NovelToon NovelToon
Memeluk Luka

Memeluk Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cerai / Keluarga / Angst
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: fromAraa

terkadang tuhan memberikan sebuah rasa sakit kepada para hambaNya sebagai perantara, agar mereka lebih dekat dengan tuhannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fromAraa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hancur

Hari ini serayu tak ada jadwal untuk bertemu pasien, baik di rumah pribadi miliknya ataupun di rumah sakit. Jadi, ia bisa mengantarkan geri ke sekolah dan menunggunya di sana.

Sebenarnya geri sudah bilang kepada sang ibu bahwa ia bisa berada di lingkungan sekolah sendiri seperti biasanya. Namun serayu menolak, ia bilang bahwa tak apa sesekali sang ibu menunggunya sampai waktu sekolah selesai, lalu geri pun menyetujui permintaan sang ibu.

Sepulang sekolah, serayu mengajak geri untuk mampir ke sebuah pusat perbelanjaan guna membeli bahan makanan, karna jovandra bilang, ia ingin makan sup kimlo buatan sang istri. Kebetulan bahan-bahan di rumah sedang tak lengkap. Jadi ia harus membeli beberapa bahan yang kurang dirumahnya.

"Ibu, ini apa?" Tanya sang anak ketika serayu mengambil sebuah jamur kuping.

"Ini namanya jamur kuping mas"

Geri bergidik ngeri saat memegang benda itu. Membuat sang ibu tergelak dibuatnya. Pasalnya, ada beberapa jenis sayur dan bahan makanan lainnya yang baru pertama kali anak itu lihat, contohnya jamur kuping.

"Kenapa memang? Rasanya enak tau mas, kamu harus cobain nanti kalau ibu udah masak, oke?"

Gerriando menggeleng ribut sembari menutup mulutnya dengan kedua tangan mungil itu. Serayu tak kuasa menahan tawanya. Seketika tawa itu meledak di sana, membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka.

Saat keduanya sadar ketika sedang diperhatikan, serayu sedikit membungkuk guna meminta maaf kepada orang-orang di sekitarnya.

"Mamas si..."

"Kok mamas, orang ibu yang ketawa" ujar geri tak terima dengan ucapan sang ibu.

"Ibu, ini sayur apa?" Tanya anak itu lagi

"Itu namanya selada mas"

"Kok warnanya ungu? Tidak seperti selada yang biasa ibu masak, warnanya hijau?"

"Memang ada beberapa jenis sayur dan buah yang masih sesama jenis tapi berbeda warna, nanti lama-lama mamas juga tau beberapa jenis itu. Kita sama-sama belajar, oke?"

"Oke!!!" Ucap gerriando semangat sambil membalas tos dari sang ibu.

.........

Rumah

Setelah mengajak sang buah hati berbelanja beberapa kebutuhan yang tak ada di rumah, kini ibu dan anak laki-laki nya itu telah sampai di kediaman mereka.

Seperti niat awal membeli bahan makanan, kini serayu sedang meracik bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan untuk melengkapi masakan yang akan di buatnya.

Sedangkan gerriando? Anak itu sedang sibuk menggambar di ruang keluarga yang berada tak jauh dari dapur rumah mereka.

"Ayah pulang..."

Suara bariton milik jovandra memenuhi hampir seluruh ruangan depan rumah mereka. Membuat gerriando langsung terbangun dari duduknya dan berlari menuju sang ayah.

"Ayah!!!"

"Hai jagoan ayah!!!" Balas jovandra memeluk sang anak

"Ayah ganti baju sama cuci tangan dulu, mamas tunggu ayah disini sama ibu"

Suara ibu terdengar dari dapur, jovandra dan geri segera melaksanakan perintah ibu negara mereka sebelum beliau bertindak.

Gaya banget si jojo emang wkwk

Setelah beberapa saat, sosok jovandra terlihat menuruni anak tangga yang ada di rumah mereka. Mengajak geri yang sedang melanjutkan kegiatan menggambarnya diruang keluarga itu.

Saat keduanya hendak menuju ruang makan, suara ketukan pintu terdengar nyaring di telinga mereka. Membuat serayu langsung menghampiri pintu depan itu.

Serayu terkejut saat mengetahui siapa yang mengunjungi rumah mereka siang ini.

"Selamat siang, kami dari kantor kepolisian. Apakah benar ini dengan kediaman bapak jovandra rahandika wicaksono?" Tanya salah satu oknum polisi yang tingginya setara dengan jovandra.

"Siapa bu?" Tanya jovandra dari arah belakang.

"B-benar ini kediaman beliau, saya istrinya"

Jovandra mengerutkan keningnya saat sampai tepat di samping serayu.

"Bapak jovandra?"

"Benar, saya sendiri"

"Anda kami tangkap karna sebuah kasus pelecehan seksual dan juga kekerasan fisik yang terjadi di dalam club malam Xrain pada hari rabu malam tanggal 4, bulan ini. Anda berhak diam dan menjelaskan semuanya di kantor polisi, serta punya hak untuk menyewa seorang pengacara" ucap polisi itu sambil menunjukan sebuah surat izin penangkapan jovandra yang kini sudah ada di tangan serayu.

Borgol itu kini sudah berada di kedua pergelangan milik jovandra. Serayu yang masih tak dapat mencerna semua ini masih terdiam memandangi suaminya yang sama bingungnya seperti sang istri.

"Ibu! Ibu! Ayah kenapa dibawa om itu bu?!"

Serayu tersadar seketika. Wanita itu menggendong anaknya, berlari ke arah sang suami yang sudah berada di dalam mobil polisi di depan gerbang rumah mereka.

"Jo, tolong bilang kalo itu ngga bener jo..." Ucap serayu sambil menangis.

Gerriando, anak itu juga sama histerisnya dengan sang ibu ketika melihat ayahnya dibawa oleh oknum polisi. Geri memang tak memahami apa yang terjadi disini, tapi seorang guru yang mengajar di tempatnya sekolah pernah menjelaskan, jika tugas seorang polisi adalah menangkap serta memberi pelajaran kepada orang-orang yang salah dan tak taat pada hukum di negara mereka.

Saking bingungnya, hingga serayu tak tau harus melakukan apa, serayu yang masih menangisi kepergian sang suami yang telah dibawa oleh para polisi itu, kini berlari ke dalam rumah dengan posisi yang masih menggendong sang anak di sana.

Wanita itu meletakan geri di kursi ruang tamu, "mamas tunggu disini dulu sebentar ya, biar ibu telfon om jafran buat bantuin kita"

Geri hanya mengangguk dengan sisa-sisa air matanya yang masih menggenang di sudut pelupuk mata anak itu. Serayu berlari ke lantai atas menuju kamarnya guna mengambil ponsel miliknya.

Kini wanita itu sudah berada disamping anaknya lagi. Mencoba untuk menghubungi jafran, sekertaris sekaligus tangan kanan jovandra. Siapa tau laki-laki itu mengetahui apa yang sedang terjadi disini.

"Ya bu, kenapa?"

"Jovandra, jovandra ditangkap polisi jaf! Tolong..."

"K-kok bisa?"

"Aku ngga tau, tadi polisi dateng kesini bawa surat izin penangkapan jovandra. Sekarang mereka udah bawa jovandra ke kantor polisi buat diinterogasi"

"Saya kesitu sekarang"

Sambungan telfon itu mati. Tubuh serayu meluruh di depan anaknya, geri kembali terisak saat melihat sang ibu kembali meraung dengan begitu pilu.

"Ibu jangan nangis terus, om jafran pasti bisa bantuin kita" ucap sang anak dengan suara putus-putus karna menangis, mengusap air mata ibunya yang membasahi pipi milik sang ibu.

Serayu tak bisa menjawab apapun, Dirinya benar-benar kalut sekarang.

Jika kejadiannya hari rabu malam tanggal 4 waktu itu, berarti bertepatan saat jovandra menanyakan tentang hubungannya dengan jerry di masa lampau.

Tidak salah lagi, berarti penyebab pertanyaan jovandra saat itu kemungkinan besar berdasar karna dari temannya, mungkin? Dan itu berarti apakah memang jovandra datang ke sebuah club malam saat itu?

Serayu tak habis pikir, ia benar-benar kalut saat ini. Bagaimana bisa semuanya terjadi begitu cepat? Bahkan jovandra tak melakukan pembelaan terhadap dirinya tadi, apakah memang benar jovandra melakukan semua itu?

.........

Kantor polisi

Kini jovandra berada di sebuah ruangan yang ada di kantor polisi itu. Sebuah ruangan yang mungkin telah dikhususkan untuk mereka yang butuh untuk diintrogasi atas kejadian yang menjadikan mereka sebagai tersangka.

"Baik, bisa kita mulai interogasinya pak jovandra?" Tanya seorang detektif dihadapan jovandra yang bertugas untuk mengintrogasi dirinya.

"Silahkan" jawab jovandra dengan mimik wajah serta pembawaan yang tenang.

Jujur saja ia sangat iba saat melihat anak dan istrinya menangisi dirinya saat dibawa oleh polisi tadi. Tapi ia masih ingat secara sadar saat malam dimana ia dan dua temannya yang lain mengunjungi sebuah club malam saat itu. Mau tak mau jovandra mengikuti polisi itu guna menjelaskan segalanya.

"Pada tanggal 4 mei bulan ini, hari rabu malam, dimana anda saat itu?"

"Saya ada di club malam Xrain dengan 2 teman saya, kemal dan gala"

Polisi itu mengangguk sembari melempar sebuah tatapan yang remeh kepada jovandra yang masih terlihat tenang di tempat duduknya.

"Berarti secara tidak langsung, anda mengakui juga bahwa anda memang melakukan sebuah tindakan pelecehan seksual dan kekerasan fisik kepada salah satu staf club itu?"

"Saya bilang, malam itu saya memang datang ke club itu, bukan bilang sudah melakukan tindak pelecehan seksual serta kekerasan fisik disana"

Benar, bagaimana bisa polisi itu terlihat bodoh saat ada didepan seorang tersangkanya?

"Berapa lama anda disana?"

"Saya datang sepulang lembur sekitar pukul 10. Lalu saya dan satu teman saya, gala duduk di meja bartender sambil berbincang seputar pekerjaan disana. Lalu tepat pukul 11, saya sudah keluar dari club itu sendirian, tanpa kedua teman saya" ucap jovandra menjelaskan dengan se-detail-mungkin kepada polisi itu.

Polisi itu mengangguk, mengeluarkan sebuah benda dari bawah sana. Jovandra terlihat bingung saat melihat benda itu. Sebuah arloji miliknya yang memang ia gunakan saat itu.

"Itu arloji siapa?" Tanya polisi itu kembali, seperti tak punya kepercayaan lagi kepada laki-laki yang sedang ia interogasi.

"Itu memang punya saya, di setiap sudut club Xrain pasti ada cctv disana. Seharusnya seorang detektif seperti anda bekerja dengan baik disini kan?" Jelas jovandra dengan menekankan sedikit kalimat akhirnya kepada polisi itu.

Jovandra benar, ada satu hal penting yang sudah mereka lewatkan. Bagaimana bisa mereka bekerja dengan begitu ceroboh seperti ini? Bisa-bisa mereka dituntut balik oleh jovandra karna kasus pencemaran nama baik.

Polisi itu membuang nafasnya kasar. Masih berfikir tentang kasus yang melibatkan adiknya yang menjadi korban sebuah pelecehan seksual serta kekerasan fisik malam itu.

Kejadian itu terjadi saat pukul 2 dini hari, sedangkan jovandra meninggalkan tempat itu sudah sejak lama, pukul 11. Tapi kenapa ada arloji milik laki-laki itu di TKP? apakah ada yang menjebaknya atau bagaimana?

Pekerjaan mereka sebagai seorang detektif benar-benar tak bisa dipercaya lagi. Bagaimana bisa mereka tak menyelidiki kasus ini dengan keseluruhan? Benar-benar ceroboh!!!

Kini, ruangan introgasi itu menjadi semakin mencekam. Jovandra dan polisi itu sama-sama terdiam. Keduanya bergelut dengan jalan pikiran masing-masing dan perkiraan dari pikiran mereka masing-masing.

Tak lama, ada seorang detektif yang lain memasuki ruangan itu, ia terlihat berbisik kepada detektif yang sedang mengintrogasi jovandra. Detektif itu memandang wajah tenang jovandra dihadapannya. Jovandra mengangkat satu alisnya, seakan bertanya kenapa pada detektif itu.

"Kami mohon maaf atas pekerjaan kami yang sangat ceroboh dan tidak bertanggung jawab ini. Pelaku sebenarnya sudah kami temukan, sekarang anda sudah bisa pulang" ucap seorang detektif yang berbisik tadi.

"Semudah itu? Bagaiamana jika ada yang melihat penangkapan saya tadi? Apakah ada sebuah jaminan kalau nama saya tidak akan tercemar?"

Damn!!! Sudah diduga jika jovandra akan mengungkit tentang pencemaran nama baiknya itu.

Detektif yang mengintrogasi jovandra tadi hanya diam, membiarkan temannya bergantian bicara kepada jovandra. Entahlah,  laki-laki itu merasa tak senang saat melihat sosok jovandra disini. Entah kebencian apa yang ada di dalam sana, padahal ini adalah kali pertama mereka bertemu.

"Soal nama baik anda, kami akan segera mengurusnya, sekali lagi kami mohon maaf" ucap detektif itu lagi dengan membungkukan tubuhnya 80°.

Kini jovandra telah dibebaskan, saat ia keluar dari ruang interogasi, matanya manangkap sosok anak dan juga istrinya berjalan di koridor itu bersama jafran. Geri yang ada di gendongan jafran langsung meminta turun dan berlari ke arah ayahnya.

"Ayah!!!"

Jovandra tak menjawab. Tangisannya pecah ketika geri memeluknya. Tak bisa dibayangkan jika ia benar-benar pergi meninggalkan geri dan serayu.

"Jo..." Panggil serayu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Jovandra menarik serayu kedalam pelukannya, "maaf bu, maaf..." Ucap laki-laki itu dengan suara parau.

Serayu menggeleng, ia benar-benar tak tau harus bagaimana menanggapi kejadian hari ini. Tadi saat ia sampai di kantor polisi bersama jafran dan geri, mereka langsung disuguhkan sengan pemandangan seorang yang telah menjadi pelaku asli dalam kasus ini.

Mata jovandra menyipit saat tak sengaja melihat gala yang sedang berjalan menuju ke arahnya dengan di kawal dua orang polisi disisi kanan dan kiri. Jovandra melepaskan pelukan istrinya.

Atensi mereka teralihkan kepada seorang laki-laki yang sudah ditetapkan menjadi terdakwa atas kasus ini.

Gala hanya menunduk saat melewati jovandra dan yang lain.

"Gal?"

Seorang yang dipanggil itu pun berhenti dengan diikuti oleh kedua polisi yang mengawalnya.

Gala membalikan badannya, meminta izin kepada kedua polisi itu untuk berbicara kepada jovandra sebentar.

"Maaf jo, maaf karna udah mencemarkan nama baik lo" ucap gala

"J-jadi?"

Belum sempat mendengar penjelasan dari temannya, kedua polisi itu sudah memanggil gala untuk masuk ke ruang interogasi.

.........

Pov serayu

Hatiku benar-benar hancur saat melihat jovandra dibawa oleh para polisi yang mendatangi rumah kami siang tadi. Seakan telah kehilangan sebuah kesadaran diriku sendiri, bahkan aku tak mampu untuk mengucapkan sepatah katapun kepada mereka yang membawa hidupku dan hidup anakku.

Saat kesadaranku mulai kembali lagi, bahkan aku menolak mentah-mentah atas tuduhan yang diperuntukan kepada suamiku. Aku tak bisa menerima semua itu.

Bagaimana bisa, seorang laki-laki yang setiap malam menangis meraung karna sebuah mimpi masa lalunya, berbuat hal sekeji itu?

Bagaimana bisa, seorang laki-laki yang menganggap istrinya sebagai seorang wanita yang selalu ia agungkan cintanya itu, tega melakukan hal seperti itu?

Mungkin saja memang banyak hal yang terlihat mustahil, namun tetap bisa terjadi. Tapi aku tak percaya jika suamiku yang seperti itu.

Seorang laki-laki yang belum bisa, bahkan mungkin tak akan pernah bisa memberikan cinta itu kepada wanita lain, rela melakukan hal tak senonoh dan tak manusiawi kepada orang lain?

Tapi tuhan maha adil. Ia menunjukan keadilan dan sebuah kebenaran kepada kami, terutama suamiku.

Pikiran-pikiran yang selalu aku pikirkan itu, ternyata memang tak benar. Karna memang suamiku tak akan mungkin melakukan hal seperti itu.

Tapi aku benar-benar takut. Jika sebuah ke salah pahaman saja sudah berhasil membuat aku dan anakku menjadi seperti ini saat kehilangan suamiku, bagaimana jika tuhan benar-benar melakukan itu kepada kami? Bagaimana caraku akan bisa melewati semua itu?

Apakah seperti ini rasanya kehilangan meskipun hanya sementara? Sakit sekali...

Bahkan sebuah rasa sakit yang tercipta dari suamiku sendiri tak bisa mengalahkan rasa sakit saat mereka membawa suamiku dengan paksa.

Setelah kejadian hari ini, pikiranku melayang begitu jauh entah kemana.

Bagaimana jika tuhan merenggut jiwa dan raga suamiku seperti saat ia merenggut jiwa dan raga milik wanita yang bernama ila dari hidup jovandra saat itu?

Aku mengusap perutku yang belum terlihat membuncit. Usia kandunganku kini baru menginjak 8 minggu. Aku selalu berharap semoga tuhan selalu memberikan aku kekuatan baik secara fisik maupun secara hati.

Tak perduli dengan segala rasa sakit yang ada, aku hanya perduli kepada kesembuhan suami dan anak-anakku tempo kini dan nanti.

Meskipun terkadang aku tak yakin perihal kesembuhan milik jovandra. Namun meskipun begitu, aku tak akan pernah menyerah hingga tuhan memanggilku, hingga tuhan tak lagi memberiku izin untuk mendampingi hidup seorang jovandra rahandika wicaksono, di bumi ini.

Aku selalu melangitkan segala hal baik kepada tuhan. Untuk jovandra, untuk gerriando anak kami, dan untuk kami. Semoga segala rasa ikhlas dan lapang hatiku membuat tuhan mau murah hati kepada kami disini.

To be continue...

1
Yaka
best quote🖐️🔥
Tajima Reiko
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
fromAraa: terima kasih/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Shinn Asuka
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
fromAraa: nanti yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!