NovelToon NovelToon
Payung Hitam

Payung Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:89.9k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup Kapten Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'. Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.

Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.

Disisi lain, kehidupan Letnan Auriga tak kalah sadis. Demi sang kakak dan juga sang istri membuatnya harus melawan pahit dan kerasnya dunia sekeras hati dan jiwanya hingga petaka besar datang mengubah seluruh hidupnya. Dalam kesepian hatinya, Tuhan mengirim Payung hitam penenang jiwanya.

KONFLIK TINGGI. SKIP bagi yang tidak cocok KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Istri pencemburu.

"Melamun ya, An??? Sampai di perban begitu tanganmu." Tanya Bang Aldin.

"Iya, Bang. Tadi nggak lihat besi tajam di pintu belakang." Jawab Anri.

"Ku ingatkan ya, Al. Jangan sembarang panggil sayang. Aku sudah nikah, istriku cemburuan." Kata Bang Riga.

"Masa begitu saja jadi masalah??" Tanya Bang Aldin tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kauu..........."

Bertepatan dengan saat itu, Bang Bayu dan Shita menyempatkan diri untuk menjenguk Anriya di rumah. Karena melihat kondisi Anriya yang tidak memungkinkan, Bang Bayu terpaksa berangkat karena memang sebelumnya memang nama Bang Bayu yang tercantum dalam surat perintah penugasan.

:

"Tolong lah, Bang..!! Aku nggak mau sendirian di rumah. Bukankah kemarin sudah janjian kalau Bang Riga yang berangkat." Kata Shita.

"Rasanya tidak pas kalau kita membicarakan hal tersebut apalagi keadaan Anriya sedang seperti ini." Balas Bang Riga saat Shita kurang mengerti akan keadaan.

"Dek, disini tidak ada yang menjaga Anriya. Dia sedang sakit. Kasihan kalau Riga berangkat sekarang." Bujuk Bang Bayu.

"Shita dengar, Anri sengaja melukai pergelangan tangannya. Apa Shita harus seperti itu agar Abang tidak pergi. Shita tidak minta macam-macam. Hanya tidak mau Abang berangkat." Jawab Shita.

Bang Bayu sengaja memberi pengertian pada istrinya dengan bahasa yang lembut. "Ini bukan minta macam-macam atau tidak, dek. Tapi ini karena Abang memang Abang yang harus berangkat. Mana tau kita dapat musibah tak terduga. Tidak sekarang pun namanya istri tentara pasti akan merasakan di tinggal dinas luar. Hanya sebentar saja, dek. Tidak lama."

...

"Jangan pergi, Abaaaang..!! Shita nggak bisa sendiri disini..!!" Shita sungguh sedih melihat Bang Bayu berpamitan dan berangkat bertugas. Tangisnya sampai sesenggukan dan terdengar sesak namun apapun keadaannya, Bang Bayu tetap berangkat melaksanakan tugasnya. Tangis sang istri bukanlah suatu halangan untuk dirinya membatalkan niatnya. Ia pun menyadari kekeliruannya.

'Seharusnya memang begini. Tidak seharusnya aku lemah meskipun sebenarnya hati juga tidak tega. Tidak hanya Shita saja yang hamil disini, Lira dan Anriya pun juga sedang hamil. Bukankah setiap istri tentara di haruskan memiliki jiwa yang kuat juga.'

"Pasti bisa, dek..!! Abang janji akan cepat pulang..!!"

//

Malam ini Lira merasakan tubuhnya menggigil kedinginan. Melihat Anriya terluka bersimbah darah membuatnya lumayan trauma.

"Masa calon perawat sampai seperti ini, dek. Bagaimana kalau lihat pasien??" Tegur Bang Rilo sambil memberikan obat untuk Lira.

"Kalau tidak kenal mungkin tidak seberapa, Bang. Tapi yang luka sudah jelas sahabat Lira sendiri, Lira takut melihatnya." Kata Lira.

Bang Rilo segera mendekap Lira. Di usapnya puncak kepala Lira dengan sayang.

"Sebenarnya apa masalah Bang Riga dengan Anri?" Tanya Lira.

"Biasa, namanya rumah tangga pasti ada salah paham. Ini berlaku untuk kamu juga, dek..!! Kalau Abang ada salah, sedang marah, tidak boleh pergi dari rumah tanpa ijin, tidak boleh bertindak gegabah seperti Anri. Suami mana yang tidak kalang kabut melihat istrinya ingin bunuh diri." Jawab Bang Rilo.

Lira menatap wajah Bang Rilo. Terlihat jelas suaminya itu juga membawa ekspresi wajah yang sama seperti Bang Riga yang ketakutan tadi.

"Kalau Lira bunuh diri, Abang cemas atau tidak??" Tanya Lira lagi.

"Nggak, Abang ngakak." Jawab Bang Rilo tak habis pikir dengan pertanyaan Lira. "Ya jelas takut to, dek. Pertanyaan macam apa seperti itu???"

Lira hanya bisa nyengir kuda mendengarnya sambil salah tingkah.

"Perbaiki komunikasi kita..!! Jangan hanya diam kalau ada yang salah..!! Memendam perasaan tanpa di utarakan akan membuat sakit sendiri dalam hati." Pinta Bang Rilo.

"Iya, Bang. Lira ngerti."

***

Pagi hari, Shita terbangun dan merasakan pinggangnya terasa sakit. Ia mencoba berjalan pelan tapi pinggangnya semakin terasa nyeri.

Di saat yang sama saat itu Bang Riga sedang menjemur pakaian karena tidak ingin Anriya terlalu banyak melakukan pekerjaan berat.

Perasaan Shita sungguh sedih, ketika dirinya membutuhkan bantuan tapi Bang Bayu malah memilih untuk berangkat dinas padahal suaminya adalah 'senior'.

"Jangan berdiri di situ, Bang Bayu belum sempat bersihkan lumut..!!" Kata Bang Riga.

Shita pun jadi mengurungkan niatnya untuk melangkah menuju belakang rumah tapi siapa sangka dirinya salah melangkah hingga nyaris terpeleset dan berpegangan pada bingkai pintu belakang rumah.

"Hati-hati, Shita..!! Kamu nggak apa-apa??" Tanya Bang Riga memastikan keadaan istri seniornya akhirnya membantu Shita berdiri demi rasa kemanusiaan.

"Nggak apa-apa, Bang. Terima kasih..!!" Saat mencoba berdiri, kaki Shita seperti terkilir.

Tanpa sengaja Shita menarik pakaian Bang Riga hingga Suami Anriya nyaris jatuh menindih Shita jika saja tidak sempat menahan tubuhnya.

"Masuklah..!! Bisa, kan??" Bang Riga mempersilakan Shita untuk masuk ke dalam rumah, ia sempat berharap Anriya tidak melihat kejadian barusan. Ia tidak ingin sang istri kembali salah paham namun yang terjadi malah sebaliknya.

Di sudut lain ada sepasang mata melihat kejadian tersebut dengan amat sangat jelas.

~

"Abang harus bagaimana menjelaskannya, dek?? Kamu datang di saat yang tidak tepat. Kalau Abang memang niat selingkuh, nggak akan pilih yang seperti Shita."

"Oyaa? Lalu yang seperti apa???? Penyanyi karaoke room??? Kenapa harus memberikan penjelasan panjang lebar?? Anri juga nggak minta." Kata Anriya mulai kembali ketus.

"Tanpa penjelasan berarti membenarkan dan Banyak penjelasan seperti banyak alasan. Apa maksudnya seperti itu??? Abang tidak sedang melakukan pembelaan diri tapi laki-laki seakan tidak punya pembenaran." Jawab Bang Riga.

Anriya meninggalkan Bang Riga menuju dapur.

Bang Riga sempat terpancing emosi tapi mengingat kejadian kemarin, dirinya hanya bisa beristighfar kemudian berjalan cepat dan mengikuti langkah Anriya lalu memeluknya dari belakang.

Anriya yang kesal terus memberontak bahkan sikunya terus menghantam Bang Riga. Lebih kesal lagi ternyata suaminya tidak merasa kesakitan sama sekali.

"Anri tau Abang memang galak, tapi Anri nggak suka di galakin. Anri kesal bukan niat pengen menang, Anri hanya nggak suka Abang dekat dengan wanita lain sekalipun itu teman Anri sendiri. Anri nggak suka Abang pegang perempuan lain..!!"

Kini Bang Riga hanya diam mengangguk pasrah. Ia pahami sifat dasar seorang wanita adalah pencemburu. Bang Riga juga memahami kejadian ini juga ada andil dari kesalahannya.

"Sudah ngambeknya?? Masih ada yang mengganjal di hati?? Luapkan semua, Abang akan dengarkan..!!" Tanya Bang Riga.

Anriya memalingkan wajahnya dengan kesal. Hanya lelehan air mata membasahi pipinya.

"Kamu harus tau, menghalalkan 'radio rusak' merupakan hal yang begitu Abang syukuri. Untuk apa Abang mencari kesenangan diri hanya karena secuil roti di luar padahal Abang punya sendiri di rumah. Terima kasih banyak untuk rasa cemburumu itu. Abang akan koreksi diri dan tidak akan pernah mengulang apa yang istri Abang tidak suka tapi Abang juga mohon agar kamu bisa menjaga diri sebab suamimu ini juga tidak menyukai pandangan mata laki-laki lain." Kata Bang Riga menasihati sang istri dengan lembut.

Seketika Anriya luluh dan tidak melawan dekapan hangat Bang Riga.

"Abang minta maaf, tadi Abang terpaksa membantu Shita berdiri karena dia hampir terjatuh. Bukan karena ada maksud lain, Abang hanya memanusiakan manusia.. di dalam perutnya juga ada bayi seperti di dalam perutmu. Abang hanya bertindak refleks karena naluri, bukan karena suka dengan perempuan lain."

.

.

.

.

1
Miko Celsy exs mika saja
waduh salah paham lg bumil ki...pakmil ki gak bisa tahan emosi,,
cipa
semoga ga salah paham lagi
putri
👍🥰🥰
putri
🥰🥰🥰🥰
Denis blora
Anne pasti mengira kalau dia akan di tinggal kan di pos satu..
Siti Muhlihah
kan priayadi lg yg bikin perkara
Maysuri
modus aj bilang bang....😁😁
Dhafitha Fitha Fitha
sabr sabar bang dari pada urusan tambah panjang mending di ia in aja ya.bumil makhluk yang paling bener
Miko Celsy exs mika saja
di kadalin sm mbahnya buaya km nee🤣🤣
Miko Celsy exs mika saja
koin anne yg buat kerokan klo masuk angin
putri
🤣🤣🤣🤣🤣
Denis blora
dasar bunglon bang Riga
Denis blora
uang koin untuk ketokan Anne 🤭😁
Siti Muhlihah
modus itu neng masjo mu🤭
Siti Muhlihah
wooooaaaahhhh pinternya bu danki,,,,
Dhafitha Fitha Fitha
bukan main Bu danki
Tha Ardiansyah
Dikit kali mintanya, segepok aja sekalian🤭🤭
Nabil abshor
uang koin bisa dipakai maen di mall lho,,,, asiiikkkk 😅
Maysuri
jd ibu guru dadakan y.....😁😁
Miko Celsy exs mika saja
sabar ya bang rigs,bang andras
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!