Zahra harus di ceraikan oleh sang suami di kala pernikahan mereka hanya se umur jagung di karnakan sang suami menghamili temannya sendiri di perantauan
Zahra memutuskan berangkat kejakarta demi mencari orang tua kandungnya dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Aldi bagaskara, dia adalah pria yang tak pernah percaya dengan cinta menganggap wanita hanya pemuas nafsu semata.
kehidupan Aldi berubah setelah bertemu dengan Zahra, karna dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
ikuti kisah cinta mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 perpisahan
"temui aku di apartemenku jam 9 malam, apakah kau mengerti sayang'? imbuh Al seraya menggoda Lisa dengan mengedikkan sebelah matanya genit
"baik pak " jawab lisa sambil tersenyum, membuat Al menyunggingkan senyum penuh kemenangan
"kalau begitu keluarlah" titah Al pada lisa," baik pak jawab lisa sambil tersenyum lalu ia berjalan keluar dari ruangan sang bos dengan senyum yang mengembang di bibirnya" ahirnya aku bisa dekat dengan pak Al , batinnya
di dalam ruangan" Al merutuki dirinya yang selalu tergoda oleh wanita-wanita seksi, membuat dia tak bisa berhenti dari kebiasaan buruknya yaitu menghabiskan malam dengan wanita-wanit ****** di luar sana
kebiasaan itu tak pernah bisa ia tinggalkan karna Al tak pernah percaya akan cinta, bagi Al wanita hanyalah sebagai pemuas nafsu, karna wanita rela menjajakan tubuhnya demi uang
*****
"sayang" lusa aku haru kembali ke jakarta karna perusahaan hanya memberi cuti satu minggu, ucap Adam memberi tau sang istri pasalnya ia belum siap berpisah dengan sang istri yang sangat ia cintai
"kenapa secepat itu mas"? tanya Zahra pada sang suàmi dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Zahra juga tidak rela jika harus berpisah dengan sang suami
"itu adalah ketentuan dari kantor sayang, aku juga gak bisa protes karna sekarang di kantor sedang banyak pekerjaan", ucap Adam sambil memengang tangan sang istri
"maaf kan aku sayang " karna belum bisa membawa kamu ke jakarta, tapi aku janji setelah mendapatkan tempat yang layak aku akan bawa kamu ke jakarta,ucap Adam sambil menatap sang istri yang kini matanya sudah berkaca-kaca.
dengan lembut Adam mengusap pipi sang istri lalu memeluknya dengan erat, membuat Zahra semakin bergetar dalam pelukan sang suami karna menahan tangis
"udah sayang' kalau kamu nangis nanti cantiknya hilang lo", ucap Adam menggoda sang istri membuat Zahra tersenyum
"mas,ayo kita sarapan dulu! ajak sahra pada Adam
"iya sayang"! jawab Adam sambil menggandenģ tangan Zahra' merekapun keluar dari kamar menuju dapur untuk sarapan
dengan penuh cinta Zahra melayani sang suami, "mas mau lauk yang mana"? tanya Zahra lembut, "apa aja sayang" asal itu masakan kamu"! dengan cekatan Zahra mengambilkan lauk dan nasi untuk sang suami, meskipun dengan makanan sederhana tapi keduanya menghabiskan makanannya dengan lahap
setelah sarapan mereka selesai, Zahra membersihkan meja makan, membawa piring-piring yang kotor ke wastafel untuk di cuci, tiba-tiba ada sebuah tangan melinkar di perutnya
"mas..! nanti ada yang liat lo" gak bakalan sayang" bapak kan lagi kerumah paman, sekaran cuma tinggal kita berdua di rumah ini" bukannya melepas pelukan di perut sang istri" bahkan sekaran Adam sudah mengenduskan hidungnya pada ceruk leher sang istri" membuat Zahra mengeliat karna kegelian
"kalau udah nyuci kita kekamar ya sayang " bisik Adam di telika sang istri" emang mau ngapain mas"?tanya Zahra polos, ya ngapain lagi kalo bukan bikin dedek bayi, ucap Adam sambil memainkan jarinya di pipi Zahra
mendengar perkataan fulgar sang suami membuat pipi Zahra merona merah" dasar mesum..! ucap Zahra sambil menyenggol dada bidak Adam, mesum sama istri gak apa-apa sayang" balas Adam
tanpa aba-aba kini adam telah mengendong sang istri, membuat Zahra tepekik karna kaget leflek ia mengalungkan tangannya di leher Adam
kini keduanya masuk ke kamar untuk melepas hasrat yang sebentar lagi akan terpisah oleh jarak dan dan waktu
waktu berjalan begitu cepat kini waktunya Adam kembali ke kota untuk bekerja, sayang" kamu hati-hati di rumah ya" mas akan secepatnya bawa kamu ke kota dan kita akan tinggal bersama di sana"ucap Adam sambil menatap sang istri yang mulai berkaca-kaca
membuat hati Adam bagai di remas,
di kamar berukuran 3×3 meter dengan desain yang begitu sederhana kini Adam berada, begitu berat bagi Adam untuk meninggalkan tempat yang beberapa hari ini menjadi saksi kemesraan antara ia dengan sang istri
"tok..tok.. !"ada yang mengetuk pintu sayang"! ucap Adam pada sang istri, segera Zahra menghapus air matanya dan berjalan untuk membuka pintu kamar, Zahra memegang knop pintu dan membukanya, ternyata pak Tohir yang mengetuk pintu, saat pintu sudah terbuka, pak Tohir langsung menyampaikan maksutnya
"ojek yang di pesan untuk mengantar Adam sudah datang Ra" ucap pak Tohir pada Zahra, iya pak kami akan segera keluar" jawab Zahra pelan, ya sudah bapak ke teras dulu mau menemani tukang ojek itu" iya pak
ahirnya Zahra masuk ke kamar dan menghampiri sang suami, mas"! "tukang ojeknya sudah datang , ucap Zahra , "iya sayang mas akan segera keluar,merekapun keluar dengan saling bergandengan tangan, setelah sampai di teras rumah, Adam berpamitan pada pak Tohir
"pak ! saya titip Zahra" setelah saya dapat tempat tinggal, saya akan menjemputnya" ucap Adam sambil mencium punggung tangan sang mertua tàksim, kamu jangan kuatir nak " bapak akan menjaga Zahra, kamu hati-hati di sana"! lalu Adam beralih pada Zahra
"sayang"! mas pergi ludu ya"! ucap Adam sendu, kini kedua tangannya sudah menangkup wajah sang istri" dengan bergetar Adam mencium kening Zahra lalu beralih ke pipi kiri dan kanan membuat Zahra semakin berat untuk berpisah, Zahra tak bisa lagi menahan tangisnya ia tergugu dalam pelukan Adam
entah perasaan apa yang Zahra rasaka, sepertinya ia tak kan bertemu lagi dengan Adam, sayang" aku akan kembali dan menjemputmu, perpisahan ini bukanlah ahir dari segalanya namun awal dari sebuah perjalanan yang panjang aku harap kamu mengerti
Zahra mengangguk dengan air mata yang menganak sungai "aku akan setia menunggumu" mas" jawab Zahra sambil berusaha tersenyum
"baiklah" mas berangkat dulu ya!
"iya.! mas hati-hati di jalan "!
Adam pun berjalan meninggalkan Zahra dan pak Tohir dan naik ke boncengan sepeda motor
"jalan pak"titah Adam pada tukang ojek
"baik pak" jawabnya
saat motor sudah di hidupkan dan mulai berjalan, Adam melambaikan tangannya pada sang istri, membuat Zahra semakin tergugu sambil memandang punggung Adam yang mulai menjauh dan hilang dari pandangannya
"kamu yang sabar Ra"! suamimu pasti akan segera kembali dan menjemputmu, ucap pak tohir seraya menepuk pundak sang putri yang kelihatan begitu rapuh
"iya pak" gumam Zahra yang masih di dengar oleh pak Tohir
******
"eh..nit"! tau gak lo" ternyata si Adam udah nikah dan besok dia mulai masuk kerja" ucap wanita berambut pendek seraya menepuk pundak temannya yang tak lain adalah Nita
Nita, adalah wanta yang sudah lama tergila- gila pada Adam, tapi Adam hanya menganggap dia teman biasa, tapi Nita bukanlah wanita yang mudah menyerah dia akan melakukan segala cara agar mendapatkan apa yang dia mau