NovelToon NovelToon
Suamiku Mencintai Adikku

Suamiku Mencintai Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: IkeFrenhas

Hanna Mahira adalah seorang wanita berumur 27 tahun. Dia bekerja sebagai karyawan staff keuangan pada sebuah cabang dari perusahaan ternama. Anna panggilannya, menjadi tulang punggung keluarga. Setelah ayahnya meninggal dunia, semua kebutuhan hidup ada di pundaknya.
Dia memiliki adik perempuan yang sekolah dengan biaya yang di tanggungnya.

Anna mencintai atasannya secara diam-diam. Siapa sangka jika sang atasan mengajaknya menikah. Anna seperti mendapatkan keberuntungan, tentu saja dia langsung menerima lamaran sang bos tersebut.

Namun, di hari pertamanya menjadi seorang istri dari seorang David Arion Syahreza membawanya pada lubang kedukaan.
Sebab di hari pertamanya menjadi seorang istri terungkap fakta yang amat menyakitkan. Bahwa David sang suami yang sangat Anna cintai mengatakan bahwa pernikahan ini adalah kesalahan terbesar yang dia lakukan.

Ada apa sebenarnya?
Anna berusaha menyingkap tabir rahasia David dan berusaha tegar atas pernikahan tersebut.

Baca kisahnya dan temani Anna mengungkap rahasia besar David

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IkeFrenhas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Ah, mama ... kenapa mama, baik sekali padaku?

Mama menggandeng tanganku, menuruni tangga meninggalkan anaknya yang berdiri terpaku menatap kepergian kami.

"Ayo, David ... malah bengong!" Jerit mama saat kami telah berada di tangga terkahir. Mama menoleh, ke belakang dan tidak mendapati bang David mengikuti langkahnya.

Tanpa menjawab, suamiku itu lantas menuruni tangga, menyusul kami.

"Kalian besok aja ya pulangnya ... Mama masih kangen, lho. Kan, jarang kalian kemari." Mama berujar lembut, saat mobil yang kami tumpangi telah melaju.

Bang David berlaku sebagai sopir, aku duduk di depan dan mama duduk di kursi belakang. Kami akan pergi, tapi entah kemana. Aku enggan bertanya.

"Pekerjaan David banyak, lho ... Ma." Bang David berbicara pelan, sekilas dia melirik padaku. Aku hanya mengangkat bahu sebagai respon atas perkataannya.

Kemudian lelaki itu berdecak sebal, mungkin meminta padaku agar menolongnya untuk menolak tawaran mama. Bodo amat dah. Aku membuang muka ke kaca jendela, menatap jalanan lebih menarik perhatianku.

"Gimana, Na ..?" Oh, pendapat ku dibutuhkan ternyata.

aku menoleh ke belakang, melihat mama. Tak bisa ku pungkiri, rasa sayang kepada mama begitu besar kurasakan. Mama adalah pengobat rindu kala ingin bertemu dengan ibu. Walaupun, mereka tentu tak bisa disamakan. Namun, perlahan tapi pasti rasa ini begitu besar untuknya. Aku tak ingin menyakitinya, seperti aku tak ingin menyakiti ibu.

"Kalau itu, terserah Bang David aja, Ma ... Anna ngikut, kok."

"Tapi kamu harus kerja kan ...?" Suara Bang David terdengar menuntut.

Aku menoleh padanya, menaein napas dalam, menghembuskan perlahan.

"Kan bisa berangkat dari sini, Bang ... kalaupun kita menginap."

"Lho, Anna kerja? Kau biarkan menantu Mama ini kerja, David?" Pertanyaan mama sontak membuat aku dan bang David saling melirik sekilas. Lantas, bang David fokus pada kemudinya, sedangkan aku mengalihkan pandangan ke luar jendela.

Sejenak kemudian, mobil berbelok pada sebuah restoran yang mewah. Aku dan mama turun lebih dulu, karena Bang David harus memarkirkan mobilnya. Di sini ramai pengunjung.

"Kamu kenapa kerja, Sayang?" Rupanya, mama masih memikirkannya. Setelah kami duduk, pertanyaan itu yang pertama kali terlontar.

"Oh, itu, Ma ...." Tentu saja aku salah tingkah, tidak siap menanggapi respon mama yang sepertinya tidak setuju atas keputusanku untuk bekerja. Wanita yang telah melahirkan suamiku tersebut, masih menunggu jawaban. Tangannya terulur untuk menggenggam tanganku di meja. Elusan di punggung tangan dengan sorot yang sangat menenangkan itu, mampu meluluhkan hatiku yang beku. Ah, Mama ....

"Anna ...." Mama memanggil pelan. "Katakan sama Mama, Nak ...."

"Adikku masih kuliah, Ma. Tak enak rasanya meminta pada Bang David untuk biaya. Karena ... Anna merasa itu tanggung jawab Anna. Maafkan Anna, Ma ...." Aku menunduk. Sakit itu kembali datang. Air mata ini menetes tanpa bisa dicegah.

"Sayang ... kamu menantu Mama, kalau ada apa-apa cerita sama Mama." Aku mendongak, kemudian kembali menunduk.

"Ma, maaf la ... ma." Bang David datang, sepertinya merasa aneh melihatku begini di hadapan Mamanya. "Kenapa, Ma?" Dia masih berdiri, menoleh pada kami secara bergantian.

"Anna, ke toilet dulu ya ... Ma." Mama mengangguk, tanpa mempedulikan tatapan tanya bang David. Aku bergegas berdiri meninggalkan mereka.

Di dalam bilik toilet, aku menumpahkan tangis. Kenapa Mama begitu baik padaku? Kalau saja perlakuannya sama dinginnya seperti bang David, pasti aku tak akan sesedih ini.

Aku merasakan ketulusan dalam setiap ucapan dan lakunya. Mama ... mengingatnya saja membuatku semakin ingin menangis.

Namun, seketika aku sadar. Tak ingin membuat suasana menjadi runyam dan mama malah banyak bertanya tentang mataku yang bengkak. Aku menahan diri untuk menumpahkan air mata ini. Ck.

Mencuci wajah, lalu memakai bedak tipis agar tak terlalu kelihatan wajah jelekku ini.

Setelah dirasa cukup, aku pun keluar.

Betapa terkejutnya, saat mendapati laki-laki yang menjadi penyebab kelaraanku berdiri di depan toilet.

Aku terpaku, bingung harus berbuat apa. Saat Bnag David membalikkan badan, kulihat kilatan kemarahan di matanya.

Lelaki itu menyorot tajam, seperti elang yang siap menerkam. Sejenak, menciutkan nyaliku. Namun, detik berikutnya aku telah berada pada keberanian menghadapi lelaki itu.

Kami bertatapan, sampai dia memutus tatapannya padaku. Kemudian berdehem. Langkahnya mendekat, aku gugup dibuatnya. Namun, tetap berusaha untuk menegakkan punggung. Melihatnya dengan tajam.

Tak ada kata diantara kami. Untungnya, tidak ada pengunjung toilet saat ini. Entah mereka pada kemana, mengingat restoran ini sangat ramai.

Apa aku salah masuk? ah, enggak mungkin banget, kan ....

Langkahku mundur, menghindarinya. Kalau saja ada pengunjung yang datang. Aku bisa terhindar dari situasi mencekam ini.

Jarak kami sangat dekat. Bisa kurasakan dengan jelas hangat napasnya menerpa wajahku. Kemudian, lelaki itu berbisik. "Apa yang kalian lakukan?"

Aku tak menanggapi, sampai terasa lelaki itu menjauhkan wajah dari telingaku. Lalu menepuk kepala. Senyum miring tersungging dari wajahnya.

Aku mendongak, "Tak ada." kataku tegas.

"Jangan coba-coba mengadu sama Mama. Mengerti."

"Bukan urusanku ...."

"Anna, aku suamimu. Nurut."

"Sejak kapan Pak David jadi suami saya, cuma atasan."

"Kau, sudah berani ya. Jangan karena Mama baik padamu, kamu bisa seenaknya."

Aku hendak berlalu melewatinya. Namun tiba-tiba, lelaki itu mencekal pergelangan tanganku. "Jangan sekarang, please!"

Sorot matanya berubah teduh. Memohon, seperti anak kucing yang meminta makan.

Ck. Lelaki ini, angkuh di luar, tapi sangat tunduk pada perintah Mamanya.

"Ayo kembali. Mama telah lama menunggu."

"Anna, aku belum selesai."

Aku melepas genggamannya di pergelangan tanganku. Lalu berlalu meninggalkan lelaki itu, tak lama kemudian kami berjalan beriringan menuju meja tanpa sepatah kata pun.

Di meja sana, Mama melihat kami dengan senyum bahagia.

Lantas, sampai kapan aku bertahan pada sandiwara ini. Bukankah lebih baik semua dibicarakan?

Huft

1
Dewi Nurani
segala hormon jadi alasan , dicerita ini orang² nya pada lemah semua , gak punya pendirian gampang kerayu
sungguh menyebalkan
Dewi Nurani
anna terlalu manjain s alina makanya jadi kurang ajar , adik itu dididik bukan dibiarkan semaunya , itu baru namanya sayang
Dewi Nurani
si anna nya cengeng tingkat tinggi sungguh menyebalkan , gak ada tangguh²nya jadi perempuan gak ada jaga harga dirinya takut banget ditinggalin , jaga gengsi dong
Dewi Nurani
si anna cengeng dikit² nangis , tegas dong sama adiknya
terus adiknya juga kenapa gak sopan gitu , rasanya gak mungkin ada yg gitu amat , gak ada segen² nya sama kaka sendiri
Rini Haryati
bagus
Firgi Septia
buat apa menyayangi adik pelakor macam gitu Alina gimana nasibmu begitu kalau kamu jadi orang yg bodoh /Frown//Frown/
Firgi Septia
bodoh Anna buat apa minta maaf aduh /Frown//Frown/
Wiwit
ga jelas ceritanya
Rose 19
David mau jadi duri di antara anda sama adrian
Rose 19
selsaikan hubunganmu sama David, trus pergi yang jauh sama sampai luka di hatimu sembuh.fdan buktikan pda mereka klo kmu wanita yg kuat dan hebat.
Rose 19
sakit ya an, klo di bohongin org yang kita sayang.
Fitrian Delli
dasar anaknya saja bodoh, mau d bohongi
Fitrian Delli
minta cerai saja bodoh
Elin Handoko
bnr membosankan
Ike Frenhas: 😁😁😁

terima kasih udah mau mampir baca yaa
total 1 replies
Fazira Fauziah
ceritanya bagian ini keren kak
semangat
Ike Frenhas: terima kasih sudah mampir baca ya, Kak
total 1 replies
Fazira Fauziah
ka ceritanya bagus tapi terlalu muter muter yah ka gitu lagi gitu lagi kelakuannya
Lienda nasution
Adrian ini apa tidak punya kelg thor
Lienda nasution
kok aq berharap ana meninggalkan Adrian walau cuma sebentar sebagai hukuman karena bersikap terlalu lunak sama Alina sang perempuan jalang itu biar tau rasa itu Adrian
Lienda nasution
ceritanya bagus 👍👍👍👍🤭
Elis Rosyidah
lanjut ka
Ike Frenhas: sudah tamat. baca cerita yang lain yaa. banyak yang udah tamat. hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!