Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
TOK ... TOKKK
Anna berlari ketika mendengar pintu kamarnya di ketuk . Dia berpikir bahwa Rose kembali datang untuk memintanya makan di gedung utama mansion . Tadi ia menolaknya karena perutnya memang sudah sangat kenyang .
" Ada apa lagi Rose .... "
" Hai ... "
Ternyata yang ada di balik pintunya bukanlah sahabatnya . Tapi seorang pria tampan yang selama ini sangat baik padanya .
" Lhohh Kak Zahid ?! Kakak nginep sini ya ? Kok malem malem.datsng kesini "
" He em , boleh kita bicara "
" Tapi ini sudah malam , tidak enak kalau dilihat maid lain "
" Ya memang harus terlihat , jadi mereka tidak berpikir yang aneh aneh tentang kita "
" Ya sudah kita bicara di kursi itu saja " kata Anna sambil menunjuk dua buah kursi yang ada di depan kamarnya .
Disana mereka bisa bicara sambil memandang indahnya langit malam . Sesaat ada keheningan di antara mereka , sepertinya mereka sedang menata kata kata yang ingin di ucapkan .
" Maaf .... maaf jika keberadaanmu di sini menjadi seperti ini . Seharusnya dari awal aku ada di sini untuk melindungimu "
" Jangan seperti itu Kak , aku tidak apa apa . Wajar jika tua muda Abbio membenciku karena aku bukan dari kalangan kalian "
" Ckk ... jangan bicara seperti itu , kami tidak pernah membeda bedakan orang . Dia membencimu karena hal lain "
" Aku merasa lebih damai dan tenang di sini . Karena melihat wajahnya membuat aku selalu darah tinggi "
Zahid tertawa mendengarnya , entah kenapa walau dari luar terlihat saling membenci tapi ia merasa ada benang merah yang menghubungkan antara kakaknya dan gadis di sampingnya .
Tiba tiba ponsel Zahid berdering , seorang teman sepertinya sedang memanggilnya . Zahid mengambil ponsel dan mengangkat panggilannya .
" Ya Chris ... "
Setelah mendengar temannya berbicara Zahid menutup telponnya .
" Aku akan pergi ke salah satu rumah temanku , kau mau ikut ??! Tadi dia mengabarkan bahwa dia sudah pulang dari Roma "
" Tidak terimakasih , tapi aku sedang ada banyak tugas kuliah "
" Jika memang tugasmu banyak maka fokuslah pada kuliahmu . Jangan bekerja , aku yang akan menanggung semua "
" Kak Zahid tahu !? "
" Aku tahu semua tentang dirimu , dan kau bekerja pada salah satu istri orang yang di benci kakakku "
" Adipraja adalah orang orang yang baik , kenapa harus membencinya !?? "
" Aku sendiri juga tidak.tahu . Tapi aku khawatir itu akan tambah menyulitkan kamu nantinya "
" Aku tidak melakukan apapun yang bisa menyakiti atau merugikan siapa pun ... kenapa aku harus takut . Dan aku masih bisa bertanggung jawab pada diriku sendiri " kilah Anna , dia tak punya alasan untuk ikut membenci keluarga Adipraja karena setahunya semua yang ada di keluarga itu bersikap baik dan hangat pada semua orang .
" Ya sudah , aku pergi sekarang . Tutup pintunya dan istirahatlah dengan baik . Bersiaplah karena mungkin aku akan sering datang kesini , mulai malam ini aku tinggal di sini lagi "
Setelah Zahid pergi Anna tidak segera masuk kamar , ia masih ingin menikmati udara malam ini . la berpikir ia akan berjalan jalan di sekitar taman dahulu , siapa tahu Rose juga ada disana karena mereka sering berbincang di tempat itu .
Dan di dapur Dwayne menghampiri Gracia yang terlihat masih membereskan sesuatu bersama satu maid yang lain .
" Grace !! "
" Ya Nyonya ...."
" Tuan Abbio ingin dibuatkan coklat hangat , dia ada di pinggir kolam renang sekarang "
Gracia tersenyum lebar ketika mendengarnya . Sepertinya semua akan benar benar menjadi mudah untuknya . Dia ingin melakukan rencana yang sudah lama urung karena ibunya yang selalu mengatur hidupnya . Kali ini dia akan melakukan rencana tanpa terlebih dulu memberitahukan pada ibunya .
" Segera Nyonya , nanti akan saya antar ke sana "
" Biar aku yang selesaikan semua ini , kau bisa istirahat di kamar sekarang " kata Gracia pada satu temannya . Dia tak ingin ada yang mengetahui aksinya .
" Baik , kebetulan aku juga sudah sangat lelah "
Setelah temannya pergi Gracia segera menuju dapur untuk membuat coklat panas seperti yang di minta ibunya . Wajahnya terlihat sangat berseri melihat asap yang mengepul dari cangkir yang sedang ia bawa ke tempat Abbio berada .
" Sebentar lagi .... " lirihnya