NovelToon NovelToon
Mysterious Man

Mysterious Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:670
Nilai: 5
Nama Author: Sweet Raa

"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya

"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

"Kalian jangan bicara lagi, dan cepat selesaikan tugas itu!" Titah Bu Tina

"Ara duduk sini aja Bu, kan kita satu tim, harus belajar berkelompok dong" Azka bergeser dan memberikan sedikit ruang untuk Ara

"Jangan Bu, sebelah Zio aja" Zio menarik salah satu kursi dan mendekatkan kearah dirinya

"Sudah. Ibu bilang kerjakan ya kerjakan, jangan banyak bicara! Ara duduk disini nak" Bu Tina menepuk kursi kosong disampingnya. Ara mengangguk dan segera duduk

"Pak Anton sudah memberitahu jadwal olimpiade?" Tanya Bu Tina kepada Ara

"Udah Bu"

"Kalau gitu biar ibu jelaskan sedikit soal jadwal kita belajar ya. Jadi untuk hari ini dan besok Ibu yang akan membantu kalian belajar, tetapi untuk seterusnya ada guru khusus yang udah disiapkan oleh Pak Anton. Dan kalian harus latihan setiap hari. Apa kalian paham?"

Ara mengangkat tangannya karena merasa sedikit keberatan dengan penjelasan Bu Tina. "Iya Ara kenapa?" Tanya Bu Tina

"Ara gak bisa setiap hari latihan Bu, karena Ara juga harus ngurus organisasi" ucap Ara

"Iyaa Bu, Zio juga sama, sebentar lagi akan ada pertandingan basket antar sekolah"

Bu Tina melihat kearah Azka yang tersenyum kepadanya. "Kamu juga sama?" Tebak Bu Tina, Azka tersenyum dengan menampilkan deretan gigi putihnya "iyaa Bu, Azka harus ngurus anak Pramuka untuk pelantikan"

"Aduh Ibu pusing, kenapa yang ikut olimpiade malah kalian yang sama sama sibuk, memangnya tidak bisa libur dulu dan fokus terhadap olimpiade?"

"Gak bisa Bu" jawab ketiganya kompak

"Yasudah sekarang lebih baik belajar dulu biar besok Ibu diskusikan dengan Pak Anton

****

"Ra pulang sama siapa?" Tanya Azka

"Kayaknya naik ojek deh Ka"

"Bareng gue aja, kebetulan gue bawa mobil hari ini"

"E-eh gausah Ka, gue...."ucapan Ara terputus ketika tiba tiba saja Zio menarik tangannya

"Ara balik sama gue, ayo Ra"

"Loh gak bisa" Azka yang tidak mau kalah ikut menarik tangan kiri Ara, alhasil mereka malah saling menarik memperebutkan Ara

"Ara balik sama gue!"

"Gak bisa, gue duluan yang ngajakin!"

"Heiii! Kalian kenapa lagi?!" Teriak Bu Tina frustasi karena sejak tadi melihat perdebatan antara Azka dan Zio

"DIAM!" Bentak Zio dan Azka bersama. Bu Tina diam sebentar sebelum akhirnya dirinya sadar sesuatu "Ohh kalian berani bentak Ibu seperti itu? Bagus yaaa!" Bu Tina menarik telinga Zio dan Azka secara bersamaan

"Aduh Bu sakit, maaf gak sengaja"

"Iyaa Bu lepasin, kita gak sengaja, gak lagi lagi berantem deh"

"Kalian ini bisa bisanya bentak Ibu, siapa yang ngajarin?" Bu Tina melepaskan tangannya dari telinga Zio dan Azka, dan menatap tajam kedua murid pria dihadapannya

"Kita reflek aja Bu, iyakan Zi?" Tanya Azka meminta persetujuan

"Iya Bu. Sekarang kita baikan nih" Zio merangkul pundak Azka, begitupun dengan Azka

"Bagus kalau seperti itu, awas kalau berantem lagi, Ibu hukum kalian"

"Santai Bu" Azka menurunkan tangan Bu Tina yang menunjuk kearahnya dan Zio

"Kalo gitu Ibu duluan, masih banyak kerjaan"

"Iya Bu hati hati dijalan" jawab Zio dan Azka secara bersamaan. Bu Tina mengangguk dan mulai berjalan menjauh

"Ish najis banget" Zio bergidik ngeri dan melepaskan rangkulannya

"Lo ngapain meluk meluk gue?" Azka mengusap pundaknya dari bekas rangkulan Zio

"Terpaksa aja sih" jawab Zio ketus

"Lo nyebelin banget ya" Azka menarik dasi Zio dengan keras, alhasil perdebatan kembali terjadi

"Ara duluan" teriak Ara dari luar pagar, kedua pria itu sontak saja menoleh dan menghentikan aktivitasnya

"Loh Ra, bareng gue" teriak Azka

"Ra turun, sama gue aja" Zio berjalan kearah gerbang untuk menghampiri Ara, tetapi sayang sekali Ara lebih dulu pergi dengan menaiki ojek online

"Gara gara Lo sih!" Ketus Zio dengan menunjuk Azka

"Dih nyalahin! Salah Lo juga!" Jawab Azka tak mau kalah

"Bodoamat!" Zio segera masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah

****

"Pak masih lama gak ya?"

"Maaf ya neng, kayaknya harus dibawa ke bengkel deh, neng naik ojek lain aja, gapapa gausah dibayar"

"Jangan gitu Pak, ini udah setengah perjalanan, ambil aja ya" Ara memasukan uang kedalam jaket tukang ojek tersebut

"Neng gapapa jangan, bapak ikhlas" tolak tukang ojek tersebut

"Gapapa Pak. Saya juga ikhlas" jawab Ara dengan sopan

"Kalau begitu makasih ya neng, sekali lagi maaf gak bisa nganterin sampai tujuan"

"Gapapa Pak, sama sama" Ara tersenyum ramah dan segera berjalan untuk mencari ojek lain

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, sejak tadi tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Ara mencoba menelpon Mika tetapi sayang nya ponsel Mika tidak dapat dihubungi. "Yah mati" ucap Ara panik ketika melihat ponselnya mati akibat kehabisan baterai

Ara melihat sekelilingnya yang semakin lama semakin gelap. "Apa jalan dulu aja ya? Siapa tau di depan ada" Ara memilih berjalan dan mencari seseorang untuk dimintakan bantuan. 10 menit berjalan akhirnya Ara melihat beberapa orang duduk dibawah pohon besar. Niat hati ingin menghampiri, tetapi dalam jarak 2 meter Ara sudah dapat melihat bahwa mereka bukan sekumpulan orang baik, karena disekitar mereka begitu banyak berserakan botol minuman keras

"Ki cewe ki"

"Mana mana?"

"Haha iya nih lumayan, cantik juga badannya bagus"

"Sial mereka ngeliat kesini, Ara harus cepat lari" Ara mulai berlari ketika salah satu dari mereka mulai berdiri dan terus menatap kearahnya

"Cepet kejar, kabur tu, lumayan buat seneng seneng kita malem ini" ucap salah satu dari mereka. Dengan badan sempoyongan keempat pria itu mengejar Ara. Dan satu diantaranya berlari begitu cepat seperti tidak mabuk sama sekali, dan dengan mudahnya menarik tas Ara yang membuat Ara jatuh terjungkal

"Haha kena juga" ucap pria yang bertubuh paling kekar. Ara berusaha tenang dan mulai berdiri "k-kalian mau apa?" Tanya Ara

"Jelas mau kamu lah cantik" mereka terus saja berusaha menggoda Ara dengan memainkan rambut panjang Ara dan mencolek dagu Ara

"Uang? Kalian mau uang?" Ara mengeluarkan dompet dan menyodorkannya kearah salah satu dari mereka

"Cih kita gak butuh!" Pria tersebut dengan kasar menepis tangan Ara, hingga membuat dompet milik Ara terlempar cukup jauh

"Ayo ikut main sama kita" saat pria tersebut hendak menyentuh Ara. Lebih dulu tangan Ara mendarat di pipinya, yang menimbulkan suara cukup nyaring

"Sialan!" Umpat pria tersebut dan hendak memukul Ara, tetapi tangannya tertahan oleh tangan seseorang

"L-liam?" Ucap Ara dengan terbata dan mata yang sudah berkaca kaca

"Ngapain lo?!" Tanya Liam dingin dengan menatap ke empat pria dihadapannya

"Gausah ikut campur!" Pria tersebut menghentakkan tangannya dan menatap kesal kearah Liam

1
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
Yusuf Muman
Bikin ketagihan!
Mashiro Shiina
Wajib dibaca!
Yakumo Tsukamoto
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!