Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.
hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Sudah tiga hari setelah kejadian naas yang merenggut nyawa Ibu Karina. Raka dan Karina masih tinggal di apartemen Gala berdua saja. Ya, berdua saja. Karena sejak Karina dan Raka mulai menginap disana, hari itu juga Gala tak nampak batang hidungnya setelah menyiapkan keperluan pribadi untuk Karina dan Raka, seperti pakaian, obat, dan juga kebutuhan pribadi lainnya.
"Om Gala kemana ya, Ma? Kok nggak kesini-kesini lagi?" Raka mengalihkan pandangan dari kaca besar jendela apartemen Gala ke arah sang mama yang duduk di sofa dengan berselancar di ponselnya. Saat ini, kondisi fisik dan mental mereka sudah lebih baik.
"Mungkin dia sibuk, Nak. Kamu kan tau sendiri kalau Om kesayangan kamu itu sedang ada di luar kota."
Raka nyengir. "Iya sih, tapi kan Gala kangen."
Karina memutar bola matanya malas mendengar penuturan sang anak. Entah apa yang sudah Gala lakukan untuk mengambil hati Raka, sampai anaknya itu hampir ketergantungan dengan lelaki itu. Padahal, jika Karina mau membuka matanya, sudah sangat banyak yang Gala lakukan untuk mereka.
"Tapi, kayaknya Om Gala sengaja nggak kesini karena takut Mama ngerasa nggak nyaman deh, jadi dia cuma ngirim makanan aja buat kita setiap hari."
"Sok tahu!!"
"Tapi kayaknya bener, Ma. Om Gala bilang hari ini udah pulang kok. Tapi, dia tetap nggak kesini kan?"
"Kalau mau tahu kabar Pak Gala, mending kamu telepon dia aja,"
"Nggak enak, Ma. Raka takut kalau ganggu. Soalnya tadi aja Raka chat belum dibalas sama Om Gala."
"Anggap saja dia sibuk."
Wanita itu meletakkan ponselnya di atas meja setelah mencoba mencari solusi apa yang harus ia lakukan setelah semua yang terjadi di laman internet. Ia harus memulai dari mana dengan modal yang tak lebih dari 6 juta rupiah tabungannya. Itu saja, sisa uang ketika ia membayar ganti rugi kerusakan mobil Gala.
"Oh ya, Ka. Kapan kamu mulai masuk sekolah? Udah 3 hari kamu bolos."
"Raka kan nggak punya seragam sekolah, Ma. Raka juga belum beli alat tulis."
"Kalau gitu, kita beli sekarang mau nggak?"
"Boleh. Tapi apa Mama punya uang?"
Karina tersenyum. "Tenang, Mama masih punya tabungan buat kita sewa kontrakan dan hidup sebelum Mama bekerja."
Karina hanya menyenangkan hati Raka saja. Padahal sebelumnya, dia pun bingung harus bagaimana.
Meskipun kehilangan sang Ibu dan semua materi yang mereka miliki. Setidaknya Karina tak benar-benar terpuruk karena kejadian ini. Dia dan Raka masih memiliki ponsel yang memang mereka bawa saat jalan-jalan bersama Gala waktu itu. Di dalam dompet Karina juga masih ada kartu debit yang berisi sedikit tabungan untuk mereka hidup setelah ini. Iya benar, setelah ini. Setelah mereka pergi dari apartemen Gala. Karena selama mereka masih di sana, Gala lah yang bertanggung jawab atas mereka.
"Ayo berangkat. Nanti keburu kemaleman pulangnya."
Baru saja mereka sampai di depan pintu. Saat itu pula bersamaan dengan bel pintu apartemen Gala berbunyi.
"Kok ada tamu?"
"Om Gala kali, Ma."
Karina hanya mengedikkan bahunya saja, tapi wanita itu tetap membuka pintu di depannya itu.
"Om Gala?!" pekik Raka kegirangan karena memang Gala lah yang muncul dari sana.
"Kalian mau kemana?" Gala memperhatikan Karina dan Raka yang nampak rapi seperti mau pergi.
"Mau beli seragam sekolah sama alat tulis, Om."
"Kamu udah mau masuk sekolah?"
"Kayaknya Mama nyuruhnya gitu sih, Om."
"Ish, Mama kan cuma nanya tadi." Karina menimpali.
"Tapi di wajah Mama ada tulisannya kayak gitu tadi." Raka tertawa, sedangkan Karina mencebik kesal.
Gala pun tersenyum melihat kedua orang yang sudah lebih baik kondisinya sejak ia tinggal 3 hari yang lalu itu. Setidaknya ia lega, mereka tak terlalu terpuruk dan masih memiliki semangat hidup.
"Nanti aja belinya sama Om ya, Ka. Sekarang kita makan dulu. Om bawain kalian makanan enak." Gala mengangkat dua kantong besar plastik berlogo kepiting dari restoran seafood ternama.
"Wah, boleh-boleh...." Raka tersenyum girang.
Sementara Karina, mau tak mau mengikuti kedua lelaki itu masuk kembali ke ruang tengah. Mereka menyantap makanan yang dibawa Gala tadi bersama-sama.
"Wah, enak ini, Om." komentar Raka saat satu suap udang besar mendarat di mulutnya.
"Kamu suka?"
"Hem..." Raka sibuk mengunyah makanannya.
"Kapan-kapan Om beliin lagi kalau kamu suka. Tapi nggak sering-sering karena bisa menimbulkan penyakit kalau dikonsumsi secara berlebih."
Raka tak sempat menjawab. Dia hanya mengangguk saja karena mulutnya sedang menyesap kepiting.
Selanjutnya, Gala berbicara kepada Karina. "Rin, aku udah dapet kabar dari kepolisian. Dugaan sementara karena korsleting listrik dari warung soto sebelah kalian. Dan saat itu, sepertinya Ibu sedang tidur. Jadi Beliau tak sempat menyelamatkan diri. Itu dugaan sementara."
Karina hanya menyimak penjelasan Gala saja sambil mengangguk.
"Maaf, untuk barang-barang kalian, tidak ada yang bisa diselamatkan lagi. Semua terbakar habis termasuk motor kalian. Kalian juga tidak bisa mengklaim asuransi karena pemilik ruko hanya mengasuransikan bangunannya saja."
Karina mengangguk lagi.
"Kamu bisa serahkan data-data kalian kepada pengacaraku nanti. Dia akan mengurus semua surat-surat penting kalian yang terbakar. Dan untuk Raka, nanti Om akan belikan kamu motor baru lagi."
"Eh, nggak perlu, Om. Jangan dulu! Lagian Raka juga belum boleh bawa motor sama Mama Karena belum punya SIM."
"Baiklah, senyamannya kamu aja. Tapi, kalau kamu butuh sesuatu, jangan sungkan bilang sama Om."
Raka mengangguk. Sedangkan Gala memang sengaja tak menawari Karina apapun karena hanya akan percuma saja jika ujung-ujungnya Karina menolak.
"Satu lagi. Kalian masih betah tinggal disini atau tidak?"
"Om ngusir kita?" Tiba-tiba Raka nyeletuk.
"Bukan, Raka. Om justru senang kalau kalian mau tinggal disini saja. Tapi Om nggak yakin kalau Mama kamu sepemikiran sama Om."
Raka memandang sang Mama. Sementara Karina yang ditatap oleh dua lelaki di depannya itu, paham situasi.
"Besok saya akan cari kontrakannya, Pak." ucap Karina cepat.
Gala menghela napas panjang. "Aku nggak ngusir kamu, Rin. Aku cuma nanya, bagaimana nyamannya kalian saja. Aku akan lebih merasa tenang jika kalian disini. Biar bagaimanapun juga, kalian hanya tinggal berdua saja nanti. Kalau disini kan setidaknya aman dari kriminalitas. Tapi kalau kalian...." Gala meralat ucapannya. "Maksudku kamu, Rin. Kalau kamu maunya pindah dari sini, aku udah siapkan rumah sewa untuk kalian."
"Oh ya? Bapak sudah menemukannya?"
"Ya, sesuai keinginan kamu. Saya sudah sewakan rumah kecil untuk kalian dengan harga terjangkau. Tapi saya sengaja memilih rumah yang ada di dalam kompleks biar kalian aman."
"Kalau rumah biasanya sewanya mahal, Pak. Kenapa nggak kotrakan saja yang bayarnya bisa nyicil setiap bulan."
"Nggak ada yang di dekat sekolah Raka. Adanya itu, kalau mau kita kesana hari ini, kalau nggak mau, kita bisa batalin."
"Em.... Kalau boleh tahu, berapa sewa pertahunnya, Pak?" Karina sedikit malu saat menanyakannya.
"8 juta aja setahun, itu perumahan kelas bawah."
Sedikit banyak Karina sudah bisa menebak harganya. Tapi, memang saat ini dia tak punya uang sebanyak itu. Untuk sewa rumah aja nggak cukup, apalagi buat makan sehari-hari nanti? Bisa-bisa dia dan anaknya mati kelaparan. Mau cari kerja pun, Karina tak memiliki ijazah dan surat-surat lainnya.
"Pak," Karina memanggil Gala. Tapi dia ragu untuk berbicara.
"Kenapa?"
"Kalau sewanya setengah tahun dulu boleh nggak?" tawar Karina kepada Gala dengan malu-malu.
Melihat tingkah Karina, Gala terpaksa menahan senyumnya. "Kamu jangan nego sama aku lah, aku bukan pemilik rumahnya." Lelaki itu sengaja menggoda Karina yang kini wajahnya sudah berubah pias.
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Setelah sekian lama 14tahun ayah dan ank akan bertemu dlm insiden mobil ayahnya dilemparin batu sm anaknya sendiri,,,,
pria misterius akan bertanggungjawab krn telah menodai karina akan balik lg....
.. wkwkwkwkwkwk.
.
.