Terpaksa Menikahi Bos Galak

Pagi harinya..

Sesuai janjinya dengan Revan saat itu. Safea kini sudah menunggu di depan Mall tempatnya berjanjian dengan Revan. Dan di hari itu mall sangat ramai karena ada acara dance cover K-Pop di halaman depan mall yang luas. Safea mengikuti irama dari lagu yang sedang di putar langkahnya untuk mengiringi penampilannya dari cover grup lima pemuda. Mereka berdandan bak seorang idol K-Pop, tarian mereka juga lumayan bagus dan beberapa kali Safea terpukau oleh gerakan salah satu dari mereka.

"Safea," suara bariton lembut itu menganggu fokusnya dari para pemuda yang dengan lincah menggerakkan tubuhnya mengikuti irama musik.Saat melihat Revan sudah berada di sampingnya dan temannya itu terlihat lebih tampan dengan pakaian kasualnya.

"Maaf Safea, tadi aku kejebak macet. Jadi telat deh datang kesininya." ucap Revan dan di balas anggukan kepala dari Safea.

"Ga papa kok. Lagi pula aku juga baru nyampe, terus lihat cover dance K-Pop." ucap Safea sambil menunjuk ke arah panggung kecil dimana terdapat kerumunan orang-orang yang sedang melihat acara cover dance K-Pop yang berada di depan area mall. Reflek Revan pun menoleh ke arah yang di tunjukan oleh Safea tadi.

"Bukankah mereka terlihat keren,Van. Kalau aku masih muda aku juga ingin ikut kontes menari seperti itu, tapi di umurku yang sudah menginjak dua puluh empat tahun ini sepertinya sudah tidak cocok." ujar Safea kemudian bangun dari duduknya.

"Apa yang kamu katakan itu bener banget. Kalau kamu ngotot mau ikut acara seperti itu mungkin badan kamu udah pada encok kali." ucap Revan bercanda dan membuat Safea tersenyum kecil, lalu ia segera mengajak Revan untuk masuk kedalam mall karena dirinya mulai lapar.

"Suka - suka kamu deh, Van." balas Safea sambil tertawa kecil. "Bagaimana kalau kita makan dulu, Van? Laper nih? Tadi aku lupa gak makan siang dulu waktu mau datang kesini?" lanjut Safea mengajak Revan untuk makan siang bersama. Revan pun menganggukkan kepalanya lalu mengusap pelan puncak kepala Safea.

"Ternyata kamu itu gak banyak berubah ya, Fea masih suka banget makan." sahut Revan. Mendengar ucapan dari Revan pun Safea sedikit kesal dan menghentakkan sepatunya dan berkata "Kamu kok nyebelin banget sih!!" Kemudian Safea melangkahkan kakinya dengan buru - buru masuk kedalam restoran. Sedangkan Revan yang melihat tingkah Safea hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Saat sudah sampai restoran mall, Safea dan Revan memutuskan untuk memesan paket makanan ayam pedas yang berisi ayam bumbu pedas, nasi, juga minuman yang bersoda. Dan keduanya pun melahap makanannya dengan nikmat sambil berbincang mengenai apa saja yang mereka lakukan saat tidak saling bertukar kabar.

"Sebenarnya aku itu masih gak nyangka banget kalau kamu udah jadi General manager."

"Memangnya kenapa denganku?"

"Ya gak pernah kepikiran aja gitu, ternyata anak yang dulunya sangat bandel dan suka bolos sekolah seperti kamu ini bisa menjadi GM. Kamu tau? Sekarang kamu itu terlihat wah gitu loh." jawab Safea yang menyuarakan kekagumannya sedangkan Revan hanya membalasnya dengan kekehan kecil.

Dan jika boleh jujur pun Revan sebenarnya tidak pernah membayangkan jika dirinya akan menjadi seperti sekarang. Dan ya, di usianya yang baru dua puluh lima tahun ini dirinya pun bisa mendapatkan gelar manager di salah satu perusahaan besar.

"Ya aku sebenarnya juga gak pernah ngebayangin juga kalau aku itu bisa menjadi seperti sekarang ini. Mungkin karena waktu dulu aku pernah kuliah di negara A dan memiliki seorang teman yang mempunyai perusahaan yang sangat terkenal hingga setelah kita lulus dari sana. Temanku ini langsung merekrutku untuk bekerja di salah satu perusahaan cabang miliknya dan memercayaiku untuk jadi GM di sana." ucap Revan sambil tersenyum tipis saat menceritakan kembali tentang keputusan dirinya yang ia ambil dulu. "Dan kamu tahu, Safea. Bahkan sekarang teman aku itu sudah menjadi seorang CEO." lanjut Revan memberitahu.

"Kamu memang keren banget, Van. Tuhan akan selalu sayang sama umatnya asalkan kita itu mau ikhtiar dan selalu berdoa." ucap Safea sambil menepuk pelan punggung tangan Revan dan memberinya semangat lewat gesture.

"Oh ya, kamu kan tadi belum kasih tahu ke aku kalau kamu itu kerja di perusahaan apa?" tanya Safea yang kini penasaran tentang tempat kerja Revan.

"Asia Group." balas Revan singkat dan masih dengan senyuman manis di bibirnya.

Mendengar ucapan dari Revan, seketika Safea di buat terkejut. Safea menelan ludahnya susah payah dan memberikan senyuman kecil yang membuat Revan pun bingung di buatnya.

"Kenapa Safea? Kok kamu kaya kaget begitu?" tanya Revan heran.

"Bahkan sekarang teman dari Revan itu menjadi Ceo-nya" ucap Safea di dalam hati mengulangi perkataan dari Revan tadi. "Itu artinya Pak Lucas dan Revan itu sahabatan dong? Ah gila, kenapa dunia ini terasa sempit sekali?" ucap Safea lagi.

"Beneran, Fea. Tadi kamu itu kelihatan kaget banget loh? Saat aku nyebutin Asia Group?"

"Ah itu, Iya tadi aku agak sedikit terkejut. Karena kamu membawa banyak sekali kejutan untukku." ucap Safea berusaha memberikan penjelasannya dan menetralkan keterkejutannya itu.

"Ya udah yuk, kita lanjut ke time zone aja? Kamu udah selesai makan kan? Aku takutnya nanti kemalaman. Besok pagi kamu masuk kerja pagi, Kan?" ucap Revan, saat mendengar penjelasan dari Safea tanpa bertanya lebih lanjut. Dan mereka berdua pun tidak lupa untuk membersihkan sampah bekas makanannya dan membuangnya di tempat sampah yang susah di sediakan oleh pihak mall.

Safea dan Revan pun menikmati permainan yang ada di area time zone. Senyuman dan raut wajah bahagia tidak lepas dari wajah keduanya, hati Safea menjadi hangat saat Revan memperlakukannya seperti adik kecil miliknya, menjaganya namun mengerjainya di waktu yang bersamaan.

Kemudian mereka berdua keluar dari time zone pukul sembilan malam dan mereka pun memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang. Kali ini yang di pilih oleh Safea adalah restoran J. Satu piring sushi dengan isi yang cukup untuk mereka berdua sudah di hidangkan ke hadapannya. Dari salmon hingga kulit tahu semuanya ada. Safea pun langsung melahap satu potong yang memiliki telur ikan salmon lalu mengunyahnya karena rasa nikmat yang ia rasakan di dalam mulutnya. Dan Revan yang melihat hal itu langsung mengelus puncak kepala Safea penuh kasih sayang.

***

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai ketinggalan ya.