak jadi.

" Ih mbaknya judes banget, gak boleh gitu sama calon pembeli" Balas Citra juga mendengus.

" Lah memang situ mau beli ? Cuma lihat-lihat doang kan ? Dah sana huss !! Pergi jauh jauh !! Merusak pemandangan aja!" Usir sih Pelayan.

Citra yang memang pada dasarnya barbar pun hendak membalas, dan siap mau jambak-jambakan malah. Tapi dengan sikap anda mungkin kaleng dan Citra dan membawanya keluar dari toko itu.

" Sabar Citra, jangan terpancing emosi. Kita yang salah juga terlalu dari harapan palsu ke mbaknya" Ucap Manda.

" Maaf ya Mbak," Ucap Manda lagi kepada si pelayan toko itu.

Si pelayan mendengus kemudian melengos melanjutkan pekerjaannya melayani calon pembeli lain.

" Eh songong tu orang, minta ditabok pantatnya yang bahenol itu!" Sungut Citra dengan tanggapan Mbaknya.

" Udah, biarin aja, nanti juga kena karma sendiri, orang judes begitu bos mana mau lama-lama memperkerjakannya ?" Ucap Manda nampak santai.

Huuuuuh !

Citra menghela nafasnya kasar.

" Mending kita nonton aja yuk Citra, ada film baru launching tahu nggak. Judulnya Mak Lampir ngesot di selokan. " Seloroh Citra.

" Wuih, seru kayaknya tuh. Ikut lah'' keduanya memang suka dengan film horor, lantas duo somplak itu pun langsung meluncur ke bioskop. Kapan lagi bisa nonton seperti ini coba?

Selesai nonton keduanya pun makan di restoran yang ada di dalam email tersebut.

" Mau pesan apa Citra ? Sushi mau ?" Rupanya mereka kini terdampar di resto Jepang.

" Alah gak doyan aku makan makanan mentah. Berhubung kita ada di resto Jepang, aku maunya makan favoritnya Naruto. Yang kayak di rebonding itu lho, ada telur setengah matang terus ada daging rusanya " Ucap Citra.

Puffftt !!

Manda pun menahan senyumnya, sampai-sampai ketawanya lompat ke bawah dan berakhir lewat jalur belakang.

Pret

Prett !!

Tak sengaja Manda kelepasan. Sontak Manda pun menutup wajahnya dengan buku menu.

" Eh kampret, kentut nggak bilang-bilang lu Manda, jorok lu ! Gila mana bau bangkai lagi!" Ucap Citra misuh-misuh sendiri.

Beruntung tempat duduk mereka berada di pojokan, terus di dukung resto yang lumayan sepi.

Jadi nyaman dan tidak malu didengar orang lain. Hanya Citra yang tahu dirinya mengeluarkan gas beracun.

" Hehehe... Sorry Citra, kelepasan aku..." Manda nyengir kuda.

" Mbak Mbak !" Manda pun memanggil pelayan.

Pelayan data dan mulai mencatat pesanan mereka.

Keduanya makan dengan nikmat. Sesaat Citra merupakan semua permasalahan rumah tangganya. Di sini dia enjoy, kalau tak lihat waktu sudah menjelang sore, Citra tak mau pulang.

" Tunggu Manda, aku mau beli burger sama ayam cabean dulu" Citra mau membeli sesuatu yang dulu sempat membuatnya ngiler.

Tapi berhubung dia sukanya kartun Spongebob itu, dia lebih memilih burger saja ketimbang pizza. Pizza kan potongannya cukup banyak, dia takut dimintai keluarga suaminya nanti, sedangkan ayamnya mau dia kunci sama adik ipar kesayangan.

" Ya udah," rupanya Citra tidak membeli untuk dirinya sendiri, dia juga membelikan untuk Manda.

" Nih buat lu, makan bareng keluarga Lo nanti di rumah" Citra menjodohkan kantong berisi pizza dan ayam goreng tepung original. Berbeda dengannya yang dicabein.

" Makasih ya Citra, kamu memang ter the best !" Puji Manda.

Citra tersenyum kemudian keduanya pulang ke rumahnya.

" Terima kasih ya Manda, repot nganterin aku pulang ke rumah segala..." Ucap Citra ketika manda mengantarkannya sampai di depan rumah Ibu Indah.

" Sama-sama, sekalian aku mau lihat tempat kamu tinggal.

Ternyata nggak buruk cuma penghuninya aja yang pada kesurupan".

" Ah suka bener aja kamu".

" Aku pamit ya, ingat besok uangnya sudah harus kamu tabung di bank. Bahaya kamu nyimpen uang sebanyak itu di rumah. Kalau tiba-tiba kamu diusir mendadak gimana ?" Manda nampak khawatir dengan nasib temannya. Apalagi sekarang Citra sudah sebatang kara. Bisa dikatakan Citra hanya punya dirinya.

" Iya, kamu so sweet banget sih." Hidung Citra sampai kembang kempis diperhatikan sedemikian rupa oleh Manda. Padahal hanya orang lain, bukan seseorang yang punya ikatan darah dengannya. Sungguh Citra marah Saya sangat bersyukur punya sahabat seperti Manda.

'' jangan nangis udah sana masuk.

Ke buru mertuamu ngereog entar "

Citra pun mengangguk

Kemudian dia masuk ke dalam rumah. Sedangkan Manda langsung tancap gas menuju ke arah pulang.

" Habis nglayap Dari mana saja kamu Citra ? Ibu bilang kamu pergi seharian ya !" Sampai rumah Citra langsung mendapat betak kan dari suaminya.

Karena hampir Maghrib, tentulah suaminya sudah pulang.

" Aku habis main sama temanku Mas, emang nggak boleh ?"

" Nggak boleh lah, apalagi kamu tidak mengerjakan apapun hari ini !" Bentak Adit lagi.

" Eh bawa apaan tuh kamu ?" seru Bu Indah saat mencium bau harum yang dibawa oleh Citra.

" Ada deh, " sahut Citra.

" Kasihkan ke ibu !!" Perintah Adit.

" Ih enak saja, ini punya aku ya, dan aku

Nggak berniat membagi. Orang kalian pelit itu ke aku, ya aku sama lah. Udah pagi-pagi sama kalian." Kata Citra menolak dengan keras.

Fitrah ndak kabur ke dalam kamar, tapi tangannya keburu di kekal oleh Adit.

Grepp!!

" Jangan kurang ajar kamu Citra, bagi makanan kamu ke ibu !" Tinta Adit menatap nyalang pada istrinya.

Citra tidak kehabisan akal, dia pun membalas menendang tulang kering Adit sampai empunya mengaduh dan cekalan pun terlepas.

'' males kali aku bagi makanan aku sama ibumu Mas, kamu begitu sama aku, tega hati makan enak sendirian tak ngajak aku, lah aku masa harus bagi makanan yang cuma secuil ini ke kalian" Ucap Citra dengan tersenyum mengejek.

" Heh, dasar istri durhaka kamu Citra !!" Pekik Bu Indah tidak terima anaknya disakiti oleh Citra.

" Hemmm, terus sebutan yang pas untuk kalian apa dong Bu ? Suami dan mertua dzolim mah udah biasa. Gimana kalau Firaun jilid dua ?

Kayaknya cocok tuh" Celetuk Citra.

1
Maulidia Okta
ha ha kamu blm tau aja, San, gimana pelitnya Seorang adit
Maulidia Okta
kirain rentenir, ternyata group Arisan to....
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Wanita Aries
Ka. Ada yg plagiat karya kk ini lho. Cm tokoh namanya diganti.
Semoga sukses trus ya ka
Maulidia Okta
ceritanya menarik kak
Maulidia Okta
jangan² bu Indah berurusan sama rentenir ya
Maulidia Okta
Ayo citra jangan mau di fitnah Cari kebenarannya....
Maulidia Okta
hat² bu Indah...
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Maulidia Okta
sinta kamu Emang Murah an banhet ya
Semoga citra tau, habis kau adit.....
Maulidia Okta
akhirnya dapat gaji juga...
ikut seneng citra.....
Nurhasanah
seru, semangat berkarya thor.
Zalva riziq
banyak typo nya sampe bingung bacanya ...semangat aja deh
Wanita Aries
Ka,, baru mampir..
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’
Mauliya Pasuruan Pasuruan
amin
Maulidia Okta
Rasain kamu dit....
Maulidia Okta
semangat thor
Maulidia Okta
Aduh citra kamu bar bar bagetz
Maulidia Okta
eh Ibu mertua, Awas ya entar klo citra Sukses yesel deh
Maulidia Okta
Semoga awal Pertemuan yg menghasilkan cuan
Maulidia Okta
semangat kak, Walau banyak typo😊😊
Uswatun Hasanah
lagi dong next ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!